Ads 468x60px

Selasa 31 Maret 2015




SELASA DALAM PEKAN SUCI
Yes. 49:1-6; Yoh. 13:21-33,36-38.

"Yesus - Sang Penyelamat."
Inilah arti dasar dari nama seorang Guru yang dikhianati oleh muridNya sendiri bernama Yudas Iskariot. Yudas adalah anak Simon Iskariot (Yoh 6:71), dimana kata "Iskariot" memiliki tiga arti, antara lain:
a.Bhs Ibrani: "isy kariot": org dari Kariot, kota kecil dekat Hebron (Hos 15:25);
b.Bhs Aram: "isyqarya": karakter “palsu”;
c.Bhs Yun: "lsikarios": “pembunuh bayaran”.

Nah, kalau benar bahwa Yudas berasal dari kota Kariot, maka itu berarti bahwa Yudas adalah satu-satunya rasul Yesus yang aslinya bukan berasal dari Galilea. Ditambah lagi, Yudas adalah rasul Yesus yang dalam daftar para rasul selalu diletakkan paling belakang dengan predikat “yang mengkhianati Dia” (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16). 

DOA

Dunia ditebus oleh kesabaran Tuhan; dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia.”
Allah, Bapa yang Maharahim, 
dalam PutraMu, Yesus Kristus, Engkau telah menyatakan kasih-Mu
dan mencurahkannya atas kami dalam Roh Kudus, Roh Penghibur.
Kami percayakan kepada-Mu pada hari ini, nasib dunia
dan nasib setiap laki-laki dan perempuan.
Membungkuklah kepada kami orang-orang berdosa,
sembuhkanlah cacat cela kami,
taklukkanlah segala yang jahat,
dan kiranya segenap umat manusia di bumi
boleh mengalami belas kasihan-Mu.
Dalam Engkau, Allah Tritunggal,
kiranya mereka mendapatkan sumber pengharapan.

Bapa yang Kekal,
demi Sengsara dan Kebangkitan PutraMu,
berbelas kasihanlah kepada kami dan kepada seluruh dunia!
Amin.

Senin 30 Maret 2015


Pekan Suci
Yes 42:1-7; Yoh 12: 1-11

"Amor vincit omnia - Cinta mengalahkan segala."
Maria di Betania bersujud pada kaki Yesus, meminyaki kakiNya dengan minyak narwastu yang mahal harganya dan menyekanya dengan rambutnya. Hal ini dilakukan Maria sebagai ungkapan syukur atas kasih Yesus yang telah banyak dialaminya.

Selain mahal, minyak itu sebenarnya hanya digunakan untuk mengurapi kepala raja tapi Maria menggunakannya untuk membasuh kaki Yesus. Perbuatan Maria ini tentunya menimbulkan pertanyaan orang, terutama Yudas Iskariot.

Minggu 29 Maret 2015


MINGGU PALMA
Yes. 50:4-7;Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24;Flp. 2:6-11;Mrk. 14:1 - 15:47;(Mrk. 15:1-39)

"Eloi, Eloi, lama sabakhtani-
Allah-Ku, Allah- Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Inilah salah satu seruan dari 7 wasiat Yesus di atas salib.(Luk 23:34,Luk 23:43, Luk 23:46, Mark 15:34, Yoh 19:26-27, Yoh 19:28, Yoh 19:30). Inilah seruan Anak Manusia yang harus menderita di atas kayu salib bukan karena kesalahanNya tapi karna menanggung kesalahan kita.

Sabtu 28 Maret 2015


Yeh 37:21-28; MT Yer 31:10-13; Yoh 11:45-56.

"Yerusalem- Kota Damai."
Inilah kota yang hendak dimasuki Yesus pada pekan suci. Inilah juga kota yang menyimpan "war and peace", bukan hanya kota "shalom/kedamaian" tapi juga "zalim/kebencian", karna disinilah Yesus yang dielu-elukan juga menjadi Yesus yang ditinggalkan dan ditanggalkan, disingkirkan dan dikorbankan. Jelasnya, di kota inilah Yesus mengalami kehinaan sebagai jalan menuju kemuliaan.

"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Yesaya 53:5

---------------------------------------

Minggu Palma

Ada apa di hari itu?
Inilah awal Pekan Suci. Pekan Suci sendiri adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal. Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh suci. Secara khusus pada Minggu palma, inilah pengenangan iman ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya.

Jumat 27 Maret 2015

Pekan V Prapaskah
Yer. 20:10-13;Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7;Yoh. 10:31-42.

"Benedictus qui venit in nomine Domini- Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.”
Inilah pernyataan iman dalam lagu KUDUS yang kerap kita nyanyikan sebelum Doa Syukur Agung. 

Adapun Yesus yang diberkati ini menegur para pemimpin Israel dan para hakim yang tidak diberkati: “Kamu adalah Allah?” Kalimat yang juga terdapat di dalam Mzm 82:6 ini diucapkanNya untuk para pemimpin dan hakim yang tidak benar karena membela orang fasik serta kejam terhadap anak-anak (Mzm 82:1-4).

Refleksi Minggu Palma




PERSIAPAN PEKAN SUCI:
REFLEKSI MINGGU PALMA:

KELEDAI - Kerendahan hati – Lemah lembut dan Daya Tahan. Tak seorang pun sia-sia di dunia ini, 
ketika ia meringankan beban kehidupan bagi orang lain. 
-- No one is useless in this world who lightens the burden of it for anyone else."
(Charles Darwin)

Betfage! Itulah nama sebuah kampung kecil di Bukit Zaitun. Disanalah, Yesus pernah mengutus kedua muridNya agar mereka menyiapkan baginya seekor keledai yang hendak ditungganginya dalam perjalanan masuk ke kota Yerusalem (Mrk 11:1-8). Tempat kampung itu tidak diketahui sampai sekarang secara pasti. Tetapi di tempat yang secara tradisional ditunjuk Betfage dulu, kini berdiri sebuah biara Fransiskan serta sebuah kapel. Menurut laporan peziarah pada abad IV, di tempat itulah Yesus berbicara dengan Marta dan Maria setelah ia datang ke situ untuk membangkitkan Lazarus, yang sudah meninggal empat hari lamanya.

Kamis 26 Maret 2015


Pekan Prapaskah IV 
Kej. 17: 3-9; Yoh. 8: 51-59; 

“Sin Yin-Sabda Allah.”
Inilah nama sekolah binaan para misionaris SVD yg menjadi tempat acara ketika saya memberi sesion dan mempersembahkan misa untuk para TKI Katolik di Hongkong bersama dengan Romo SVD- O'Carm- SJ dan SCJ.

Rabu 25 Maret 2015

HARI RAYA KABAR SUKACITA
Yes. 7:10-14; 8:10; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38

"Magnificat anima mea Dominum - Aku mengagungkan Tuhan."
Inilah seruan syukur Maria yang juga bisa menjadi seruan kita bersama dengan perayaan Hari Raya Kabar Sukacita, yang ditempatkan persis 9 bulan sebelum Hari Raya Natal, 25 Desember. Adapun peranan Maria yang terutama dalam hidup kita adalah memberi kita Immanuel (“Allah beserta kita”) dengan 3 sikap dasar, antara lain:

Selasa 24 Maret 2015

Pekan V Prapaskah
Bil. 21:4-9;Mzm. 102:2-3,16-18,19-21;Yoh. 8:21-30.

“Lumen Mundi-Terang Dunia.”
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Terang sendiri berfungsi memberi cahaya dan terang yang sejati adalah Yesus:"Akulah terang dunia” (Yoh 8:12).
Namun, banyak orang tidak bisa melihat hal itu karena ketertutupan hati dan kesombongan diri yang membuat mereka jatuh binasa (Yoh 8:40; Yoh 8:45).
Padahal, Yesus sudah bersaksi dan menunjukkan bahwa semua kata dan wartaNya, doa dan karyaNya menerangi banyak orang.

Benar

“Benar...
MengikutiMu.. bukan selalu langit biru yang Kau janjikan,
juga bukan selalu bunga-bunga indah bertebaran,
tapi jalan penuh lika-liku,
karena jalan itu pulalah yang pernah Kau lewati



Doa Untuk Sinode Para Uskup Tentang Keluarga

Yesus, Maria dan Yosef,
Dalam engkau kami merenungkan
Kemegahan kasih sejati,
Kami berpaling kepadamu dengan percaya diri.
Keluarga Kudus dari Nazaret,
Jadikan keluarga kami, juga,
Tempat persekutuan dan ruang atas doa,
Sekolah otentik dari Injil,

7 Sakramen

Sakramen adalah tanda rahmat ilahi yang diadakan Kristus demi keselamatan manusia.
Dengan sakramen ditandakan dan dihasilkan rahmat yang dimohon oleh Gereja.
Maka sakramen juga disebut tanda dan sarana rahmat.

Sakramen Baptis.
Berkat Sakramen Baptis, manusia digabungkan dengan Kristus dan dijadikan anggota umat Allah.Ia dibebaskan dari kuasa kegelapan; ia mati bersama Kristus, dikuburkan dan dibangkitkan bersama Dia.

Senin 23 Maret 2015

Prapaskah V
Dan.13:1-9,15-17,19-30,33-62; Yoh. 8:1-11.

“Salva nos omnes- Selamatkanlah kami semua.”
Inilah harapan kita karena percaya bahwa Yesus adalah rahim dan penuh belaskasihan. 
Ia hadir untuk menyelamatkan dan ini sekaligus menunjukkan tujuan-Nya dalam menebus umat manusia (Yoh 3:16).

Minggu 22 Maret 2015


MINGGU PRAPASKAH V
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33

“Via dolorosa- Jalan dukacita.”
Inilah jalan iman bahwa penderitaan mendahului kemuliaan, kasih Allah yang mulia mewujud melalui salib yang hina.Yesus sendiri berbicara tentang kematian-Nya sebagai suatu kemuliaan abadi dan bukan sebagai tragedi. Dia mengajarkan bahwa jalan mencapai keberhasilan adalah melalui "via dolorosa" (Yoh 12:24) dengan 3 pilar "PKI" antara lain :

BERTOBAT - "Beri cinta, Tolak dosa, Bantu doa"


Gereja mensyukuri rahmat yang bisa dialami lewat Sakramen Tobat/Pengakuan Dosa atau Rekonsiliasi (Yoh 20:21-23, Amsal 28:13).
Kristus memberikan kuasa kepada para Rasul untuk mengampuni dosa atas nama-Nya, dan para Rasul meneruskan kuasa tersebut kepada penerus-penerus mereka, yaitu para Uskup dan Imam.
Konsili Vatikan II memilih istilah sakramen tobat, bukan sakramen pengampunan.
Yang terpenting memang “orang beriman yang bertobat” (LG 28).
Tujuan menerima sakramen tobat bukan hanya menjadi "tomat" (hari ini TObat, besok kuMAT), tapi memulihkan relasi kasih dengan Allah. 

Sabtu 21 Maret 2015

Pekan IV Prapaskah
Yer 11:18-20; Mzm 7; Yoh 7:40-53

"Libera nos a malo- Bebaskanlah kami dari yang jahat." 
Inilah salah satu harapan iman dalam doa Bapa Kami. 
Adapun kesaksian Yesus telah menimbulkan perpecahan: Ada yang menganggapnya sebagai nabi dan mesias. Tapi ada juga yang menolak dan berniat untuk menangkapNya. Yesus sendiri bersaksi tentang kehadiran Roh Kudus di dalam hidup orang beriman.

Stabat Mater Dolorosa


Dekat Salib,
berdiri Bunda yang berduka berurai airmata,
dekat dengan Yesus, akhirnya.
Walau sukacita jiwa telah sirna,
didera derita, dirundung duka,
masih pula sebilah pedang menembusinya.
Oh betapa pilu dan pedih.
Adakah itu Bunda yang terberkati,
dari seorang Putra yang tunggal!
Wahai ratapan bisu yang tak kunjung henti,
wahai mata pudar, yang tak pernah lagi bersinar
dari Putra menawan yang penuh sengsara!

Jumat 20 Maret 2015


Pekan IV Prapaskah
Keb 2:1a, 12- 22; Yoh 7:1-2, 10, 25-30

"Adiutorium nostrum in nomine Domini, qui fecit caelum et terram-
Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."
Inilah ayat yang kerap saya katakan dalam hati sebelum merayakan ekaristi.
Inilah juga keyakinan iman bahwa Allah-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.
Inilah juga yang diajarkan Yesus ketika kehadiran-pewartaan dan tindakan-Nya disangsikan oleh para pemuka agama yang merasa terancam dan terbakar iri hati. 

Kamis 19 Maret 2015

Hari Raya S. Yusuf, suami SP Maria;
2 Sam 7:4-5a, 12-14a, 16; Mzm 89; Luk 2:41-51a

“Benedicimus Te- Kami meluhurkan Dikau!”
Inilah yang saya ingat ketika hari ini ikut dalam misa konselebrasi pemberkatan katedral Pontianak yang berlindung pada St Yusuf yang kita pestakan dan luhurkan pada hari ini.
Mengacu pada perikop ini, Lukas memaparkan dengan cukup gamblang tentang misteri inkarnasi (penjelmaan) di dalam diri Yesus.

Rabu 18 Maret 2015

Pekan IV Prapaskah 
Yes 49:8-15; Mzm 145; Yoh 5:17-30

"Ora et labora- Berdoa dan bekerja!”
Yesus terus bekerja tanpa banyak alasan karena nada dasar kerjanya adalah kasih.
Adapun Yesus berkata: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka aku pun bekerja juga”.
Perkataan ini menimbulkan pertentangan dengan orang Yahudi karena beberapa alasan:
A.Yesus meniadakan hari sabat. 
B.Yesus memanggil Allah sebagai Bapa sehingga Ia di-cap "penghojat Allah".
Ke dua hal ini membuat orang Yahudi marah dan mau membunuh Yesus.

Selasa 17 Maret 2015

Pekan IV Prapaskah
Yeh 47:1-9, 12; Mzm 46;; Yoh 5:1-3a, 5-16

"Via Veritas Vita- Jalan Kebenaran Hidup".
Inilah salah satu gelar Yesus (Yoh 14:6) yang juga menjadi salah satu judul buku saya.
Yesus sendiri hadir sebagai "via veritas vita" ketika bertemu dengan seorang yang sudah lumpuh selama 38 tahun. Ia memberikan jalan kebenaran dan hidup ketika berkenan menyapa dan menyembuhkannya: "bangun- angkat tilammu-berjalanlah dan jangan berbuat dosa lagi."

Senin 16 Maret 2015

Pekan IV Prapaskah
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b;Yoh. 4:43-54.

“Deus salutis mea - Allah keselamatanku.
Yesus hadir sebagai “Sang Penyelamat”.Setelah membuat mukjizat dalam perjamuan nikah di Kana, Yesus membuat mukjizat kedua, yakni menyembuhkan anak perwira yang sakit.

Jelaslah bahwa kehadiran Yesus adalah untuk menyelamatkan: "menciptakan langit dan bumi baru" (Yes 65,17).

Minggu 15 Maret 2015

Pekan Prapaska IV
2
Taw 36:14-16.19-23, Ef 2:4-10, Yoh 3:14-21

“Lux Aeterna - Cahaya abadi.”
Inilah gelar ilahi yang tersirat dalam “dia.lo.gue” Nikodemus (Yun: “Sang Pemenang”) dengan Yesus ("Sang Penyelamat") pada minggu ke-4 atau minggu laetare/sukacita. Kitapun diajak bercahaya lewat 3 jalan iman Nikodemus, antara lain: 

1.Datang kepadaNya:
Nikodemus datang dan menemui Yesus malam hari.
Malam adalah saat kegelapan dan kitapun juga diajak untuk datang kepadaNya, terlebih ketika hidup kita gelap dan pekat hati.

Sabtu 14 Maret 2015


Pekan Prapaskah III
Hosea 6:1-6
; Lukas 18:9-14.

“Salva nos Domine- Selamatkanlah kami ya Tuhan!”
Inilah rahmat yang kita mohonkan dan ada tiga cara dasar untuk menjadi orang yang diselamatkanNya, antara lain : 

Misa Kudus / Holy Feast:“ABC – Tiga Vitamin Iman”

@ Gd Shekinah (BPK KAJ),
Duta Merlin 41-43, Jkt.
Minggu 15 Maret 2015.
10.00 – selesai.

1. A: Ask for His Mercy:
Mintalah Belas Kasih AllahTuhan menghendaki supaya kita memiliki “HARAPAN”.
Kita datang kepada-Nya dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia.
“Jiwa-jiwa yang mohon belas kasih-Ku menyenangkan hati-Ku.
Kepada jiwa-jiwa ini aku menganugerahkan bahkan lebih banyak dari yang mereka minta.
Aku tak dapat menghukum bahkan seorang pendosa besar sekalipun, jika ia mohon belas kasih-Ku" (1146)

Yubileum Rahmat Belas Kasih

8 Des 2015 - 20 Nov 2016.


Paus Fransiskus mengumumkan pembukaan "Tahun Suci dari Rahmat Belas Kasih".
Dua tahun sejak masa kepausannya, di dalam Homili dari "Liturgi Sakramen Pertobatan" dengan praktek Pengakuan dosa pada hari ini, 13 Maret, Bapa Suci Fransiskus di Basilika Santo Petrus mengumumkan pembukaan "Tahun Suci dari Rahmat Belas Kasih", jantung dari masa kepausannya: "Tahun Suci ini akan dimulai pada tanggal 8 Desember bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Asal dan akan ditutup pada tanggal 20 November 2016 pada Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam dan wajah hidup dari Rahmat Belas Kasih Bapa."

Jumat 13 Maret 2015

 Ludovikus dr Casoria
Hos.14:2-10; Mrk. 12:28b-34.

"Deus caritas est- Allah adalah kasih!”
Inilah ensiklik kepausan yang kembali mengggema di hati ketika Yesus bersabda:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu"
(Markus 12:30). Hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan rupanya merangkum seluruh diri kita. Dengan kata lain: kasih mengandaikan totalitas, sebuah sikap yang utuh penuh-menyeluruh dan tidak mudah luruh. 

Kamis 12 Maret 2015

Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23.

“Via unitiva - Jalan Persatuan.”
Tidak mungkin kita bersikap netral dalam konflik rohani karena kuasa Kerajaan Allah dan kuasa Beelzebul adalah dua hal yang berlawanan, yang tak pernah dapat bertemu dan berdamai.
Kuasa yang menyelamatkan dan mendamaikan tak dapat berjalan seiring dengan kuasa yang menggelapkan dan membinasakan. 

Anima Christi

Anima Christi, sanctifica me.
Corpus Christi, salva me.
Sanguis Christi, inebria me.
Aqua lateris Christi, lava me.
Passio Christi, conforta me.
O bone Jesu, exaudi me.
Intra tua vulnera absconde me.
Ne permittas me separari a te.
Ab hoste maligno defende me.
In hora mortis meae voca me.
Et iube me venire ad te,
Ut cum Sanctis tuis laudem te,
In saecula saeculorum.
Amen

Rabu 11 Maret 2015

Pekan Prapaskah III
Ul 4:1.6-9
; Mzm 147; Mat 5:17-19.

“Ecce Sacerdos Magnus - Pandanglah Imam Agung.”
Secara sederhana, ada 5 pokok wejangan Yesus sebagai Imam Agung dalam Kotbah di Bukit, antara lain:

1. Semangat yang harus menjiwai anggota Kerajaan Allah. (Mat 5:3-48).
2. Semangat untuk "menggenapi" hukum/adat-istiadat leluhur. (Mat 6:1-18).
3. Sikap terhadap harta benda (Mat 6:19-34).
4. Perihal hubungan dengan sesama (Mat 7:1-12).
Yang pasti, Yesus sang Imam Agung ini datang ke duniabukan untuk membatalkan Hukum Taurat tapi untuk menggenapinya menurut hakekat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah dan sesama. 

KABAR BAIK -KAsih, saBAR, BAhagia Ikut Kristus

(Tanda, RJK- Kanisius)

Bicara soal kabar baik, adalah pada tahun 1988, didirikan Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) angkatan pertama di Gedung Shekinah Duta Merlin Jakarta, yang dirintis oleh Rm. L. Sugiri van den Heuvel SJ.

KEP (Evangelium, Injil: Kabar baik/gembira) sendiri adalah membawa ‘Kabar Baik/Gembira’ ke dalam seluruh lapisan manusia dan memperbaharui manusia dari dalam. (Evangelisasi Nuntiandi 18)

DIAM- Dalam Iman Aku Menang

(Tanda, RJK – Kanisius)

Puasa bicara adalah lebih sulit daripada puasa biasa.
Menahan diri dari berbicara ternyata jauh lebih berat daripada menahan makan dan minum.
Lewat puasa bicara, sebetulnya kita dikondisikan untuk melakukan refleksi, melakukan permenungan, duc in altum (bertolak lebih dalam).
Dalam istilah khas seminari: silentium magnum (Bhs Latin: silentio, diam, puasa bicara, nyepi) laku ini selalu dilakukan para biarawan dan biarawati di lingkungan Gereja Katolik, biasanya setiap jam 22.00 sampai jam 08.00.
Selama silentium, kita diajak melakukan refleksi, semacam introspeksi diri, mendengarkan suara hati, membaca kitab suci dan melakukan permenungan batin (baca: pengendapan: internalisasi).

Selasa 10 Maret 2015

Dan 3:25.34.43; Mzm 25; Mat 18:21-35.

“Miserere mei Deus- Kasihanilah aku ya Allah!”
Sampai berapa kali kita harus mengasih pengampunan? 7 kali tidaklah cukup tapi harus 70 x 7 kali atau dengan kata lain tak terbatas. “7” sendiri melambangkan karakteristik sempurna dalam bangsa Yahudi: Kita melihat imam harus memerciki darah/minyak di hadapan Tuhan sebanyak 7 kali (Im 4:6; Im 14:16), memerciki darah sebanyak 7 kali kepada orang yang ditahirkan dari kusta (Im 14:7). 

Tentang Pengampunan


Beberapa ungkapan tentang pengampunan:
Orang yang menyadari telah mendapat banyak anugerah, membagikan anugerah.
Orang yang menyadari telah banyak diampuni, mengampuni orang lain.
Orang yang menyadari telah menerima banyak belas kasih, memberikan belas kasih.
Menolak mengampuni membuat luka-luka hidup terus menganga dan merampas kebahagiaan.
Pengampunan tidak berarti setuju pada perbuatan yang buruk yang melukai, tapi mempercayakan orang yang melukai kita kepada “Dia yang menghakimi dengan adil”.
Pengampunan tidak terjadi dalam semalam, luka hati tidak sembuh tanpa proses, tapi kita dapat melangkah sedikit demi sedikit keluar menuju damai.

Debitte nobis - Ampunilah kami!

Kisah perumpamaan tentang pengampunan mengajak kita untuk menjadi pribadi pengampun dengan jurus "KOMODO", antara lain:

1.”KObarkan iman":
Prof. Petro Petrini, ahli neorolog di Pisa Italia, meneliti dan menunjukkan bahwa sikap memaafkan itu bisa mempengaruhi kinerja otak dan mampu membuat watak dan akhlak menjadi lebih baik/sehat karena orang lebih merasa damai dan ringan sebagai orang beriman.
Disinilah, memaafkan tanpa syarat (unconditional forgiveness) menjadi sebuah pewartaan iman yg mendalam.
Pastinya, bukankah tak ada syarat untuk memperoleh pengampunan Tuhan karena maaf dariNya adalah sebuah anugerah yang mudah?

Senin 09 Maret 2015

Pekan Prapaskah III
2
Raj 5:1-15a; Luk 4:24-30.

“Hosanna in excelsis - Terpujilah Engkau di surga.”
Inilah pekik iman yang bisa kita kumandangkan kepadaNya atas berkatNya kepada kita.
Pertanyaannya: Apakah dalam memberikan rahmat-Nya, Tuhan pilih-pilih orang? Dari sekian banyak janda yang kelaparan, Elia hanya diutus untuk janda di Sarfat (1Raj 17,7-24). Dari sekian banyak orang kusta, hanya Naaman yang disembuhkan-Nya dengan perantaraan Elisa (2 Raj 5,1-27). 

International Women's Day

Hari Wanita Sedunia (8 Maret)"



"WANITA- Wajah Indah penuh Cinta",
(XXX family way, RJK- Kanisius)
Pelbagai macam kisah yang melukiskan peranan wanita yang luar biasa yang tercatat dalam Kitab Suci, al:
Anna : yang berdoa di kenisah seumur hidupnya.- Luk. 2:37
Deborah: hakim sekaligus imam dan panglima perang.- Hakim-hakim 4:5
Dorcas: ibu yang bijak, sigap membantu para rasul.- Kisah 9:36
Elisabeth, sepupu Maria: Percaya bahwa Tuhan pasti menolong.
Orang pertama yang terpesona dengan 'Salam Maria' - Luk 1:6, 41-45

Jumat 06 Maret 2015

Pekan Prapaskah II;
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28; Mat 21:33-43,45-46

"Veritas-Kebenaran."
Perumpamaan Yesus tentang sikap para penggarap terhadap para utusan tuan tanah menunjukkan betapa tertutupnya mereka terhadap kebenaran, sampai tega membunuh orang dan mengambil hak yang lain.

Ya, semua cara tidak dapat menembus kekerasan dan kebebalan hati mereka terhadap kebenaran. Bahkan, di akhir bacaan, kita melihat betapa ironisnya ketika para pemuka agama yang mengerti perumpamaan ini, namun mereka tetap pada kebenarannya sendiri dan berusaha membungkam kebenaran sejati. 

Kamis 05 Maret 2015

Yer. 17:5-10; Mzm 1:1-2,3,4,6; Luk. 16:19-31

“Lazarus- Allah adalah pertolonganku".
Inilah nama pengemis miskin yang dikontraskan dengan kehidupan orang kaya yang hidupnya terus berpusat pada diri sendiri, yang membuat pilihan yang salah dan menderita selama-lamanya.
(Luk 16:22-23) Akhir riwayat kedua orang itu tidak dapat diubah lagi pada saat kematian (Luk 16:24-26). Adapun mereka sama-sama mati dimana orang kaya itu menderita sedangkan Lazarus diangkat ke Firdaus bersama Abraham.(Luk 16:22; Luk 23:43; Kis 7:59; 2Kor 5:8; Fil 1:23). Ia “berada dalam pangkuan Abraham” yang berarti bahwa ia dibaringkan bersama dengan nenek moyang (Hak 2:10; bdk Kej 15:15; Kej 47:30; Ul 31:16). Ini juga adalah suatu kiasan untuk tempat tinggal orang saleh yang telah mati dan berbahagia bersama Abraham.
 

Belajar dari Orang Kudus

(XXI Interupsi- RJK, Kanisius )

" Bumi ini adalah sebuah jembatan untuk menyeberang;
Ia hanya berguna untuk menopang langkah-langkah kaki kita...
Kita ada dalam dunia ini, tetapi kita bukan dari dunia ini,
sebab kita mengatakan setiap hari, "Bapa kami, yang ada di surga,"
Jadi, seharusnyalah kita menanti ganjaran kita, hingga kita tiba di rumah, yakni di rumah Bapa kita. Itulah sebabnya mengapa umat kristiani yang baik menderita salib, pertentangan, sengsara, penghinaan, fitnah, semakin banyak semakin baik.

Miserere nobis - Kasihanilah kami

Majalah TIME (9 Januari 1984), pernah menulis judul besar di halaman muka:
"Why Forgive?" (Mengapa mengampuni?),dengan gambar Paus Yohanes Paulus II menyalami Meghmed Ali Agca (orang yang menembak Paus YP II, 13 Mei 1981, 17.19, di pelataran Basilika St Petrus Vatican), dalam kunjungannya di penjara Rebibbia di Roma.

Beati pauperibus spiritu - Berbahagialah orang yang murah hati

Resminya, tidak ada istilah "mahal hati" dalam kamus bahasa Indonesia. Yang ada adalah istilah kebalikannya, "murah hati". Namun dalam kenyataan, sikap "mahal hati", mungkin saja lebih gampang ditemukan daripada "murah hati", apalagi dalam dunia kita yang penuh "perhitungan" untung-rugi/ kalah-menang. Karena itu Yesus berkata," Hendaklah kamu murah hati!"