Ads 468x60px

Sabtu, 31 Agustus 2013

Pekan Biasa XXI
1 Tes 4:9-11, Mat 25:14-30

“La Vita e Bella – Hidup itu indah.” Inilah judul sinema romantis, yang dilakonkan oleh seorang Roberto Benigni. Bagi saya, hidup memang kerap terasa indah karena Tuhan banyak memberikan talenta kepada kita secara gratis (Lat: gratia, Inggr: grace). Inilah juga yang saya bagikan ketika saya diajak untuk mendampingi para pengurus “YOS – Yayasan Oikumene Surakarta” bahwasannya ada tiga vitamin dasar yang harus kita wartakan untuk semakin menyadari dan mensyukuri aneka talenta yang diberikan Tuhan dalam hidup kita, al: 

Jumat 30 Agustus 2013

“Ut sementes faceris ita metes!”
1 Tes 4:1-8, Mat 25:1-13

“Ut sementes faceris ita metes - Seperti engkau buat pada waktu menabur, demikian engkau akan menuainya.” Inilah sebuah pepatah latin yang lekat dengan prinsip populer “tabur - tuai”. Inilah juga yang diumpamakan Yesus tentang hal Kerajaan Surga: Itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-bulinya."

Kamis 29 Agustus 2013

“Veritas et humilitas.”
Pw. Wafatnya St. Yohanes Pembaptis 
Yer 1:17-19, Mrk 6:17-29

“Veritas et humilitas – Kebenaran dan kerendahan hati.” Inilah dua keutamaan dasar yang ditampakkan lewat figur St. Yohanes Pembaptis yang kita kenangkan wafatnya hari ini: "Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan."

Satu hal yang pasti: Memperjuangkan kebenaran seringkali penuh risiko. Maka, untuk menjalankannya, perlulah dibarengi dengan kerendahan hati seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis: “Aku membaptis kamu dengan air. Tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal. Dia yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasutNya pun aku tak pantas". Dua semangat dasar inilah yang membuatnya tidak takut menghadapi risiko, sekalipun harus mengorbankan hidup atau nyawanya sendiri. 

Rabu 28 Agustus 2013

“Mea culpa, mea culpa”

Pw. St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
1 Tes 2:9-13, Mat 23:27-32

“Mea culpa, mea culpa – Saya berdosa, saya berdosa.” Inilah ungkapan iman pertobatan yang kita ucapkan di awal misa karena hati kita kerap penuh dusta: "Celakalah kamu, sebab di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." 

Bersama dengan peringatan St Agustinus yang kita kenangkan hari ini, kita diajak untuk bertobat setiap harinya. Agustinus ("Yang tahu banyak") sendiri adalah seorang kudus yang banyak menulis, bahkan tulisannya “Pengakuan Agustinus” kerap disebut sebagai otobiografi Barat yang pertama - masih dibaca luas oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia. Agustinus sendiri merupakan anak tertua dari Santa Monika yang terlahir pada 354 di Tagaste, sebuah kota di Algeria Afrika Utara yang merupakan wilayah Romawi saat itu. Pada masa mudanya, Agustinus hidup dengan gaya hedonis ala descartesian: aku nikmat maka aku ada: “muda foya foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” 

Selasa 27 Agustus 2013

“Verba movent, exempla trahunt.”

Pw. St. Monika 
1Tes 2:1-8 , Mat 23:23-26

“Verba movent, exempla trahunt – Kata kata itu menguap tapi teladan itu menyentuh hati.” Inilah keutamaan yang bisa kita ingat bersama dengan teladan St. Monika yang kita kenangkan hari ini. Monika juga merupakan pelindung dan teladan para ibu. Sebagai orang yang sangat beriman, ia prihatin sekali terhadap hidup suami dan putranya yang tidak karuan, yang kendati pandai tetapi tidak beriman. 

Adapun tiga keutamaan iman yang terkandung pada nama Monika, al:

Senin 26 Agustus 2013


“Servite in humilitate!” 
 1 Tes 1:2b-5.8b-10
 ; Mat 23:13-22

“Servite in humilitate – Layanilah dengan penuh kerendahan hati”. Inilah semangat dasar sebagai obat untuk melawan “kesombongan rohani” yang dikecam Yesus hari ini: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik.” (“Munafik”: MUlutnya pedas, NAlurinya iri, FIkirannya positif).

Mengacu pada nasehat Paulus terhadap jemaat di Tesalonika pada bacaan I: "Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita," selain saling mendoakan, terdapatlah tiga sikap dasar yang bisa kita lakukan untuk menghindari “kesombongan rohani” dan mencapai pelayanan yang penuh kerendahan hati, al: 

Kitab Bijak dari Kitab Suci Perjanjian Lama

Selayang Pandang

KITAB TORAH
Kejadian

49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Keluaran

14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”

15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?

15:26 firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.”

Kitab Bijak dari Kitab Suci Perjanjian Baru (2)

- KISAH DAN SURAT SURAT KATOLIK -

Kisah Para Rasul

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

Kitab Bijak dari Kitab Perjanjian Baru (1)

- KITAB 4 INJIL - 

Matius

5:3 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Minggu 25 Agustus 2013

“Opus Dei!”
 Yes. 66:18–21, Ibr. 12:5-7.11–13, Luk. 13:22–30

“Opus Dei – Karya Tuhan!” Inilah sebuah kesadaran iman persis seperti nama sebuah kelompok super-ordo atau Prelature of the Holy Cross - Opus Dei, yang lebih kerap dikenal dengan nama Opus Dei, yang didirikan oleh St. Jose Maria Escriva. 

Adapun “TTS”, supaya kita senantiasa bisa menjadi “the work of God”: “karya Tuhan” setiap harinya, al:

1. Terbuka: 
Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa (Yes 66:18). Dalam bac Injil juga disebutkan Yesus bahwa: “Orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.” Jelaslah, keselamatanNya ditawarkan bagi semua orang (Katolik: Universal, terbuka bagi semua), tidak elit dan sempit tapi sungguh terbuka bagi setiap budaya dan bahasa. Keselamatan tidak hanya disediakan untuk “bangsa Israel” saja (bdk. Luk 3:23-38; 3:6.8) tetapi untuk semua orang yang mau bertobat dan berjuang untuk hidup sulit demi Kerajaan Allah.

Sabtu 24 Agustus 2013

“In vino veritas.”

Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Wah 21:9b-14, Yoh 1:45-51

“In vino veritas - Di dalam anggur adalah kebenaran". Ternyata bukan hanya di dalam anggur, tapi kebenaran terlebih tampak di dalam diri Yesus yang diikuti oleh Bartolomeus yang kita pestakan hari ini, yang dipuji Yesus: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Bartolomeus sendiri adalah nama Aram yang berarti “Anak Tolmai”, sebab berasal dari kata Bartolmai dan bar artinya “anak”. Nama Yunaninya adalah Bartholomaios. Ia berasal dari Kana daerah Galilea, sebagaimana tercatat dalam Yoh 21:2 dengan nama Natanael, yang berarti “anugerah Allah”. Natanael adalah nama utamanya dan Bartolomeus adalah nama keturunan, anak Tolmai. Menurut St. Hieronymus, Bartolomeus adalah satu-satunya rasul Yesus dari kalangan bangsawan. Maka, bisa jadi rasul itu ada hubungannya dengan keluarga Ptolemeus yang berkuasa di Mesir. 

14 Kutipan dari Paus Fransiskus


“Kita dapat melakukan perjalanan sebanyak yang kita inginkan, kita dapat membangun banyak hal, tapi jika kita tidak mengakui Yesus Kristus, ada sesuatu yang salah. Kita akan menjadi sebuah LSM bukan Gereja, Mempelai Kristus…” - Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

“Ketika kita tidak mengakui Yesus Kristus, kita mengakui keduniawian iblis, keduniawian dari setan.” - Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

“Ketika kita melakukan perjalanan tanpa salib, ketika kita membangun tanpa salib dan ketika kita mengakui Kristus tanpa salib, kita bukan murid Tuhan: kita bersifat duniawi, kita adalah para uskup, imam, kardinal, paus, tetapi bukan murid Tuhan.” - Homili, Kapel Sistine, 14 Maret

14 Kutipan Cinta Katolik


Inilah 14 kutipan tentang cinta yang diambil dari tulisan Beato Yohanes Paulus II, dalam bukunya yang berjudul Love and Responsibility, serta dalam tulisan-tulisan lainnya. Semoga menginspirasi anda

”Di dalam cinta ada tanggung jawab khusus – tanggung jawab untuk seorang pribadi yang ditarik ke dalam persekutuan yang paling dekat dalam kehidupan dan aktivitas orang lain, dan menjadi pihak yang memperoleh keuntungan dari hadiah diri/pemberian diri ini”

”Semakin besar rasa tanggung jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati”

“Cinta diantara pribadi adalah ciptaan dari kehendak bebas manusia”

Tujuh Kutipan Katolik Seputar Ekaristi


Selayang Pandang

St. Ignatius dari Anthiokia
“Perhatikanlah pada mereka yang mempunyai pandangan beragam tentang rahmat Tuhan yang datang pada kita, dan lihatlah betapa bertentangannya pandangan mereka dengan pandangan Tuhan …. Mereka pantang menghadiri perjamuan Ekaristi dan tidak berdoa, sebab mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi adalah Tubuh dari Juru Selamat kita Yesus Kristus, Tubuh yang telah menderita demi dosa-dosa kita, dan yang telah dibangkitkan oleh Allah Bapa…”[2]c. Dalam suratnya kepada jemaat di Filadelfia, ia mengatakan pentingnya merayakan Ekaristi dalam kesatuan dengan Uskup, “Karena itu, berhati-hatilah… untuk merayakan satu Ekaristi. Sebab hanya ada satu Tubuh Kristus, dan satu cawan darah-Nya yang membuat kita satu, satu altar, seperti halnya satu Uskup bersama dengan para presbiter [imam] dan diakon.”

Interupsi Mgr Soegijapranata


Orang Katolik di Indonesia memang bukan bagian yang lebih besar (pars major),
tetapi orang Katolik di Indonesia harus berusaha menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior).

Johann Baptist Metz, salah satu pencetus konsep teologi politik, memberi-jelaskan sebuah definisi tersingkat tentang agama. Menurutnya, agama adalah interupsi (Unterbrechung). Bagi saya, merupakan sebuah kepastian bahwa setiap orang Katolik diajak menjadi seorang beriman yang berani melakukan interupsi: terlibat-tentunya tanpa terlipat dalam suka duka hidup bermasyarakat. Keterlibatan orang Katolik bukan melulu milik Romo Mangun, Para Jesuit, Opus Dei, Frans Seda, Benny Moerdani, alumni Kasebol atau Kelompok Kompas Gramedia, bukan?

7 Kutipan Katolik Terbaik tentang Liturgi


“Sering kita diingatkan oleh Bapa Suci Benediktus XVI bahwa kita seharusnya merayakan liturgi bukan sebagai sebuah acara yang bisa kita rombak sesuka hati, mengikuti mode atau teori yang sedang beredar, melainkan kita seharusnya merayakannya sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebuah realitas yang melampaui diri kita dan membentuk doa kita. ” – Dubes Tahta Suci untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi

“Amat pentinglah menekankan kembali kesetiaan kita pada norma-norma mengenai liturgi Gereja: para uskup dan para imam, yakni para pelayan liturgi suci, bukanlah penguasa liturgi, seakan-akan dapat mengubahnya sesuka hati, dan demikian juga umat tidak boleh berpikir bahwa acara-acara liturgis mesti sesuai dengan keinginan mereka. Liturgi bukanlah milik manusia dan tidak boleh dimanipulasi sesuka hati oleh siapapun!” - Dubes Tahta Suci untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi

Kutipan Katolik Terbaik untuk Orang Muda


Paus Emeritus Benediktus XVI

“Teman-teman yang terkasih : jadilah [orang yang] hati-hati dan bijaksana, bangunlah kehidupanmu diatas fondasi yang kokoh yang adalah Kristus. Kebijaksanaan dan kehati-hatian akan membimbing langkahmu, tidak ada yang akan membuatmu takut dan damai akan memerintah di hatimu. Maka kamu akan terberkati dan berbahagia dan kebahagiaanmu akan mempengaruhi orang lain. Mereka akan penasaran apa rahasia kehidupanmu dan mereka akan menemukan bahwa batu karang yang menopang keseluruhan bangunan dan diatasnya terletak keseluruhan keberadaanmu, yang adalah pribadi Kristus, temanmu, saudara dan Tuhan, Putra Allah yang berinkarnasi, yang memberi makna bagi seluruh alam semesta.”

7 Kutipan Katolik Terbaik Tentang Rosario

Selayang Pandang

“Perawan Tersuci di saat-saat terakhir ini di mana kita hidup, telah memberikan suatu khasiat baru untuk pendarasan Rosario sedemikian luas sehingga tidak ada permasalahan, entah temporal atau terlebih spiritual sekalipun, tidak peduli betapapun sulitnya, dalam kehidupan pribadi masing-masing dari kita, dari keluarga kita… yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.” - Sr. Lucia, visioner Fatima

“Tidak ada seorang pun yang dapat hidup terus-menerus dalam dosa sembari terus mendaraskan Rosario: entah mereka akan menyerah kepada dosa atau mereka akan menyerah kepada Rosario. “ - Uskup Hugh Doyle

7 Kutipan Katolik dari Ibu Teresa Calcutta


Tapi saya merasa bahwa penghancur kedamaian terbesar sekarang adalah aborsi, karena aborsi adalah perang terhadap anak. Dengan aborsi, ibu tidak belajar untuk mencintai, tapi membunuh anaknya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Dan, melalui aborsi, ayah diajarkan bahwa ia tidak perlu mengambil tanggung jawab sama sekali bagi anak yang telah ia bawa ke dunia. Ayah mungkin sekali menempatkan wanita ke dalam masalah yang sama. Jadi aborsi hanya menuntun kita kepada aborsi lagi. Negara manapun yang menerima aborsi tidak mengajarkan rakyatnya untuk mencintai, tapi mengajarkan untuk menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah alasannya mengapa penghancur cinta dan kedamaian yang terbesar adalah aborsi.”

Kutipan Katolik dari Venerable Fulton Sheen

“Prinsip-prinsip moral tidak tergantung pada keputusan mayoritas. Salah adalah salah, bahkan bila semua orang salah. Benar adalah benar, bahkan ketika tidak seorangpun yang benar”

“Bila semua orang katolik menghidupi imannya, setiap orang akan menjadi katolik”

“Bagaimana Allah akan menghakimi hidupku, aku tidak tahu, tapi aku percaya Ia akan melihatku dengan kerahiman dan belas kasih. Aku hanya yakin aka nada tiga kejutan di surga. Pertama, aku akan melihat beberapa orang yang tidak pernah kuharapkan untuk kulihat. Kedua, aka nada sejumlah orang yang aku harapkan yang tidak ada di sana. Dan – bahkan bergantung pada kerahiman Allah – kejutan terbesarnya adalah bahwa bisa saja aku akan berada di sana. Ketika catatan tentang kehidupan manusia ditulis, ada tiga pasang mata yang melihatnya dalam terang yang berbeda. 1. Seperti aku melihatnya. 2. Seperti orang lain melihatnya. 3. Seperti Allah melihatnya”

7 Kutipan Katolik dari Santa Gianna Beretta Molla


“Seperti masa lalu, mari kita mempercayakannya kepada kerahiman Allah. Masa depan kita percayakan kepada penyelenggaraan Ilahi. Tugas kita adalah menjalani masa sekarang dengan kudus”

“Rahasia kebahagiaan adalah untuk menghidupi momen demi momen dan bersyukur kepada Allah untuk segala hal yang Ia kirimkan kepada kita hari demi hari dalam kebaikan-Nya”

“Penyelenggaraan Allah ada dalam segala hal, ia selalu hadir””

“Seseorang tidak bisa mencintai tanpa menderita, atau menderita tanpa mencintai”

“Bila kamu harus memilih antara aku dan bayi, jangan ragu; pilihlah – dan aku menuntutnya – si bayi. Selamatkan dia!”

“Dalam penderitaan, mari kita berkata : Syukur kepada Allah”

“Bila seseorang mempertimbangkan betapa besar penderitaan Yesus, seseorang tidak akan melakukan dosa yang paling kecil”

Kutipan Bunda Maria dari Guadalupe, Pelindung Evangelisasi Baru

“Aku sungguh adalah Ibundamu yang berbelas kasih : Ibumu dan ibu dari semua orang yang berdiam di tanah ini dan Ibunda bagi segala bangsa yang mencintai aku dan memanggil serta memohon kepadaku . Akulah Ibu dari semua orang yang mencari aku dan menempatkan kepercayaan mereka didalam Aku”

“Ketahuilah, dan taruhlah didalam hatimu, putra kecilku, yang paling kusayangi, bahwa Akulah Santa Perawan Maria Selamanya yang sempurna, dan Aku memiliki hak untuk Menjadi Ibu Allah yang benar, Pemberi Kehidupan, Pencipta orang-orang, Pemiliki apa yang dekat dan jauh, Tuhan Langit dan Bumi”

Aneka Ria Kutipan Katolik tentang Ekaristi


“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia memberikan kekuatan dan makna bagi semua aktivitas pelayananku demi Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus dalam Sakramen Mahakudus berbicara ke dalam hatimu. Ialah yang merupakan jawaban kehidupan yang sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia tinggal disini bersama kita : Ia adalah Allah beserta kita. Carilah Ia tanpa lelah, sambutla Ia tanpa keraguan, cintailah ia tanpa henti : sekarang, besok, dan selamanya. ” – Paus Yohanes Paulus II

“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra Allah yang Maha Tinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat Tubuh dan Darah-Nya yang Maha Kudus” – St. Fransiskus Asisi

Komuni Suci

“Komuni merupakan satu-satunya obat bagi iman yang lemah dan longgar. Meskipun Sakramen Maha Kudus pada dirinya selalu sempurna dan suci dan lengkap, Sakramen Maha Kudus tidak bekerja secara utuh sekali untuk selamanya dalam diri kita. Seperti tindakan iman, ia harus tumbuh secara berkelanjutan melalui latihan. Frekuensi adalah efek yang tertinggi. Tujuh kali [menerima Komuni]dalam seminggu jauh lebih bergizi daripada tujuh kali pada rentang waktu tertentu”

John Ronald Reuel Tolkien (Penulis Novel Lord of The Rings).


Aneka Nasehat Katolik Jose Maria Escrivá


Selayang Pandang

Jose Maria Escrivá dilahirkan pada tanggal 9 Januari
1902 di Barbastro, Spanyol Utara. Ia dilahirkan dengan nama Jose Maria
Mariano Escriva Albas. Ketika berumur 15 tahun, ia mulai merasakan
panggilan Tuhan. Jose Maria memulai perkuliahannya di Seminari Logrono
pada tahun 1918, kemudian dilanjutkan pada tahun 1920 di Seminari Santo
Fransiskus dari Padua di Saragossa. Mulai tahun 1922, dia ditunjuk menjadi
pengajar pembantu (tutor) dan setahun kemudian, ia belajar tentang Hukum
Sipil di Universitas Saragossa. Jose Maria ditahbiskan sebagai diakon pada
tanggal 20 Desember 1924, dan sebagai imam diosesan pada tanggal 28
Maret 1925 di Saragossa, Spanyol.

Doa Santo Josemaría Escrivá - Pendiri Opus Dei


Ya Allah, melalui perantaraan Bunda Perawan Maria, Engkau telah menganugerahkan rahmat yang berlimpah kepada imam-Mu Santo Josemaría, dan memilihnya sebagai alat yang paling setia untuk mendirikan Opus Dei, suatu jalan menuju kesucian dalam pekerjaan sehari-hari dan dalam menunaikan tugas-tugas hidup Kristiani. Bantulah aku agar dapat mengubah setiap saat dan keadaan dalam hidupku menjadi kesempatan untuk mencintai-Mu, melayani Gereja, Bapa Paus, dan semua jiwa, dengan penuh kegembiraan dan kesederhanaan, menyinari semua jalan kehidupan di bumi dengan cahaya iman dan cinta kasih. Dengan perantaraan Santo Josemaría anugerahilah aku rahmat yang aku mohon ini……. 

(Silakan mengutarakan permohonan anda). 

Amin

Bapa Kami…Salam Maria….Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus.....





70 Kearifan Dasar


1. Marah itu mudah. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang tulen, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

2. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick).

3. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

4. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

5. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)

Cuplikan Kearifan


Andre Gide
“”Lebih baik dibenci karena apa yang Anda miliki
daripada disukai atas sesuatu yang tidak Anda punyai.” Andre
Gide (1869–1951), penulis dan humanis Prancis, peraih Nobel
Sastra 1947″
*
Maxwell Maltz
“”Pengembangan diri adalah nama permainan; tujuan
utama Anda adalah menguatkan diri, bukan menghancurkan
lawan.” Maxwell Maltz (1927–2003), motivator dan ahli bedah
plastik asal Amerika Serikat”
*

TPI (Tata Pelaksanaan Ibadat) Visitasi - Safari Patung Maria


- Sebuah Usulan Sederhana - 

"KPK" ala Bunda Maria 
- Usaha Beriman Bersama Santa Maria, Sesama dan Semesta

A. UPACARA SERAH TERIMA PATUNG MARIA
Upacara dipimpin oleh “Penatua Umat Lingkungan” yang menyerahkan Bunda Maria kepada lingkungan lainnya.

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U Amin.

Pengantar
P Saudara-saudari terkasih, kita berkumpul di tempat ini, untuk menghantarkan dan menyerahkan Bunda Maria yang “Mau Rendahhati Ikut Allah”. Telah seharian penuh Bunda Maria berada di lingkungan ……………. Kami sebagai warga lingkungan telah menyambutnya dengan sukacita. Sebagai umat, banyak hal yang dapat kami upayakan dalam kunjungan Bunda Maria ini. Dalam doa bersama dan sarasehan umat, kami telah menggali banyak sekali keutamaan-keutamaan Bunda Maria yang dapat kami jadikan sebagai teladan kehidupan haian kami. Maka kami mohon, sudilah umat lingkungan …………… (tempat di mana Bunda Maria akan diserahkan) untuk menerima “visitasi”, semacam kunjungan Bunda Maria ini. Kami yakin Bunda Maria berkenan hadir serta mendampingi gerak langkah kita semua untuk memperbarui diri, keluarga, masyarakat dan Gereja, untuk beriman yang semakin mendalam dengan mewujudkannya dalam relasi dengan sesama dan semesta.

Suatu hari di bulan Agustus


..


M: Merah darahku
P : Putih tulangku
K : Katolik imanku.

"Kita memang bukan bagian yang lebih besar (pars major), tetapi kita harus berusaha menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior)!"


2 Potret dan Jepret


- Suatu Relung Karung Waktu di Hari Proklamasi -


ALIT NANGING MENTES: “..Ingatlah bahwa rasul itu adalah orang Katolik yang sadar. Mereka insjaf betul bahwa mereka telah menerima kurnia dari Tuhan jang banjak djumlahnja itu tiada hanja untuk menghibur hati mereka belaka, akan tetapi pun djuga untuk membakar djiwanja dengan semangat jang berkobar, dalam menguduskan hati sendiri dan orang lain. ..”
           http://romojostkokoh.blogspot.com/2013/08/renungan-mini-menjelang-proklamasi.html#more.
1. “Sedjak kita dipermandikan, berkat kemurahan Tuhan, kita merasa senang dan tenang, merasa selamat bahagia, sedjahtera dan sentosa dalam iman kita...maka dengan sendirinja kita merasa terdorong tuk berdoa, berkorban dan berusaha supaja sesama kita pun ambil bagian dalam kesedjahteraan dan kebahagiaan jang kita alami dalam djiwa kita dari anugerah Tuhan jang berupa iman dan kepertjayaan itu.”

2. “Sebagai makluk sosial kita ta’ mampu hidup tiada dengan sesama kita. Sepandjang hidup kita harus pergaulan dengan orang lain. Banjaklah keuntungan jang kita terima dari masjarakat jang kita duduki, banjak pulalah djasa jang harus kita lakukan kepada chalajak ramai sekitar kita...” (Surat Gembala 12 Februari 1952, Mgr. Soegija)

Show Me Thy Way


Jikalau engkau tidak sabar,
duduklah dengan tenang dan bicaralah dengan Ayub.
Jikalau engkau agak sedikit keras kepala,
pergi dan temui Musa
Jikalau engkau mulai kecut,
pandanglah baik-baik kepada Elia.
Jikalau tidak ada nyanyian dalam hatimu,
dengarkanlah Mazmur Daud
Jikalau engkau seorang yang suka peraturan,
bacalah tentang Daniel
Jikalau engkau bertambah kotor,
pergunakanlah beberapa saat dengan Yesaya.
Jikalau imanmu tampak menurun,
bacalah tentang Paulus.
Jikalau engkau menjadi malas,
pelajarilah tentang Yakobus
Jikalau engkau tidak dapat memandang Masa Depan,
naiklah anak tangga Wahyu
dan pandanglah sekejap TANAH PERJANJIAN.

Mengasihi dengan sungguh

Tuhan memang tinggi sekali, namun ia melihat ke bawah,
ke tempat yang rendah.
Sebab itu janganlah mencari gunung yang tinggi
untuk bertemu dengan Tuhan.
Bila engkau meninggikan dirimu setinggi-tingginya,
Tuhan akan menarik Diri-Nya sejauh-jauhnya darimu.
Namun jika engkau merendahkan diri serendah-rendahnya,
Ia akan tunduk mendekatimu sedekat-dekatnya.”
Kalau kita datang kepada Tuhan karena cinta,
kalau kita hidup saling mengasihi, maka Tuhan hadir bersama dengan kita,
karena di mana orang saling mengasihi di sana Allah hadir.
Mari kita hadirkan Allah di tengah dunia ini
dengan mengasihi - mengasihi - dan mengasihi dengan lebih sungguh.”

Pusat Kerendahan Hati

Untuk mencapai kepuasan dalam semuanya, jangan menginginkan kepuasan apapun.
Untuk dapat memiliki segalanya, jangan ingin memiliki apa-apa.
Untuk dapat menjadi segalanya, jangan ingin menjadi apa-apa.
Untuk sampai pada pengenalan akan segala sesuatu, janganlah ingin tahu apa-apa.
Untuk mencapai kesenangan yang tidak kau miliki, engkau harus melewati jalan dimana engkau tidak menikmati kesenangan.
Untuk sampai pada pengenalan yang tdk kau miliki, engkau harus melewati jalan di mana engkau tidak mengenal.
Untuk sampai pada milik yang tidak dapat kau miliki, engkau harus melewati jalan di mana engkau tidak bermilik.
Untuk menjadi apa yg bukan adamu, engkau harus melewati jalan di mana engkau bukan apa apa.

Yohanes Salib dan Madah Stanza

Selayang Pandang

Ada 8 stanza yg berisi kidung tentang kebahagiaan jiwa yang telah melewati malam gelap iman, dalam ketelanjangan dan pemurnian, persatuan dengan kekasihnya yaitu Allah sendiri. Inilah isinya:

Stanza Pertama
Suatu malam yang gelap, terbakar oleh kerinduan cinta yang mendesak. Oh rahmat yang tak terkatakan aku keluar tak terlihat, Rumahku sekarang seluruhnya hening

Stanza Kedua
Dalam kegelapan dan dengan aman, lewat tangga rahasia, tersamar, Oh Rahmat yang tak terkatakan dalam kegelapan dan tersembunyi. Rumahku sekarang seluruhnya hening

Stanza Ketiga
Pada malam yang bahagia itu, secara rahasia, karena tak seorangpun melihatku
aku pun tak melihat sesuatu pun tanpa terang lain atau pembimbing
selain yang membara dalam hatiku

Kedamaian bagi jiwa

“Mengapa kita harus membela diri ketika kita disalahpahami atau dihakimi dengan keliru? Tinggalkanlah hal itu. Mari kita tidak mengucapkan apapun. Merupakan hal yang manis untuk membiarkan orang lain menghakimi kita dengan cara yang mereka suka. Oh keheningan yang terberkati, yang memberi begitu banyak kedamaian bagi jiwa!”

Bukalah Hatimu

“Kita tidak bisa mengubah arah dunia hanya dengan upaya kita sendiri. Bukan itu pekerjaan kita. Pekerjaan kita – dan khususnya pekerjaan anda sebagai pemimpin muda – adalah membiarkan Allah mengubah kita, dan melalui kita, Allah akan mengubah orang lain dan dunia. Kita memenangkan dunia dengan memenangkan satu jiwa pada satu waktu demi Yesus Kristus dan Gereja, dan hal ini dimulai dari diri kita…Cintailah Yesus Kristus seperti saudara dan Tuhanmu. Cintailah Gereja sebagai ibumu. Ketahui imanmu, ketahuilah dunia dan perjuangannya – dan kemudian bukalah hatimu. Biarkan Allah menggunakanmu untuk membawa orang lain menuju kesalamatan yang Allah tujukan bagi kita”

Kidung Maria

Aku mengagungkan Tuhan
hatiku bersukaria karena Allah Penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku,
hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut yang bahagia,
oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa,
kuduskanlah nama-Nya.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya,
dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta,
yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan,
orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita,
Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya,
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan ...

Fiat Lux – Jadilah Terang!

“Ubi dubium, ibi libertas - Di mana ada keraguan, di sana ada kebebasan” -. Kita menjadi Katolik sejak dibaptis, tapi lugas bahwa menjadi kritis juga merupakan bagian utama dari pilihan bebas menjadi Katolik, bukan?" Banyak orang Katolik sendiri menjadi kritis, karena ingin membela kemanusiaan (pasar) yang kadang dilupakan oleh agama (altar). Padahal jelaslah bahwa kristianitas tak secuilpun beroposisi dengan kemanusiaan, bukan? 

Misa Kudus dan Kitab Wahyu

Sharing Prof. Scott Hann

Dari segala hal seputar iman Katolik, tidak ada hal lain yang lebih kita kenal lebih daripada Misa Kudus. Dengan doa-doa yang sudah sangat tua usianya, himne-himne, posisi kita pada waktu Misa, Misa Kudus seperti layaknya kita di rumah sendiri. Akan tetapi banyak sekali umat Katolik menghabiskan seumur hidupnya tanpa mampu melihat lebih daripada mengucapkan doa-doa yang sudah dihafalkan. Sangat sedikit sekali dari umat Katolik bisa mengintip DRAMA SUPERNATURAL yang LUAR BIASA sewaktu mereka mengikuti ritual Misa Kudus setiap hari Minggunya. Sri Paus Yohanes Paulus II menyebutkan bahwa Misa Kudus adalah "Surga di bumi", sambil menjelaskan bahwa "liturgi yang kita rayakan di bumi adalah partisipasi yang misterius dari liturgi surgawi." 

Tanggap Zaman !


Gereja hic et nunc tak lepas dari sejarah. Sejarah tak lepas dari memoria. Memoria adalah keyword dalam pelbagai ajaran sosial gereja. Locus theologicus gereja bukanlah sistem, tapi sejarah, khususnya sejarah korban: ‘the crucified people’. Dimensi solidaritas (bahasanya Adorno: membangunkan yang mati) menjadi intisari ajaran sosial gereja. Solidaritas lebih inklusif daripada konsensus. 

Orang Muda dan Nasionalisme


I. Masyarakat: Bhineka yang tidak Ika lagi?
Di Channel NewsAsia, malam ini baru saja saya selesai melihat siaran dan putaran pentas kolosal dalam rangka ulang tahun ke 48 bersama para founding fathers dan mothers di sebuah ruang bersama bernama Negeri Singapura. Sebuah pentas ulang tahun negeri Singapura yang menggugah dan menggugat rasa kebangsaan mereka dengan digawangi oleh banyak potensi dan sinergi kelas menengah serta warga berusia muda. Tremens et fascinans! Jujur, hati saya tergigit oleh karung marung pertanyaan sekaligus pernyataan, bagaimana dengan negeriku sendiri sekarang ini menjelang hari jadinya yang ke 68, yang lebih tua 20 tahun daripada Singapura, yang sempat dijuluki sebagai "Macannya Asia?"

Iman Katolik dalam Lima Penjelasan Dasar

Selayang Pandang
“Hendaklah tingkah laku dan perkataanmu sedemikian rupa
sehingga setiap orang yang melihat dan mendengarmu akan berkata:
orang ini pengikut Yesus Kristus”
(Jose Maria Escriva, Camino, Opus Dei, No. 2.)


Saya mengenal empat pribadi dalam empat tahun pertama menjadi seorang pastor: Ada seorang satpam di bilangan Kebon Jeruk bernama Sukirman - sukacita karena iman. Ada lagi seorang prodiakon di daerah Tangerang bernama Wagiman - wajah giat beriman. Adalah seorang pengurus Lansia di Gereja Salib Suci Tugu Cilincing bernama, Rajiman - Rajin dalam iman dan seorang supir pastoran bernama Herman - Hendaklah engkau rajin beriman. Keempat nama ini kerap menggema setiap kali saya mendalami sebuah kata sederhana tapi kaya makna bernama: “Iman.” 

Belajar dari Sebuah Kota….

Jakarta yang semu adalah bagian dari realitas, 
dan di sini setiap orang mampu melahirkan Jakartanya sendiri….. 

Suatu ketika di Bilangan Sudirman Thamrin……….
Pada suatu masa dan tempat bernama Jakarta, ada ratusan hotel-apartamen, shopping centre-plaza, bank, café-lounge fave yang ngetrend terilhami Bugis Junction Singapura. Pelbagai fragmen ruang fisik tersebut menandai fisiogonomi metropolisnya. Di Jakarta bagian atas ini, PSK dengan handphone, farfume dan life style ala barat bisa menikmati Jakarta yang lain dalam ruang art-deco, sambil ber-enjoy ria dalam musik jazz, MTV sampai dangdut kontemporer. 

ADORASI dalam Pandangan Uskup dan Keuskupan Agung Semarang

Selayang Pandang 

Adorasi, dalam hal ini Adorasi Ekaristi Abadi adalah istilah yang diumatkan pada banyak paroki dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang. Istilah tersebut mengandung muatan yang sama dengan istilah Adorasi Sakramen Mahakudus yang abadi. Adorasi Ekaristi Abadi terjemahan dari Perpetual Eucharistic Adoration. Kalau kita membuka internet, dan tanya pada Mbah Google mengenai Perpetual Eucharistic Adoration, akan kita peroleh informasi yang berlimpah mengenai Adorasi Ekaristi Abadi, yang dipaparkan dari berbagai sudut pandang: sejarah, teologi, serta praktek hidup rohani umat bereiman sampai sekarang dalam Gereja Katolik. 

Menjadi Wakil Rakyat

Esensi dari wakil rakyat adalah sebagai “...hoi aristoi atau para bangsawan muliawan, yang terpilih bukan melulu karena asal-usulnya, melainkan karena luhurnya budi pekerti, perhatian, kemampuan, kepekaan, kesusilaannya. Kerenanya harus tanggap terhadap sifat dan keadaan bangsa serta tanah airnya, paham terhadap pemerintahan, paham dan mendalami panas-perih, kesulitan dan penderitaan bangsa, paham terhadap gejolak nasional dan internasional, meyakini kewajiban dan tanggung jawabnya, penuh kesetiaan terhadap kesanggupan dan sumpahnya”.

Selasa 20 Agustus 2013

“Nosce te ipsum! “

Pw. St. Bernardus Hak 6:11-24a, Mat 19:23-30

Nosce te ipsum - Kenalilah dirimu sendiri.” Kalimat yang saya temukan di sebuah rumah seorang umat di Madiun ini adalah terjemahan Latin dari kalimat Yunani γνοθι σεαυτον (gnothi seauton) yang tertulis di gerbang pintu masuk Kuil Apolo, Yunani. Hari ini, Yesus juga mengajak kita mengenali diri dan tujuan hidup kita: "Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Senin 19 Agust 2013

“Deo gratias!”Hak 2:11-19, Mat 19:16-22

“Deo gratias – Syukur kpd Allah”. Inilah sapaan khas orang Katolik yang kerap diucapkan oleh banyak imam dan umat beriman ketika mensyukuri rahmat Allah dalam keseharian, yang dalam budaya Jawa kerap diinkulturasikan menjadi “Berkah Dalem.”

Mengacu pada bacaan hari ini, sewajarnya kita bersyukur karena banyak dicintai dan diperkenankan menjadi muridNya yang bersemangat “magis”. Magis itu menyangkut keseluruhan ciri hidup sebagai murid Kristus yang menjadi pontifex atau jembatan antara manusia dan Tuhan untuk mencari, menemukan dan menjalani kehidupan semata bagi kemuliaan Allah yang lebih besar, bagi pelayanan kepada sesama yang makin purna, bagi usaha-usaha yang lebih nyata dan sarana-sarana pewartaan Kerajaan Allah yang lebih efektif sekaligus lebih afektif. 

Minggu 18 Agust 2013

“Ite Inflammate Omnia.”
Yer 38:4-6.8-10; Ibr 12:1-4; Luk 12:49-53

“Ite Inflammate Omnia - “Pergilah dan kobarkan api Tuhan bagi dunia” (Inggris: Go, set the world alight!”). Inilah kata kata St Ignatius Loyola, ketika ia mengutus St Fransiskus Xaverius. Inilah juga yang dibuat Yesus pada hari ini: "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!" (Luk 12:49).

Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus (Api: Spiritus, KGK. 696). Rasul Paulus pernah menegaskan, "Janganlah padamkan api Roh Kudus" (1 Tes 5:19).

Api bersama elemen lainnya (air, angin, tanah, kayu) merupakan elemen penting pembentuk kehidupan manusia sampai sampai dalam mitologi Yunani kuno dikisahkan tentang Promotheus Προμηθεύς) yang berani mencuri api Zeus di Gunung Olympus dan memberikannya kepada manusia. 

Bermainlah dengan permainan, tetapi jangan main-main

"Bermainlah dengan permainan, tetapi jangan main-main
Mainlah dengan sungguh-sungguh, tetapi permainan jangan dipersungguh.
Kesungguhan permainan terletak dalam ketidaksungguhannya, 
Sehingga permainan yang dipersungguh tidaklah sungguh lagi.
Mainlah dengen eros, 
tetapi janganlah mau dipermainkan eros.
Mainlah dengan agon,
tetapi jangan mau dipermaikan agon.
Barangsiapa mempermainkan permainan, 
akan menjadi permainan permainan.
Bermainlan untuk bahagia, tetapi jangan mempermainkan bahagia"

Renungan Mini Menjelang Proklamasi

Rasanya baru kemarin, 
padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka..
Rasanya baru kemarin...
Hari ini ingin rasanya aku bertanya kepada mereka, 
bagaimana rasanya merdeka?”


Prolog: 
Waktu saya masih pakai baju merah putih alias SD, Yesus saya bayangkan sama - malahan lebih jost dibanding tokoh-tokoh di komik Robinhood, cerita rakyat si Pitung, Jampang, lakon wayang Gatotkaca ataupun kartun lakon Batman dan Superman. Kebetulan juga, waktu kecil, bapak-ibu saya guru, dan om saya adalah guru agama, jadi saya punya banyak buku dan kenal tokoh-tokoh PL dan PB, dari Abraham-Bapak segala bangsa, Yakub-penakluk malaikat, Yusuf sang pemimpi, Daud si kecil-kecil cabe rawit sampai Paulus yg bertobat. 

Tapi-secara pribadi - saya jatuh cinta/terlanjur sayang pada satu tokoh karismatis, Yesus Kristus, anak tukang kayu dari Nasaret. Kisah kelahiran si Imanuel di kandang hewan, sudah begitu dramatis pun menggugah perasaan saya. Lagi, ketika Tabib Agung ini sudah mulai “go-public”. Fantastis! Ia membuat banyak pembebasan yang belum pernah ada: Menyembuhkan orang buta-cacat-ayan, membangkitkan orang mati, hibur orang berduka, nentang kemapanan yg tidak adil, punya murid banyak, jago menggandakan roti, meredakan angin taufan, puasa 40 hari, lawan setan dan makan bersama para pendosa dan orang yang tersingkir atau disingkirkan.

Kaya - Miskin


Suatu hari, seorang kaya mengajak anaknya mengunjungi suatu keluarga miskin di desa dengan maksud agar anaknya paham betapa miskin orang itu. Mereka menginap semalam. Waktu perjalanan pulang si ayah bertanya, “Gimana kesannya, nak”?” “Oh, mengesankan”, sahut si anak. “Kau lihat betapa miskin mereka?” tanya si ayah. “Yeah”, sahut si anak. “Dan apa yang kau pelajari, nak?” kejar si ayah. Si anak setelah hening beberapa saat, berkata, “Kita di rumah punya seekor anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam kecil dan sempit, mereka punya kolam panjang sekali sampai kaki bukit. Kita punya lampu-lampu impor di taman, mereka punya bintang-bintang. Teras kita sebatas pagar depan, mereka sebatas langit.”

Dan setelah beberapa saat, karena ayahnya membisu saja, si anak berkata, “Terimakasih ya, ayah telah menunjukkan pada aku betapa miskin kita”. Tampaklah bahwa kekayaan itu amat relatif dan lebih terkait dengan sikap daripada keadaan. Dengan sikap yang tepat semua orang bisa kaya raya selamanya. Orang miskin kekurangan banyak , tetapi orang tamak kekurangan segala-galanya.

Yohanes Maria Vianney

Ada orang-orang akademis yang menilai bahwa pastor dari Ars ini orang bodoh dan ada juga semacam prototipe pastor yang bodoh di paroki saja kerjanya. Tapi, sebenarnya ada buku baru dalam bahasa Jerman tentang
hidup dan karya Vianney dari sudut psikologi yang melihat bahwa ia bukan orang bodoh, tapi orang yang mudah gugup (nervous). Dalam percakapan informal dengan dosen-dosennya, Vianney bisa menjawab pertanyaan dengan baik dalam bahasa Prancis maupun Latin. Vianney punya kecerdasan emosional dan keterbukaan hati sehingga pangeran dan raja pun datang minta nasihat kepadanya. Di kamarnya, ternyata juga ada banyak buku-buku teologi dan setiap hari selama 1 jam, dia asyikmasyuk
mempelajari buku-buku teologi.