Ads 468x60px

Di Penghujung Tahun 2013

Dum spiro spero - Aku berharap selagi aku masih bernafas. Ya, jalani hidup ini dengan penuh harapan, walau hidup tak selalu bahagia dan ceria, tak selalu penuh suka dan tawa.
Bagikanlah harapan dengan belajar memberi senyuman, walau hati kadang tak lagi mampu untuk bertahan.
Bagikanlah harapan dengan belajar memaafkan, walau dirimu sangat terluka.
Bagikanlah harapan dengan belajar berhati iklas karena dalam hidup ini, kadang yang kita rencanakan berjalan tidak seperti apa yang kita harapkan.

Selasa 31 Des 2013

1 Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2.11-12.13; Yoh 1:1-18.

"Tempo-Waktu! Inilah kata yang sering dicerap dan cecap menjelang malam pergantian tahun seperti hari ini. Yang pasti, sang waktu terus berjalan maju, tak pernah mundur. Ia begitu cepat berlalu dan lewat begitu saja sehingga kerap orang latin bilang, "tempus fugit - times flies - waktu itu terbang." Nah, di tengah waktu yg terus berjalan ini kerap kebaikan bisa ditolak- ketulusan bisa diingkari dan cinta kurang dihargai tapi di hari terakhir di tahun 2013 ini kita disadarkan bahwa "Firman telah menjadi Daging" ("Kai ho logos sarx egeneto"). Firman itu adalah Allah, sumber cinta, kebaikan dan ketulusan. Ia berkemah di antara kita. Ia hadir dan mengalir dalam ruang dan waktu. Dengan kata lain: Ia dekat dengan pergulatan hidup dunia kita yg penuh dengan "gaudium et spes - kegembiraan dan harapan", terlebih pada waktu menjelang akhir tahun ini.

Adapun 3 "resolusi sederhana" kita menjelang awal tahun baru, al:

Senin 30 Des 2013

Hari Ke-6 dlm Oktaf Natal
Yoh 2:12-17; Mzm 96:7-8a.8b-9.10; Luk 2:36-40.

"Filius Dei - Putra Allah." Inilah salah satu gelar Yesus yang ditegaskan kembali ketika Yesus kecil dipersembahkan di Bait Allah. Adapun "Putera Allah" yang tinggal di kota Nazaret di Galilea itu mempunyai 3 ciri mendasar, antara lain:

Minggu 29 Des 2013

Pesta Keluarga Kudus.
Sirakh 3:2-6,12-14; Mzm 128:1-2.3.4-5; Kol 3:12-21; Mat 2:13-15,19-23.

"Familiaris et Consortio - Kekeluargaan dan kebersamaan." Inilah dua semangat dasar yang diharapkan Gereja untuk setiap keluarga kristiani sebagai "ecclesia domestica, Gereja lokal". Adapun hari ini bersama Pesta Keluarga Kudus yang kita kenangkan, setiap keluarga kristiani yang siap memiliki semangat "kekeluargaan dan kebersamaan" diajak mempunyai mesin iman "3 tak", yakni: otak (untuk berpikir), watak (untuk berbagi) dan akhlak (untuk beriman) dengan 4 jalan sederhananya, al:

Sabtu 28 Des 2013

Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir.
Yoh 1:5-2:2; Mzm 124:2-3.4-5.7b-8; Mat 2:13-18.

"Marturia-Kesaksian." Inilah yang dilakukan oleh Kanak-Kanak di Betlehem. Walaupun masih balita (children), mereka menjadi pahlawan ("hero") di bawah kebengisan raja yg kekanak-kanakan (childish) bernama Hero-des.
Adapun 3 sikap iman yang bisa kita petik dari bacaan injil hari ini, al:

Jumat 27 Des 2013

Pesta St.Yohanes Rasul/Penginjil
1 Yoh 1:1-4; Mzm 97:1-2.5-6.11-12; ; Yoh 20:2-8

"Ubi caritas Deus ibi est - Dimana ada kasih disitu hadir Tuhan". Inilah salah satu semangat dasar Santo Yohanes Rasul yang kita kenangkan hari ini. Lewat tulisannya (Injil Yohanes, Srt Yohanes dan Wahyu), ia mewartakan Yesus. Adapun nama Yohanes adalah nama Yunani (Ioannes) yang diturunkan dari nama Ibrani (Yeyohanan) yang berarti "diberkati Allah".

Kamis 26 Des 2013

Pesta St. Stefanus, Martir.
Kis 6:8-10;7:54-59; Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17; Mat 10:17-22.

"Sentire cum Christus - Sehati dengan Kristus." Inilah semangat iman yang ditampakkan oleh Stefanus, martir ("saksi") pertama yang mati dirajam oleh Saulus dkk.

Adapun 3 sikap dasar Stefanus ("mahkota"), al:

1."Pelayanan": St. Stefanus adalah salah satu dari 7 diakon ("pelayan") yang dipilih para rasul untuk melayani orang-orang miskin.

Inspirasi Khotbah Hari Raya Natal 25 Desember 2013

Yes 9:1-6; Tit 2:11-14; Luk 2:1-14


Pesan Natal KWI dan PGI tahun ini mengambil tema "Datanglah, ya Raja Damai" (Bdk. Yes. 9:5). Fokus utamanya memang himbauan untuk menciptakan damai dan mengharapkan rahmat Tuhan agar meganugerahkan rahmat damai dan keadilan di dunia, khususnya di Indonesia. Empat gelar utusan Allah yang diharapkan datangnya adalah Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (bdk. Bacaan I). Keempat gelar tersebut dikenakan pada "seorang putera" yang telah lahir bagi kita, yang memegang lambang pemerintahan. Bagi kita umat Katolik dan umat kristiani pada umumnya, tokoh yang disebut oleh nabi Yesaya itu adalah Yesus Sang Mesias. Dengan empat gelar tersebut, Yesus tampil sebagai seorang yang datang dari Allah, misi-Nya adalah menegakkan Kerajaan Allah yaitu pemerintahan Allah di dunia.

Senin 23 Des 2013

Mal 3:1-4;4:5-6; Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; Luk 1:57-66.

"Gratia Plena - Penuh rahmat." Inilah yang dialami oleh Zakaria dan Elisabeth yang boleh memiliki anak bernama Yohanes ("Allah yang memberkati") di masa tuanya. Mereka semakin diberkati ketika saudara-saudara dan tetangga-tetangganya pada hari yang ke-8 ikut datang dan turut bersukacita. 

Adapun hari ini, saya juga merasakan "penuh rahmat"Nya lewat 3 kalimat yang kembali saya jumpai, al:

Minggu 22 Des 2013


Minggu Adven IV
Yes 7:10-14; Mzm 24:1-2.3-4b.5-6; Rom 1:1-7; Mat 1:18-24


"Sacra Familia-Keluarga Kudus." Ini adalah nama salah satu gereja besar karya Gaudi di tengah kota Barcelona ("Sagrada Familia") yang sampai sekarang belum selesai proses pembangunannya.
Adapun pada minggu advent ke-4 ini, bersama dengan "Hari Ibu", kita juga diajak belajar beriman dari Bapak Keluarga Kudus, yakni St Yusuf. Ia menjadi "suami" Maria, "SUAra yang mengayoMI", yang selalu hadir untuk "mengayomi" dan tidak "menghakimi" karena memiliki pola hidup "TTS", yakni:

Sabtu 21 Des 2013

Kid 2:8-14/Zef 3:14-18a; Mzm 33:2-3.11-12.20-21;Luk 1:39-45
 
"Veni Veni Venite-Datang datang datanglah!" Inilah harapan Gereja universal b
ahwa Raja Damai sudi datang dan lahir kembali di "Betlehem, Rumah Roti" kita masing-masing. Belajar dari Maria ("dikasihi Allah") yang datang dan mengunjungi Elisabeth ("dikuduskan Allah"), adapun 3 sikap dasar yang bisa kita petik dalam menyiapkan kedatangan Raja Damai, al: 

Jumat 20 Des 2013

Yes 7:10-14; Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6 ; Luk 1:26-38

"Praebe mihi cor Tuum, Maria-Berikan aku hatiMu ya Maria." Inilah sepenggal harapan St. Alfonsus de Ligouri yang juga merupakan harapan kita pada masa ini. Ya, ketika masuk ke rumah Maria, malaikat berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau." Dengan kata lain: Maria menjadi figur yang dikasihi dan diberkatiNya. Ia menjadi figur yang "admiranda et amanda, dikagumi sekaligus dicintai dengan 3 dimensi hatinya, al:

Kamis 19 Des 2013

Hakim 13:2-7.24-25a; Mzm 71:3-6ab.16-17; Luk 1:5-25 

"Ecclesia Domestica-Gereja domestik." Itulah harapan Gereja terhadap semua keluarga bahwasannya keluarga menjjadi "seminari dasar" atau "gereja basis", tempat tumbuh-mekarnya iman kristiani pertama kali. Adapun dua tokoh yang diangkat hari ini, yakni Zakharia dan Elisabeth dengan tiga karakteristik dasarnya, antara lain:
 

Selasa 17 Des 2013


Hari Biasa Pekan III Adven

Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1-4ab.7-8.17; Mat 1:1-17

"Sensus historicus-Citarasa kesejarahan." Inilah yang ditampakkan hari ini ketika Matius memapar-tebarkan silsilah Yesus : Ada 14 keturunan dari Abraham s/d Daud, 14 keturunan dari Daud s/d pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari pembuangan ke Babel s/d Kristus. 

Senin 16 Des 2013


Hari Biasa Pekan III Adven

Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27

“Verbum est Signum - Kata adalah Tanda." Ia bisa menjadi tanda yang baik ("bonum") ketika digunakan untuk memuji dan menguatkan tapi ia juga bisa menjadi tanda yang buruk ("malum") ketika dipakai untuk mencaci dan mempergunjingkan. Ya, betapa banyaknya peran kata-kata sehingga filsuf eksistensialis Prancis, Jean Paul Sartre pernah membuat novel dengan judul "Kata Kata." Hari inilah, di pekan Gaudete (Minggu Sukacita), kita diajak lebih berhati hati sehingga membuat kata-kata kita bisa menjadi "berkat" dan bukan "kutuk", "verbum" yang menjadi "evangelicum", kata yang menjadi warta gembira seperti tutur kata Bileam bin Beor, yakni: tutur kata orang yang melihat Allah karena "terbuka matanya", tutur kata orang yang mendengar firman Allah karena "terbuka telinganya dan tutur kata orang yang memperoleh pengenalan akan Allah karena "terbuka hatinya." 

Mengenangkan Tujuh Gelar Yesus

MAO - Misa Antifon O: Riwayatmu Dulu, Kini dan Nanti


Meskipun sejarah Adven kadang tersingkirkan oleh gegap gempita natalan para umat Kristen dengan pelbagai gereja denominasi sebelum 25 Desember yang terkesan "pre-mature", makna Masa Adven bagi segenap umat Katolik tetap terfokus pada kedatangan Kristus (Adven berasal dari bahasa Latin “adventus”, artinya “datang”). Katekismus Gereja Katolik menekankan makna ganda “kedatangan” ini: “Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua” (no. 524).

Natal: Kultus dan Kultur.


Natal identik dengan sukacita bagi kita. Perayaan sering diekspos mengacu kepada gaya Barat. Padahal ada banyak sekali cara Natal dirayakan di berbagai belahan dunia, tentu tergantung pada ragam budaya di negeri masing-masing. Diantaranya:

Misa Ayam Jantan di Filipina.
Mayoritas penduduk Katolik. Selama sembilan hari berturut-turut sebelum hari Natal, mereka menhadiri Misas de Gallo alias Misa Ayam Jantan. Misa ini berlangsung pagi-pagi sekali, semua warga berparade di jalan-jalan sambil membawa parols, yaitu lentera-lentera warna warni yang berbentuk bintang. ada parols tergantung juga di jendela rumah-rumah penduduk.

Natal: Holy Feast


Dalam liturgi resmi Gereja Katolik rangkaian Perayaan Natal kerap dirayakan dengan tiga kali Misa Natal:
• Misa tengah malam, 
• Misa subuh dan 
• Misa siang. 

Misa tengah malam, yang juga disebut “misa para malaekat” menandai dimulainya Hari Natal. Dalam misa ini diingat peran para malaekat dengan “gloria in excelsis Deo”. Penyelenggaraannya pada tengah malam sudah menjadi tradisi atau kebiasaan lama di dalam Gereja dan penuh makna. Pertama-tama, hal ini berkaitan dengan keyakinan tradisional bahwa Kristus lahir pada tengah malam. Kedua, dari kegelapan material di sekitar kita, kita diingatkan akan kegelapan rohani yang hanya dapat dihalau oleh Kristus, Sang Terang Sejati. 

Hari Minggu Adven 3 A

INSPIRASI HOMILI MINGGUAN
Yes. 35:1-6a.10; Yak. 5:7-10; Mat 11:2-11

I.BERFOKUS PADA HARAPAN, BUKAN KERAGUAN
01. Berhadapan dengan tantangan hidup yang semakin berat dan sulit serta alam semesta yang rusak dan kacau balau akibat ulah manusia yang melenceng dari kehendak Sang Pencipta, hampir di setiap suku bangsa muncul harapan akan kehadiran sosok pemimpin yang bisa membawa solusi untuk menyelesaikan krisis kehidupan yang terjadi. Dalam tradisi Jawa harapan semacam itupun ada. Di tengah kegalauan adanya krisis kepemimpinan, ketika para pemimpin kehilangan kredibilitas karena mengabaikan nilai-nilai etika dan moral serta melakukan kebohongan publik demi pencitraan, dambaan datangnya seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, lebih damai, lebih adil dan menyejahterakan semakin menguat. Tokoh penyelamat yang akan membawa negeri ini keluar dari krisis multidimensi yang berkepanjangan serta membawa kepada kejayaan diberi nama Ratu Adil atau Satria Piningit. Ratu Adil ini digambarkan sebagai sosok pemimpin politis dengan tiga karakter kepemimpinan : Pertama, berkarakter Satria Bhayangkara yaitu berwibawa, bersikap tegas, adil, pengayom rakyat dan tepo seliro. Kedua, berkarakter Satria Pinandhita maksudnya menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral, religius dan tidak korup. Ketiga, berkarakter Satria Raja yakni berjiwa negarawan yang mengabdi hanya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Sabtu 14 Des 2013

PW. ST.YOHANES DARI SALIB, Imam dan Pujangga Gereja
Sirakh 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

"Sacra crux sit mihi lux-Salib suci menjadi cahaya hidupku." Inilah salah satu kalimat pada salib Benediktus yang saya ingat ketika mengenangkan Yohanes dari Salib pada hari ini. Seperti Yesus, Elia dan Yohanes Pembaptis, Yohanes Salib juga mengajak kita untuk membawa semangat perubahan dengan berani mencintai salib.

Jumat 13 Des 2013

PW. St. Lusia, Perawan+Martir
Yes 48:17-19; Mzm 1:1-2.3.4.6;
Mat 11:16-19

"Deus illuminatio mea-Tuhan cahaya hidupku."
Inilah motto kampus Oxford yg dikutip dari Mazmur 22. Yg pasti, bersama dengan peringatan St Lucia (Lat: "cahaya") yg kita kenangkan hari ini, kita diajak juga belajar menjadi cahaya yg setia "CAri Tuhan - HAdapi cobaan+YAkini iman" dgn 3 poros dasarnya, al:

Kamis 12 Des 2013

Pekan Adven II 
Yes 41:13-20; Mzm 145:1.9-13ab; Mat 11:11-15

"Laudate-Pujilah." Inilah salah satu pesan iman yg diwartakan oleh Yesus+Yohanes pd hari ini. Pujian juga mrpkan slh satu dari 5 bhs cinta kita, yakni: "kehadiran-pelayanan-hadiah+sentuhan. 

Adapun arti nama dua org yg terpuji ini: Yesus adl "yang diurapi" dan arti nama Yohanes adl "yang diberkati". Berangkat dari hal inilah, kita jg diajak mjd org "yg diberkati" sekaligus "yg diurapi" dgn terbiasa berbagi pujian dan bukan gosipan dengan 3 cara sederhananya: 

Rabu 11 Des 2013

Pekan II Adven
Yes 40:25-31; Mzm 103:1-2.3-4.8-10; Mat 11:28-30

"Christus Omnibus- Kristus menjadi segalanya." Bersamaan dengan ajakan ilahi hari ini, kita disadarkan dan disandarkan untuk menjadikan Kristus di dalam segalanya, dalam suka duka dan pahit getir kehidupan kita. 

Adapun 3 ajakan dasarNya, al: 

1. Datang kepada Tuhan: 
“Datanglah kepadaKu, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Ia mengajak kita untuk datang kepadaNya dalam hidup doa dan harian kita. 

Selasa 10 Des 2013

Pekan Adven II
Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-13; Mat 18:12-14

"Pastor Bonus - Gembala Baik." Inilah slh satu strategi pastoral yg byk dikagumi+mengilhami byk gereja universal yg sibuk mencari bentuk. 

Adapun 3 ciri dasar gembala yg baik, al: 

1. "Mengenali kawanannya": 
Yesus menekankan perlunya praksis komunikasi. Ia mengenali 100 ekor dombanya, bahkan jika ada 1 ekor di antaranya sesat. Ia punyai "cura personalis", pemeliharaan scr personal trhadap domba dombaNya shg Ia juga dikenal+dekat dg smua dombaNya. 

Senin 9 Des 2013

Pekan II Adven
Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 5:17-26

"Homo Laborens-Manusia Pekerja." Inilah slh satu ungkapan khas Filsafat Manusia yg juga sy ingat ketika pernah diminta memberi sesion di kompleks Polda Metro Jaya bhw eksistensi manusia jg hadir ktika mrk bekerja dg cipta rasa, karya+karsanya. Inilah juga yg dibuat ktika Yesus+org byk berkarya u/menyembuhkan orang lumpuh. 

Oleh-Oleh Refleksi Menjelang Natal.


Belajar dari si kecil:
Ma…..Papa,,,, gendonggg……
Sepenggal kalimat lugas di atas nongol dari mulut centil seorang gadis manis, ceriwis, berwajah agak melankolis. Bening manis-klasik garis wajah manjanya. Mata bening cerdasnya seperti burung gelatik zaman Adam Hawa. Segar canda tawanya, pecicilan-lincah penuh improve. Dialah sosok bayi belia jenaka yang penuh gaya ceria. Anastasia Larasati namanya. Atik-panggilannya. Nama yang indah. Ia kini tinggal di panti asuhan di selatan kota Jakarta. 

Bicara seputar si Atik kecil dan teman-teman seumurannya kerap tak ada habisnya. Misalnya, ditilik dari sejarah: Dahulu, Kaisar Barbarosa (Kaisar Jerman: Friedrich, si janggut merah, 1152-1190) pernah bermaklumat agar setelah lahir, para bayi, langsung dirawat oleh para perawat. Instruksi mutlaknya: Bayi-bayi itu harus dijaga agar jangan sampai mendengar suara atau bahasa manusia. Kaisar berharap agar para bayi berbincang dengan bahasa ilahi-khas taman firdaus, bahasa yang seasli-aslinya: “yang asli lengket di hati,” mungkin begitu gumamnya dulu. Perkiraan kaisar, bahasa yang akan muncul dari para bayi itu datang langsung dari ilham Tuhan sendiri. Survey membuktikan:…..gatot alias gagal total! Bayi-bayi itu malahan berbicara tak keruan, bahkan ada yang sakit. 

Dari cerita tersebut, sepakat dengan Philippe Aries dalam Centuries of Childhood, kita (termasuk juga si Barbarosa) meyakini bahwa wajah dan hati anak yang baru lahir adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahasanya hadits nabi: “setiap anak lahir dalam keadaan suci (fitrah).” Bahkan Yesus dari Nazaret pernah berujar: “Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa menjadi seperti anak-anak, tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan surga.” 

Antologi Mini Lagu Natal

Bene cantat bis orat 
Bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali
(St.Agustinus). 

Jingle bells, jingle bells, 
jingle all the way!
O what fun it is to ride
In one-horse open sleigh.

Auld Lang Syne
Two verses written by Robert Burns, the others are traditional 

Should auld acquaintance be forgot,
and never brought to mind?
Should auld acquaintance be forgot
and days of auld lang syne? 
For auld lang syne, my dear, For auld lang syne,
We'll take a cup o' kindness yet
For auld lang syne 
We twa hae run aboot the braes
And pou'd the gowans fine;
we've wander'd mony a weary foot
Sin' auld lang syne 
We two hae paidled i' the burn,
Frae mornin' sun till dine;
But seas between us braid hae roar'd
Sin' auld lang syne 
And here's a hand, my trusty friend,
And gie's a hand o' thine;
We'll take a cup o' kindness yet
For auld lang syne 
Should auld acquaintance be forgot,
and never brought to mind?
Should auld acquaintance be forgot
and days of auld lang syne? 
For auld lang syne, my dear,
For auld lang syne,
We'll take a cup o' kindness yet
For auld lang syne 
For auld lang syne, my dear,
For auld lang syne,
We'll take a cup o' kindness yet 
For auld lang syne

MAO - MISA ANTIFON “O”



05.15- 06.00.
17 – 23 Desember 2013
@Gereja St Maria Fatima Sragen. 
Rm Rob. Hardiyanto, Rm FX Suyamto, Rm Jost Kokoh Prihatanto. 

PENGANTAR
“Antifon O” menunjuk pada ketujuh antifon yang mesti didaraskan (atau dimadahkan) sepanjang periode khusus dalam Masa Adven yang dikenal sebagai Hari Biasa Khusus Adven, yakni pada tanggal 17 Desember hingga 23 Desember. Asal mula “Antifon O” ini secara tepat tidak diketahui. Boethius (± 480-524) membuat sedikit catatan mengenainya, dengan demikian memberikan gambaran mengenai keberadaannya pada masa itu. Dalam Biara Benediktin Fleury (sekarang Saint-Benoit-sur-Loire), Antifon O ini didaraskan oleh abbas dan pemimpin biara lainnya dengan urutan menurun, dan kemudian sebuah hadiah diberikan kepada masing-masing anggota komunitas. Pada abad kedelapan, Antifon O dipergunakan dalam perayaan-perayaan liturgi di Roma. Sebab itu orang dapat menyimpulkan bahwa dalam suatu cara tertentu, Antifon O telah menjadi bagian dari tradisi liturgis kita sejak masa awali Gereja.

“Jadikan Dirimu Betlehem”

@ St. Bernardus dari Clairvaux

Renungkan… bahwa di Betlehem di tanah Yudea, Yesus dilahirkan; dan renungkan bagaimana kamu juga dapat menjadikan dirimu suatu Betlehem di tanah Yudea, sehingga Ia tidak enggan dilahirkan di dalam engkau. Betlehem artinya “rumah roti”, Yudea artinya “pengakuan”. Sebab itu, jika kamu mengisi jiwamu dengan santapan Sabda Tuhan; jika dengan setia, walaupun tak layak, dan dengan segala sembah sujud terbaik yang mampu kamu lakukan, kamu menerima roti yang datang dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia, yaitu, tubuh Yesus Kristus, agar daging kebangkitan yang telah dimuliakan dapat memperbaharui serta memperkuat kantong anggur tua yang adalah tubuhmu, yang dengan diperbaharui akan mampu menyimpan anggur di dalamnya; jika pada akhirnya, kamu hidup menurut imanmu dan kamu tidak pernah harus mengakui dengan bercucuran air mata bahwa kamu lalai menyantap rotimu; maka kamu akan menjadi Betlehem, sungguh layak menerima Kristus dalam dirimu. Hanya saja, perhatikan juga bahwa Yudea, pengakuan, tidak engkau abaikan. Semoga Yudea, menjadi sarana yang memurnikan engkau; mempercantik dirimu dengan pengakuan dan kebenaran, inilah jubah yang paling menyenangkan Kristus dalam diri mereka yang melayani Dia. Sang Rasul menasehatkan dua hal ini kepadamu: “Dengan hati,” katanya, “kita percaya akan kebenaran; tetapi dengan mulut, pengakuan dinyatakan demi keselamatan.” Kebenaran dalam hatimu sama pentingnya dengan roti dalam rumahmu. Kebenaran sama seperti roti, karena “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”

Tanda

Seorang Rabi yang bijak menanyai murid-muridnya: "Apa tandanya bahwa gelap malam semakin berkurang dan fajar mulai merekah." Setelah berpikir sesaat, salah seorang muridnya menjawab: "Ketika orang dapat melihat binatang dari kejauhan dan mengenali apakah itu kambing atau domba." 
Murid lainnya menjawab: "Ketika orang dapat melihat pepohonan dari jauh dan mengenali apakah itu pohon ara atau pohon oak." 
Rabi itu kemudian berkata dengan lembut: "Salah semua. Tanda bahwa kegelapan semakin sirna dan fajar baru mulai terbit adalah ketika kalian melihat wajah sesama dan mengenalinya sebagai saudaramu. Ketika kalian tidak mampu mengenali sesamamu sebagai saudara, itu berarti kegelapan masih menyelubungi dirimu dan terang belum tiba bagimu."


Fiat Lux. Jadilah Terang!

Lima Pokok Permenungan Masa Advent

Seluruh Hidup Kita Hendaknya Menjadi Suatu "ADVEN"
(Lima Pokok Permenungan Masa Advent)

Masa Liturgi Adven menandai masa persiapan rohani umat beriman sebelum Natal. Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas Rasul (30 November). Masa Adven berlangsung selama empat hari Minggu dan empat minggu persiapan, meskipun minggu terakhir Adven pada umumnya terpotong dengan tibanya Hari Natal.

Masa Adven mengalami perkembangan dalam kehidupan rohani Gereja. Sejarah asal-mula Adven sulit ditentukan dengan tepat. Dalam bentuk awalnya, yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Pada tahun 380, Konsili lokal Saragossa, Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Diilhami oleh peraturan Prapaskah, Konsili lokal Macon, Perancis, pada tahun 581 menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November (pesta St. Martinus dari Tours) hingga Hari Natal, umat beriman berpuasa pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang sebagai masa persiapan menyambut Natal dengan ikatan pantang puasa yang lebih ringan.

Masa Adven


Veni Veni Venite!
Datang, Datang, Datanglah!
@ "Nama Gembet": Nabi, Malaikat, Gembala dan Betlehem.

Masa Adven ialah kesempatan berjaga-jaga agar dapat menyertai Yesus (dalam ronda empat waktu: "ronda": malam hari, tengah malam, larut malam, dan pagi-pagi buta) serta menyiapkan Yesus yang akan lahir di hati kita masing-masing. Bagi saya sendiri, empat lilin yang ada dalam setiap korona/mahkota advent di setiap Gereja Katolik mempunyai istilah, yakni: Nama Gembet. Apa itu? Sebuah singkatan dari nama-nama tiap lilin adven tersebut. Ada Nabi-Nabi, Malaikat, Gembala dan Betlehem. 

-Nabi-nabi: 
Lilin pertama dalam masa Advent kerap dikenal sebagai lilin nabi. Nabi, dalam hal ini Yohanes Pembaptis, membawa pesan pertobatan (Bdk: Mat 1:2, Markus 1:4). Dalam pengertian agama samawi, nabi sendiri adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingati umat agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Samuel, Yosua, Natan, Elia, dan Elisa termasuk nabi-nabi awal. Nabi-nabi yang kemudian adalah mereka yang biasa disebut nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel), dan mereka yang termasuk dalam "nabi-nabi kecil" adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi. Dalam Islam, terdapat 25 nabi dan rasul dan 4 nabi diantaranya adalah penerima Kitab Suci: Daud (Zabur), Musa (Taurat), Isa (Injil), Muhammad (Al-Quran). 

Minggu Adven

HARI MINGGU ADVEN I (30 November - 6 Desember)
Tokoh Kita Minggu ini : St. Nikolaus
Kita merayakan pesta St. Nikolaus pada tanggal 6 Desember. Sebagian orang di belahan bumi yang lain saling memberikan hadiah pada hari ini dan tidak pada hari Natal. 

St. Nikolaus hidup sekitar 1700 tahun yang silam, jadi kita tidak tahu banyak mengenai kisah hidupnya. Namun demikian, kita punya banyak kisah dan legenda yang diwariskan selama bertahun-tahun. Nikolaus seorang Uskup Myra (terletak di negara yang sekarang disebut Turki). Ia terkenal karena suka memberikan uang dan hadiah-hadiah kepada orang-orang miskin.

Sementara kalian menyalakan lilin ungu yang pertama, doakanlah mazmur di bawah ini bersama:
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
Tunjukkan padaku jalan-Mu
dan tuntun aku untuk mengikuti-Mu;
bimbing aku seturut kebenaran-Mu
dan ajarlah aku. (Mazmur 25)

Aktivitas: Coba cari cara di mana kamu dapat secara diam-diam berbuat baik kepada para anggota keluargamu selama Masa Adven. Mungkin kamu dapat merapikan tempat tidur atau melipat baju, atau membuang sampah tanpa disuruh. Atau mungkin juga kamu dapat menggantungkan jaket yang ditinggalkan begitu saja.

Gagasan Homili HR Tuhan Yesus Raja Semesta Alam

GAGASAN HOMILI HR TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Bacaan I: 2Sam 5:1-3; Bacaan II: Kol 1:12-20; Injil: Luk 23:35-43



Kepada jemaat di Korintus, Paulus memaparkan bahwa salib adalah hikmat Allah: "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1Kor 1:22-25) Paulus begitu mengagumi hikmat Allah yang dinyatakan dalam wafat Yesus disalib. Tak terbayangkan baginya bahwa sebagai orang Yahudi dia akan tersandung oleh salib di jalan menuju Damsyik, tetapi kemudian dibangkitkan untuk menjadi pewarta kebangkitan. Di dalam cahaya kebangkitan, maka salib Yesus bagi-Nya mempunyai makna yang begitu dalam. Salib menjadi ungkapan kasih Allah dalam Yesus yang rela mati agar manusia boleh bangkit bersama-Nya. Dia tidak lagi malu untuk mewartakan misteri salib yang menyimpan kekalahan sekaligus kemenangan, yang menyimpan penghinaan sekaligus pemuliaan. Salib yang dulunya menjadi sandungan dan pangkal ketidakpercayaannya pada Yesus, kini menjadi kebanggaannya. Ketika para musuh Paulus menghina dan merendahkan dia di Galatia, Paulus menulis surat yang mengesankan. Dia memang merasa diri rapuh dan lemah sehingga layak dihina oleh para musuhnya, tetapi dia tidak kehilangan alasan untuk bermegah dan bangga atas kerapuhannya berkat misteri kasih Allah dalam salib Yesus : "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14) Paulus tidak membalas penghinaan itu dengan menunjukkan kelebihan-kelebihannya, sebaliknya dia mengakuinya dengan tulus dan jujur karena memang bukan kemegahan dirinya yang dia cari. Justru di dalam kelemahan itu dia merasakan kekuatan Allah. Salib menjadi satu-satunya alasannya untuk bermegah. Selemah dan serapuh apapun umat manusia, dia boleh bermegah kerna Allah mengasihinya dalam Yesus sampai dengan kematian-Nya di kayu salib.

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 24 November 2013



 (Luk 23:35-43) 

Rekan-rekan peminat Injil!
Pada hari raya Kristus Raja Semesta Alam 4 November 2013 ini untuk penghabisan kalinya Injil Minggu diambil dari "Injil menurut Lukas". Gus, itu Romo kalian kenal minta saya menerangkannya sendiri. Katanya ia sedang kekurangan gagasan. Aneh. Tapi bolehlah. Begini, ringkas saja, dalam Luk 23:35-43 itu tentang Yesus yang ketika bergantung di salib diolok-olok tiga macam orang, yakni para pemimpin (ayat 35), para serdadu (ayat 36), dan bahkan oleh salah seorang penjahat yang ikut disalibkan bersama dia (ayat 39). Cemoohan mereka intinya begini: kalau memang benar kau itu dipilih Allah jadi "Mesias", "Raja", dan "Kristus", coba selamatkan diri sendiri dulu! Jadi mereka mau bertanya apa dasar bagi klaim Yesus sebagai Yang Terurapi - Mesias dan Kristus - yang juga Raja.

Sekali Lagi Soal Maria

Hari ini, 21 November adalah hari Perayaan Wajib Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah 

Pada hari ini di tahun 543, diberkati gereja baru Santa Perawan Maria, yang terletak dekat kenisah Yerusalem. Maka bersama umat Kristen Timur, kita ingat bagaimana Maria diberkati oleh Tuhan sejak awal hidupnya. Ia menjadi kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Terdorong oleh Roh Kudus, Maria juga mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna, dan menjadi Bunda Yesus Kristus. Maria sungguh “ber-magnificat – bergembira”, sebab ia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah

Kebebasan



“Kebebasan adalah, naluri keberdayaan tanpa batas, dimana hanya nurani budi pekerti yang dapat memilah nilai hakikinya. Itupun jika naluri tidak lebih dahsyat kekuatannya dari nurani
Semua makhluk memilki naluri keberdayaan tanpa batas tapi, tidaklah semua makhluk memiliki nurani budi pekerti. Sehingga bukanlah kebebasan yang harus didahulukan di negeri ini tapi, nurani budi pekerti bangsa negeri ini”
[Inggrid Widjanarko]

Kebebasan adalah, kemampuan untuk mengetahui dan merasakan ketenangan sejati, saat diri dapat berpijak pada kebenaran dan sungguh menikmatinya apapun resikonya
[Ali Alatas,SH]

Medicus curat sed Deus sanat (Dokter mengobati tapi Tuhan yang menyembuhkan!)


Dalam Angelus hari Minggu, 17 Nopember, Bapa Suci telah membagikan sebanyak 20.000 kotak obat "Misericordina". Sebenarnya, obat itu adalah kalung Rosari dan gambar Yesus Kerahiman Ilahi yang dibungkus di dalam sebuah kotak mirip kotak obat dengan informasi tata-cara penggunaannya, indikasinya, kontra-indikasinya dan sebuah pertimbangan untuk berkonsultasi dengan seorang Imam apabila 'pasien' mengalami kesulitan, semua telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Sebuah bantuan rohani bagi jiwa kita dan untuk menghadirkan kasih, pengampunan dan persaudaraan di mana saja.

Ini adalah salah satu cara dari Vatikan yang disetujui oleh Bapa Suci untuk mengkonkretasikan buah-buah dari Tahun Iman yang akan berakhir pada hari Minggu 24 Nopember.

Paus Fransiskus menganjurkan umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus untuk: "Jangan lupa untuk mengambil obat ini, karena baik bagi hati, jiwa dan seluruh hidup".

Dunia ini milikku

Hari ini, dalam sebuah bus aku melihat gadis cantik dengan rambut pirangnya. Aku mengaguminya, Ia terlihat sangat cantik dan aku berharap aku secantik dia. Ketika tiba-tiba ia berdiri dengan cepat dan berjalan untuk menuruni bus saat bus berhenti. aku melihat ia bersusah payah menuruni tangga bus. Ia hanya mempunyai satu kaki dan mengunakan penyangga untuk kaki satunya yang tidak ia miliki. Ia tersenyum pada saat melewatiku yang duduk di dekat pintu keluar.


 Tuhan, maafkan aku untuk sering mengeluh padaMu.

 Aku mempunyai dua kaki..dunia ini millikku..

Kemudian aku berhenti untuk membeli sebungkus permen. Bapak penjualnya sangat ramah. Aku berbincang-bincang sejenak dengannya. Pada saat aku hendak pergi, bapak itu berkata kepadaku, "Terima kasih, anda baik sekali mau berbincang-bincang dengan saya. Karena saya buta, saya senang sekali apabila dapat berbincang-bincang dengan orang-orang..."

BBB – Belajar Bersama Bo



Nada Dasar “C”: We Love because God first Loved us!!

Merupakan sebuah “momentum” atau “kairos” yang luar biasa dapat bertemu langsung dan bercakap-cakap dengan pendiri “LOJF-Light of Jesus Family”, Eugenio Isabelo Tomas Reyes Sanchez Jr yang adalah splendor veritatis – penuh dengan warna-warni pelangi kemanusiaan. Sosok orang muda Katolik yang kita kenal dengan sebutan Bo Sanchez, yang juga merupakan best-selling author, entrepreneur , pembicara dan motivator rohani ini terlahir dan tinggal di Filipina. Dia juga sering dikenal dengan "Preacher in Blue Jeans". Bo Sanchez sendiri terlahir pada 11 Juli 1966 dan memiliki 5 orang kakak perempuan. Ditemui di sela-sela jadwalnya yang padat dalam rangkaian acara Grand Feast 2013 “Champions Arise” yang diusung oleh komunitas Light Of Jesus Family (LOJF) Indonesia, Bo Sanchez berbagi banyak cerita dengan team LOJF:

Apakah Bahagia itu?

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolt Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api..

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis..

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya..

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kristianitas)

Ketika saya berjumpa dan berbincang dengan Bo Sanchez, seorang "motivator" sekaligus "provokator" jasmani dan rohani yang begitu "mencintai dunia" dengan segala ruwet rentengnya, yang bahkan kehadirannya menarik tiga ribuan orang, yang hampir semuanya adalah orang muda Katolik untuk berdoa, bernyanyi dan bercerita tentang "yang ilahi" dan "yang insani" dalam acara "Grand Feast" di bilangan Kemayoran beberapa hari yang lalu, tercandra adanya "P3K" ala Bo Sanchez ("Pertolongan Pertama Pada Kristianitas") yang bisa menginspirasi sekaligus mengaspirasi kita sebagai Gereja Katolik, yakni: