“Opus Dei!”
Yes. 66:18–21, Ibr. 12:5-7.11–13, Luk. 13:22–30
“Opus Dei – Karya Tuhan!” Inilah sebuah kesadaran iman persis seperti
nama sebuah kelompok super-ordo atau Prelature of the Holy Cross - Opus Dei,
yang lebih kerap dikenal dengan nama Opus Dei, yang didirikan oleh St. Jose
Maria Escriva.
Adapun “TTS”, supaya kita senantiasa bisa menjadi “the work of God”:
“karya Tuhan” setiap harinya, al:
1. Terbuka:
Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa (Yes
66:18). Dalam bac Injil juga disebutkan Yesus bahwa: “Orang akan datang dari
Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam
Kerajaan Allah.” Jelaslah, keselamatanNya ditawarkan bagi semua orang (Katolik:
Universal, terbuka bagi semua), tidak elit dan sempit tapi sungguh terbuka bagi
setiap budaya dan bahasa. Keselamatan tidak hanya disediakan untuk “bangsa
Israel” saja (bdk. Luk 3:23-38; 3:6.8) tetapi untuk semua orang yang mau
bertobat dan berjuang untuk hidup sulit demi Kerajaan Allah.
2. Tulus
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah
putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibr
12:5-6). Kehidupan manusia adalah kehidupan yang serupa dengan proses
pendidikan dimana Tuhan dapat mengingatkan bahkan menghajar orang yang
dididik-Nya. Namun hajaran Tuhan ini adalah hajaran seorang Bapa kepada anak
yang dikasihi-Nya, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah baik. Satu modal
dasar menghadapi berat dan sakitnya teguran atau didikan Tuhan adalah berhati
tulus, sehingga tetap percaya dan bersandar kepada kasihNya.
3. Setia:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku
berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan
dapat.” Inilah ajakan Yesus supaya kita setia untuk berjuang. Kata kerja
"berjuang" di dalam Injil menerjemahkan kata Yunani agonizomai yang
maksudnya adalah usaha keras seorang atlet untuk memperkuat fisiknya agar siap
menghadapi pertandingan. Yesus juga memakai kiasan perjuangan menuju
keselamatan bagaikan perjuangan untuk memasuki pintu yang sesak itu. Dkl:
keselamatan diperoleh dengan perjuangan, ini dapat kita hubungkan dengan
minatnya mengenai sikap murid yang harus mengikuti Yesus dengan sepenuh hati
sampai ke jalan sengsara-Nya (bdk.Luk 5:11; 9:62; 9:23) karena menjadi murid
Yesus itu tidaklah mudah. Kita harus terus setia berjuang mengecilkan kedosaan
dan pelbagai keburukan kita sehingga bisa nasuk ke pintu yang kecil itu:
“kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah dan luruskanlah jalan bagi
kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.”
“Cari sagu cari louhan – Hari Minggu harinya Tuhan.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar