Ads 468x60px

Sabtu 14 Des 2013

PW. ST.YOHANES DARI SALIB, Imam dan Pujangga Gereja
Sirakh 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

"Sacra crux sit mihi lux-Salib suci menjadi cahaya hidupku." Inilah salah satu kalimat pada salib Benediktus yang saya ingat ketika mengenangkan Yohanes dari Salib pada hari ini. Seperti Yesus, Elia dan Yohanes Pembaptis, Yohanes Salib juga mengajak kita untuk membawa semangat perubahan dengan berani mencintai salib.
Adapun tiga perubahan dasarnya, al:

1."Cahi-Cara hidup": 
Ia mengajak kita mengubah cara pandang dan membuka hati bahwa hidup dan iman identik dengan salib: ada tanda salib, jalan salib, kayu salib, perang salib dll, karena sebenarnya "salib" punyai arti yang indah: "Saat Aku Lemah Ingatlah Bapa." Jelasnya, Allah kita adalah Allah Bapa yang turun tangan bukan yang angkat tangan/cuci tangan, jadi kita diajak berani mencintai salib dalam keseharian.

2."Capi-Cara pikir": 
Kita diajak untuk terus membuka akal budi sehingga bisa menemukan kehendak dan indahnya Tuhan dalam pergulatan harian kita: "Elia-Engkau Lihat Indahnya Allah."

3."Catin-Cara tindak": 
Seperti Yesus dan ke-3 muridNya (Petrus Yakobus dan Yohanes) yang membuka diri dan mau turun dari Gunung Tabor, kita juga diajak utkk membuka diri, "turun gunung", terlibat tanpa terlipat, ikut tapi tidak hanyut, dan selalu berani mewartakan kasih dan kebenaran dengan segala konsekuensi praktisnya karena jelaslah bahwa kita memang ada di tengah dunia tapi kita bukanlah milik dunia. "

Ada tulip ada kaktus - Dalam salib hadirlah Kristus." 
Tuhan memberkati dan Bunda merestui. 
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar