HARI RAYA NATAL
Malam:
Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Fajar:
Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Siang:
Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
(Yoh. 1:1-5,9-14).
Bacaan Injil: Luk. 2:1-14
1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Renungan:
“Ecclesia domestica – Gereja basis.”
Bersama dengan pesan Natal: “"Hidup
Bersama Sebagai Keluarga Allah” (Bdk Kejadian 9:16), Gereja Katolik sangat
meyakini bahwa keluarga adalah “gereja mini”. Artinya? Keluarga adalah
persekutuan dasar iman dan tempat persemaian iman sejati. Maka dalam keluarga
Katolik, pertama-tama diharapkan agar berkembanglah iman yang menghangatkan
suasana. Iman di sini bukan pertama-tama berarti pengetahuan agama (meskipun
itu juga penting), tetapi lebih pada sikap atau penghayatan agama, yang
diwujudkan dalam usaha untuk menjaga suasana kedamaian, kerja sama dan
kerukunan dalam keluarga. Dengan demikian, Tuhan sediri akan hadir di tengah-tengah
keluarga untuk membawa keselamatan dan rahmatNya.
Disinilah, jika Confusius pernah
berkata, keluarga adalah akar segala pertumbuhan di masyarakat. Jika Leo XIII
berkata keluarga adalah ikatan suci guna membentuk keluarga sakinah. Jika
Thomas Aquinas juga berkata bahwa keluarga adalah ikatan keagamaan yang paling
dasar, maka bagi saya sendiri, bersama dengan Hari Raya Natal ini, kata
keluarga menjadi lebih termaknakan:
“KEcilkan emosi,
LUaskan isi hati,
ARahkan ke ilahi
GAlang Relasi”
LUaskan isi hati,
ARahkan ke ilahi
GAlang Relasi”
Secara khusus, Paus Yohanes Paulus II
dalam “Familiaris Consortio” (22 November 1981 no.17) menyatakan bahwa terdapat
empat tugas keluarga kristiani yang belajar untuk“KEcilkan emosi, LUaskan isi
hati, ARahkan ke ilahi dan GAlang Relasi” al: membentuk persekutuan pribadi-pribadi;
mengabdi kepada kehidupan; ikut serta dalam pengembangan masyarakat; juga
berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja.”
Ya, tampak jelaslah bahwa setiap anggota
keluarga diajak terlibat (tentunya tanpa terlipat) dalam hubungannya dengan
sesama anggota keluarganya, dengan keluarga lain, dan tentunya dengan
masyarakat yang lingkupnya lebih luas tentunya dengan nada dasar “C”, yakni
“CINTA” sehingga Natal bisa terlahirkan kembali setiap harinya.
“Salam METAL dari Jakarta – Selamat
Natal buat semua sesama dan semesta.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
Retret Natal Keluarga Team Shekinah Jakarta.
25 - 27 Des 2015.
25 - 27 Des 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar