Ads 468x60px

Kamis, 31 Jan 2013


Pw St Yoh Bosco
Ibr 10:19-25; Mrk 4:21-25

“Haec est Domus Mea, Inde Gloria Mea - Inilah RumahKu, Darinyalah kemuliaanKu a
kan terpancar.” Inilah salah satu pesan St Yoh Bosco yang juga saya tulis dalam buku “XXI” (Kanisius). Yah, sebuah pesan di Valdocco, yang didapatnya dari Bunda Maria dalam mimpi. Jelasnya, berkat Tuhan dan restu Bunda Maria menjadi pelita yang terpancar bagi hidupnya, dan teladan hidupnya juga menjadi pelita yang terpancar bagi banyak orang. Adapun 3 jalan sederhananya supaya bisa menjadi dan berbagi pelita, al:

Rabu, 30 Jan 2013


Ibr 10:11-18; Mrk 4:1-20

"In omnibus quaraent Dei - Dalam segala menemukan Tuhan.” Lewat perumpamaan tentang penabur, Yesus mengajak kita untuk menemukan Tuhan secara kontekstual. Adapun perumpamaan tentang penabur adalah perumpamaan pertama dalam Injil tertua, Markus. murid Yesus. Tiga matra pokoknya, a
l: 

1.Penabur: Allah sang penabur, selalu setia dan bermurah hati menaburkan kasihNya kepada setiap orang. Ia selalu berinisiatif menawarkan rahmatNya.

Selasa, 29 Jan 2013


Ibr 10:1-10; Mrk 3:31-35

"Fraternitas in caritas - Persaudaraan dalam kasih". Itulah semangat iman hari ini. Kita menjadi "saudara" ("sa": satu, "udara": rahim; "seudara"), bukan melulu karena hubungan darah tapi karena kita ada dalam satu "rahim" yang sama yakni Gereja, berdasar kasih: "Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu!” Mengacu pada Ardas KAJ yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), ada 3 hal supaya kita "fit et proper", layak menjadi saudara/i NYA, al: 
 

Senin 28 Jan 2013


Pw St. Thomas Aquino
Ibr 9:15.24-28; Mrk 3:22-30

“Contemplari et contemplata aliis trader – berkontemplasilah dan bagikan buah-buahnya". Inilah inti pewartaan para Dominikan seperti yang saya tulis dalam buku "XXI" (Kanisius), dimana St. Tomas Aquinas menjadi salah satu anggotanya. Kemarin saya bersama beberapa umat yang mengalami musibah banjir juga membagikan buah-buah doa: Kami pergi ke Kedung Ombo untuk mengambil perahu kayu berwarna biru dan putih yang kami beri nama “Stella Maris/Bintang Laut” (P:5,8m; L:1,2m). Adapun salah satu relawannya brnama Mbah Jumadi, “JUMpai Allah secara pribaDI”. Bersama St Thomas Aquinas, kita juga diajak untuk bisa “jumadi” dengan 3 modal dasar, al:
 

Minggu 27 Jan 2013


Neh 8:3-5a.6-7.9-11; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21

“Evangelium vitae
 - Injil kehidupan”. Itulah pesan iman kita. Yesus datang sebagai “injil hidup" bagi banyak orang (Injil:Kabar baik). Seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA", adapun 3 pola dasarnya al:

1."KA"sih: Ezra KASIH nasehat untuk
 orang Israel: “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan. Jangan berdukacita dan menangis"; Paulus KASIH semangat untuk orang Korintus: ”banyak karunia tapi 1 tubuh.” Dalam 1 Kor 12:8-10.12.27-30; Rom 12:6-8; Ef 4:11 disebutkan bahwa karunia itu, al: rasul untuk mewartakan sabda, nabi/menafsirkan sabda, pengajar/ membimbing dalam kehidupan. Yesus juga KASIH maklumat: kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan dan tertindas juga penglihatan bagi yang buta.” Bukankah juga dalam Ekaristi, Allah selalu hadir dengan kasihNya dalam sabda, dalam komunitas gereja dan pastinya dalam hosti tersuci?

Sabtu, 26 Jan 2013


Pw.St.Timotius dan St. Titus
Tit 1:1-5; Mrk 3:20-21

"Apostolicam actuositatem" ad
alah dekrit KV II tentang Kerasulan Awam, bahwa setiap orang dipanggil untuk merasul secara aktual sebagai "jesus-jesus kecil" ("Jesus - Jadilah Engkau Saksi Untuk Selamanya”). Secara kebetulan, tadi pagi saya diminta untuk mempersembahkan misa "Angela's Day" bagi semua guru dan anak-anak di aula SMU Regina Pacis Ursulin Solo. Setelah misa, saya dikenalkan dengan salah satu murid penggiat sinema dan fotografi bernama Nina "imaNI dengan sederhaNA". Nah bersama dengan St.Timotius dan St. Titus yang kita kenangkan hari ini, kita juga diajak untuk belajar "imaNI dengan sederhaNA" lewat 2 pola dasar, al:

Jumat, 25 Jan 2013

Pesta Bertobatnya St.Paulus
Kis 22:3-16; Mzm 117:1; Mrk 16:15-18

"Oportet Illum Regnare
 - Dia Harus Meraja”. Itulah salah satu semangat yang saya tulis dalam buku “HERSTORY" (Kanisius). Bersama dengan pesta hari ini, pertobatan St. Paulus, “Persatuan Antar Umat yang tuLUS", kita juga diajak untuk membuat nama Kristus selalu meraja di hati dan hidup kita. How?

S
ebuah kisah dari Yogya: Setelah berpastoral, kadang saya diajak beberapa romo lain untuk berwisata kuliner, al: Gudeg Yu Djum di Wijilan, Bakso Bawor, Soto Kadipiro, Bakmi Mbah Mo Bantul, Lotek Bu Ning, Kopi Joss di angkringan Stasiun Tugu, Lotek di Moses Sadhar, “Sengsu” di Concat dan Lotis di Gejayan. Bicara soal “lotis“, ia adalah aneka buah yang mungkin hampir sama dengan “rujak“. Sst..Paulus ternyata juga punya "spiritualitas lotis“, al:  

Kamis, 24 Jan 2013


Ibr 7:25-8:6; Mrk 3:7-12
"Engkaulah Anak Allah"

"Odor sanctitas- Aura Kekudusan". Itulah yang tampak pada diri Yesus Anak Allah. Kata, warta dan tindakan nyatanya menyebar-pancarkan aura kekudusan sehingga dapat dirasakan oleh banyak orang. Dengan aura kekudusan inilah, aneka kejahatan pun akan tersungkur dan kalah.

Rabu, 23 Jan 2013


Ibr 7:1-3.15-17; Mzm 110:1.2.3.4; Mrk 3:1-6

"Salus animarum - keselamatan jiwa
-jiwa". Itulah hukum terutama yang ditekankan Yesus yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius). Ia sebagai yang "benar-benar Tuhan dan humanis" mencela orang-orang Farisi yang "sok menjadi tuhan dan legalis", yang demi hukum Sabat tidak membolehkan kita berbuat baik. Tampak, ketika hukum dijadikan alat kekuasaan dan kepentingan gol. Maka manusia tidak lagi menjadi tuan atas kemanusiaanya, sehingga iman dan kehidupan yang seharusnya beradab menjadi biadab, apa yang seharusnya mendalam menjadi mendangkal/banal. Dkl: kita alami apa yang saya sebut: "dehumanisasi".