Ads 468x60px

Kamis 31 Juli 2014

Pw. St. Ignatius Loyola
Yer 18:1-6; Mat 13:47-53

"Ite imflammate omnia - Pergilah & kobarkan api bagi semua." Bersama dengan peringatan St Ignatius Loyola, pendiri Jesuit, kitapun diajak mengenal arti nama "ignatius" yakni "api semangat". Ia yang bernama asli "Inigo" dan anak bungsu dari 12.bersaudara yang terlahir di Basque, utara Spanyol ini memang selalu mengobarkan api ilahi lewat hidup doa.dan karyanya bahkan di usianya yang menjelang 40 tahun, ia rela untuk belajar bahasa latin dengan anak-anak usia 20 tahun. Mengacu pada Ignatius, ada beberapa semangat ignasian yang bisa kita buat supaya selalu bisa menjadi "api" yang hidup, antara lain:

Rabu 30 Juli 2014

Yer. 15:10,16-21; Mzm. 59:2-3,4-5a,10-11,17-18; Mat. 13:44-46.

"Adveniat regnum Tuum - Datanglah kerajaanMu." Inilah sepenggal harapan dalam doa Bapa Kami yang juga menjadi pesan inti ketika Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti harta terpendam dan mutiara yang sangat berharga. Dengan kata lain: Inilah sebuah "harta mulia" yang tidak ternilai harganya karena seseorang yang menemukannya pasti akan "membuang dan meninggalkan" semua yang dimilkinya demi "harta mulia" itu (Mat 35:45-46). Bukankah juga merupakan sebuah kewajaran bila kita sudah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, kita akan mengesampingkan hal-hal lainnya yang dianggap tidak bernilai. Adapun 3 proses iman yang bisa kita lakukan untuk mendapat "harta mulia" itu setiap harinya, antara lain:

Selasa 29 Juli 2014

Pw St. Marta
Yer 14:17-22; Yoh 11:19-27 / Luk 10:38-42

"Fides et ratio - Iman & akal budi." Inilah salah satu surat kepausan yang menandakan kaitan erat/"dia.lo.gue" antara proses iman dan akal budi dalam memperingati St Marta yang kerap mewakili dimensi "aktif" dan melengkapi dimensi "kontemplatif" Maria.  Mereka memang adalah "socius dei-sahabat ilahi", beberapa kali Yesus singgah di rumah mereka, entah sekedar mampir (Luk 10:38) atau khusus untuk datang (Yoh 11:7).

Rumahku Surgaku

"Ada sebuah cerita bermakna dari  seorang novelis katolik di Brasilia, "The Alchemist", Paulo Coelho dalam bukunya, “Warrior of  Light”. Begini kisahnya, adalah seorang samurai kejam yang terkenal suka bertempur tanpa alasan yang jelas suatu saat datang ke biara dan minta bertemu Guru.Tanpa rasa enggan, Guru keluar dan menemuinya. “Mereka mengatakan bahwa pikiran lebih berjaya daripada kekuatan fisik,” kata samurai itu. “Saya ingin tahu apakah kamu dapat menjelaskan kepadaku arti Surga dan Neraka.”

Orater - Berdoalah

"Orater-Berdoalah ! Inilah ajakan iman yang paling mendasar tapi kadang paling dilupakan. Disini, saya tampilkan sebuah doa untuk memohon kematian yang membahagiakan""Tuhan Yesus, Penyelamatku, Engkau memilih untuk mati di kayu salib untuk menghapus dosa umat manusia. Aku menerima dengan tenang dari tangan Tuhan, apapun cara kematian yang diizinkan Allah agar terjadi padaku, termasuk segala kesakitannya, kesedihan dan penderitaan yang menghantarku ke sana.

Senin 28 Juli 2014

Pekan Biasa XVII
Yer. 13:1-11; Mat. 13:31-35

"Ira furor brevis est - Amarah adalah kegilaan yang singkat." Inilah sebuah pepatah sederhana tapi kaya makna seperti perumpamaan Yesus yang selalu sederhana tapi tetap kaya makna. Adapun hari ini, Ia mengumpamakan surga seperti biji sesawi. Bicara soal surga, itu adalah sebuah tempat di alam akhirat yang dipercaya sebagai lokasi berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidupnya berbuat kebajikan.

Surga & Neraka

Alkisah, adalah seorang pastor yang sudah begitu suci sehingga Allah memperbolehkan sang pastor itu untuk melihat-lihat surga dan neraka lebih dahulu sebelum ia meninggal. Di neraka, ia terkejut karena ternyata neraka itu tampak penuh kemilau kemewahan dan kenikmatan. Semua orang berpakaian bagus-bagus. Makanan terlezat tersedia di setiap meja. Kemudian ia dibawa malaikat ke surga. Ia terkejut lagi karena menyaksikan pemandangan yang sama. Lah, dia pikir, apa bedanya surga dan neraka?

SESAWI - SEderhana, SAbar & manusiaWI

Senin XVII, 28 Juli 2014

"SESAWI - SEderhana, SAbar & manusiaWI."

Sering kita mendengar pewartaan Kitab Suci tentang biji sesawi. Dalam Mat 13:31 dikisahkan Yesus, “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.” Biji sesawi dapat berasal dari 3 jenis tanaman yang berbeda: biji sesawi hitam (nigra), biji sesawi Indian berwarna coklat (juncea) dan biji sesawi putih/kuning (hirta/sinapis alba). Diameter biji sesawi kurang lebih 1 milimeter. Biji sesawi juga biasa dipakai sebagai bahan penyedap makanan. Di bagian benua Indian, biji sesawi bahkan langsung digoreng pada minyak; biji-biji itu cepat masak dalam minyak dan meletus menebarkan aroma dan rasa sedap pada minyak.

Minggu 27 Juli 2014

Hari Minggu Biasa XVII
1Raj. 3:5,7-12;  Mzm. 119:57,72,76-77,127-128,129-130; Rm. 8:28-30;  Mat. 13:44-52.

"Shalom-Damai!" Itulah sebuah kata populer dalam bahasa Ibrani yang kerap banyak diwartakan para pemuka agama kristiani. Secara sederhana, inilah sebuah kondisi iman ketika kita "sehat-kuat dan selamat" (Yun: "irene"), yah ketika surga bisa tercipta di dunia, setiap hari dan sepanjang hari seperti salah satu harapan dalam doa Bapa Kami, "adveniat regnum Tuum-datanglah kerajaanMu". Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus bicara tentang kerajaan surga dengan 3 hal yang real dan kontekstual, antara lain:

MUDIK : MUliakan Tuhan + terdiDIK karena iman."

Idul fitri/lebaran dengan tradisi "mudik" adalah metafora berumur panjang, bukan karena berpusat melulu pada kenangan masa lalu dengan tabuh yang berlalu dan bertalu atau memoria nostalgia ketika saling bersilahturahmi sembari silang mengilhami, tapi terlebih sebuah keterbukaan relung hati akan lahirnya rahmat imani dalam hidup harian kita, ziarah dari "gelap" ke "terang", yang dalam bahasa arab disebut "minazh zhulumaati ilan-nuur, sebuah kiasan dalam surat Al Baqarah.

Doa WKRI kepada Santa Anna

Santa Anna, dengan hati penuh hormat kami datang kepadamu. Engkau wanita yang diutamakan dan dicintai secara istimewa oleh Allah. Kepadamu Allah berkenan menganugerahkan rahmat, boleh memberi kehidupan kepada bendahara rahmat, tokoh yang Terberkati diantara segala wanita, Bunda Sabda yang menjadi manusia Perawan yang tersuci Maria.

Sabtu 26 Juli 2014

Pekan XVI.
Pw St Yoakim + St Anna, Orangtua St Perawan Maria
Sir 44:1, 10-15; Mat 13: 16-17

"Pater et mater- Ayah & ibu". Bersama teladan Anna & Yoakim yang adalah bapak dan ibu Bunda Maria, kita diajak mengenal dua sikap dasar, antara lain:

1.Yoakim (“Persiapan bagi Tuhan”): Dalam bahasa Inggris ditulis Joachim (Ibr: יְהוֹיָקִים Yəhôyāqîm; Yun Ἰωακείμ Iōākeím), "dia yang telah mendirikan YHWH" atau “persiapan bagi Tuhan". Ia digambarkan sebagai seorang pria saleh, yang secara teratur berderma kepada orang miskin di Sepforis. Sebagai suami, “suara yang mengayomi”,  ia juga selalu mengajak Anna berziarah ke Bait Allah Yerusalem.

Kidung Santa Anna

Sabtu 26 Juli 2014.    
Peringatan Wajib St Anna+Yoakim.

Kemuliaan Kepada Allah Maha Kuasa Yang memiliki kasih bagi anak-anak Daud. Kemuliaan kepada Allah! Rahmat Yang Maha Kuasa telah mengunjungi aku dari Surga Pohon tua telah menghasilkan sebuah ranting baru dan aku diberkati. Pada Pesta Cahaya-cahaya harapan menebarkan semaian; Kini harum-haruman Nisan melihatnya bertumbuh. Bagai sebuah pohon almond dagingku dihiasi bunga-bunga musim semi Pada waktu malam ia mendapatkan bahwa ia mengandung buahnya.

Kidung Santa Anna


Kemuliaan Kepada Allah Maha Kuasa Yang memiliki kasih bagi anak-anak Daud. Kemuliaan kepada Allah! Rahmat Yang Maha Kuasa telah mengunjungi aku dari Surga. Pohon tua telah menghasilkan sebuah ranting baru dan aku diberkati .Pada Pesta Cahaya-cahaya harapan menebarkan semaian;Kini harum-haruman Nisan melihatnya bertumbuh. Bagai sebuah pohon almond dagingku dihiasi bunga-bunga musim semiPada waktu malam ia mendapatkan bahwa ia mengandung buahnya.

PW St Anna dan St Yoakim.


Sabtu, 26 Juli 2014
Pelindung WKRI

Ibu Anna, sejak pernikahannya dengan Bapak Yoakim, tak berhenti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan, yaitu seorang anak. Dari tahun ke tahun mereka berdua berziarah dan berdoa ke Bait Allah di Yerusalem. Ibu Anna berjanji, bila dikaruniai anak maka ia akan mempersembahkannya kepada Tuhan. Setelah menunggu selama 50 tahun, akhirnya pada suatu hari datanglah malaikat Gabriel membawa berita gembira bahwa doa mereka didengarkan Tuhan, dan mereka akan dikaruniai seorang anak perempuan yang akan membawa sukacita bagi seluruh dunia. Puteri mereka diberi nama Maria, dan kelak dipilih Allah untuk menjadi Ibu Tuhan Yesus Kristus, Juru selamat umat manusia. Anna dalam bahasa Ibrani artinya : Tuhan berbelas kasih. St. Anna adalah pelindung orang tua yang mempunyai tugas penting, yaitu membesarkan anak-anak yang telah dilahirkan dan dipercayakan kepada mereka. Gereja merayakan pesta St. Anna setiap tgl. 26 Juli. Organisasi Wanita Katolik RI menetapkan St. Anna sebagai Santa Pelindung pada Kongres ke-2 Wanita Katolik RI th 1954 di Yogyakarta.

Novena St. Ana


Novena untuk mendapatkan keturunan, keselamatan anak dalam kandungan dan cucu.

HARI PERTAMA
Santa Ana yang mulia, walaupun saya bukanlah anak yang hilang, aku bersimpuh dan merebahkan diriku di bawah kaki keibuanmu yang penuh kasih. Dengarkanlah doa-doaku dan kabulkanlah permohonanku. Lihatlah hatiku yang menyesal, dan tunjukkanlah kebaikanmu yang tak habis-habisnya.

Berkenanlah menjadi penuntunku dan mohon-kanlah bagiku rahmat-rahmat Allah yang tak terbatas. Anugerahkanlah pengampunan Allah atas dosa-dosaku dan kuatkanlah aku untuk memulai hidup baru yang akan aku lalui sampai akhir hidupku.

Santa Ana yang terberkati, aku juga mohon rahmat untuk mencintai, untuk melayani dan untuk menghormati anakmu, perawan maria yang tersuci. Hantarkanlah permohonan-permohonan-ku kepadanya dan berdoalah kepadanya untuk aku. Dia tidak akan menolak permintaanmu, namun sebaliknya akan menyambutnya dengan cinta kasih, semua yang engkau minta.
Yesus yang mahabaik, kasihanilah hamba-hamba yang setia nenek-Mu, santa Ana. Amin

Pesta St Yakobus Rasul


" YAkinkan Tuhan - KOBarkan iman - USahakan pertobatan."
Jumat, 25 Juli 2014

Identitas Diri
Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani Ya’aqob. Ia dijuluki sebagai Yakobus Tua, anak Zebedeus dan Salome (bdk. Mat 27:56 dan Mrk 15:40) dari Kapernaum. Zebedeus adalah seorang pedagang ikan yang kaya raya. Sedangkan Salome adalah seorang ibu yang berambisi kuat demi sukses anak-anaknya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu” (Mat 20:21).

Jumat 25 Juli 2014

Pst. St.Yakobus 
2 Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28. 

"Audaces fortuna iuvat - Nasib baik menolong mereka yang berani." Inilah kutipan dari Vergilius yang juga bisa kita kenangkan pada pesta St Yakobus hari ini. Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani Ya’aqob. Ia dijuluki sebagai Yakobus Tua, anak Zebedeus dan Salome (Mat 27:56, Mrk 15:40) dari Kapernaum. Zebedeus adalah seorang pedagang ikan yang kaya sedangkan Salome adalah seorang ibu yang berambisi kuat demi sukses anak-anaknya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak dalam kerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu” (Mat 20:21). 

Kamis 24 Juli 2014

Yer. 2:1-3,7-8,12-13; Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11; Mat. 13:10-17

"Audi alteram partem - Dengarkanlah yang lain." Inilah sebuah ungkapan yuridis yang juga saya tulis di cover belakang buku "FX-Sketsa Walikota Surakarta" ("Solo-Spirit Of Loving Others", 2014). Pastinya, kita bersyukur karena dianugerahi telinga untuk mendengar "the others", yang lain. Berkaitan dengan perumpamaan tentang penabur, di mana hanya tanah subur yang mampu menghasilkan buah, kita juga diajak untuk peka mendengar "yang lain", yakni sabda ilahi dengan hati nurani yang tenang sehingga mampu menghasilkan buah yang senang dalam hidup harian. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu belajar "mendengarkan", bukan "menyalahkan" dengan hati bijak,  apalagi daun telinga kita berlika liku artinya kita sekaligus juga diajak untuk menyaring apa yang kita dengar . Disinilah, mendengarkan itu mempunyai arti utuh, yang didengar itu lengket di hati dan menggerakkan hati, masuk telinga lalu sampai ke lubuk hati. Bisa jadi, jika kita terbiasa mendengarkan orang lain tak sulit bagi kita untuk mendengarkan Tuhan. 

Rabu 23 Juli 2014

Pekan XVI
Yer 1:1.4-10. Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17;  Mat 13:1-9. 

"Glorificate et portate Deum-Muliakanlah dan bawalah Tuhan." Inilah salah satu ajakan iman yang bisa kita wartakan hari ini dengan 3 sikap dasar yang bisa kita buat sebagai umat yang selalu mendengarkanNya, antara lain:

Selasa 22 Juli 2014

PW. St. Maria Magdalena
Kid. 3:1-4a/2Kor. 5:14-17; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; Yoh. 20:1,11-18

"Tremendum et fascinosum-Menggentarkan sekaligus menggetarkan." Inilah dua perasaan yang bisa jadi muncul ketika kita bertemu dengan seorang yang kita kasihi. Adapun, dalam film "Jesus Christ Superstar" di era th 70an, ditampilkan Magdalena yang juga berkidung secara tremens+ fascinans: "I don't know how to love Him....." Ia tergentar sekaligus tergetar karena kasihnya kepada Yesus. Dalam bingkai biblis, aneka sketsa seputar Magdalena tersebar dalam injil, antara lain: Luk 7:36-50, Mark 14:3-9; Mat 26:6-13, Yoh 12:1-9, Luk 8:2.

Aku Mencintai-Mu Tuhan

Ya Allahku, aku cinta padaMu melampaui segala sesuatu
Dan aku dengan seutuh jiwa membenci dosa-dosa
karena dengan dosa, Engkau telah kuhina,
karena Engkau memang tidak berkenan ada dosa di hadirat
Dikau yang mahabaik dan pantas dicinta.

Peringatan Santa Maria Magdalena

PW. St. Maria Magdalena
22 Juli 2014

Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian dikatakan; ‘Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah, tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.’

Senin 21 Juli 2014

Pekan XVI 
Mik 6:1-4.6-8; Mat 12:38-42 

 "Animal symbolicum-Makhluk penanda." Yah, selain sebagai "animal rationale", manusia juga kerap disebut sebagai makluk yang penuh dengan tanda. Bicara soal "tanda", ada banyak tanda di hidup kita: STNK-STTB-KTP, tanda baca-tanda mata-tanda cinta-tanda tangan dll. Hari inipun, orang-orang Yahudi dan Farisi meminta "tanda" pada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda daripadaMu" (Mat 12:38). Sebenarnya, sudah banyak "tanda" yang dibuat oleh Yesus tapi karena hati mereka tertutup oleh iri dan dengki, maka mereka tidak peka melihatNya. Itulah sebabnya, "tanda" sebenarnya punya ajakan yang indah yakni "Tempat Aku Nampakkan Damai Allah." 

Minggu 20 Juli 2014

Minggu Biasa XVI
Keb 12:13.16-19;  Rom 8:26-27;  Mat 13:24-30

“Veritas aeterna - Kebenaran sejati." Inilah salah satu  hal yang bisa dimaknai lewat perumpamaan gandum dan lalang pada bacaan hari ini. Penabur gandum adalah Allah yang datang sebagai Kebenaran Sejati sedangkan penabur lalang adalah Setan yang datang sebagai ketidakbenaran sejati. Yang menarik, gandum dan lalang ini sejatinya tumbuh di tempat yang sama dan sulit untuk dipilah. Inilah perumpamaan tentang orang baik dan orang jahat yang sejatinya dibiarkan hidup berdampingan, yang mempunyai karakteristik berbeda tapi tumbuh bersama di tempat yang sama (Inggris: Gandum+Lalang=Wheat+Weeds). Adapun, 3 poin dasarnya, antara lain:

Sabtu 19 Juli 2014

Pekan XV
Mik 2:1-5; Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14; Mat 12:14-21

"Cor unum et anima una - Sehati dan sejiwa." Inilah semangat ilahi yang diwartakan Yesus terlebih kepada orang "lemah": "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya"(Mat 12:20-21). Yesus jelas mempunyai hati yang berbelarasa, "sehati sejiwa" dengan sesama, terlebih yang menjadi korban ketidakadilan dan kekejaman dunia yang berpola "HEM-Hedonis-Egois + Materialistis."

Jumat 18 Juli 2014

Pekan XV
Yes 38:1-6.21-22; 7-8; Mat 12:1-8

"Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada." Inilah sebuah "core value", nilai dasar kristiani yang sebenarnya harus dilandasi oleh citarasa yang ber-belaskasihan, "misericordia": "Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan." Jelasnya, Ia melihat esensi/isi-bukan dekorasi/kemasannya, bukan besarnya persembahan tapi kerelaan hati. Bisa jadi, itu sebabnya Gereja Katolik tidak lagi mewajibkan umatnya untuk memberi 10% penghasilan bulanannya seperti praksis umat Perjanjian Lama (Kej 14:17-24; Ul 14:22-23; Neh 10:37-38; Im 27:32-33). Dari fenomen ini, diharapkan ada 3 semangat, antara lain:

Kamis 17 Juli 2014

Pekan XV
Yes 26:7-9.12.16-19; Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21; Mat 11:28-30

"Per aspera ad astra - Dengan bekerja keras menggapai bintang-bintang." Inilah pepatah latin yang saya tulis di cover belakang buku dan slide show tentang walikota Solo dengan "Spirit Of Loving Others"-nya ("FX-Sketsa Walikota Surakarta", 2014). Hal ini mengindikasikan adanya sebuah usaha/perjuangan yang terus menerus untuk mencapai sebuah "keberhasilan". Mengacu pada bacaan injil hari ini, kitapun juga diajak "bekerja keras" supaya bisa/berhasil mencapai "bintang", yakni Yesus sendiri. Adapun tiga jalan "kerja keras" yang diwartakan Yesus, antara lain:

Rabu 16 Juli 2014

Pekan XV
Yes 10:5-7.13-16; Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15; Mat 11:25-27

"Oratio sit brevis et pura - Doa itu seharusnya singkat dan sederhana!" Inilah salah satu seruan dasar St Benediktus soal vitamin "D" (DOA). Sebenarnya selain vit D, kita juga mempunyai dua vitamin lainnya dalam iman kristiani, yakni "C" (CINTA) dan "E" (EKARISTI). Bicara soal vit "D" yang bisa berarti "Dikuatkan Oleh Allah", Yesus hari inipun juga berdoa kpd BapaNya dengan 3 sikap dasar, antara lain:

Selasa 15 Juli 2014

Pw. St. Bonaventura, Uskup & Pujangga Gereja
Yes 7:1-9; Mat 11:20-24

"Dominus flevit - Tuhan menangis!' Tuhan ternyata tidak hanya menangis tapi juga bisa marah. Ia mengecam kota-kota yang "buta tuli dan tumpul" karena ketamakan dan kelekatan harta dunia, yang tidak peka dan tidak bertobat padahal disanalah banyak mukjizat yang dibuatNya. Secara insani, marah (Belanda: "korstluiting") bisa terjadi karena salah paham/salah ucap/salah tangkap/salah tingkah/kesel-jengkel/hilang respect/tersinggung/curiga dll. 

Senin 14 Juli 2014

Pekan XV
Yes 1:11-17 Mat 10:34 - 11:1

“Amor vincit omnia - Cinta mengalahkan segala". Inilah sebuah keyakinan yang kerap saya lihat dan alami dalam lika liku kehidupan bahwa banyak orang selalu berjuang untuk hidup dengan nada dasar "C", "cinta" dalam hidup hariannya. Adapun hari ini, Yesus sang sumber cinta mengajak kita untuk menghidupi "pilihan dasar", semacam "optio fundamentalis" sebagai muridNya untuk selalu memakai nada dasar "C", mencintaiNya lebih total lewat perjumpaan imani dan insani dengan sesama setiap harinya. Yang pasti: Bukankah di tengah "B" (birth/kelahiran) dan "D" (death/kematian) terdapat "C" yang bukan cuma berarti "cinta" tapi juga bisa berarti choice/pilihan. Bukankah hidup dan cinta kitapun juga mengandung pelbagai pilihan yang harus kita hidupi dan maknai secara imani? Disinilah satu ajakan yang bisa kita ingat adalah, "pilihlah cintamu dan cintai pilihanmu" dengan sikap komitmen yang penuh konsistensi dengan dua keutamaan sikap dasar yang bisa terus kita perjuangkan, antara lain:

Minggu 13 Juli 2014

Yes. 55:10-11; Mzm. 65:10abcd,10e-11,12-13,14;  Rm. 8:18-23;  Mat. 13:1-23.

"Virtus - Keutamaan". Inilah yang diwartakan Yesus lewat perumpamaan tentang penabur: "Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!” Adapun 3 permenungan intinya, antara lain:

Sabtu 12 Juli 2014

Yes. 6:1-8; Mzm. 93:1ab,1c-2,5;  Mat. 10:24-33.

"Audaces fortuna iuvat - Nasib baik menolong mereka yang berani." Persis mengacu pada bacaan hari ini, Yesus mengajak kita berani untuk menjadi saksi yang "Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi" setiap harinya dengan tiga peneguhan iman ala "KPK", al:

Jumat 11 Juli 2014

PW. St. Benediktus
Hos. 14:2-10;  Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17;  Mat. 10:16-23;  BcO Ams. 15:8-30; 16:1-9.

"Saecula et saeculorum-Sekarang dan selamanya." Inilah janji Tuhan yang selalu menyertai kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita karena Ia sungguh mencintai kita, umat pilihanNya yang berkenan kepadaNya. Bersama dengan teladan St Benediktus, pelindung Benua Eropa yang kita kenangkan hari ini, adapun beberapa ingatan iman yang kita kenangkan, antara lain:

Kamis 10 Juli 2014

Hos. 11:1,3-4,8c-9;  Mzm. 80:2ac,3b,15-16;  Mat. 10:7-15.  BcO Ams. 10:6-32.

"Salve Regina-Salam ya Ratu." Inilah salah satu judul lagu rohani kami dalam album "TTM-Tribute To Mary." Bicara soal "salve/salam", Yesus sendiri mengajak kita untuk selalu memberikan salam kepada mereka yang kita datangi (Mat 10:12). Indahnya, dalam bahasa Ibrani, kata "salam" lekat dengan kata "syalom" yang artinya "damai sejahtera". Ia selalu membagikan salam yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Nah, di tengah konteks bangsa kita pasca pilpres yang rawan ke-zalim-an, miskin kedamaian dan ksejahteraan, maka ke-syalom-an sangatlah dibutuhkan oleh kita semua. Secara sederhana, kita bisa mengalami "syalom" secara real dan kontekstual dengan 3 indikasi dasar, antara lain:

Rabu 09 Juli 2014

Hari Biasa Pekan XIV
Hos 10:1-3.7-8.12;Mzm 105:2-3.4-5.6-7;Mat 10:1-7

"Vox - Suara!" Inilah yang marak - bergerak terjadi pada hari ini ketika sebagian besar rakyat NKRI memberikan suaranya dalam pemilihan presiden RI yang ke-7 di acara pesta demokrasi hari ini demi kesejahteraan bersama, "bonum commune".

Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus juga memberikan "suara" dan memilih 12 rasul perdana untuk berjalan bersamaNya. Secara singkat, ada tiga sikap mendasar yang bisa kita ingat dan buat sebagai umat pilihan ("PIkirkan tujuan-LIbatkan iman-HANdalkan Tuhan"), antara lain:

Doa Memohon Kepasrahan akan Kematian

O Tuhanku, yang berkuasa atas hidup dan maut, oleh kehendak-Mu dan keadilan-Mu, Engkau menentukan bahwa semua manusia yang berdosa harus wafat dan beralih dari dunia ini. Lihatlah kepadaku yang berlutut di hadapan-Mu, berserah diri atas kehendak dan hukum keadilan-Mu. Dengan segenap hatiku, Aku menolak segala dosa- dosaku di masa yang lalu. Untuk alasan ini, aku menerima kematian sebagai silih atas segala dosaku, dan di dalam ketaatanku akan apa yang menjadi kehendak-Mu. Sementara menunggu saat ajalku, bantulah aku untuk menggunakan kesempatan yang telah Engkau berikan kepadaku dengan sebaik- baiknya, untuk melepaskan diriku dari keterikatan terhadap dunia ini, untuk memutuskan belenggu apapun yang mengikatku dengan dunia ini, dan untuk mempersiapkan diriku untuk berdiri dengan pengharapan dan keyakinan yang teguh di hadapan tahta pengadilan-Mu. Karena itu, aku menyerahkan diriku tanpa syarat ke dalam tangan-Mu. Terjadilah kehendak-Mu, sekarang dan selama- lamanya. Amin. 

Hidup dalam kebaikan

Saudara- saudara, janganlah jemu jemu berbuat baik! Ketika menanam padi, rumput ikut tumbuh. Menanam rumput tak pernah tumbuh padi. Dalam kebaikan yg kita kerjakan, kadang hal2 yg tak kita inginkan turut menyertai. Namun saat melakukan keburukan, tak ada kebaikan bersamanya." (Romo Jost Kokoh)

Selasa, 8 Juli 2014

Pekan XIV
Hos 8:4-7.11-13; Mzm 115:3-4.5-6.7ab-8.9-10; Mat 9:32-38 

"Pastor Bonus-Gembala Baik." Pernyataan dan bahasa Yesus hari ini mengajak kita juga untuk selalu belajar menjadi gembala baik dan "berbahasa gembala" lewat "KUD", Karya -Ucapan dan Doa yang penuh belaskasih. Adapun tiga "bahasa gembala" yang diwartakanNya secara real dan aktual, antara lain: 

Senin 7 Juli 2014

Hos. 2:13,14b-15,18-19; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 9:18-26.
"Medicus curat sed Deus sanat- Dokter mengobati tapi Tuhan yang menyembuhkan." Inilah sebuah kalimat yang saya ingat ketika mengunjungi umat di beberapa rumah sakit/penjara. Pastinya, banyak orang pernah mengalami sakit/terluka, inilah pengalaman khas insani yang disebabkan karena faktor tidak seimbangnya dimensi fisik/psikis dll, karena faktor hyper/kelebihan atau hypo/kekurangan, karena virus/bakteri atau karena diri sendiri/orang lain. Mengacu pada bacaan injil hari ini, adalah seorang ibu yang mengalami pendarahan selama 12 thn. Bisa jadi, ia mengalami banyak pergulatan dan kesedihan. Ada masa-masa penuh harapan tapi pasti juga ada banyak masa yang penuh kesendirian dan keputus-asaan karena penyakitnya tak kunjung sembuh. Syukurlah, ia selalu terus berharap, "dum spiro spero-aku berharap selagi aku masih bernafas!" Ia tak larut dalam kesedihan dan kekuatiran yang berkepanjangan tapi terus berjuang.

Minggu 06 Juli 2014

Hari Minggu Biasa XIV
Zak 9:9-10; Mzm 145:1-2.8-9.10-11;Rm 8:9.11-13;Mat 11:25-30

"O simplicitas - O Kesederhanaan." Inilah salah satu keutamaan yang ditawarkan Yesus yang hatinya lemah lembut dan rendah hati ketika berkata kepada BapaNya: "Aku bersyukur kepadaMu ya Bapa Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai tapi Engkau nyatakan kepada orang kecil dan sederhana." Mengacu pada bacaan hari ini, ternyata yang justru dipilih untuk menerima pernyataan misteri Kerajaan Allah adalah "wong cilik", yang dalam bahasa Jokowi "Jujur, Merakyat dan Sederhana" yang selalu ber-positif thinking sehingga bisa "melihat dan terpikat, mendekat dan terlibat dalam segala karya dan warta Yesus. Sebaliknya, orang (yang merasa) bijak dan pandai, yang kerap diwakilkan oleh figur kaum Farisi dan ahli Taurat, malahan seringkali hadir sebagai orang yang mudah meremehkan dan menganggap jelek orang lain sehingga sulit rendah hati dalam menerima pernyataan tentang Kerajaan Allah. Dengan kata lain: Kita diajak untuk terus menjadi orang beriman dengan hidup yang sederhana tapi tetap kaya makna, mengacu pada 3 ajakanNya, antara lain:

Sabtu 05 Juli 2014

Hari Biasa Pekan XIII
Am 9:11-15;Mzm 85:9.11-12.13-14;Mat 9:14-17

"Ecclesia semper reformanda - Gereja harus selalu diperbarui." Di tengah konteks gereja yang kadang kadar garamnya mulai "tawar" dan  terangnya mulai "redup", Yesus selalu hadir membawa perubahan dan pembaruan mendasar sebagai garam yang benar-benar garam dan terang yang benar-benar terang, dalam bahasa Karl Rahner, "in permanent genesis": Yesus mengatakan bahwa: "anggur yang baru harus disimpan dalam kantong baru." Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi "kantong baru" supaya semua nilai keutamaan yang dibawa Yesus secara baru bisa tersimpan dan terbatinkan dalam hati dan hidup harian kita. Adapun beberapa inspirasi dasarnya, antara lain:

Jumat 04 Juli 2014

Pekan XIII - Jumat I
Am 8:4-6.9-12; Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Mat 9:9-13 

"Vaya con Dios - Pergilah bersama Tuhan!" Bersamaan dengan kisah panggilan Matius yang diwartakan hari ini, kitapun diajak untuk selalu "pergi" bersama Tuhan. Mengacu pada bingkai biblis, orang-orang yang "pergi" bersamaNya, yang dipanggil dan dipilihNya bukanlah selalu orang sempurna tapi malahan orang yang lemah-rapuh dan berdosa: Yunus yang pengecut (Yun 1:1-17); Daud yang menghamili Batsyeba (2 Sam 2-27); Petrus yang menyangkal (Mat 26:31-35.65-75) dll. Matius alias Lewi yang dikisahkan dalam Injil hari ini, profesinya adalah pemungut cukai (pegawai pajak: "Perintah Allah Jangan Anda Kacaukan"). Bisa jadi, ia adalah anak buah Zakheus yang dianggap "kotor" oleh masyarakat Yahudi karena di-cap pengkhianat dan pemeras rakyat. Satu yang pasti, Tuhan tidak memilih orang yang sempurna tapi orang yang sederhana karena jelaslah bahwa menjadi suci itu sebenarnya berarti menjadi lebih manusiawi, punya rasa perasaaan insani yang disadaridan disyukuri, mengacu pada 3 kalimatNya yang bisa kita ingat hari ini, antara lain:

Kamis 03 Juli 2014

Pesta St. Tomas Rasul
Ef 2:19-22;Mzm 117:1,2; Yoh 20:24-29

"Credo ergo sum - Aku percaya maka aku ada." Eksistensi Tomas ("Tuhan Omong Maka Aku Sadar") menjadi penuh-utuh dan menyeluruh ketika ia akhirnya 100% dan sepenuh hati mempercayai kebangkitan Yesus yang berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu dan lihatlah tanganKu, ulurkan tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi tapi percayalah!” Di Roma, ada banyak gereja, salah satunya "Santa Croce", dimana terdapat "reliqui" potongan jari St.Tomas yang dicucukkan ke bekas paku pada luka Yesus. Reliqui ini sekaligus mengingatkan kita akan kata-kata St.Agustinus: "Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia mengajarkan kepada kita apa yang harus kita percayai. Matanya memandang kemanusiaan Yesus tapi imannya mengakui keilahian Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira tercampur penyesalan, ia berseru: Ya Tuhanku dan Allahku". Disinilah, lewat figur Tomas Didimus, kita diajak untuk semakin menjadi orang yang percaya dengan 3 modalnya, antara lain:

Rabu 02 Juli 2014

Hari Biasa Pekan XIII
Am 5:14-15.21-24;   Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17 ; Mat 8:28-34     
         
"Salus animarum, suprema lex - Keselamatan jiwa-jiwa adalah hukum yang tertinggi." Inilah salah satu kekhasan dalam prinsip iman dan hukum kristiani yang "Hadir untuk Keselamatan Umat Manusia" (bdk. KHK no.1752). Mengacu pada bacaan hari ini, penginjil Mateus memang tidak menyebut berapa jumlah kawanan babi yang terjun dalam jurang dan masuk danau lalu mati. Ia hanya mengatakan "sejumlah besar". Markus menyebut "kira-kira 2000" (Mrk 5:13). Bagi Yesus, berapapun jumlah dan harganya tetaplah tidak sebanding dengan keselamatan 2 orang yang kerasukan setan. BagiNya, keselamatan manusia, meskipun hanya satu/dua jauh lebih penting daripada sejumlah besar hal lainnya. Adapun tiga habitus yang bisa mulai kita buat untuk menghadirkan keselamatan bagi diri sendiri dan sesama secara praktis dan etis, antara lain:

Pahala Berbagi

“Bukankah ada tiga pahala yang bisa kita dapatkan dengan kata-kata kita? Yah, ketika kita mengaku dosa. Itu yang pertama, yakni: bertobat. Ketika kita setia memuji Tuhan. Itu yang kedua, yakni bersyukur. Dan yang ketiga, ketika kita rela dan bahagia untuk mensupport orang lain. Itu namanya, berbagi.”

Selasa 01 Juli 2014

Hari Biasa Pekan XIII
Am 3:1-8; 4:11-12;Mzm 5:5-6.7.8;Mat 8:23-27 

"Dominus te cum - Tuhan sertamu." Inilah sepenggal kalimat dalam doa Salam Maria yang kerap kita daraskan, terlebih ketika takut dan kecut, resah dan gelisah menghadapi aneka "badai" kehidupan. Adapun hari ini, Yesus menghardik dan menenangkan angin/badai di danau Galilea. Inilah mukjizat yang ke-5 dalam Injil Yohanes yang berawal di Kana (Yoh 2) dan berakhir di Betania (Yoh 11). Bicara soal rasa takut, inilah pengalaman khas manusiawi karena banyak orang pernah mengalaminya: takut gelap, takut mayat, takut hantu, takut mati, takut masa depan, takut jenis binatang tertentu dll.