Ads 468x60px

Tampilkan postingan dengan label HIK - Hidangan Istimewa Kristiani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HIK - Hidangan Istimewa Kristiani. Tampilkan semua postingan

FAKTA MENARIK SEPUTAR KONKLAF

FAKTA MENARIK SEPUTAR KONKLAF
Berikut ini kronologi singkat konklaf di zaman modern dan berbagai fakta menarik yang terjadi pada setiap pemilihan Paus baru berlangsung.
* Sepanjang sejarah Gereja Katolik, pemilihan Paus paling lama berlangsung di Viterbo, Italia, tahun 1268. Pemilihan yang berakhir dengan terpilihnya Paus Gregorius X berlangsung selama dua tahun.
* Dalam sejarah modern, konklaf terlama terjadi tahun 1740 saat Paus Benediktus XIV terpilih. Konklaf berlangsung 181 hari, dari 18 Februari hingga 17 Agustus. Sebanyak 51 kardinal mengambil bagian dalam pemungutan suara putaran terakhir, setelah empat kardinal lainnya meninggal dunia saat konklaf berlangsung.
* Tahun 1758, konklaf yang memilih Klemens XIII sebagai Paus, berlangsung dari 15 Mei hingga 6 Juli, 53 hari. Konklaf diikuti 45 Kardinal Pemilih, tetapi satu kardinal absen di akhir pemilihan, meninggalkan konklaf karena sakit.
* Tahun 1769, Paus Klemens XIV terpilih setelah konklaf berlangsung selama 94 hari, dari 15 Februari hingga 19 Mei 1769. Konklaf iikuti 46 kardinal pemilih.
* Tahun 1774, konklaf yang memilih Paus Pius VI berlangsung selama 133 hari, dari 5 Oktober1774 sampai 15 Februari 1775. Konklaf diikuti 46 kardinal pemilih, tetapi dua dari mereka meninggal dunia saat proses pemilihan masih berlangsung.
* Konklaf yang memilih Paus Pius VII berlangsung di Valencia, Spanyol, karena Roma diduduki pasukan yang dipimpin Napoleon. Konklaf berlangsung dari 1 Desember 1799 hingga 14 Maret 1800. Itulah konklaf terakhir yang berlangsung di luar Roma, dan jumlah kardinal pemilih saat itu 34 orang.
* Tahun 1823, Paus Leo XII terpilih setelah konklaf berlangsung selama 27 hari, dari tanggal 2 September hingga 28 September 1823. Konklaf diikuti 49 kardinal pemilih.
* Tahun 1829, konklaf yang memilih Paus Pius VIII berlangsung 36 hari, dari 24 Februari hingga 31 Maret 1829. Jumlah kardinal pemilih sebanyak 50 orang.
* Pada konklaf tahun 1831, kardinal yang bukan uskup terpilih jadi Paus Gregorius XVI. Konklaf berlangsung 51 hari, dari tanggal 14 Desember 1830 hingga 2 Februari 1831, diikuti 45 kardinal pemilih.
* Konklaf yang berlangsung tahun 1846, saat Paus Pius IX terpilih, berlangsung 3 hari, dari tanggal 14 hingga 16 Juni 1846.
* Ketika Paus Leo XIII terpilih tahun 1878, konklaf juga berlangsung 3 hari, dari tanggal 18 hingga 20 Februari 1878. Sebanyak 61 kardinal pemilih mengambil bagian dalam konklaf. Fakta menarik lainnya, ini konklaf pertama yang diikuti kardinal dari Amerika. Kardinal yang dimaksud adalah Kardinal John McCloskey, uskup agung New York, menjadi kardinal non –Eropa pertama yang mengambil bagian dalam pemilihan Paus. Tapi, karena ia datang terlambat, maka haknya dialihkan kepada Kardinal James Gibbons, uskup agung Baltimore, Maryland, pada konklaf berikutnya.
* Pada tahun 1903 Paus Pius X terpilih dalam konklaf yang diikuti oleh 64 kardinal pemilih. Konklaf berlangsung 5 hari, dari 31 Juli hingga 4 Agustus.
* Tahun 1914, konklaf yang memilih Paus Benediktus XV berlangsung 4 hari, dari tanggal 31 Agustus hingga 3 September. Diikuti 57 kardinal pemilih dalam 10 putaran pemilihan suara. Tiga kardinal pemilih asal Amerika Latin dilarang masuk Kapel Sistina, karena tiba terlambat. Hanya satu kardinal Amerika Latin yang bisa mengikuti konklaf, yakni Kardinal Joaquim Arcoverde de Albuquerque Cavalcanti, uskup agung Sao Sebastiao do Rio de Janeiro, Brasil. Itulah kali pertama kardinal asal Amerika Latin mengambil bagian dalam konklaf.
* Tahun 1922, pada konklaf yang memilih Paus Pius XI, jumlah Kardinal Pemilih sebanyak 53 orang. Pemilihan berlangsung lima hari, dari tanggal 2 hingga 6 Februari 1922. Lagi-lagi dua kardinal asal Amerika dan satu kardinal dari Kanada gagal mengikuti konklaf karena datang terlambat. Setelah terpilih, Paus Pius XI menetapkan konklaf berlangsung 15 hari setelah Sede Vacante, untuk memberi waktu yang cukup bagi para kardinal datang ke Roma.
* Pada konklaf tahun 1939 yang memilih Paus Pius XII, Patriark dari Ritus Timur mengambil bagian dalam pemilihan Paus untuk pertama kalinya. Konklaf berlangsung 2 hari, tanggal 1 dan 2 Maret 1939. Konklaf diikuti 62 kardinal pemilih dan pemungutan suara berlangsung dalam tiga putaran.
* Dalam konklaf tahun 1958 saat Paus Yohannes XXIII terpilih, kardinal dari Cina, India, dan Afrika mengambil bagian untuk pertama kalinya. Konklaf berlangsung 4 hari, dari tanggal 25 hingga 28 Oktober. Jumlah kardinal pemilih sebanyak 51 orang, dan pemungutan suara berlangsung dalam 11 putaran.
* Tahun 1963, konklaf berlangsung 3 hari, dari tanggal 19 hingga 21 Juni. Konklaf diikuti 80 kardinal pemilih, dan pemungutan suara berlangsung 11 putaran.
* Tahun 1970, Paus Paulus VI menetapkan, kardinal yang berusia lebih dari 80 tahun di hari seorang Paus wafat, tidak boleh ikut konklaf. Ketentuan itu mulai berlaku dalam konklaf tahun 1978. Konklaf yang berhasil memilih Paus Yohannes Paulus I itu berlangsung 2 hari, dari tanggal 25 hingga 26 Agustus 1978. Diikuti 111 kardinal pemilih, pemungutan suara berlangsung dalam empat putaran.
* Tahun 1978, dalam konklaf yang memilih Paus Yohannes Paulus II – menggantikan Paus Yohannes Paulus I yang meninggal dunia setelah menduduki Takhta Suci cuma 33 hari – proses pemilihan berlangsung 3 hari, tanggal 14 hingga 16 Oktober. Konklaf diikuti 111 Kardinal Pemilih dan pemungutan suara berlangsung dalam 8 putaran.
* Tahun 2005, ketika Paus Benediktus XVI terpilih dalam pemungutan suara empat putaran, konklaf berlangsung 2 hari, dari tanggal 18 dan 19 April 2015. Jumlah kardinal pemilih mencapai rekor tertinggi, 115 orang.
* Konklaf tahun 2013 yang berlangsung sejak 12 Maret 2013 merupakan konklaf pertama sejak tahun 1829 yang berlangsung dalam masa Prapaskah. Konklaf diikuti 115 kardinal pemilih. Seharusnya, jumlah kardinal pemilih 117 orang. Tapi, kardinal dari Indonesia, Kardinal Julius Darmaatmadja, berhalangan karena kondisi kesehatan sangat menurun. Sedangkan, kardinal asal Skotlandia, Keith O’Brien absen karena diduga terlibat skandal pelecehan seksual. (Reuters)

Maria Magdalena

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Inilah pelajaran-pelajaran besar yang bisa kita pelajari dari kehidupan Maria Magdalena. Temukan bagaimana Yesus mengubah hidupnya, dari wanita yang kerasukan setan menjadi salah satu pengikut Tuhan yang paling bersemangat!
Ada banyak orang yang namanya Maria dalam Alkitab. Bahkan, nama Maria disebutkan lebih dari 50 kali dalam Alkitab. Di sisi lain, bentuk Ibrani Maria, yaitu Miriam, disebutkan dalam Perjanjian Lama sekitar 15 kali.
Dengan demikian, tidak sulit untuk melihat bahwa perbedaan harus dibuat untuk mengidentifikasi subjek diskusi kita kali ini.
Saya ingin kita memfokuskan pikiran kita pada tokoh Alkitab yang menarik yang dikenal sebagai Maria Magdalena. Mari kita lihat kehidupannya dan pelajari pelajaran penting yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
*Siapakah Maria Magdalena?*
Maria Magdalena, atau lebih dikenal sebagai Maria Magdalena atau Migadan, adalah di antara banyak wanita yang melayani Yahshua / Yesus Kristus selama pelayanan-Nya.
Dia berasal dari Magdala (dengan demikian namanya), yang merupakan sebuah kota di pantai barat Danau Tiberias.
Dalam Alkitab, Magdala hanya disebutkan satu kali. Matius 15:39 menyatakan:
"Dan dia mengirim orang banyak, dan mengambil kapal, dan datang ke pantai Magdala."
Namun, dalam terjemahan Alkitab lainnya, Magdala di sini diterjemahkan sebagai Migadan.
Magdala berarti "menara."
Saat ini, orang masih dapat melihat sisa-sisa kota ini setelah penggalian dilakukan pada awal 1970-an.
Yesus Kristus mengusir tujuh setan dari Maria Magdalena. Karena rasa terima kasihnya yang besar, dia menjadi pengikut Yesus Kristus.
Maria Magdalena telah disebutkan dalam Perjanjian Baru beberapa kali.
Karena alasan ini, sudah sepantasnya bagi kita untuk mencari tulisan suci dan belajar pelajaran yang penuh "hik", harapan iman dan kasih dari kehidupan Maria Magdalena.
Pelajaran 1:
Jangan pernah mencoba-coba roh jahat.
Di zaman dan zaman modern kita, banyak yang disebut para ahli, psikolog, dan dokter akan menolak anggapan bahwa orang dapat dirasuki oleh setan. Mereka berpikir itu hanya cara primitif untuk menjelaskan penyakit mental.
Di ujung lain spektrum, ada banyak orang saat ini yang menggoda dunia roh untuk mendapatkan "pencerahan" dan kekuatan khusus.
Kita membaca dalam Alkitab bahwa Maria Magdalena telah dirasuki oleh setidaknya tujuh setan.
Beberapa komentar mengira bahwa itu bisa saja lebih sejak istilah "tujuh" dapat menjadi ungkapan untuk menggambarkan totalitas.
Kita membaca:
“Ketika Yesus bangun pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, ia pertama-tama menampakkan diri kepada Maria Magdalena, yang dari padanya Ia telah membuang tujuh setan” (Markus 16: 9, bandingkan dengan Lukas 3: 2).
Apa pun masalahnya, Alkitab menyatakan bahwa setan itu sangat nyata.
Mereka bukan isapan jempol dari imajinasi kreatif dan kita harus berjaga-jaga terhadap antek Setan ini.
Syukurlah, Alkitab memberi tahu kita bahwa setan tidak berdaya selama kita dekat dengan Allah.
Yakobus 4: 7 memberi tahu kita:
“Karena itu tunduklah kepada Tuhan.
Tolaklah setan, dan dia akan lari darimu. "
Namun, jika Anda memilih untuk bermain dengan dunia roh jahat, Anda melangkah ke wilayah berbahaya. Ini dapat menempatkan Anda tidak hanya dalam bahaya rohani, tetapi juga kerentanan fisik.
Setan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kita kecuali kita membiarkannya dengan provokasi.
Kita dapat mengundang mereka untuk mengambil alih pikiran dan tubuh kita dengan terlibat dalam ilmu gaib, sihir, astrologi, dan sihir, untuk beberapa nama.
Apa pun yang memberi iblis pijakan dalam kehidupan kita pasti akan membawa kita lebih dekat dengan pengaruh mereka dan jauh dari Allah.
Maria Magdalena dirasuki setan dan dia tidak akan disembuhkan jika dia tidak bertemu Juruselamat kita.
Dengan cara yang sama, kita hanya bisa dibebaskan dari setan ketika kita semakin dekat dalam hubungan kita dengan Tuhan dan Kristus.
Untuk memerangi musuh kita, iblis dan Setan, sudah sepantasnya kita belajar lebih banyak tentang mereka.
Semakin banyak kita tahu, semakin banyak informasi yang kita miliki untuk berurusan dengan perangkat jahat mereka.
Pelajaran no. 2:
Kita harus mengikuti Kristus sampai mati.
Mengikut Yesus ketika segala sesuatunya berjalan menurut jalanmu itu mudah, tetapi mengikuti Kristus bahkan sampai mati jauh lebih sulit.
Mayoritas orang Kristen yang memproklamirkan diri tidak akan mau menempuh jalan ini.
Kebanyakan hanya akan menyukai perasaan senang-senang dan kabur yang mereka dapatkan dari menjadi religius.
Ketika Yesus disalibkan, semua murid-Nya kecuali satu, meninggalkan Dia.
Ketika Kristus sangat membutuhkan mereka, itu adalah saat yang sama ketika mereka pergi dan menyelamatkan kulit mereka sendiri.
Namun, ini tidak terjadi dengan Maria Magdalene dan wanita lain.
Kita membaca:
Ada banyak wanita di sana, memandang dari kejauhan, yang mengikuti Yesus dari Galilea dan membantunya.
Di antara mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan istri Zebedeus (Matius 27: 55-56).
“Berdiri di dekat salib Yesus adalah ibunya, saudara perempuan ibunya, Maria, istri Klopas, dan Maria Magdalena” (Yohanes 19:25).
Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti Kristus.
Para wanita ini tahu persis bahwa mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk tetap dekat dengan Yesus.
Ketika para pria kehilangan keberanian mereka, para wanita ini menunjukkan kasih sayang saleh mereka kepada Kristus bahkan jika itu berarti membahayakan nyawa mereka.
Tentu saja, mengikuti Kristus tidak selalu merupakan masalah hidup dan mati.
Tetapi sebagai orang Kristen, kita harus mau menunjukkan kesediaan kita untuk mengikuti Kristus bahkan dalam hal-hal kecil.
Karena jika kita tidak bisa menangani itu, bagaimana bisa Tuhan mempercayai kita dengan hal-hal besar?
Pelajaran no. 3:
Semakin kita menginginkan Kristus, semakin kita akan melihat Dia.
Maria Magdalena adalah salah satu pengikut Kristus yang berani yang terjebak bersama-Nya melalui tebal dan tipis.
Tidak ada keraguan; Maria Magdalena menunjukkan keinginan besar untuk selalu bersama Kristus, baik dalam hidup maupun mati.
Ketika kita memiliki keinginan untuk bersama Kristus, itu akan menuntun kita kepada-Nya. Semakin kuat keinginan kita, semakin kita semakin dekat dengan-Nya.
Sama seperti Maria Magdalena, karena hasratnya yang kuat dan tak terhentikan untuk bersama Kristus, ia diberi hak istimewa yang besar untuk PERTAMA melihat Kristus yang bangkit.
Kita membaca:
Setelah Yesus bangkit dari kematian pada hari Minggu pagi, ia pertama-tama menampakkan diri kepada Maria Magdalena, yang darinya ia mengusir tujuh setan (Markus 16: 9).
Maria Magdalena bahkan berpegang teguh pada Yesus.
Keinginannya yang besar untuk bersama Juruselamatnya bukan hanya kondisi mental.
Tindakannya menunjukkan apa artinya sebenarnya menginginkan kehadiran Kristus.
Jadi, seberapa besar keinginan Anda untuk bersama Tuhan?
Apakah keinginan itu cukup kuat bagi Anda untuk meninggalkan dosa?
Apakah keinginan itu akan membawa Anda lebih dekat kepada Tuhan?
Yang terpenting, hal-hal apa yang ingin Anda berikan untuk memenuhi keinginan untuk bersama Kristus?
Ini adalah pertanyaan sulit yang harus kita jawab dengan jujur.
Jika kita ingin bersama Kristus, kita harus seperti Maria Magdalena yang telah mengabdikan sisa hidupnya untuk melayani Tuhan dan umat-Nya.
Pelajaran no. 4:
Kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan.
Setelah kematian Kristus, para pengikut-Nya berpikir bahwa semuanya sudah berakhir - bahwa semua harapan hilang dan tidak ada yang dinanti-nantikan.
Faktanya, sebagian besar pengikut Kristus kembali ke kehidupan lama mereka.
Namun, Kristus memiliki rencana yang lebih besar untuk semua orang termasuk kita, orang Kristen dewasa ini.
Ketika Kristus pertama kali menampakkan diri kepada Maria Magdalena, Dia memberinya misi segera untuk dipenuhi.
Kita membaca:
Yesus berkata kepadanya, “Maria!” Ia menoleh ke arahnya dan berkata dalam bahasa Ibrani, “Rabboni!” (Ini berarti “Guru.”).
“Jangan berpegang teguh kepadaku,” kata Yesus kepadanya, “karena aku belum kembali kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudaraku dan beri tahu mereka bahwa aku akan kembali kepadanya yang adalah Bapa dan Ayah mereka, Allahku dan Allah mereka. ”
Maka Maria Magdalena pergi dan memberi tahu para murid bahwa dia telah melihat Tuhan dan menceritakan kepada mereka apa yang telah dikatakannya kepadanya (Yohanes 20: 16-18).
Kristus memberi Maria misi untuk memberitakan kabar luar biasa tentang kebangkitan-Nya kepada orang lain. Kebangkitan Kristus adalah bukti sempurna dari sifat ilahi-Nya dan Mesias.
Dengan cara yang sama, kita dapat memiliki kepastian penuh bahwa Kristus benar-benar bangkit dan kita dapat dengan percaya diri memberi tahu orang lain tentang fakta ini.
Pelajaran no. 5:
Tuhan tidak memainkan favoritisme.
Dalam masyarakat di mana wanita dianggap rendah, patut dicatat bahwa Kristus tidak menunjukkan dirinya terlebih dahulu kepada pria, raja, penguasa, dan bahkan orang-orang hebat dengan standar dunia.
Kristus menunjukkan diri-Nya terlebih dahulu kepada Maria Magdalena, seorang wanita.
Ini membuktikan bahwa Tuhan dan Yesus tidak menunjukkan pilih kasih. Mereka tidak menganggap pria lebih besar dari wanita atau wanita lebih besar dari pria.
Mereka sama di mata Tuhan.
Keduanya memainkan peran unik yang diberikan Tuhan dan mereka sangat diperlukan dalam memenuhi tujuan Tuhan.
Dengan menunjukkan diri-Nya kepada Maria Magdalena terlebih dahulu, ini menunjukkan bahwa jenis kelamin Anda bukan masalah selama Anda dengan sepenuh hati mencari Tuhan. Tidak peduli apakah Anda kaya atau miskin, muda atau tua, Tuhan memandang hati Anda.
Pelajaran no. 6:
Kita harus tahu suara Tuhan dan Yesus.
Yesus memperingatkan bahwa akan ada penipuan agama dan banyak yang akan diambil olehnya.
Jika kita ingin melawan penipuan, kita harus terbiasa dengan suara Allah kita atau Yesus Kristus.
Maria Magdalena menghabiskan banyak waktu bersama Yesus Kristus. Karena itu, dia mengenal Dia dengan sangat baik.
Pagi mereka menemukan makam kosong, Maria menangis karena dia pikir seseorang mencuri tubuh Kristus.
Kita membaca:
“Sekarang ketika dia mengatakan ini, dia berbalik dan melihat Yesus berdiri di sana, dan tidak tahu bahwa itu adalah Yesus.
Yesus berkata kepadanya, “Wanita, mengapa kamu menangis? Siapa yang kamu cari? "
Dia, seandainya Dia menjadi tukang kebun, berkata kepada-Nya, "Tuan, jika Engkau membawa-Nya, katakan padaku di mana Engkau meletakkan Dia, dan Aku akan membawanya pergi."
Yesus berkata kepadanya, "Maria!"
Dia berbalik dan berkata kepada-Nya, "Rabboni!" (Artinya, Guru). "(Yohanes 20: 14-16).
Pada awalnya, Maria tidak mengenali Kristus. Tetapi ketika Kristus akhirnya menyatakan diri-Nya kepada Maria, dia segera tahu bahwa itu adalah Tuannya, Yahshua / Yesus.
Kita perlu menyadari bahwa Tuhanlah yang pertama kali menjangkau kita. Kecuali Dia memanggil kita, kita akan selalu terhilang.
Dan ketika Dia akhirnya memanggil kita ke dalam lipatan-Nya, kita harus terbiasa dengan suara-Nya.
Seperti yang disebutkan dalam Yohanes 10: 27-28:
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Dan Aku memberi mereka hidup yang kekal, dan mereka tidak akan binasa; tidak seorang pun akan merebut mereka dari tangan-Ku. "
Pelajaran no. 7:
Peliharalah Hari Sabat.
Perlu dicatat bahwa Maria Magdalena, sama seperti Kristus dan para pengikut-Nya, memelihara Sabat.
Kita membaca:
“Dan para wanita juga, yang datang bersamanya dari Galilea, mengikuti setelah itu, dan melihat kubur itu, dan bagaimana tubuhnya diletakkan.
Dan mereka kembali, dan menyiapkan rempah-rempah dan salep; dan beristirahat pada hari Sabat sesuai dengan perintah ”(Lukas 23: 55-56).
Tidak peduli sesibuk apa pun mereka, mereka tetap merayakan hari Sabat.
Meskipun mereka memiliki alasan sempurna untuk pergi ke kubur dan mengurapi mayat Kristus, mereka tetap menghormati hari Sabat dan beristirahat pada hari itu.
Apakah mereka memelihara Sabat karena mereka adalah orang Yahudi?
Tentu saja tidak!
Mereka memelihara Sabat karena itu adalah PERINTAH Allah.
Belakangan, kita melihat bukan hanya orang-orang Yahudi tetapi juga orang-orang bukan Yahudi yang memelihara Sabat (Kis. 13: 42-44)!
Sabat bukanlah hari untuk mencegah kita melakukan hal-hal yang ingin kita lakukan, tetapi itu adalah berkah yang memungkinkan kita untuk beristirahat tanpa perasaan bersalah bahwa kita sedang malas atau tidak produktif.
Padahal, yang terjadi justru sebaliknya.
Sabat membantu kita fokus pada Tuhan dan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi.
Pelajaran no. 8:
Jangan pernah berhenti melayani Tuhan.
Saya percaya bahwa Maria Magdalena adalah salah satu contoh terbaik tentang bagaimana kita harus melayani Allah kita.
Setelah Kristus mengusir setan dari Maria, dia memutuskan untuk mengikuti Dia.
Dalam perjalanannya bersama Yesus, dia melayani dengan berbagai cara yang dia tahu caranya. Dia tidak hanya melayani Kristus, tetapi juga para pengikut-Nya.
Dia tidak takut untuk mengambil tugas-tugas kasar. Dia senang melakukan bagiannya dalam memajukan firman Tuhan.
Maria Magdalena adalah KONSISTEN dalam memiliki sikap melayani.
Dia melayani Kristus selama pelayanan-Nya di bumi ini.
Dia hadir ketika orang-orang menganiaya Kristus.
Dia ada di sana ketika Kristus dipakukan di kayu salib.
Dia ada di sana ketika tubuh Kristus dimasukkan ke dalam kubur.
Dia sibuk mempersiapkan rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Kristus.
Sebagai hasilnya, ia telah melihat Kristus yang dimuliakan dan dibangkitkan.
Sekarang, tidak berhenti di situ.
Setelah menyaksikan bukti Kristus yang tak terbantahkan tentang sifat ilahi-Nya, dia terus melayani Dia dan juga saudara-saudara, melakukan segala daya untuk melayani.
Dengan cara yang sama, kita harus selalu siap sedia, siap untuk melayani.
Kita harus mau mengambil setiap kesempatan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Pelajaran no. 9:
Kristus melihat nilai dalam diri setiap orang.
Jika Anda hidup pada zaman Kristus dan Anda melihat Maria Magdalena memiliki tujuh setan, apa yang Anda pikirkan tentang dia?
Di mata banyak orang, dia TIDAK BERHARAP. Satu iblis sudah cukup untuk menyiksa hidup Anda. Tetapi dalam kasus Maria Magdalena, ia telah dirasuki bahkan oleh TUJUH!
Orang-orang bisa menyembunyikan wajah mereka dari Maria. Mereka mungkin memandangnya dengan jijik atau kasihan. Tetapi jelas bahwa tidak ada yang dapat membantunya sampai Kristus datang.
Bagi banyak orang, Maria Magdalena adalah tujuan yang hilang. Tidak ada yang bisa menyembuhkannya.
Namun, Kristus memiliki sesuatu yang berbeda dalam pikiran.
Dia tidak membiarkan apa yang dipikirkan orang lain tentang Maria Magdalena mencegahnya menyembuhkannya.
Apa yang dilihat orang sebagai tanpa harapan, Kristus melihat sebagai putri Allah.
Kristus mengubah hidupnya, dari seorang iblis menjadi seorang wanita yang kontribusinya bagi pelayanannya tidak terukur.
Dalam kehidupan Maria Magdalena, kita telah melihat kuasa Allah untuk menggunakan bahkan situasi yang paling tanpa harapan untuk kemuliaan-Nya dan mengambil keuntungan dari itu untuk pemenuhan kehendak-Nya di bumi ini.
Pelajaran no. 10:
Mencari penyembuhan Tuhan.
Kematian Yesus tidak hanya membuat keselamatan tersedia untuk seluruh dunia, tetapi juga memungkinkan bagian yang sangat penting dari kehidupan Kristen kita: penyembuhan ilahi Tuhan.
Kita membaca dalam pesan kenabian Yesaya bagaimana penderitaan dan kematian Kristus memungkinkan kita untuk disembuhkan.
Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
Hukuman bagi perdamaian kita ada pada-Nya,
Dan dengan garis-garis-Nya kita disembuhkan (Yesaya 53: 5).
Salah satu alasan mengapa kita sakit dan lemah adalah ketidakmampuan untuk membedakan tubuh Tuhan.
Kita lupa bahwa pengorbanan Kristus memungkinkan kita untuk datang dengan berani kepada Tuhan dan meminta kesembuhan.
Inilah tepatnya yang terjadi pada gereja Korintus:
Karena dia yang makan dan minum dengan cara yang tidak layak makan dan minum penghakiman untuk dirinya sendiri, tidak membedakan tubuh Tuhan. Karena alasan ini banyak yang lemah dan sakit di antara kamu, dan banyak tidur (II Korintus 29:30).
Maria Magdalena mengalami kuasa penyembuhan Allah melalui Yesus Kristus.
Itu menggambarkan jenis penyembuhan yang juga dapat kita nikmati ketika Kristus akhirnya akan disalibkan dan dibangkitkan.
Jadi, ketika kita sakit, kita harus mencari kesembuhan dari Tuhan.
Dia adalah sumber kesehatan yang baik.
Dia lebih dari bersedia untuk menyembuhkan kita dari kelemahan kita selama itu adalah bagian dari kehendak-Nya.
Pelajaran no. 11:
Tuhan dapat membersihkan kita dari dosa-dosa kita.
Tidak peduli dosa apa yang telah Anda lakukan sebelumnya, Anda selalu dapat pergi kepada Allah dan meminta pengampunan.
Tidak ada dosa yang cukup besar sehingga Tuhan tidak bisa mengampuni.
Selama kita sungguh-sungguh bertobat dari mereka, kita pasti bisa mendapatkan belas kasihan di hadapan takhta kasih karunia Allah.
Maria Magdalena bisa saja melakukan banyak dosa sebelumnya, baik besar maupun kecil. Hidup terpisah dari Allah membuatnya rentan terhadap pengaruh iblis yang mengerikan.
Namun, begitu dia bertemu Kristus, hidupnya berubah secara dramatis menjadi lebih baik. Setelah menerima kesembuhan dari Tuhan, ia memiliki dua pilihan: untuk kembali ke kehidupan lamanya atau menjalani kehidupan baru yang didedikasikan untuk Tuhan.
Sungguh menghibur mengetahui bahwa pengorbanan Kristus memungkinkan dosa-dosa kita diampuni.
Dia mencurahkan darahnya untuk membasuh kita dari dosa-dosa kita.
Kita membaca:
“Tetapi jika kita berjalan di dalam terang seperti Dia di dalam terang, kita memiliki persekutuan satu sama lain, dan darah Yesus Kristus Putra-Nya membersihkan kita dari semua dosa ... Jika kita mengakui dosa-dosa kita, Dia setia dan adil untuk mengampuni kita dosa-dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan ”(I Yohanes 1: 7-9).
Pelajaran no. 12:
Tuhan mengubah kesedihan kita menjadi sukacita.
Hidup terkadang sangat sepi. Hidup bisa menimbulkan banyak masalah yang bisa membuat kita berlutut.
Namun, ketika hidup membuat Anda terpukul, ke mana Anda berpaling?
Apakah Anda beralih ke hiburan duniawi?
Apakah Anda beralih ke minum berlebihan?
Apakah Anda mengunci diri di kamar sepanjang hari?
Atau apakah Anda beralih kepada Tuhan, sumber penghiburan dan sukacita?
Maria Magdalena adalah salah satu pengikut Yesus yang paling bersemangat.
Dia sangat mencintai Kristus sehingga dia tidak takut mati hanya untuk tetap dekat dengan-Nya.
Namun, melihat Yesus yang sangat menderita dalam jarak sedekat itu dapat menghancurkan hati siapa pun.
Melihat Kristus mandi dalam darah-Nya sendiri, dipenuhi dengan begitu banyak luka dan luka, sudah cukup bagi Maria untuk dipenuhi dengan kesedihan dan kesedihan.
Ketika Maria Magdalena menemukan bahwa makam itu kosong dan seseorang bisa saja mencuri mayat Kristus, kesedihan dan kesedihannya segera membuat lebih buruk.
Bagi Maria, tidak dapat dibayangkan untuk berpikir bahwa seseorang bahkan dapat berpikir untuk mencuri tubuh Kristus.
Apakah tidak cukup bagi mereka untuk membunuh Kristus secara sadis sehingga mereka bahkan harus menodai mayat-Nya?
Kita bisa membaca reaksi Maria ketika ia tahu bahwa tubuh Kristus hilang:
“Tetapi Maria berdiri di luar dekat kubur sambil menangis, dan ketika dia menangis dia membungkuk dan melihat ke dalam kubur itu” (Yohanes 20:11).
Jika Anda melihat kata Yunani menangis dari ayat ini, itu berarti "meratap dengan keras"
Jadi, kita melihat manifestasi luar dari kesedihan dan kesedihan yang luar biasa dari Maria Magdalena.
Anda dapat membayangkan gelombang luapan emosi dari kesedihan dan ketidakbahagiaan dari pengikut Kristus ini.
Ketika para murid pergi, dia masih berada di dekat makam untuk meratapi tubuh Kristus yang hilang.
Betapa dedikasi luar biasa yang dimiliki Maria Magdalena bagi Kristus.
Perlu juga dicatat bahwa kesedihan kita juga dapat menuntun kita menuju ketidakberdayaan atau keraguan.
Maria, yang menghabiskan persahabatan erat dengan Kristus, seharusnya tahu bahwa Yesus meramalkan bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Maria seharusnya mengingat kata-kata itu, tetapi hatinya dipenuhi dengan kesedihan yang luar biasa bahwa ia kehilangan pandangan akan janji kebangkitan Yesus.
Syukurlah, Yesus menampakkan diri kepadanya.
Kesedihan yang tak terlukiskan dari Maria Magdalena tiba-tiba berubah menjadi ledakan kelegaan, kegembiraan, dan kegembiraan yang penuh sukacita.
Ketika Yesus memanggil nama Maria, dia tahu bahwa itu adalah Tuannya.
Tidak perlu melihat, Maria segera mengenali suara yang biasa didengarnya.
Seperti yang Anda lihat, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada berada di hadirat Allah dan Putra-Nya, Yesus Kristus.
Jadi, jika pernah Anda sedih, kesepian, dan tertekan, ingatlah bahwa Anda tidak pernah sendirian.
Alih-alih lari dari Tuhan, Anda harus lari ke arah-Nya. Dari sana, Anda akan menemukan kenyamanan batin, kegembiraan, dan kedamaian.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Pesta St. Maria Magdalena:
“Socius - Sahabat .”
Itulah salah satu julukan saya pada Maria Magdalena. Tercandra, dialah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Namanya disebut belasan kali dalam ke-4 Injil, kebanyakan pada waktu penyaliban dan kebangkitan Yesus.
Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu dan mewartakan tentang Yesus yang bangkit: Ia melihat makam terbuka (Yoh 20:2); bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10), bahkan bertemu juga dengan Yesus (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8).
Mengacu pada beberapa naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire dlm “Sainte Marie Madeleine 1860”, menegaskan: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".
Nah, kalau mengacu pada injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes), beberapa sketsa tentang Maria Magdalena, antara lain:
- Wanita pendosa yang membasuh kaki Yesus dengan air mata, mengeringkan dengan rambut dan mengurapi dengan minyak wangi (Lukas 7:36-50).
- Wanita yang mengurapi kepala Yesus (Mark 14:3-9; Mat 26:6-13)
- Maria dari Magdalane yang dibebaskan dari 7 roh jahat (Lukas 8:2)
Adapun 3 sikap dasarnya sebagai sahabat Tuhan, antara lain:
1.Sabar:
“Dia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus”, itulah kata Paus Gregorius tentang Magdalena. Ia adalah perempuan berdosa tapi ia dengan sabar memohon pengampunan dan persahabatan dengan Kristus. Ia banyak hadir di dekat Yesus: saksi karya Yesus, sengsara-wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus.
Jelasnya, ia adalah seorang figur beriman yang dengan sabar dan setia berdiri di bawah kaki salib. Ia adalah teladan bagi kita untuk selalu bersabar dan berjuang mengejar kekudusan.
2. Tegar:
Patutlah kita merenungkan sikap Maria yg tegar sekaligus cinta kasihnya yang sangat besar kepada Kristus; karnu meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap tegar dan mencari Dia yang tidak ia jumpai. Ia juga menangis karena terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya.
Dan demikianlah terjadi bahwa ketegaran kasih perempuan yang setia mencari Tuhan menjadikan dia adalah orang yang pertama melihat Yesus yang bangkit: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
3. Berkobar:
Pengalaman akan Yesus yang bangkit, membuat Maria Magdalena menjadi ikut bangkit kembali. Dengan semangat berkobar, ia bersaksi di hadapan para murid, "Aku telah melihat Tuhan!"
Hal yang sama terjadi dalam diri Petrus. Kebangkitan Yesus membuatnya berkobar dalam memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan (penguasa, pemilik, pengatur) dan Kristus (Dia yg diurapi untuk menebus dan menyelamatkan manusia).
“Cari semangka di Istana - Kita bersuka punya Maria Magdalena”.
1.
"Iluminata et Illuminatrix – Cerah dan Mencerahkan."
Inilah sebutan Uskup Agung Genoa, Mgr Jacobus de Voragine dalam buku "Golden Legend" terhadap Maria Magdalena yang kita kenangkan hari ini. Dialah murid perempuan paling terkenal dalam KSPB, namanya disebut 12x dlm injil.
Dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, nama "Maria Magdalena" memang beberapa kali ditulis dalam injil:
- Μαρία ἡ Μαγδαληνή (Maria hē Magdalēnē) di Matius 27:56; Markus 15:40; Markus 15:47; Markus 16:1; Yohanes 19:25; Yohanes 20:1.
- Μαριὰμ ἡ Μαγδαληνή (Mariam hē Magdalēnē) di Matius 27:61; Matius 28:1; Yohanes 20:18
- Μαρία τῇ Μαγδαληνή (Maria tē Magdalēnē) di Markus 16:9
- Μαρία ἡ καλουμένη Μαγδαληνή (Mariam hē kaloumenē Magdalēnē. "Maria yang disebut Magdalena") di Lukas 8:2
- ἡ Μαγδαληνή Μαρία (hē Magdalēnē Maria, "Maria dari Magdala") di Lukas 24:10
Memang ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa Magdalena berasal dari kata “Magdala”. Magdala sendiri terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan sebuah kota makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Bangsa Romawi pernah menghancurkan kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam pemberontakan bangsa Yahudi.
Hal lain lagi yang menarik: Dalam Talmud (ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah khas “rambut keriting perempuan,” yang berarti seorang pezinah.
Ada juga beberapa sketsanya yang saya bedah dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), al: sebagai wanita dengan 7 roh jahat (Luk 8), yang mengurapi kaki Yesus (Yo 12), yang membasuh kaki Yesus (Luk 7), yang juga mengurapi kepala Yesus (Mrk 14) dll. Ia diyakini bertapa 30 tahun di goa La Sainte Baume Marseilles dan mewartakan injil di Provence Prancis.
Adapun 3 permenungan singkat agar kita bisa menjadi cerah dan mencerahkan, al:
A. "Aku melihat Tuhan":
Inilah kata kata Magdalena kepada para murid yang lain. Ia telah melihat Tuhan dan terus mewartakanNya. Bukankah Magdalena sekaligus adalah "saksi" yang benar benar telah banyak melihat Tuhan? Ia melihat karya dan wartaNya, sengsara dan deritaNya, kematian dan kebangkitanNya.
Jelasnya, ia dekat-bersahabat dan melihat karya Tuhan dalam seluruh hidupnya.
B. "Rabbuni":
Inilah kata kata Magdalena kepada Yesus dalam bahasa Ibrani yang berarti: "GURU". Ia menjadi murid yang benar benar menghormati sekaligus mencintai GURUnya karena keyakinan imannya bahwa lewat Yesus-lah, ia bisa menemukan hidup baru.
Mengacu pada opini Henri Dominique (1860): "Ia tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat pada Yesus melalui hatinya." Ia adalah murid yang setia berdiri di bawah salib dan datang di makam Yesus. Ketika murid lain pergi, ia tetap tinggal-mencari dan merindukan Yesus. Ia menjadi teladan bagi setiap murid Kristus yang berjuang mengejar kekudusan.
C. "Ibu mengapa menangis?:
Inilah sapaan Yesus yang tidak langsung dikenali o/Magdalena karena larut-hanyut dalam kesedihan.
Disinilah, ia mendapat pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus. Kita juga diajak peka dan mempunyai pengalaman personal, bahwa Tuhan berkenan datang dan menyapa, terlebih ketika kita sedang larut dan hanyut dalam kesedihan.
"Sikat gigi di kota Asisi - Mari kita pergi dan terus bersaksi".
2.
Di lain matra, mengacu pada pelbagai injil apokrif, ada juga beberapa sketsa menarik seputar Maria Magdalena.
Beberapa diantaranya:
- Mengacu pada Injil Thomas (100-200 M), ditampilkan Petrus yang protes karena Maria Magdalena mengikuti Yesus dan karena Yesus akan menjadikan Maria Magdalena seperti murid pria yang lainnya.
- Dalam Injil Maria Magdalena (120-180 M) ditampilkan bahwa Maria Magdalena "dicintai lain daripada wanita lain". Ia juga "menerima vision"; "menerima ajaran lain daripada yang diterima murid laki-laki"; dan Petrus lagi-lagi protes.
- Mengacu pada naskah dalam “Dialog Penyelamat” (150 M), dinyatakan bahwa Maria Magdalena bersama Matius dan Thomas diajar secara khusus. Ia disebut "Saudara perempuan" oleh Yesus. Ia juga berbicara sebagai wanita yang "mengerti seutuhnya"
- Injil Filipus (180-350 M) menekankan Maria Magdalena sebagai "partner Yesus". Ia juga "lebih dikasihi daripada semua murid lain", sehingga murid-murid lain protes.
- Dalam naskah “Pistis Sophia” (250-300 M), terkesan bahwa Maria Magdalena takut berbicara karena diancam oleh Petrus.
Tercandra juga bahwa tafsiran Maria Magdalena juga dipuji Yesus.
Ternyata Maria Magdalena bukan hanya diperbincangkan dalam injil kanonik maupun non-kanonik (apokrif). Dia juga diperbincangkan secara berbeda dalam tradisi Gereja Barat dan Gereja Timur.
Mengacu pada tradisi Gereja Barat/Latin, ada beberapa penampilan figur seputar Maria Magdalena, antara lain:
- Bapa-bapa Gereja pada abad 3 dan 4 mengatakan bahwa Maria Magdalena adalah “Rasul para rasul”.
- Paus Gregorius Agung, pada abad 6 mengatakan bahwa Maria Magdalena dipestakan setiap tanggal 22 Juli. Dia merupakan gabungan tiga figur wanita: Pendosa besar (pelacur), Maria dari Betania (saudari dari Martha dan Lazarus), Maria dari Magdala (seorang wanita penzinah).
- Tradisi populer pada Abad Pertengahan (abad ke-5 sampai abad ke-15) juga menampilkan beberapa figur Maria Magdalena. Pada waktu itu, muncul sebuah legenda bahwa Maria Magdalena alias Maria Betania, Martha, Lazarus dan kawan-kawannya mendarat di Marseilles (Perancis Selatan). Mereka mewartakan injil di Provence.
Banyak tradisi populer mengatakan bahwa pada akhir hidupnya, Maria Magdalena bertapa di gua La Sainte-Baume (dekat Marseilles) selama 30 tahun sebagai ungkapan tobatnya.
- Beberapa praktek suci umat juga menambah warna-warni khazanah sosok Maria Magdalena. Sebagai contohnya, pada abad pertengahan, marak tradisi berziarah ke makam Maria Magdalena di Vézelay (Burgundy - Perancis) dan Basilika Saint-Maximin di Provence, Perancis. Para umat juga kerap berziarah ke La Sainte-Baume (goa tempat Maria Magdalena bertapa).
- Menurut Thomas Aquinas, dalam sebuah homilinya ketika memperingati pesta Maria Magdalena: Yesus dan Maria Magdalena bagaikan "Pelangi" tanda perjanjian Allah dan Nuh. Yesus adalah “Cahaya”, sedangkan Maria Magdalena adalah “Air” (air mata tobat). Atribut Maria Magdalena, yakni: Biru gelap sebagai lambang pertobatan dan kerendahan hati. Merah sebagai lambang iman serta botol minyak wangi sebagai lambang pembawa pengurapan. Atribut lain yang kerap dikenakan juga pada figur Maria Magdalena, adalah:Tengkorak, yang berarti mati terhadap dunia; Buku, sebuah kekayaan iman dan pengetahuan mistik; Memandang ke atas, mengartikan bahwa Maria Magdalena adalah seorang pribadi yang kontemplatif sekaligus visioner.
- Pada perkembangan terakhir, mengacu pada Penanggalan Liturgi 1969, dinyatakan bahwa Maria Magdalena yang dipestakan pada 22 Juli adalah satu figur wanita, yaitu Maria dari Magdala.
Sedangkan dalam Gereja Timur atau tradisi Yunani, Maria Magdalena Yunani disetarakan dengan para rasul. Ia dipestakan setiap tanggal 22 Juli, sebagai seorang kudus dan mewakili satu figur wanita, yaitu: Maria dari Magdala (yang dibebaskan dari 7 roh jahat dan merupakan saksi pertama kebangkitan). Sedangkan pesta Maria dan Marta dari Betania pada tanggal 4 Juni.
Tradisi populer lainnya yang berkembang pada abad ke-2 dan seterusnya di Gereja Timur, adalah:
• Maria Magdalena bertemu Kaisar Tiberius. Ini merupakan awal tradisi adanya telur Paska
• Maria Magdalena berkarya di Roma sampai Petrus dan Paulus wafat
• Maria Magdalena menyusul Yohanes Rasul dan Bunda Maria ke Efesus
• Maria Magdalena berkarya bersama Yohanes Rasul di Efesus.
• Maria Magdalena wafat dan dimakamkan di Efesus (kesaksian tertulis dari Barat: Gregorius Tours pada tahun 575, dan St. Willibaldus pada tahun 785)
• Jenazah Maria Magdalena dibawa ke Konstantinopel (tahun 886) dan ada kemungkinan dibawa ke Roma pada masa Perang Salib.
Mengacu pada pelbagai tradisi dan sejarah Gereja Timur, dikatakan bahwa dalam akhir hidupnya, Maria Magdalena tinggal dengan Yohanes Rasul dan Bunda Maria di Efesus. Ia juga mewartakan Injil bersama Yohanes Rasul di Efesus dan sekitarnya. Ia wafat dan dimakamkan di Efesus.
Pebagai tradisi yang lain juga mewarnai profil Maria Magdalena. Salah satu diantaranya, legenda mengenai Holy Grail. Mengacu pada Christien de Troyes, dalam Conte de Graal, (1180-1240), dikisahkan dalam legenda itu bahwa Yosef Arimatea mendarat di Glastonbury, Inggris, dengan membawa piala Perjamuan Terakhir.
Di abad-abad kemudian, San Graal (Holy Grail/Cawan, dibaca "Sang Real"/Royal Blood), dikaitkan dengan Maria Magdalena, yaitu Maria Betania, Lazarus dll mengikuti Yosef Arimatea ke Inggris. Ada lagi profil Maria Magdalena yang dikaitkan dalam sebuah spiritualitas New Age, sebuah aliran abad modern. Dalam hal ini, Maria Magdalena dipandang sebagai tokoh yang mencapai kesempurnaan kerohanian. Ia menjadi jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, sebagai "divine ascended masters"
Lepas dari pelbagai karakter dan sketsa wajah serta profil Maria Magdalena, ia sendiri menjadi pelindung dalam banyak hal, seperti: apoteker; kota Atrani, Italia; kota Casamicciola Terme, Ischia; hidup bersamadi; orang-orang yang masuk menjadi penganut Kristus; pembuat sarung tangan; penata rambut; orang berdosa yang bertobat; orang yang dihina karena kesengsaraan; pembuat parfum; tukang obat; pelacur yang bertobat; penyamak kulit; dan yang pasti pelindung kaum perempuan.
Dan, mengacu pada Injil Maria Magdalena, terdapatlah sebuah pesan Maria Magdalena kepada para murid lain, setelah Yesus “pergi”, “Janganlah membayangkan pekerjaan Sang Guru sebagai pekerjaan besar dunia di mana kau akan menghadapi para politisi dan penguasa. Anggaplah pekerjaan-Nya sebagai pekerjaan kecil, biasa, untuk mengurusi diri sendiri. Dengan mengurusi diri kita masing-masing, kita sudah berkontribusi terhadap urusan dunia. Dengan mengurusi diri masing-masing, kita sudah sedikit meringankan beban dunia.”(Injil Maria Magdalena, hal. 75). Begitu sederhana pemikiran Maria Magdalena, bukan?
3.
“Perfectae caritas - Cinta kasih yg sempurna”.
Ini yang ditampil-kenangkan sosok perempuan yang kerap disebut Maria dari Betania atau kadang juga disebut sebagai Maria Magdalena ini.
Memang, ada banyak nama “Maria” dalam Injil, bahkan National Geographic meneliti bahwa nama terpopuler bayi perempuan dari thn 1905-1995 di Amerika ialah “Mary”. Tapi, yang mana dan siapakah persisnya Maria yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu dan mengeringkan dengan rambutnya ini?
Seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bahwa Maria yang dimaksudkan hari ini merupakan gabungan tiga figur: “Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”. Adapun perdebatan tentang identitas dan entitas “Maria” telah berlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pada naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bahwa “Ia tak setinggi Petrus dalam hirarki, tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".
Lepas dari itu semua, kita bisa belajar pada tokoh ini yang jelas-jelas adalah pengikut Yesus, dengan 3 sikap dasar, al:
A. Meminyaki kaki Yesus: Murah hati
Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.
B. Menyeka dg rambutnya: Rendah hati
Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang+bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan+persahabatan dg Tuhan.
C. Menyebarkan keharuman: Sepenuh hati
Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bahwa Maria Betania-Martha- Lazarus mendaratdan bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” juga bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume. Adapun atribut “Maria Betania” yakni: Biru gelap/lambang harapan-pertobatan; Merah/simbol iman; Botol minyak narwastu/simbol kasih dan pengurapan. Atribut-atribut lain yang juga dikenakannya adalah “tengkorak”/mati terhadap dunia; Buku/kekayaan iman; Memandang ke surga/pribadi yang kontemplatif, “jembatan” antara yang manusiawi dan ilahi: "divine ascended masters". Yang pasti dari banyak atribut itulah, ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bagi gereja dan dunia sekitar kita, bukan?
“Cari bahan bakar di Jalan Sudirman - Mari selalu berakar di dalam iman.”
4.
"Tremendum et fascinosum - Menggentarkan sekaligus menggetarkan."
Inilah dua perasaan yang bisa jadi muncul ketika kita bertemu dengan seorang yang kita kasihi.
Adapun, dalam film "Jesus Christ Superstar" di era tahun 1970an, ditampilkan Magdalena yang juga berkidung secara tremens et fascinans: "I don't know how to love Him....."
Ia tergentar sekaligus tergetar karena kasihnya kepada Yesus. Dalam bingkai biblis, aneka sketsa seputar Magdalena tersebar dalam injil, antara lain: Luk 7:36-50, Mark 14:3-9; Mat 26:6-13, Yoh 12:1-9, Luk 8:2.
Secara sederhana, gambaran umumnya adalah: wanita pendosa yang mengurapi kaki Yesus (Luk 7) dan yang dibebaskan dari tujuh roh jahat (Luk 8). Tiga permenungannya, antara lain:
A."Maria":
Inilah kata Yesus pertama kepadanya. Tuhan menyapanya secara personal.
B."Rabuni":
Inilah kata Maria yang berarti "Guru", ketika berpaling dan menjawab sapaan Yesus. Ia menjawab sapaan ilahi dengan penuh imani dalam semangat pemuridan yang dengan tulus hati selalu berjuang mengejar kekudusan. Itu sebabnya Henri-Dominique de Lacordaire, dalam “Sainte Marie Madeleine 1860”: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".
C."Aku telah melihat Tuhan":
Inilah kesaksiannya kepada para murid yang lain bahwa Ia menemukan hidup baru dalam Kristus. Ia tidak hanya melihat makam terbuka (Yoh 20:2) tapi juga bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10) bahkan bertemu dengan Yesus yang bangkit (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8), itulah sebabnya kenapa Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine menyebut Maria Magdalena dalam karya monumentalnya Golden Legend (1250), sebagai “Iluminata sekalugus Illuminatrix - Ia yang Cerah dan Mencerahkan.”
"Ikan louhan ikan pari - Lihatlah Tuhan setiap hari."
5.
Dengan mengurusi diri masing-masing,
kita sudah sedikit meringankan beban dunia.”
(Pesan Paripurna St Maria Magdalena, "Injil Magdalena")
Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian dikatakan; ‘Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah, tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.’
Patutlah kita merenungkan sikap Maria Magdalena yang "tts"-"tulus terbuka+sederhana" sekaligus cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah diambil orang.
Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat, bukan?” Itu sebabnya ia mjd perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Perjanjian Baru, di bwh Bunda Maria.
Namanya disebut 12 kali dalam keempat Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus krn ia mjd saksi smuanya itu.
Jelasnya, Maria Magdalena adalah perempuan berdosa, kaum marginal yang telah bertobat tp yang sdh memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus. Ia adalah seorang figur orang beriman yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit.
Singkatnya, ia adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman yg mencari wajah ilahi dlm stiap pengalaman insani.
"Mba Nana suka makan indomie - St Magdalena doakanlah kami."
=====
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang
(22 Juli)
PESTA ST. MARIA MAGDALENA
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
Alleluya
MADAH IBADAT BACAAN
Marilah kita memuji
Wanita yang tabah hati
Terkenal dimana-mana
Karena kesuciannya
Penuh cinta pada Tuhan
Teguh kuat dalam iman
Gagah ditempuhnya jalan
Berpedoman pengabdian
Badan diatur puasa
Hati dikuatkan doa
Maka kini menikmati
Kegembiraan surgawi
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada hamba yang setya
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Mari bernyanyi untuk menghormati
Wanita suci yang pantas dipuji
Hati berbakti sungguh tahan uji
Slalu mengabdi.
Tak terkalahkan oleh jerat lawan
Namun bertahan di tengah godaan
Memperjuangkan kerajaan Tuhan
Dan persatuan.
Berat tapanya tekun dalam doa
Siap sedia mengabdi sesama
Di mana-mana menyumbangkan jasa
Dengan gembira.
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya.
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Marilah kita bernyanyi
Bagi penebus ilahi
Dengan iman dan harapan
Penuh cinta yang bertahan
Sambil mohon dibebaskan
Dari tipu daya lawan
Agar selalu setia
Dalam mengabdi sesama
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi
Amin
BACAAN SINGKAT
(Rom 12,1-2)
Saudara-saudara, demi kerahiman Allah aku memperingatkan kamu!
Persembahkanlah tubuhmu sebagai kurban yang hidup, yang suci dan berkenan pada Allah. Itulah ibadatmu yang sejati.
Janganlah kamu menyesuaikan diri dengan dunia ini, melainkan berubahlah menjadi manusia berbudi baru, sehingga kamu sanggup membedakan apa yang dikehendaki Allah, apa yang baik, apa yang berkenan padaNya dan apa yang sempurna.
DOA
Allah yang mahamulia,
PuteraMu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita paskah yang mulia pertama-tama kepada Maria Magdalena.
Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihatNya meraja dalam kemuliaanMu.
Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

01 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
01 Januari 2019
HR Santa Maria Bunda Allah.
Hari Perdamaian Dunia.
Perayaan Tahun Baru
"O sancta simplicitas - O kesederhanaan yang kudus!"
Itulah kata-kata yang kerap saya tulis dalam buku buku saya yang bertema "Bunda Maria dan Kerahiman", dari “BBM” (2008) sampai TTM” (2016) dan "MEMOAR FATIMA" (2017).
Itulah juga yang kembali terkenang di hari pertama tahun baru 2019 ini bersamaan dengan “Hari Raya Maria Bunda Allah” dan “Hari Perdamaian Sedunia”.
Adapun tiga hal mendasar yang bisa kita maknai untuk semakin beriman bersama Maria, sebuah kesederhanaan yang kudus, al:
1."Bersaudara".
Ini adalah jalan menuju kedamaian.
Maria terbuka dan bersaudara dengan semuanya: Di kandang Betlehem, ia bersaudara dengan tiga raja dan para gembala yang bersahaja. Di Yerusalem, dia bersaudara dengan pengalaman dukacita dan Golgota.
Sudahkah kita juga "bersaudara" (terbuka) dengan banyak orang dan aneka pengalaman lainnya, entah baik/buruk?
2."Berdamai".
Ini adalah jalan menuju keberimanan.
Maria disebut sebagai "Regina Pacis - Ratu Damai" karena hidupnya selalu membawa kedamaian dan bukan pergunjingan, ketulusan dan bukan kepalsuan, pujian dan bukan gosipan. Ia tidak mudah menjadi orang yang hiruk pikuk seperti pepesan kosong tapi ia menjadi pribadi yang kontemplatif, yang menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkannya. Hatinya peka dan sikapnya yang introspektif membuat hidup dan hadirnya selalu mendamaikan bagi semua orang.
Sudahkah kita juga selalu mengusahakannya?
3."Beriman."
Ini adalah jalan menuju kebahagiaan.
Inilah hari pertama di Tahun 2019 sekaligus Hari Raya Maria Bunda Allah dan Hari Perdamaian yang penuh sukacita.
Dalam iman kita, Maria diberi gelar Bunda Allah (Theotokos) karena ia dipilih untuk menjadi Bunda Yesus. Dan karena Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia, maka Maria juga pantas disebut sebagai Bunda Allah sekaligus "Ratu Damai".
Bersama Maria, sudahkah kita juga semakin mengimani Tuhan yang tampak hadir lewat sesama setiap harinya? Iman yang mengajak kita menjadi "peacemaker" dan bukan "troublemaker", sebuah iman yang harus dihorisontalkan secara real dan aktual setiap harinya.
"Ada salju di Pulau Buru - Mari maju di tahun yang baru."
Felix sit annus novus:
“Tuhan memberkati dan melindungimu. Ia menyinarimu dengan wajahNya dan memberimu kasih karunia. Ia menghadapkan wajahNya dan memberimu damai sejahtera" (Bil 6:24-26)
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
"Felix sit annus novus - Selamat Tahun Baru".
Itulah ucapan klise yang kerap dikirimkan lewat sms/bbm/wa/fb/twitter/instagram dll, pada hari pertama di tahun baru.
Adapun di awal tahun 2019 ini kita merayakan 3 hal, antara lain:

1."Hari Perdamaian Dunia":
Pax et bonum – Damai dan kebaikan. Itulah yg selalu diharapkan. Lihat saja: setiap awal misa: "Peace be with u", lalu pad akhir misa: "Go in peace" bahkan pada setiap nisan di makam: "Rest in peace".
Jelas bahwa Tuhan mengajak kita untuk pergi beristirahat dan selalu hidup dalam damai. Kita diajak menjadi "peacemaker" dan bukan "troublemaker". Lewat kata warta, kita diajak “BERSAHABAT” dengan semua orang yang berkehendak baik bukan?
2."Tahun Baru":
Tahun 2019 adalah "Tahun Baru". Salah satu ciri positif tahun baru adalah, al: CAKAP dan HANGAT, kualitas dan hidup yang penuh spirit, semangat yang berkobar-kobar?
Dkl: Kualitas dan semangat hidup yang baik akan menjadi kunci di tahun 2019. Semoga pada tahun yang baru, kita juga bisa selalu "CAKAP" - punyai kualitas dan semangat hidup menghadapi "HTAG” – “Hambatan, Tantangan, Ancaman dan Gangguan" dengan tetap menjadi orang yang cakap dan hangat, rajin dan terfokus.
3."Hari Raya Santa Maria Bunda Allah":
Hari ini, Tuhan yang sudi menjadi bayi diberi nama "Yesus" oleh Maria, ibuNya Dkl: Maria adalah Bunda Tuhan/(Yun;Theothokos, Lat:Mater Dei). Esensi "ibu/bunda/nyak/mama/nyokap/simbok/emak" yang kita rayakan hari ini ada pada "rahim"nya yang “HANGAT”.
Bersama Maria, Gereja mengajak kita juga belajar mempunyai "rahim" yang hangat bagi orang lain, terlebih orang yang kecil, miskin dan tersingkir/disingkirkan. Jadi di awal hari di tahun baru 2019, kita diajak punyai "BCH"- "Bersahabat-Cakap-Hangat." Sudahkah? "
Si Ndaru dapet HP baru - Mari kita selalu lahir baru di tahun yang baru"

Penggalan Homili Paus Fransiskus @ Misa Malam Natal 2018

Penggalan Homili Paus Fransiskus
@ Misa Malam Natal 2018
Dua kata kuncinya :
Betlehem sebagai rumah roti dan sebagai kota Daud.
1. "Betlehem: nama itu berarti rumah roti. Dalam 'rumah' ini, Tuhan hari ini ingin berjumpa seluruh umat manusia. Ia tahu bahwa kita membutuhkan santapan untuk hidup. Namun Ia juga tahu bahwa makanan dunia ini tidak memuaskan hati.
Betlehem adalah titik balik yang mengubah perjalanan sejarah. Di sana Allah, di rumah roti, dilahirkan dalam sebuah palungan. Seolah-olah Ia ingin mengatakan : "Inilah Aku, sebagai santapanmu". Ia tidak mengambil, tetapi memberi kita makan; Ia tidak memberi kita benda semata, tetapi diri-Nya sendiri.
Di Betlehem, kita menemukan bahwa Allah tidak mengambil kehidupan, tetapi memberikannya. Bagi kita, yang sejak lahir terbiasa mengambil dan makan, Yesus mulai berkata, “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku" (Mat 26:26). Tubuh mungil Sang Anak Betlehem berbicara kepada kita tentang cara baru untuk menjalani hidup kita : bukan dengan melahap dan menimbun, tetapi dengan berbagi dan memberi.
Allah menjadikan diri-Nya kecil sehingga Ia bisa menjadi santapan kita. Dengan menyantap Dia, Sang Roti Hidup, kita dapat terlahir kembali dalam kasih, dan memutus jalinan ketamakan dan keserakahan. Dari "rumah roti", Yesus membawa kita pulang ke rumah, sehingga kita dapat menjadi keluarga Allah, saudara dan saudari bagi sesama kita. Berdiri di depan palungan, kita memahami bahwa santapan kehidupan bukanlah kekayaan jasmaniah tetapi kasih, bukan kerakusan tetapi cinta kasih, bukan kesombongan tetapi kesederhanaan.
2. "...marilah kita merenungkan Betlehem sebagai kota Daud. Di sana, Daud yang masih muda adalah seorang gembala, dan pada hakekatnya dipilih oleh Allah untuk menjadi gembala dan pemimpin umat-Nya. Saat Natal, di kota Daud, para gembalalah yang menyambut Yesus ke dunia. Pada malam itu, Injil memberitahu kita, “mereka sangat ketakutan” (Luk 2:9), tetapi malaikat berkata kepada mereka, “Jangan takut” (ayat 10).
Berapa kali kita mendengar kata-kata “jangan takut” ini dalam Injil? Tampaknya Allah terus-menerus mengulanginya ketika Ia mencari-cari kita. Karena kita, sejak awal, oleh karena dosa kita, telah takut akan Allah; setelah berdosa, Adam berkata: "Aku menjadi takut, sebab itu aku bersembunyi" (Kej 3:10).
Betlehem adalah obat untuk rasa takut ini, karena meskipun manusia berulang kali mengatakan "tidak", Allah terus-menerus mengatakan "ya". Ia akan selalu menjadi Allah beserta kita. Dan jangan sampai kehadirannya mengilhami rasa takut, Ia menjadikan diri-Nya seorang Anak yang lembut.
Jangan takut : kata-kata ini tidak diucapkan kepada orang-orang kudus, tetapi kepada para gembala, orang-orang sederhana yang pada masa itu tentu saja tidak dikenal karena perangai dan kesalehan mereka. Putra Daud dilahirkan di antara para gembala untuk memberitahu kita bahwa tidak akan pernah lagi ada orang yang sendirian dan terlantar; kita memiliki seorang Gembala yang mengatasi segala ketakutan kita dan mengasihi kita semua, tanpa kecuali" (PS)

HIK - Countdown to Christmas (1)

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
"HIK - Countdown to Christmas (1)"
Adalah hari Natal setiap kali kau membiarkan Tuhan mencintai orang lain lewat dirimu.
Adalah Natal setiap kali kau tersenyum kepada orang lain dan menawarkan bantuan kepadanya.
+ St. Bunda Teresa
It is Christmas every time you let God love others through you.
Yes, it is Christmas every time you smile at your brother and offer him your hand.
(Mother Teresa)
-----------

Mendekatlah kepada buaian Bayi istimewa ini, terutama di waktu kudus Natal ini.
Penuh cinta lah kepada bayi surgawi ini, resapilah pengalamanmu bersamaNya dalam doa dan teruslah bersukacita dan merasakan di dalam dirimu; inspirasi kudus dan cinta yang berasal dari satu yang tunggal, Dia saja.
+ Padre Pio

-------------


Aku meminta kepada Tuhan,
Kecil dan tak berdaya Ia tampak kepada kita di dalam palungan, untuk mengobarkan kelembutan dan kasih sayang di dalam setiap hati.
Bayi Yesus,
Hapuslah air mata dari semua anak,
Hiburlah semua yang sakit dan orang-orang tua,
Gerakkan manusia untuk meletakkan senjata mereka dan membawa perdamaian bagi dunia,
Undanglah semua orang, O Yesus Pengasih, untuk meruntuhkan tembok-tembok yang terbentuk oleh kemiskinan dan ketidakberdayaan, oleh kesombongan dan keacuhan, oleh diskriminasi dan intoleransi.
Engkaulah, O Anak Kudus Betlehem, yang menyelamatkan kami, yang membebaskan kami dari dosa.
Engkaulah Sang Penyelamat sejati satu-satunya, yang dicari manusia dalam kebimbangannya.
Raja Damai, berilah kedamaian bagi seluruh umat manusia,
Datang dan tinggallah dalam hati setiap pribadi dan keluarga,
Jadilah damai dan sukacita kami.
Amin.
+ St. Yoh Paulus II
------------



Yesus Kristus, Putra Allah, datang ke dunia untuk mengembalikan kepada kita hidup abadi yang hilang dan kebahagiaan sejati.
Berkat Ia, mereka yang ingin membersihkan diri dari dosa dan kejahatan dapat kembali kepada Allah dan memperoleh rahmat kehidupan Surga.
+ St. Innocent of Alaska

-----------------


DOA KEPADA KELUARGA KUDUS.
Yesus,
Putra Allah dan Putra bunda Maria,
Berkatilah keluarga kami.
Limpahkanlah bagi kami; persatuan, damai, dan cinta seperti yang Engkau temukan dalam keluargaMu sendiri di Nazaret.
Maria,
Ibu Yesus dan ibu kami,
pupuki keluarga kami dengan iman dan kasihmu.
Pelihara kami selalu dekat dengan PutraMu, Yesus, dalam segala suka duka.
Yosep,
Ayah Yesus, penjaga dan suami Maria,
jagalah keluarga kami dari bahaya.
Bantulah kami setiap saat terutama di waktu ketakutan dan kebimbangan.
Keluarga Kudus Nazaret,
Satukanlah keluarga kami dengan engkau.
Bantulah kami menebar perdamaian.
Semoga dengan cinta yang dikuatkan oleh rahmat, dapat melampaui kelemahan- kelemahan dan cobaan- cobaan yang kadang dihadapi keluarga kami.
Semoga kami selalu memiliki Tuhan di tengah keluarga dan di dalam hati kami, sampai saat kami bersatu sebagai satu keluarga yang bahagia dan penuh damai di rumah abadiMu.
Amin.