Ads 468x60px

Rumahku Surgaku

"Ada sebuah cerita bermakna dari  seorang novelis katolik di Brasilia, "The Alchemist", Paulo Coelho dalam bukunya, “Warrior of  Light”. Begini kisahnya, adalah seorang samurai kejam yang terkenal suka bertempur tanpa alasan yang jelas suatu saat datang ke biara dan minta bertemu Guru.Tanpa rasa enggan, Guru keluar dan menemuinya. “Mereka mengatakan bahwa pikiran lebih berjaya daripada kekuatan fisik,” kata samurai itu. “Saya ingin tahu apakah kamu dapat menjelaskan kepadaku arti Surga dan Neraka.”


Guru diam mendengar pertanyaan itu. “Kamu lihat?”teriak samurai itu lagi. “Aku dapat menjelaskan hal itu dengan sangat mudah: untuk menunjukkan apa itu Neraka, yang butuh aku lakukan hanya mengalahkan orang lain. Untuk menunjukkan apa itu Surga, aku hanya tinggal membiarkan seseorang pergi setelah membuatnya ketakutan dan terintimidasi.” “Saya tidak berdebat dengan orang bodoh seperti kamu!!!” kata guru Zen dipenuhi kemarahan dan kebencian sehingga membuat Samurai gusar dan kasar. “Nah, sekarang yang kamu alami itu adalah Neraka, “ kata guru tersenyum. Ya, ketenangan dan keteguhan Riokan, sang guru Zen itu mengejutkan samurai, dan dia secara perlahan menjadi tenang kembali. “Dan itulah Surga,”kata Riokan sambil mempersilahkan sang samurai masuk,”Tak terpengaruhi oleh hal-hal yang konyol.”

Nah, bukankah sebenarnya adanya surga sekarang ini berdasar pada kejadian di dunia, surga yang luhur terletak pada perasaan hati yang tenang dan senang. Surga dan neraka ini tidak perlu menunggu hari kiamat. Disinilah, saya menyadari itu sebabnya, ada orang yang kerap berkata, “rumahku surgaku.” Ternyata surga juga bisa dimulai di rumah kita masing-masing, dalam keluarga kita masing-masing. Menyitir Karen Sunde bahwa mencintai adalah menerima secercah surga. – To love is to get a glimpse". Bagaimana dengan kita sendiri?

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

PIN HIK: 752D878C.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar