Yak 5:9-12; Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12; Mark 10:1-12.
Jumat 28 Februari 2014
Yak 5:9-12; Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12; Mark 10:1-12.
Kamis 27 Februari 2014
Yak 5:1-6; Mzm 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20; Mark 9:41-43.45-50."
Rabu 26 Februari 2014
Selasa 25 Februari 2014
Yak 4:1-10; Mzm 55:7-11a.23; Mark 9:30-37.
Senin 24 Februari 2014
Yak 3:13-18; Mzm 19:8.9.10.15; Mark 9:14-29.
Perfectae Caritas - Kasih yang Sempurna
Minggu 23 Februari 2014
Kata Itu Menciptakan
Dengan adanya begitu banyak kata di sekitar kita, kita cenderung untuk berkata, "Ah, itu semua hanya kata-kata." Dengan demikian, kata telah kehilangan dayanya.
"ARS"-wendo longa, vita brevis!"
Kalau orang di luar “penjara” mengatakan bahwa hidup sebagai napi itu menyenangkan dan enak, orang itu perlu diragukan kewarasannya.
Sebaliknya, kalau napi tak bisa menciptakan hidup yang menyenangkan dan enak selama di dalam, ia dipastikan bakal tidak waras.
Menjadi terdakwa di pengadilan, tak ubahnya seperti menjadi pengantin. Diam disangka angkuh. Banyak senyum dituduh tidak serius. Bersikap serius disangka tegang. Bersikap santai disangka meremehkan.
Persamaan lain: di situlah nasib kita ditentukan, buntung atau beruntung.
Kupu Kupuku Sayang – Kupu Kupuku Malang
kemana engkau terbang
Hilir-mudik mencari
Bunga-bunga yang kembang
Berayun-ayun
Pada tangkai yang lemah
Tidakkah sayapmu
Merasa lelah
Kupu-kupu
Adalah hewan kecil yg kadang hadir dalam guratan kehidupan, kadang di baliho, poster, pamflet sampai kaos panitia. Ia berumur pendek (“brevis”), tapi ia bernilai sangat panjang (“longa”). Ia ciptakan “butterfly effects”, terus bergerak dan terus menari: terus mencipta angin yang menyejukkan, terus menggores warna yang mencerahkan
Omah Poenakawan
Adapun nama “Omah Poenakawan” yang berdiri sejak tahun 2013 ini sendiri diambil dalam khazanah budaya Jawa. “Omah” berarti rumah hunian/tempat tinggal. Poenakawan (menggunakan ejaan lama) bila dipisah menjadi “Poenak” (dibaca Penak) dan “Kawan”. Artinya suatu rumah yang enak untuk bersahabat atau berkawan. Mengacu pada cerita pewayangan, para poenakawan (Semar, Gareng Petruk dan Bagong) kerap dihadirkan sebagai “mitra”, teman seperjalanan para ksatria. Mereka hadir dengan sederhana dan menghibur dengan bersahaja lewat kritik sosial beserta aneka banyolan yang aktual dan faktual. Inilah juga yang menjadi harapan Omah Poenakawan: Menjadi “mitra”, sahabat atau teman seperjalanan bagi semua orang yang mencintai terang, yang “iluminata et illuminatrix” – yang cerah dan sekaligus mencerahkan!
RAJAWALI – "RAJA yang punya jiWA, yang punya nyaLI"
rajawali adalah pacar langit
dan di dalam sangkar besi
rajawali merasa pasti bahwa langit akan selalu menanti
RAJAWALI – "RAJA yang punya jiWA, yang punya nyaLI"
Jiwaku milik-Mu, Cintaku untuk-Mu
bila aku tersenyum bahagia biarlah namaMu yang kusebut
bila aku menangis meratap biarlah hatiMu yang kucari
bila aku memandang ke surga biarlah wajahMu yang kulihat.
*****
Tuhan,
jiwaku milikMu
cintaku untukMu
usahaku berkatMu
kematianku undanganMu
Rindu Pagi
Pagi berlalu lagi
membawa sisa-sisa rindu
seperti mendung itu tanda langit rindu bumi
jangan cemburu pada hujan pagi dan lebih baik kita berpeluk
sebab
ketika berangkulan ada kemesraan,
Penyerahan Diri & Sikap Terhadap Tuhan
Cerita diatas bisa jadi menjawab banyak pertanyaan mengenai penyerahan diri dan sikap kita terhadap Tuhan. Seringkali kita bersikap kurang ajar ke Tuhan, menyuruh Tuhan untuk berbuat ini itu buat kita, bahkan lebih gila lagi menyuruh Tuhan untuk menyetujui semua tindakan kita termasuk yg jelek kepada orang atau pihak lain, bikin tanda salib trus memukul/menganiaya orang. Apakah Tuhan mau memenuhi permintaan dan 'perintah' kita, tentunya tidak, akibatnya secara tidak sadar kita membentuk "tuhan-tuhan" baru, yang sesuai dengan keinginan dan kemauan kita sendiri.
Tuhan memberkati dan Bunda merestui. Fiat Lux!
Bersyukur
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.
Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.
Bersyukurlah !
inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...
Sabtu 22 Februari 2014
Jumat 21 Februari 2014
Hari Biasa Pekan VI
Yak 2:14-24.26; Mzm 112:1-2.3-4.5-6; Mark 8:34-9:1.
"Audaces fortuna iuvat-Nasib baik menolong mereka yang berani." Inilah kutipan dari karya Vergilius yang juga menjadi salah satu semboyan para prajurit Amerika dan Inggris Raya. Hari inipun, kita diajak menjadi orang beriman yang pemberani, seperti kata Yesus: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku". Jelasnya, keberanian orang beriman nampak dalam mentalitas "sang kuli", antara lain:
1."SANGkal diri": Kita diajak untuk menjadi orang yang rela "berkorban", menolak dan mengalahkan segala kesenangan diri dan kenikmatan indrawi. Kita diajak berani untuk menjadi kecil di tanganNya, selalu siap ber-"prihatin" demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama.
2."piKUL salib": Kita diajak untuk "berdaya tahan", selalu mau terbuka untuk memikul "salib" hidup kita masing-masing, demi iman yang kita yakini dan demi Tuhan yang kita kasihi.
3."Ikuti Tuhan": Kita diajak menjadi murid yang selalu "berjuang" untuk mengikuti semua jalan imanNya. Dalam bahasa Yunani, kata "mengikuti" bisa berarti "ada di belakang". Dengan kata lain: Kita diajak untuk terus berjuang menjadikanNya sebagai pedoman-dasar dan teladan hidup, menjadi sehati-sejiwa, searah dan terarah kepadaNya, tentunya dengan sepenuh hati, dengan perkataan-pikiran dan perbuatan nyata kita setiap harinya.
"Cari baju sejumlah seratus - Mari maju trus bersama Kristus."
Tuhan memberkati + Bunda mrestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh),
PIN HIK: 752D878C.
Kamis 20 Februari 2014
Pekan Biasa VI
Yak 2:1-9; Mzm 34:2-3.4-5.6-7; Mark 8:27-33.
"Vade retro satana - Enyahlah engkau iblis!" Inilah hardikan Yesus kepada Petrus, "yang tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Bicara soal iblis, menurut St. Ignatius, ada 3 karakter dasar iblis (LR 313-327): seperti perempuan/pintar merayu, seperti pria playboy/pintar berpura-pura dan seperti panglima/pintar mencari titik lemah. Secara sederhana, iblis/setan ini juga kerap hadir di kitab suci sebagai "serigala" yang rakus, "ular" yang licik dan "naga" yang pemarah. Dengan kata lain: Jika kita mudah rakus-licik dan marah, kita membuat iblis lahir di hati dan hidup kita. Adapun Yesus yang diakui Petrus sebagai "Mesias" ("yang terurapi"), yang selalu hadir untuk mengenyahkan iblis mengatakan bahwa sebelum mengalami pemuliaan dan kebangkitan, Ia harus menanggung banyak penyaliban dan kesakitan, antara lain: ditolak dan dibunuh oleh para tua, imam kepala dan ahli Taurat.
Nah, sebenarnya kitapun juga diajak untuk selalu mengenyahkan iblis dengan berani mengikuti 4 jalan iman seperti yang saya dapatkan ketika memberi sesion untuk para suster rubiah Claris di Singkawang, antara lain:
1."Lihat salibNya": Kita diajak untuk selalu mengarahkan mata dan hati kepada misteri Tuhan yang tersalib.
2."Pegang salibNya": Kita diajak untuk dekat-erat dan bersahabat dengan salibNya, berani memegang dan mengarahkan tangan kita kepada tanganNya, pergulatan salib kita kepada salibNya.
3."Pikul salibNya": Kita diajak u/rela memikul aneka salib dengan ringan dan terbuka, dengan sabar dan tegar karena kita boleh ikut sedikit merasakan apa yang dulu dialamiNya.
4."Bawa salibNya": Kita diajak untuk selalu berani membawa salibNya dalam segala gerak-polah, doa karya dan pergulatan harian kita karena didasari keyakinan ala Camara, "Tuhan bila salib menimpa kami maka hancurlah kami tapi bila Engkau yang datang bersama salib - Engkaulah yang setia memeluk kami."
"Bunga tulip banyak di Belanda - Bersama salib kita bersih dari aneka noda."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
PIN HIK: 752D878C
Rabu 19 Februari 2014
10 Jalan Kebijaksanaan
Selasa 18 Februari 2014
Senin 17 Februari 2014
Yak 1:1-11; Mzm 119:67.68.71.72.75.76; Mark 8:11-13.
Minggu 16 Februari 2014
Sabtu 15 Februari 2014
1 Raj 12:26-32; 13:33-34; Mzm 106:6-7a.19-22; Mark 8:1-10.
Jumat 14 Februari 2014
Kamis 13 Februari 2014
1 Raj 11:4-13; Mzm 106:3-4.35-36.37.40; Mark 7:24-30.
Rabu 12 Februari 2014
Selasa 11 Februari 2014
Senin 10 Februari 2014
"Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan." Inilah dua semangat dasar yang kembali saya ingat ketika diminta memberi retret tahunan untuk para suster/rubiah claris capusines di Singkawang, dimana salah satunya terdapat juga suster claris yang berlindung pada nama St, Skolastika yg kita kenangkan hari ini. Hal inilah juga yang dibagikan Yesus pada bacaan hari ini. Ia selalu menjadi pembawa berkat, damai dan kebaikan dimanapun, baik di desa maupun di kota dan banyak kampung: yang sakit menjadi sembuh, yang lemah menjadi kuat dan yang gelap menjadi terang. Kita juga diajak bisa menjadi pembawa berkat, damai dan kebaikan untuk semua orang dengan beberapa cara nyata, antara lain:
Minggu 09 Februari 2014
Sabtu 08 Februari 2014
1 Raj 3:4-13; Mzm 119:9-14; Mark 6:30-34.
Jumat 07 Februari 2014
Kutipan Kitab Suci untuk Kepemimpinan Pastoral
“The Lord answered me and said: Write down the vision clearly upon the tablets, so that one can read it readily. For the vision still has its time, presses on to fulfillment, and will not disappoint; If it delays, wait for it, it will surely come, it will not be late.”
—Habakkuk 2:2-3
Kamis 06 Februari 2014
Rabu 05 Februari 2014
2 Sam 24:2.9-17; Mzm 32:1-2.5-7; Mark 6:1-6.
P3K - Pertolongan Pertama Pada Kristianitas
BURUNG - BUanglah hati yang muRUNG
Selasa 04 Februari 2014
2 Sam 18:9-10.14b.2425a.30.31b-33; 19:1-3; Mzm 86:1-2.3-4.5-6; Mark 5:21-43.
Doa Gembala
aku telah Engkau pilih sebagai gembala dari kawanan domba-Mu.
Anugerahkanlah kepadaku kasih yang bertambah-tambah
bagi jiwa-jiwa yang telah Engkau tebus dengan Darah-Mu yang Mahasuci,
sehingga aku dapat berkarya demi keselamatan mereka
dengan kebijaksanaan, kesabaran dan kekudusan.
Janganlah kiranya satu pun dari mereka yang telah Engkau percayakan kepadaku
hilang akibat kesalahanku. Ya Yesus-ku,
bantulah aku menguduskan mereka yang Engkau serahkan ke dalam pemeliharaanku.
Ringkasan Hukum Perkawinan Kanonik
KANON 1055
3 point besar yang bahas yaitu :
1. ARTI/makna/hakikat perkawinan
2. TUJUAN perkawinan
3. SAKRAMENTALITAS perkawinan orang-orang yang dibabtis
I. ARTI/ Hakekat/ makna Perkawinan
Perkawinan pada dasarnya adalah sebuah PERJANJIAN (foedus/ covenant) antara seorang pria dan seorang untuk membentuk kebersamaan hidup.
Hubungannya dengan dokumen Vatikan II, Gaudium et Spes art.48 :
Perkawinan sebagai suatu foedus coniugi (perjanjian nikah) dan bukan lagi sebuah contractus (sebuah kontrak) yang terdapat dalam KHK 1917 kanon 1012.
Pemakaian kata Perjanjian penting karena,
Dalam sejarah KHK 1917 kanon 1012 perkawinan diartikan sebagai kontrak antara seorang pria dan seorang wanita. Kontrak di sini berhubungan dengan Hak Atas Tubuh (ius in corpus). Maksudnya “tubuhmu-tubuhku”, saling menyerahkan, saling menyerahkan hak atas persetubuhan.
Kesan : tidak dipertimbangkan unsur cinta kasih, kaku dan statis, komersial.
Pemahaman tersebut mengalami perkembangan, di mana dimensi personal perkawinan mendapat tekanan lebih dibandingkan dimensi institutional.
Kedamaian Bagi Jiwa
Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah penyelenggara
Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah sang pencipta
Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah Roh Kudus,
Mendengarkan suaraMu,
Dalam kesibukan dan kebosanan,
Dalam situasi serba pasti dan serba ragu
Dalam kebisingan dan dalam keheningan.
Ajarilah aku Ya Tuhan, agar aku mampu mendengarkan.
“Mengapa kita harus membela diri ketika kita disalahpahami atau dihakimi dengan keliru? Tinggalkanlah hal itu. Mari kita tidak mengucapkan apapun. Merupakan hal yang manis untuk membiarkan orang lain menghakimi kita dengan cara yang mereka suka. Oh keheningan yang terberkati, yang memberi begitu banyak kedamaian bagi jiwa!”
Senin 03 Februari 2014
Peringatan St. Blasius, Uskup & Martir.
" 3S " - Tiga Cara Kepemimpinan Yesus
Tiga ciri pokoknya: Melayani, Mendukung, Memberdayakan (Service, Support and Empowerment)
Mendengarkan, Empathy, Healing ( penyembuhan), Persuasi, Komitment kepada pelayanan, Komitmen pada pertumbuhan manusia, Membangun komunitas, Mendengarkan dulu sampai tahu situasinya, Kembangkan intuisi dan kemampuan untuk “melihat yang tak terlihat” ( unforeseeable), Pimpin dengan persuasi, Mengkonsep dan mengajak untuk melihat kemungkinan2 perbaikan, Memberdayakan dengan menunjukkan peluang2 dan alternatif bagi yang dilayani.
Tujuh Nilai Keutamaan Yesus
Mark 12:29,31, Luk 6:27,36
Unity : Kesatuan
Yoh 17:11
Service : Karya Pelayanan
Mat 20:25,28
Giving : Kepasrahan
Mark 12:43, 44, Luk 21:1,4
Faith-Prayer : Kepercayaan
Mat 14:31; 21:21,22, Luk 11:2,4; 18:1
Joy : Kegembiraan
Yoh 17:13
Witness : Kesaksian
Mat 10:32, Mark 6:7
Tujuh Gaya Kepemimpinan Yesus
1. Ia memperhatikan dan peduli pada kebutuhan orang.
– Ia menyembuhkan banyak orang sakit.
2. Ia berani berkonfrontasi, bahkan terhadap institusi.
– Ia mengusir para pedagang di Bait Allah.
3. Ia membongkar stigma.
– Ia berbicara normal dengan seorang wanita
4. Ia terbuka pada dialog.
– Ia berkunjung dan menginap di rumah Zakeus.
5. Ia melibatkan banyak orang lain.
- Ia memilih dan mengutus para muridNya
6. Ia memberikan contoh/teladan.
– Ia mencuci kaki para muridNya
7. Ia mengorbankan hidupnya untuk menjadi pendamai.
– Ia rela memanggul dan wafat tergantung di salib.
Minggu 02 Februari 2014
Sabtu 01 Februari 2014
2 Sam 12:1-7a.10-17; Mzm 51:12-13.14-15.16-17; Mark 4:35-41.