Ads 468x60px

Selasa, 02 April 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 02 April 2019
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Yehezkiel (47:1-9.12)
(Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
Yohanes (5:1-16)
“Aegroto dum anima est, spes est - Selama orang yang sakit masih punya semangat, maka ada harapan.”
Ya, selama Pekan Prapaskah IV yang disebut "Minggu Laetare” ini, kita diajak untuk selalu memiliki sukacita semangat dan harapan karena Tuhan selalu berkarya di tengah gulat-geliat hidup kita
Kalau kemarin Tuhan membuat anak pegawai istana yang sakit menjadi sembuh di Kapernaum, maka hari ini Tuhan membuat orang yang lumpuh menjadi berjalan di Kolam Betesda. Kolam ini sendiri terletak dekat Gereja St.Anna di Tanah Suci, sebuah kolam berbentuk segi 4 dengan 5 serambi dan dibagi dalam 2 bagian.
Adapun 3 semangat dasar yang diajarkan Yesus yang juga disebutkan tiga kali oleh Yesus - orang Yahudi dan orang lumpuh itu sendiri, antara lain:
1."Bangunlah":
Kita diajak untuk ”bangun” dari kubangan dosa dan kelumpuhan hati kita masing-masing. Seperti yang saya tulis dalam buku “3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari” (RJK, Kanisius), kita diajak untuk berusaha “bangun:membuka mata dan hati” karena bukankah kita pernah lumpuh? Lumpuh pengampunannya: mendendam terus; Lumpuh syukurnya: berkeluh terus; Lumpuh imannya: bermalas malasan terus, dsbnya.
2. "Angkatlah tilammu":
Kita diajak mengangkat “tilam/tempat tidur”, semacam beban pergulatan hidup kita. Kita angkat dan bawa sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan dalam doa-doa kita. Dengan kata lain: Kita diajak untuk menengadah kepadaNya: berdoa dan membawa semua dalam hadirat Tuhan. Bukankah segala sesuatu jika dikerjakan bersama Allah akan terasa lebih indah dan lebih mudah?
3. "Berjalanlah":
“O bone Jesu, exaudi me –Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!” Orang sakit ini sangat bahagia karena sembuh dari kelumpuhannya selama 38 tahun. Ia sangat bersuka cita sehingga ia menuruti semua kata Yesus untuk bangun dan berjalan. Ia berjalan untuk bersaksi bahwa kasih Tuhan melampaui segala sekat dan aturan sabat: " Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk!"
Jelasnya bersama Yesus, mereka semua menjadi “sembuh - SEMakin bertumBUH”: "Cari usus di Sukabumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami." Ya, kasih Tuhan seperti air hujan yang turun jatuh dan berpendar ke bumi dan memberi kehidupan kepada semua makhluk: yang sakit menjadi sembuh - yang lumpuh menjadi berjalan - yang dahaga menjadi lega - yang lapar menjadi kenyang.
“Makan srikaya di Parakan - Orang percaya pasti disembuhkan.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Ecclesia - Gereja!"
Pada zaman Kitab Suci Perjanjian Lama, Gereja yang dalam tradisi Yahudi disebut Bait Allah/Beit HaMikdash בית המקדש dipandang sebagai tempat kediaman Allah.
Secara singkat, semua Gereja sebagai Bait Allah itu sebenarnya mempunyai arti sebagai kumpulan orang beriman (Porto: Igreja, Lat: Ecclesia, Ibr: qahal). St Ignatius menjelaskan, "Dimana Kristus ada, disanalah Grj". St Irenaeus: "Dimana Roh Allah ada, disana ada Gereja". St.Timotius juga menekankan, Gereja adalah “jemaat Allah yg hidup”.
Pastinya Gereja sebagai “Bait Allah”, yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Kor 3:16; Kis 7:48). Gereja adalah rumah tapi bukanlah bangunan, sebuah rumah untuk keluarga Allah yg dibangun di atas landasan batu penjuru "Yesus Kristus" dan batu-batu yang hidup yaitu kita. Itu sebabnya, kata “Gereja”, bisa dimulai dengan “G” (jemaatnya) atau “g” (tempatnya).
Mengacu pada kata "Gereja", ada 3 ajakan iman, antara lain:
A.GEmakan Tuhan dengan karya:
Seperti Yesus yang berkarya menyembuhkan orang lumpuh di Betesda, kita juga diajak selalu menggemakan Tuhan dengan menjadi penyembuh untuk dunia sekitar kita lewat segala karya nyata yang baik.
B.REsapkan iman dengan cinta:
Kita tidak dapat membuat Gereja tapi kita harus menjadi Gereja. Tidak seperti banyak orang Yahudi yang selalu buta aturan/memutlakkan hukum Sabat, Yesus tetap menganggap yang penting adalah "kselamatan jiwa-jiwa, itu sebabnya Ia tetap berbuat baik di hari sabat karena iman dan kasihNya mengatasi segala aturan dan hukum yg ada.
C.JAuhkan setan dengan doa:
Seperti orang lumpuh yang diminta Yesus untuk "bangun-angkat tilammu dan berjalanlah", kiranya itulah juga yang dimintaNya kepada kita, yakni: "berbenah/bangun dari kubangan dosa dan kelemahan", "berpasrah/mengangkat tilam-beban hidup kepadaNya" serta "berkarya/berjalan sebg mns baru". Inilah yang kita dapat ketika tekun berjumpa dengan Nya lewat doa dan karya kasih, bukan?
"Ada baja ada besi - Jadilah Gereja yang terus bersaksi."
2.
Kutipan Teks Misa:
“Tidak ada karya bakti umat beriman yang lebih berkenan kepada Tuhan daripada yang ditujukan kepada kaum miskin.” (St. Leo Agung)
Lewat Kristus kita dapat mempersembahkan kurban yang hidup dan suci, yang berkenan kepada Allah --- St Fulgensius dari Ruspe
Antifon Pembuka (Yes 55:1)
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)
"Orang itu disembuhkan seketika."
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada berbagai macam penyebab kelumpuhan. Namun akibatnya sama: orang tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Kaki tidak kuat menyangga beratnya tubuh, demikian juga tangan tak lagi memiliki daya seperti semula. Ada kalanya kelumpuhan disebabkan oleh kerusakan syaraf, misalnya, akibat suatu operasi yang gagal.
Tampaknya kelumpuhan tidak selalu karena kerusakan fisik semata. Penyembuhan orang lumpuh dalam Injil dikaitkan Yesus dengan pengampunan atas dosa-dosanya. Lewat kisah ini, Yesus menunjukkan kepada kita, bahwa akibat dari dosa adalah kelumpuhan rohani. Orang yang demikian, hatinya dingin seperti es dan keras seperti batu. Bisa saja secara fisik ia sehat walafiat, namun jiwanya kering merana, lumpuh, tak mampu lagi melihat karunia Allah di sekitarnya. Agar dapat sembuh, ada kalanya kita memerlukan uluran tangan-tangan orang lain yang dengan kemauan keras membawa kita ke hadapan Yesus.
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus pada hari Sabat menyatakan maksud kedatangan-Nya yaitu menyelamatkan umat manusia dan bahwa Kerajaan-Nya menandai penyempurnaan hukum Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Walaupun mukjizat terjadi di sepanjang sejarah Gereja, mukjizat bukanlah merupakan sesuatu yang terpenting yang harus kita minta setiap kali kita berdoa. Sebab di dalam kerendahan hati kita percaya bahwa Tuhan yang mengetahui segalanya akan memberikan yang terbaik bagi kita. Kita mengakui kebaikan Tuhan dan Tuhan akan mengatur segalanya menjadi baik adanya.
Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar