Ads 468x60px

Jumat 06 Maret 2015

Pekan Prapaskah II;
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28; Mat 21:33-43,45-46

"Veritas-Kebenaran."
Perumpamaan Yesus tentang sikap para penggarap terhadap para utusan tuan tanah menunjukkan betapa tertutupnya mereka terhadap kebenaran, sampai tega membunuh orang dan mengambil hak yang lain.

Ya, semua cara tidak dapat menembus kekerasan dan kebebalan hati mereka terhadap kebenaran. Bahkan, di akhir bacaan, kita melihat betapa ironisnya ketika para pemuka agama yang mengerti perumpamaan ini, namun mereka tetap pada kebenarannya sendiri dan berusaha membungkam kebenaran sejati. 

Mengacu pada perumpamaan tadi, adapun tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dengan semua fasilitas. Kemudian ia menyewakannya kepada para penggarap untuk mengelola kebunnya supaya menghasilkan buah anggur.

Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya. Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan. Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu.

Inilah gambaran imam kepala dan tua-tua agama yang seharusnya membawa umat Allah mengenal Dia yang diutus Allah tapi malahan menyalibkan Yesus. Dengan kata lain: Jangan merasa benar karena memiliki status dan melaksanakan simbol-simbol rohani semata. Tuhan sebenarnya menuntut buah kebenaran yqng sepadan dengan pengakuan iman yang kita rayakan.

"Dari Matraman ke Pangandaran-
Jadilah orang beriman yang penuh kebenaran."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar