Ads 468x60px

Minggu 30 Juni 2013

"Contemplatio ad amorem."
1 Raj 19:16b.19-21; Gal 5:1.13-18; Luk 9:51-62

"Contemplatio ad amorem - Kontemplasi untuk mendapatkan cinta". Itulah sesion yang biasa saya buat di hari terakhir retret supaya limpahan cinta Tuhan boleh tinggal dan hidup di hati/karya harian kita. Mengacu pada bacaan hari ini, Tuhan juga mengajak kita untuk memiliki cinta sejati kepadaNya, sebuah cinta yang berdimensi "veritas/kebenaran" (figur Elisa), "libertas/kebebasan" (figur Paulus) dan "totalitas/kepenuhan" (figur Yesus) dalam menghayati panggilan sebagai "nabi" (bac I), sebaga "anak Allah"dan sebagai "murid Yesus" (Injil). 

Sabtu 29 Juni 2013


“In Omnibus Christi” 

Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus
Kis 12:1-11; 2Tim 4:6-8.17-18; Luk 9:51-62

“In Omnibus Christi - Dalam segalanya adalah Kristus.” Inilah salah satu semangat St. Petrus dan Paulus yang kita rayakan hari ini. Petrus dan Paulus sendiri adalah dua tokoh besar Gereja Perdana yang saling melengkapi: Petrus sebagai paus pertama menjadi kunci stabilitas (dimensi intern Gereja) dan Paulus sebagai misionaris pertama menjadi kunci mobilitas Gereja (dimensi ekstern Gereja). 

Seperti yang saya tulis dalam buku “XXX-Family Way” (Kanisius), adapun tiga keutamaan dasar dari St Petrus dan Paulus, al:

Jumat 28 Juni 2013

“Deus est medicus.” 
Pw. St. Irenius
Kej 17:1,9-10,15-22; Mat 8:1-4

“Deus est medicus – Tuhan adalah tabib.” Ia menyembuhkan pelbagai luka dan sakit hidup kita. Ia bukan hanya tampil sebagai “teacher, leader, giver”, tapi Ia juga hadir sebagai “healer”. Adapun hari ini, Ia menyembuhkan seorang yang sakit kusta. Kusta, dalam kacamata medis sendiri terjadi karena bakteri mycobacterium leprae yang membuat syaraf menjadi tumpul/mati rasa. Bisa jadi, kita juga hidup dan memiliki “kusta rohani”, ketika hati kita ditumpulkan karena lekat dan larut hanyut dengan hidup yang berpola “HEM-Hedonis – Egois dan Materialisme”.

Kamis, 27 Juni 2013

“Sensus Catholicus.”Kej. 16:1-12,15-16; Mat. 7:21-29

“Sensus Catholicus – Citarasa Kekatolikan.” Inilah salah satu rubrik mini yang saya buat dalam blog saya dan pernah saya tulis juga dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), bahwasannya setiap orang Katolik perlu menampil-kenangkan imannya secara real dan kontekstual: “"Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga" (Mat 7:21)

Rabu 26 Juni 2013

“Intentio pura."
Pekan Biasa XII
Kej 15:1-12.17-18; Mat 7:15-20

“Intentio pura - Maksud yang murni." Inilah yang selalu diharapkan setiap kali kita menjalin relasi dengan orang lain. Inilah sebuah tindakan komunikatif (Lat: comunicare: berbagi), tidak ada "rekayasa/agenda politis/hidden agenda" karena semuanya tulus tanpa ada akal bulus, hanya hadir dan mengalir. 

Tapi secara real, kadang ada saja orang yang "tidak fair": Ia berpura-pura tulus padahal hatinya penuh akal bulus. Hati dan kata-katanya seperti "pepesan kosong" karena penuh topeng dan kepalsuan, kadang penuh gosipan dan cibiran, seolah mereka adalah orang yang berhak menjadi "hakim" bagi sesamanya. Adapun tiga keutamaan jawa yang bisa kita petik dari realitas ini, al: 

Selasa 25 Juni 2013



"Lex natura- Hukum alam"
Kej 13:2.15-18; Matius 7:12-14

"Lex natura - Hukum alam." Inilah yang menjadi fokus inti bacaan injil hari ini bahwa segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka". Hal ini berangkat dari sebuah keyakinan dasar bahwa "yang baik pasti menarik yang baik" atau dalam bahasa filsafat Yunani: "yang sama mengenal yang sama". Jelaslah bahwa etika kristiani juga menekankan hubungan timbal balik: Kita ingin dihormati orang lain? Hormatilah orang lain! Kita minta dilayani? Jadilah pelayan! Mau mendapat kemurahan hati? Bermurah hatilah senantiasa! Begitu pula jika kita mengharapkan pengampunan maka tiket yang mesti kita bayar adalah kesediaan untuk juga rela mengampuni: "yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah" (.Mat 5:7) Adapun tiga tujuan dasar hidup yang bisa kita petik dari "hukum alam" ini, al:

Senin 24 Juni 2013

"Imago et similitudo Dei

Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembabtis

Yes 49:1-6, Kis 13:22-26; Luk 1:57-66,80

"Imago et similitudo Dei-Citra+cerminan Allah." Inilah kesadaran awal yang harus selalu  kita ingat dan buat dalam lika liku keseharian hidup. Bersama dengan kelahiran nabi besar Kitab Suci Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis (Ibr: Allah yg menganugerahi) yang kita rayakan hari ini, adapun tiga peran dasarnya supaya kita juga selalu bisa menjadi citra dan cerminan Allah seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), al:

1."Model": Yohanes Pembabtis adalah model/teladan iman yang penuh kerendahan hati (HUMILITAS): "Aku bukanlah Dia yang kamu sangka tapi Ia yang akan datang kemudian daripadaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak". Hati dan hidupnya sederhana tapi kaya makna karena ia benar-benar mau miskin di hadapan Allah dan sesamanya: "IA harus makin besar dan aku harus makin kecil."

Minggu 23 Juni 2013


“Peregrinatio Pro Christo.”
Za 12:10-11; 13:1; Gal 3:26-29; Luk 9:18-24

“Peregrinatio Pro Christo - Mengembara demi Kristus.” Inilah salah satu program dasar Ignatius Loyola dalam membentuk karakter menjadi sahabat Yesus, “Sang Mesias.” Adapun banyak orang berkualitas yang mengembara demi “pax/kedamaian” dan “bonum/kebaikan” disebut juga sebagai “Sang”: Ada Bung Karno – “Sang Proklamator”, Bendera Pusaka – “Sang Saka Merah Putih”, Soeharto – “Sang Bapak Pembangunan”, Ahmad Dahlan – “Sang Pencerah”, Sun Tzu – “Sang Panglima”, Adam Smith – “Sang Bapak Ekonomi. Christ John – “Sang Naga”, Paus Yohanes XXIII - "Sang Bapak Konsili Vatikan", bahkan Romo Mangunwijaya kadang juga disebut sebagai “Sang Burung Manyar” dsbnya. 

Matinya Para Rasul



Buat yang merasa bahwa hidupnya selalu menderita, cobalah simak biografi keduabelas murid Yesus ini. Ternyata penderitaan kita bukan apa-apa bila dibandingkan penderitaan mereka. Adapun satu penulis sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan tulisannya berdasarkan bukti-bukti nyata ialah Eusebius. Ia menulis buku mengenai cara meninggalnya para Rasul di tahun 325 yang berjudul: "Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia".Tulisan dari Eusebius telah ditelusuri dan diselidiki ulang oleh penulis sejarah gereja kondang Mr. Schumacher untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut. Adapun beberapa sketsa kematian para rasul, al:

Sabtu 22 Juni 2013

“Carpe Diem.”
2 Kor 12:1-10, Mat 6:24-34

“Carpe Diem-Reguklah hari ini”. Kutipan dari karya Horatius Carminum ini dimaksudkan agar 
setiap orang beriman setia untuk menjalani hidup dari hari ke hari. Dalam kacamata yang lebih positif: “Tuhan ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Maz 90:12). Atau dalam kata-kata Yesus hari ini: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat 6:34)."

Yah, bersama dengan pesan injil dan misa hari ini yang kebetulan saya persembahkan di aula SMA Ursulin Solo bersama para staff, guru dan karyawan bagi kepindahan tugas Sr Moekti Gandasamita OSU (Jw: Mukti=mulia, pemberani) ke Jakarta, adapun tiga sikap dasar yang bisa kita petik dari semangat hidupnya dan bacaan injil hari ini, al:

Jumat, 21 Juni 2013

“Ad Maiorem Dei Gloriam.”
Pw. St. Aloysius Gonzaga
2 Kor 11:18.21b-30; Mat 6:19-23

"Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan.” Itulah motto dan mars SMA Kolese Gonzaga Jakarta yang kerap saya dengar ketika menjadi frater moderator di tahun 2002. Adapun motto ini berangkat dari semboyan para Jesuit yang mengedepankan semua “harta” semata bagi kemuliaan Tuhan.
Bersama dengan teladan St Aloysius (Luigi) Gonzaga, seorang frater Jesuit yang kita kenangkan hari ini, adapun “kaki” iman yang bisa diterapkan dalam hidup harian dan pekerjaan supaya “harta” kita (entah secara materil/spiritual) bisa lebih memuliakan nama Tuhan yakni: "Komunikatif - Afektif - Kreatif - Integratif": 

Kamis, 20 Juni 2013

“Domine, doce nos orare.”
Pekan Biasa XI
2 Kor 11:1-11; Mat 6:7-15

“Domine, doce nos orare - Tuhan, ajarlah kami berdoa…” (Luk 11:1). Itulah permintaan para murid kepada Yesus. Bukankah kebanyakan dari kita diajari berdoa oleh orang-orang di sekitar kita? Hari ini Yesus juga mengajarkan sebuah doa kepada kita, yakni doa “Bapa Kami.”. Bisa jadi, doa Bapa Kami (Bhs Latin:Pater Noster, bhs Yunani: Πάτερ ἡμῶν) adalah doa yang paling terkenal dalam sejarah agama Kristiani. Doa ini sendiri diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani karena pengaruh Helenisme. Di lain matra, karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi dalam bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini.

Rabu 19 Juni 2013


"Zelo zelatus sum pro Domino Deo exercituum - Aku bekerja segiat-giatnya demi kemuliaan Tuhan semesta alam".

Pekan Biasa XI
2 Kor 9:6-11; Mat 6:1-6.16-18

"Zelo zelatus sum pro Domino Deo exercituum-Aku bekerja segiat-giatnya demi kemuliaan Tuhan semesta alam". Inilah motto yang saya dapatkan di pintu masuk sebuah sekolah Katolik tertua di Malang, yakni SMA St Albertus Dempo ketika saya memberi retret tahunan untuk para guru dan beberapa bruder/suster Karmelit disana.

Nah, mengacu pada bacaan hari ini, setidaknya ada 3 hal dasar yang bisa kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan yakni "PDA - Puasa Doa + Amal". Dengan puasa, kita diajak untuk lebih bersabar; dengan doa, kita diajak untuk lebih beriman; dengan amal, kita diajak untuk lebih berbagi. Ke 3 hal ini, bersabar-beriman dan berbagi tentunya dimaksudkan semata mata demi kemuliaan Tuhan atau dalam bahasa para suster Ursulin, "Soli Deo Gloria," karena kita lakukan dengan hati yang tulus/"munajat". Di lain matra, Yesus hari ini juga mengatakan tentang sikap yang dibenciNya karena jelas tidak memuliakan nama Tuhan semesta alam adalah sikap yang penuh akal bulus/"munafik".

Selasa 18 Juni 2013

"Domus Pacis-Rumah Damai".

Pekan Biasa XI
2Kor 8:1-9; Mat 5:43-48
"Domus Pacis-Rumah Damai". Inilah nama sbuah rumah singgah buat para imam projo di kota Jogja. Kita juga diajak mjd "rumah damai" dg semangat kasih+pengampunan. Adapun hari ini Yesus ajak kt u/mempunyai "rumah damai" dg berbagi "kado" yg punyai 2 jalan cintanya, al:

1.KAsihi musuhmu: Mengasihi org yg mengasihi kita adl hal yg biasa, tp yg luar biasa, hari ini Yesus ajak kt u/mengasihi musuh, yakni org yg membenci+menyakiti hati, kdg menjatuhkan+menyingkirkan kt. Sulit tp inilah yg dimintaNya spy kt mjd org yg luar biasa dlm Tuhan krn sll hidup dg nada dasar "C", Cinta.

Senin 17 Juni 2013

"Quod capita tot sensus-sebanyak kepala itulah jumlah selera."

Pekan Biasa XI
2 Kor 6:1-10; Mat 5:38-42

"Quod capita tot sensus-sebanyak kepala itulah jumlah selera."
Setiap org punya rasa-pandangan+prinsip yg kadang berseberangan shingga mnimbulkan konflik-intrik+hal2 problematik krn menyebabkan aneka permusuhan dlm pelbagai skala: "nyawa ganti nyawa-mata ganti mata" (Ul 19:21). Hari inilah, Yesus ajak kita mjd pembawa damai, "a channel of His peace" dg jln pengampunan krn bukankah "no future without for"GIVE"ness-tdk ada masa depan tanpa pengampunan?" Adapun 3 pesan injil ttg pengampunan, al:

Minggu 16 Juni 2013


“Amanda et benedicta.”
Minggu Biasa XI
2Sam 12:7-10.13; Gal 2:16.19-21; Luk 7:36-8:3

“Amanda et benedicta – Dicintai dan diberkati”. Itulah yang dialami oleh Daud (bacaan I), Paulus (bacaan II) serta seorang perempuan berdosa yang juga kerap disebut sebagai “Maria Magdalena” di rumah Simon (bacaan Injil) bahwa Tuhan mencintai dan memberkati mereka dengan murah hati dan rendah hati. 

Adapun tiga sikap dasar supaya kita juga dicintai dan diberkatiNya, al: 

Doa di depan Salib

Italia: Altissimo glorioso Dio ,illumina le tenebre de lo core mio et dammi fede retta, speranza certa e carita perfectasenno e congnoscemento,Signore, che faccialo tuo santo e verace comandamento. Amen. 

Inggris: Most High, glorious God, enlighten the darkness of my heart and give me true faith, certain hope, and perfect charity, sense and knowledge, Lord, that I may carry out Your holy and true command. Amen.

Indonesia: Allah yang mahatinggi dan penuh kemuliaan, terangilah kegelapan hatiku dan berilah aku iman yang benar, pengharapan yang teguh, dan kasih yang sempurna.Berikanlah aku, ya Tuhan, perasaan yang peka dan budi yang cerah, agar aku mampu melaksanakan perintah-Mu yang kudus dan takkan menyesatkan. Amin.


(Doa di depan Salib ini adalah doa pertama yang disusun oleh St.Fransiskus Asisi. Tanggal penyusunannya diperkirakan sekitar tahun 1205 dan 1206, pada waktu Fransiskus masih mencari tahu mengenai panggilannya dan berjuang melawan berbagai godaan dan keragu-raguan. Doa ini dinamakan juga “doa pertobatan Fransiskus”)

Stabat Mater Dolorosa (About "The Sorrows of Mother Mary")

(Bahasa Latin)

Stabat mater dolorosa
juxta Crucem lacrimosa,
dum pendebat Filius.

Cuius animam gementem,
contristatam et dolentem
pertransivit gladius.

O quam tristis et afflicta
fuit illa benedicta,
mater Unigeniti!

Quae moerebat et dolebat,
pia Mater, dum videbat
nati poenas inclyti.

Quis est homo qui non fleret,
matrem Christi si videret
in tanto supplicio?

Hari Raya Maria Immaculata

Maria - Mau Rendah Hati Ikut Allah

Maria adalah seorang gadis belia, mungkin usianya masih belasan tahun, ketika ia menjadi Bunda Yesus. Kemungkinan besar Maria dilahirkan di kota Sepphoris, yang terletak di sebelah utara Palestina. Sepphoris adalah sebuah kota besar di mana bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup berdampingan dengan damai. Sepphoris merupakan ibu kota Galilea. Kota itu memiliki banyak rumah yang indah dan bahkan sebuah gedung teater yang besar. Sepphoris hancur luluh dilanda gempa bumi besar ketika Maria masih kanak-kanak. Jadi keluarga Maria pindah beberapa mil jauhnya ke Nazareth, sebuah dusun kecil yang berpenduduk hanya 150 hingga 300 orang (“Nazareth” dalam bahasa Ibrani mempunyai dua arti yang berbeda, bisa berarti “lili, bunga bakung” yang merupakan simbol kehidupan, dapat juga berarti “keturunan”).

Sosok Bunda Maria sendiri telah melekat di benak setiap orang katolik. Hatinya yang penuh kasih dan ketaatannya kepada Tuhan membuat ia mendapatkan karunia kudus dengan mengandung Putra Allah. Sikapnya yang peka terhadap orang lain dan situasi di sekitarnya membuatnya menjadi Ibu kebijaksanaan. Peranan Maria dalam mengasuh Yesus di tengah keluarga Nazaret membuat Yesus pun menjadi putra yang bijaksana. Kebijaksanaan Yesus bukan semata-mata karunia dari Bapa-Nya di Surga tetapi memang nyata juga berasal dari didikan Maria sebagai bunda yang tidak gegabah dan bijaksana dalam bertindak. Itulah kehidupan keluarga Maria dua ribu tahun yang lalu, yang sederhana, harmonis dan bahagia. Pada zaman sekarang, apa yang bisa kembali kita petik dari Maria?

"Doa Seorang Gembala Kecil"


Ya Yesus-ku, walau aku seorang yang malang dalam begitu banyak hal dan begitu bodoh,
aku telah Engkau pilih sebagai gembala dari kawanan domba-Mu.
Anugerahkanlah kepadaku kasih yang bertambah-tambah
bagi jiwa-jiwa yang telah Engkau tebus dengan Darah-Mu yang Mahasuci,
sehingga aku dapat berkarya demi keselamatan mereka
dengan kebijaksanaan, kesabaran dan kekudusan.
Janganlah kiranya satu pun dari mereka yang telah Engkau percayakan kepadaku
hilang akibat kesalahanku. Ya Yesus-ku,
bantulah aku menguduskan mereka yang Engkau serahkan ke dalam pemeliharaanku.

Ya Bunda Allah yang tersuci,
sudi doakanlah aku dan mereka semua yang ada dalam kebun anggurku.
Para malaikat pelindung yang kudus dari jiwa-jiwa terkasih,
ajarilah aku bagaimana bersikap terhadap mereka
sehingga aku dapat menanamkan ke dalam hati mereka pokok-pokok iman dan kasih sejati Allah. Tuhan, ajarilah aku bagaimana hidup dan jika perlu mati,
sehingga semuanya dapat diselamatkan,
sehingga semuanya dapat mengasihi dan memuliakan Engkau sepanjang kekekalan masa;
agar semuanya dapat pula mengasihi dan menghormati BundaMu terkasih.
Amin.

PRIA - Prajurit Idaman Allah

Ada sedikitnya tiga hal
yang dapat membuat kaum pria meneteskan air mata, yaitu:
cinta, dosa, dan wanita.”

“Pria sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Pria sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Pria sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Pria sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya...

Pria sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...

Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.”


@Buku XXX Family Way, Kanisius,
RomoJostKokoh

Sabtu 15 Juni 2013

“Memoria historia.”
Pekan Biasa X
2 Kor 5: 14-21; Mat 5:33-37

“Memoria historia – Ingatan kesejarahan”. Inilah salah satu keutamaan iman yang kita perlukan, karena tepatlah kata Erich Kastner: “Siapa lupa akan apa yang indah - dia akan jadi jahat, siapa lupa akan apa yang jelek”. Sebenarnya sejak Yunani kuno, terutama lewat Plato, ingatan (anamnese) adalah cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan sejati (episteme) agar kita tidak menjadi orang jahat dan bodoh. Anamnese sendiri dilakukan ketika orang sudah membebaskan dirinya dari kelekatan materi dan kebutuhan jasmani. Kemudian, teori ingatan yang dikembangkan Mazhab Frankfurt lewat Walter Benjamin juga menggarisbawahi pentingnya memoriae. Jelaslah, kita perlu suatu “memoria historia–Ingatan kesejarahan” karena sebagai orang beriman, kita juga mudah “pendek ingatan”, ”lupa ingatan” dan bahkan ”sakit ingatan.” 

Nah, mengacu pada bacaan injil hari ini, adapun modal dasar yang diberikan Yesus agar kita tidak mudah ”pendek ingatan”, ”lupa ingatan” dan ”sakit ingatan”, yakni hidup dengan pola ”3K”:

Jumat 14 Juni 2013


“Sapere aude."

Pekan Biasa X
2 Kor 4:7-15; Mat 5:27-32

Sapere aude - Beranilah menjadi bijak!” Inilah semboyan Pencerahan dan kutipan bahasa Yunani dari karya Horatius yang pernah saya buat sebagai semboyan di jurnal Fenomena Yogyakarta dan logo di kaos mahasiswa Driyarkara Jakarta pada tahun 2000.

Hari ini, Yesus bersama Paulus juga mengajak kita berani menjadi orang bijak, yang arifin dan arifat dengan selalu “aware- bersadar diri” dan menggunakan setiap bagian dari tubuh kita hanya bagi semua pekerjaan baik.

Adapun tiga karakter supaya kita bisa belajar menjadi bijaksana, al:

Aneka Gelombang Roh


“Roh Penasehat, 
curahilah kami jalan kami sering tersesat, 

hidup kami berakhir dalam kebuntuan 
padahal dimana-mana kami mencari 
dan menemukan nasehat dari orang yang kami anggap bijak 
dari pengetahuan dan kebijaksanaan yang kami kagumi 
dari kesaktian yang kami anggap jimat keramat.
Sejuta nasehat kami cari, 
sejuta kebingungan kami jumpai, 
dimanakah harus kamicari lagi nasehat yang sejati, kecuali dalam diriMu, 
Oh Roh Penasehat yang abadi, 
curahkanlah nasehatMu pada kami, 
agar tak tersesat dan buntu lagi jalan kami.”

Salah satu elemen dalam Latihan Rohani ala Ignatius yang sangat aktual dalam dunia sekarang, adalah “Aturan Pembeda-bedaan Roh” (LR 313 – 336). Inspirasi ini membantu orang untuk membeda-bedakan berbagai kecenderungan hati, mengenali tendensi egoistik, serta mencari dan menemukan kehendak Allah. Diyakini, bahwa para pemimpin dan tokoh di dalam Kitab Suci mampu bernubuat, mewartakan sikap kenabiannya, hanya bila Roh Kudus hadir di sana. Roh Kudus mendidik mereka untuk memahami Sabda Allah dalam kehidupan yang paling nyata. Suatu saat Musa berdoa pada Tuhan karena umat yang dipimpinnya meminta makanan. Tuhan mencurahkan Roh pada Musa dan tujuh puluh tua-tua yang membuat mereka mampu berkata-kata (Bil. 11: 16 – 23). 

50 favorite verses.....

Firman Ayat

1. Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.... (1 Yohanes 4:19)


2. Yesus,..... Engkau adalah kebangkitan (Yohanes 11:25)


3. Tuhan adalah terang-ku dan keselamatan-ku Kepada siapakah aku harus takut. (Mazmur 27:1)


4. Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh 
kepercayaan,kamu akan menerimanya. (Matius 21:22).

5. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. (Keluaran 20:3)


6. Mintalah,maka akan diberikan kepadamu;carilah,maka Kamu akan mendapatr, ketuklah maka pintu akan dibukakan. (
Matius 7:7)

7. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam Kesesakan, dan bertekunlah dalam doa. (
Roma 12:12) 

8. Tuhan itu kekuatanku &mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. (Keluaran 15:2)


9. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang Memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)

10. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya utk se-lama2nya, Dan kesetian-Nya tetap turun-temurun. (Mazmur 100:5)

Tata Ibadat Komuni Orang Sakit

-Sebuah Usulan Tentatif -

PEMBUKAAN
1. Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.

P : Damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

2. Percikan Air Suci
Sifatnya fakultatif (boleh dilakukan, boleh tidak). Kalau ada air suci, bisa dipercikkan kepada si sakit sambil berkata:
P : Semoga air suci ini mengingatkan saudara akan Sakramen Pembaptisan yang telah saudara terima; dan mengingatkan saudara akan Yesus Kristus yang telah menebus kita melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya.

Doa di sekeliling Salib & Perayaan Kebangkitan

Setiap Minggu, umat Kristiani selalu memperingati inti misteri iman mereka : misteri Paskah, sengsara dan kebangkitan Kristus. misteri ini menerangi kita dalam kehidupan sebagai pengikut Yesus, sebagaimana kita dengan Yesus melewati kebimbangan dan kecemasan menuju iman yang teguh, melalui kematian kecil ke kehidupan baru.
Perpindahan dari kematian menuju kehidupan bersama Kristus dapat dirayakan setiap Minggu dalam dua doa yang terpisah pada hari Jumat dan Sabtu malam, atau gabungan dalam ibadat tunggal.

Doa di sekeliling Salib merupakan ungkapan persatuan yang tidak tampak, bukan hanya dengan Yesus yang disalib namun juga dengan semua orang yang menderita — semua yang ditinggalkan, dihina korban diskriminasi atau disiksa. Ikon salib dibaringkan terlentang di tengah Gereja, disandarkan pada sepasang bantal atau bangku dan diterangi dengan beberapa lilin. Selama nyanyian meditatif berlangsung (misal no. 1,2,9,14 atau 35), mereka yang menghendaki dapat mendatangi Salib untuk berdoa. Mereka dapat mengambil sikap bersujud dengan menaruh kepala pada kayu Salib, sebagai tanda bahwa mereka mempercayakan segala beban mereka kepada Kristus sebagaimaria juga kesulitan-kesulitan dari orang lain, mereka yang kenal satu sama lain maupun yang terpisah namun merupakan sesama anggota keluarga manusiawi. Doa ini mengingatkan kita bahwa saat ini Kristus, yang telah bangkit dari kematian, menyertai setiap umat manusia dalam penderitaannya, walaupun kita tidak dapat menentukan kehadiran-Nya. Bentuk doa ini datang dari kaum muda Kristiani di Eropa Timur yang merayakannya setiap Jumat malam.

Oleh-oleh dari Taize



MEMPERSIAPKAN DOA
Kelompok doa dapat menggunakan susunan berikut untuk doa bersama.
• Satu atau dua nyanyian pembukaan
• Mazmur (dengan refren Alleluia)
• Nyanyian cahaya (fakultatif)
• Bàcaan pertama
• Nyanyian
• Bacaan kedua (fakultatif)
• Nyanyian
• Saat hening
• Doa permohonan atau pujian
• Doa Bapa kami –
• Doa penutup
• Nyanyian meditatif
• Doa di sekeliling Salib (fakultatif) atau
• Perayaan kebangkitan (fakultatif)

Tujuh Wasiat Yesus:

Padre, perdona loro,
perché non sanno quello che fanno ".
"אבא, סלח להם, כי הם לא יודעים מה הם עושים."

lo vi dico, in realtà oggi si
lì insieme con me in paradiso ".
אני אומר לך, למעשה כיום תוכלו
שם יחד איתי בגן עדן. "

"Padre, nelle tue mani consegno la mia vita"
"אבא, אל היד שלך ואני את היד למטה החיים שלי”

"Dio mio, Dio mio, perché mi hai abbandonato?"
"אלוהים, אלוהים שלי, למה עזבתני?"

Mamma questo è il tuo figlio!" Figlio, ecco tua madre! "
"אמא זה, הבן שלך!" בן, והנה אמא שלך! "

"Ho sete!"
"אני צמא!"

"Tutto è compiuto"
"זה נגמר"

Tantra Mantra from Nepal


1. Give people more than they expect and do it cheerfully
2. Memorize your favourite poem
3. Don’t believe all you hear, spend all you have or sleep all you want
4. When you say “ I love you” , mean it
5. When you say, “I am sorry”, look the person in the eye
6. Be engaged at least six months before you get married
7. Believe in love at first sight
8. Never laugh at anyone’s dreams
9. Love deeply and passionately. You may get hurt it’s the only way to live life completely
10. In disagreements, fight fairly. No name – calling

How to say "I Love You" in 100 Languages......

English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig

Perkawinan Kristiani

Selayang Pandang

Apa itu perkawinan?  Ada beberapa pengertian dasar yang kerap saya dapatkan, al:
-Perkawinan adalah perpaduan berdasarkan janji suci.
-Perpasangan yang menjadi partner, sahabat. 
-Persatuan berlandaskan komitmen.
-Persatuan dua manusia dewasa, laki dan wanita, menjadi satu tubuh.
-Realitas Komunikasi
-Sakramen cinta dan kasih yang tak terbatalkan. 
-Sekolah Kehidupan
-Sinergi dua insan yang berbeda.

Perkawinan (marriage) sendiri adalah perpaduan antara dua jenis (zat, tanaman, hewan, hal atau manusia) menjadi suatu kesatuan baru yang melahirkan kehidupan baru (yang lebih baik). Dalam artian ini seorang wanita sulit dimengerti bila kawin dengan seorang wanita (pasangan lesbian), demikian pula lelaki (pasangan homo). Dalam perkawinan terjadi kesatuan fisik atau biologis dan kesatuan visi dan misi.

Tribute to Mass


"Doa Sebelum Misa ala St. Thomas Aquinas"

Allah yang kekal dan kuasa,
lihatlah aku datang kepada Sakramen Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku datang 
sebagai seorang yang sakit kepada tabib hidup,
sebagai seorang yang cemar kepada sumber belas kasihan,
sebagai seorang yang buta kepada terang cahaya abadi,
sebagai seorang yang miskin dan malang kepada Tuhan pencipta langit dan bumi.

Sebab itu, aku mohon dengan sangat dari kelimpahan rahmat-Mu yang tak terhingga
sudilah kiranya Engkau menyembuhkan penyakitku,
mentahirkan kecemaranku, 
mencelikkan kebutaanku,
memperkayaku ganti kemiskinan 
dan menyelubungiku dengan pakaian ganti ketelanjangan, 
agar aku layak menerima Roti Para Malaikat,
Raja atas segala raja, Tuan atas segala tuan,
dengan segala hormat dan kerendahan hati,
dengan segala dukacita dan devosi,
dengan segala kemurnian dan iman,
dengan segala maksud dan tujuan 
demi mendatangkan keselamatan bagi jiwaku.

Thomasku sayang, Thomasku malang"

“Ia telah ragu-ragu supaya kita tidak ragu-ragu”. 

Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya akan sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”

Refleksi Tentang Arloji


“Masyarakat modern ini tidak dapat hidup tanpa arloji. Bagi manusia modern, arloji itu mempunyai pelbagai fungsi. Tanpa arloji, orang tidak dapat memfantasikan apa-apa. Sebagai pengukur waktu, arloji digunakan untuk mengukur prestasi dan produksi serta peningkatannya. Arloji ini memudahkan orang untuk mengatur hidupnya dalam waktu, justru karena sistem waktu yang digunakannya adalah sistem waktu yang berdasarkan pada pandangan waktunya yang homogen dan kosong.

Sebuah Oleh & Olah Refleksi

"Tuhan Yesus, kini aku mohon kepadaMu:
bantulah aku
agar tetap bersamaMu selalu,
agar tetap dekat padaMu dengan hati berkobar,
agar tetap gembira mengemban perutusan yang
Engkau percayakan kepadaku, yakni:
melanjutkan kehadiranMu,
dan menyebarkan berita gembira –
Engkau telah bangkit!

(Carlo Maria Martini)

Ketika Kristus yang bangkit mengatakan: 'Jangan takut', Ia hendak menjawab sumber ketakutan kita yang terdalam. Yang Ia maksudkan adalah jangan takut akan “kejahatan”, karena lewat kebangkitan-Nya, kebaikan telah menyatakan diri lebih kuat daripada kejahatan. Injil-Nya adalah kemenangan kebenaran dan kebaikan, bukan? Beberapa kalimat maklumat juga baik jika terkenang di benak kita,: “Pikirkanlah perkara yang diatas, bukan yang di bumi” (Kol 3:1-2). “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur” (Kol 2:6-7). Kristuslah yang akhirnya menjadi satu-satunya dasar bangunan hidup dan cara berpikir, cara merasa dan cara bertindak kita.

Litani Santo Antonius Padua

Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami. Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Allah, Bapa di surga, kasihanilah kami

Allah, Putra penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami

Santo Antonius Padua, kemuliaan para Rahib Fransiskan Dina,
doakanlah kami
Santo Antonius Padua, tabut perjanjian
Santo Antonius Padua, tempat kebijaksanaan surgawi
Santo Antonius Padua, penghancur kesia-siaan duniawi
Santo Antonius Padua, penakluk ketidak murnian
Santo Antonius Padua, teladan kerendahan hati
Santo Antonius Padua, pencinta salib Tuhan
Santo Antonius Padua, martir keinginan
Santo Antonius Padua, pelaku kasih
Santo Antonius Padua, pembuat segan orang-orang yang belum percaya
Santo Antonius Padua, teladan kesempurnaan
Santo Antonius Padua, penghibur orang-orang yang susah
Santo Antonius Padua, penemu barang dan uang yang hilang
Santo Antonius Padua, pembela orang-orang yang tidak bersalah
Santo Antonius Padua, pembebas orang-orang tawanan
Santo Antonius Padua, pembimbing para peziarah
Santo Antonius Padua, pemulih kesehatan
Santo Antonius Padua, pembuat mukjizat
Santo Antonius Padua, yang membuat orang-orang bisu mampu berbicara
Santo Antonius Padua, yang mampu memulihkan daya dengar kaum tunarungu
Santo Antonius Padua, yang mampu mengembalikan daya jiwa dan barang-barang yang hilang
Santo Antonius Padua, pengusir roh-roh jahat dan setan-setan
Santo Antonius Padua, yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal
Santo Antonius Padua, penjinak kaum tiran

Novena Santo Antonius dari Padua

Santo Antonius dari Padua, yang sangat terkenal dengan perbuatan ajaibnya, adalah dari ordo Fransiskan. Dalam hidupnya yang singkat itu ( meninggal pada umur 36 tahun) banyak sekali mujizat yang terjadi karena perantaraannya. Dia dicintai dan terkenal sebagai "Pembuat Mujizat dari Allah". Ia di kenal karena karyanya di antara para orang miskin; dan walaupun dia terpelajar, dia sering berbicara dengan kata-kata sangat sederhana namun penuh kuasa dan kasih yang kaya makna. Bersama dengan Peringatan St Antonius Padua yang kita kenangkan hari ini, ditampilkan doa novena St Antonius, yang bisa didoakan selama 9 hari berturut-turut. Semoga berguna!

Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Kamis 13 Juni 2013

“Providentia divina.”

Pw.St.Antonius Padua
2Kor 3:15-14:1.3-6; Mat 5:20-26

Providentia divina – Penyelenggaraan Ilahi”. Bersama dengan peringatan St Antonius Padua yang identik dengan penemu barang-barang hilang, kita diajak untuk semakin menyadari adanya penyelenggaraan ilahi dalam keseharian hidup kita. Adapun tadi pagi setelah mempersembahkan misa harian, saya diajak menyantap seporsi soto kwali (“kwalitas ilahi - quales dives”). 
Nah, tiga syarat mendasar yang diajukan Yesus bersama teladan hidup St Antonius Padua supaya kita juga bisa menyadari penyelenggaraan ilahi sekaligus memiliki kualitas ilahi, al: