Ads 468x60px

Doa di sekeliling Salib & Perayaan Kebangkitan

Setiap Minggu, umat Kristiani selalu memperingati inti misteri iman mereka : misteri Paskah, sengsara dan kebangkitan Kristus. misteri ini menerangi kita dalam kehidupan sebagai pengikut Yesus, sebagaimana kita dengan Yesus melewati kebimbangan dan kecemasan menuju iman yang teguh, melalui kematian kecil ke kehidupan baru.
Perpindahan dari kematian menuju kehidupan bersama Kristus dapat dirayakan setiap Minggu dalam dua doa yang terpisah pada hari Jumat dan Sabtu malam, atau gabungan dalam ibadat tunggal.

Doa di sekeliling Salib merupakan ungkapan persatuan yang tidak tampak, bukan hanya dengan Yesus yang disalib namun juga dengan semua orang yang menderita — semua yang ditinggalkan, dihina korban diskriminasi atau disiksa. Ikon salib dibaringkan terlentang di tengah Gereja, disandarkan pada sepasang bantal atau bangku dan diterangi dengan beberapa lilin. Selama nyanyian meditatif berlangsung (misal no. 1,2,9,14 atau 35), mereka yang menghendaki dapat mendatangi Salib untuk berdoa. Mereka dapat mengambil sikap bersujud dengan menaruh kepala pada kayu Salib, sebagai tanda bahwa mereka mempercayakan segala beban mereka kepada Kristus sebagaimaria juga kesulitan-kesulitan dari orang lain, mereka yang kenal satu sama lain maupun yang terpisah namun merupakan sesama anggota keluarga manusiawi. Doa ini mengingatkan kita bahwa saat ini Kristus, yang telah bangkit dari kematian, menyertai setiap umat manusia dalam penderitaannya, walaupun kita tidak dapat menentukan kehadiran-Nya. Bentuk doa ini datang dari kaum muda Kristiani di Eropa Timur yang merayakannya setiap Jumat malam.

Kebangkitan Kristus merupakan janji bagi kebangkitan kita, yang telah dimulai di bumi dengan tidak nampak. Peristiwa ini dapat dirayakan dengan Pesta Cahaya Kristus, yang juga merupakan tanda pengenal kita sebagai umat Kristiani, sebagai putera-puteri cahaya. Pada waktu memasuki gereja, yang diharapkan dapat diredupkan cahayanya, setiap orang menerima lilin kecil. Ketika lagu kebangkitan dinyanyikan (alleluia atau no. 20, 30, 31 atau 33) setiap lilin kecil dinyalakan, sampai seluruh gereja penuh dengan cahaya. Mungkin anak-anak dapat membantu dalam penyalaan lilin ini. Kemudian, Bacaan Injil tentang kebangkitan dapat dibacakan, diikuti dengan nyanyian-nyanyian meditatif.

NYANYIAN MEDITATIF
Nyanyian merupakan salah satu bentuk doa yang paling penting. Beberapa kata yang dinyanyikan berulang-ulang membangun sifat meditatif dari doa. Nyanyian mengungkapkan kenyataan iman yang mendasar yang dapat dipahami secara cepat dengan nalar, dan secara bertahap meningkat hingga merasuk ke dalam hati dan segenap makhluk. Nyanyian sederhana ini juga memberikan jalan untuk berdoa ketika seseorang sedang sendirian, sepanjang hari atau pada waktu malam, ataupun dalam keheningan hati ketika seseorang sedang bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar