Ads 468x60px

Selasa 30 Juni 2015




Kej. 19:15-29; Mat. 8:23-27

"Credo - Aku Percaya!"
Inilah keyakinan iman yg diharapkan, terlebih ketika hidup kita diterpa badai/gelombang kehidupan. Mengacu pada bacaan hari ini, para murid diombang-ambingkan angin taufan yang dashyat sampai ombak masuk ke dalam perahu sehingga mereka lupa bhw Yesus sebenarnya ada bersama dengan mereka.

Senin 29 Juni 2015

Hari Raya Petrus dan Paulus
Kis 12:1-11; Mzm 34:2-9; 2Tim 4:6-8,17-18; Mat 16:13-19

“Unam sanctam catholicam et apsotolicam Ecclesiam – Gereja yang satu kudus katolik dan apostolik.”
Inilah salah satu ciri Gereja Katolik ketika Yesus bersabda kepada Simon: "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya!" Dengan kata-kata ini, Yesus berjanji untuk mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran apostolik dari pengakuan Petrus, Paulus dan para rasul lainnya bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (Mat 16:16; Kis 2:14-26). Yesus sendiri menyebut muridNya itu "Petrus" (Yun: Petros, batu kecil) tapi Ia melanjutkan dengan mengatakan: "di atas batu karang ini (Yun: petra, batu karang besar) Aku akan mendirikan jemaatKu." 

Minggu 28 Juni 2015


Keb 1:13-15.2:23-24; Mzm 37:3-6,30-31; 2 Kor 8:7-9.13-15; Mrk 5:21-43

“Talitha Kum Bangunlah!”
Injil hari ini mewartakan dua orang yang “bangun”: datang dengan penuh “HIK”, harapan iman kasih kepada Yesus.
Pertama: Yairus, kepala rumah ibadat. Ia datang karena anaknya sakit keras dan dalam sakratul maut: "Datanglah dan letakkanlah tanganMu padanya, maka ia akan sembuh dan hidup."
Kedua, Perempuan yang sudah 12 menderita sakit pendarahan. Ia datang kepada Yesus dan percaya bahwa asal ia bisa menjamah jubah Nya saja, pasti ia sembuh.
Dari dua orang inilah, kita belajar untuk “bangun”, setia datang kepada Yesus dengan penuh "hik". Yesus sendiri berbicara dengan penuh harapan iman dan kasih kepada mereka: -Kepada Yairus, Yesus berkata: "Jangan takut, percaya saja!" Kepada perempuan itu, Yesus berkata: "Imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

Sabtu 27 Juni 2015

Kej. 18:1-15; Mat. 8:5-17

“Laudate nomen Domini – Pujilah nama Tuhan.”
Kisah tentang perwira Romawi yang datang kepada Yesus dan memohon kepadanya untuk kesembuhan hambanya yang sakit lumpuh itu sangat penting bagi kita. Ia datang kepada Yesus tidak untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan hambanya. Ia beriman dan berbelarasa:
"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh."
Kalimat inilah juga yang selalu kita katakan sebelum menerima Komuni:
"Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, bersabdalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh!"
Jelas, bahwa perwira Romawi itu merasa tidak pantas menerima Yesus di rumahnya tapi ia tetap datang dan memohon dengan rendah hati kpd Yesus krn ia percaya sepenuh hati kepada kuasa Yesus.

Jumat 26 Juni 2015

Hari Biasa Pekan XII
Kejadian 17:1.9-10.15-22; Mzm 128:1-2.3.4-5; Matius 8:1-4

“O bone Jesu, exaudi me –Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!”
Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta yang dianggap terkutuk (Bdk Imamat 13,14): “Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, ‘Aku mau, jadilah engkau tahir!’ Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.”

Kamis 25 Juni 2015

Pekan Biasa XII
Kej 16:1-12.15-16; Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5; Mat 7:21-29

“Passio Christi, conforta me – Sengsara Kristus, kuatkanlah kami!”
Yesus yang menguatkan kita bersabda: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas."

Yesus mengkontraskan antara orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas dan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir untuk menggambarkan tiap orang yang melakukan sabda-Nya dan yang tidak.

Sabtu 20 Juni 2015

2 Kor. 12: 1-10; Mat. 6:24-34.

"Vaya con Dios – Pergilah bersama Tuhan." 
Dengan Tuhan, kita tidak perlu terlalu kuatir karena Allah yang menyelenggarakan semuanya (Deus providebit). Dengan kata lain: Kita diajak untuk hidup dan bekerja bukan dalam suasana kuatir/getir, takut/kecut, resah/gelisah, bimbang/gamang, bingung/linglung tapi dalam suasana hati yang penuh cinta-cita cita dan sukacita karena yakin bahwa Allah selalu beserta kita (Mat 28:20). 

Jumat 19 Juni 2015

2 Kor.11:18,21b-30; Mat.6:19-23.

“Amo Christum – Aku mengasihi Kristus”.
Inilah salah satu yang saya kenangkan ketika tadi siang mempersembahkan misa kerahiman di Panti Rehabilitasi Narkoba "Kedhaton Parahita" Sentul, bahwasannya kita semua dipanggil untuk menjadi orang "kaya", yang KAsihi Tuhan dan YAkini iman."

"Kaya" sendiri sejatinya tergantung dari perspektif/mata pandang kita karena jelas bahwa "mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu" (Mat 6:22). Ya, kemampuan untuk melihat yang baik dan yang buruk ditentukan oleh "mata". Jika kita memusatkan mata pada harta dunia, misalnya, maka kita akan menikmati hidup senang untuk sesaat tapi keputusan-keputusan yang kita ambil kerap menjadi kabur dan tidak luhur. Bukankah Alkitab mengingatkan: “Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa/mencelakakan” (1 Tim 6:9). 

Kamis 18 Juni 2015

Pekan Biasa XI
2 Kor 11:1-11; Mzm 111:1-2.3-4.7-8; Mat 6:7-15

“Domine, doce nos orare -Tuhan, ajarlah kami berdoa” (Luk 11:1)
Yesus mengajar kita untuk berdoa kepada Allah sebagai Bapa. Adapun beberapa permohonan dalam doa “Bapa Kami” itu: ada yang terkait dengan kekudusan ilahi; ada juga yang terkait dengan kebutuhan insani.

Rabu 17 Juni 2015


Pekan Biasa XI
2 Kor. 9: 6-11; Mzm. 112:1-2,3-4,9; Mat. 6:1-6,16-18

“Caritas Christi Urget Nos - Kasih Kristus yg mendorong kami.”
Yesus bersabda: "Bila engkau ber-Puasa, ber-Doa+ber-Amal, janganlah seperti orang munafik!" Prinsip dasar yg dinyatakan disini berbicara ttg motivasi kita sebagai org beriman haruslah murni (“intentio pura”) dan bukan palsu (“intentio pura pura”) dengan bbrp inti permenungannya, antara lain:

Selasa 16 Juni 2015


Pekan Biasa XI 
2 Kor. 8: 1-9; Mzm. 146:2,5-6,7,8-9a; Mat. 5:43-48.

“Amor vincit omnia–Cinta mengalahkan segala!”
Bicara soal cinta kasih, kita mengingat ajakan Yesus untuk mengasihi musuh.Kasih (agapaō) yg diperintahkan disini ialah kasih yg membebaskan. Kasih itu sejenis dengan tindakan kasih Allah terhadap orang-orang yang memberontak (Yoh. 3:16), sehingga menunjukkan bahwa orang yang mengasihi sedemikian itu adalah benar-benar anak-anak Bapa. Sebagaimana kasih Allah itu sempurna, tidak kekanak-kanakan, demikianlah kita harus berusaha mendewasakan diri di dalam hal ini (bdg. Ef. 5:1, 2).

Senin 15 Juni 2015

2 Kor 6: 1-10; Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4; Mat 5:38-42

“Imago Dei – Citra Allah!”
Ada sebuah ajaran "lex talionis" (mata ganti mata, gigi ganti gigi) yang pada dasarnya mencegah pembalasan yang berlebihan dan tidak main hakim sendiri. Di lain matra, Yesus tidak menentang pelaksanaan keadilan (Rom 13:1-4) tapi Ia menunjukkan “misericordiae vultus-wajah kerahiman” dengan mengasihi musuh (Mat 5:44; Luk 6:27). Bila diperlakukan tidak adil, kita jangan langsung membenci tapi harus menunjukkan reaksi yang memperlihatkan bahwa kita memiliki kasih yang berpusat padaNya sehingga akan menyebabkan banyak orang melihat wajahNya lewat kita (Kej 13:1-13, Kej 14:14 ; Kej 50:19-21, Kej 37:18-28; 1Sam 24:1-23; 26:1-25; Luk 23:34; Kis 7:60).

Minggu 14 Juni 2015

Yeh. 17:22-24 Mzm. 92:2-3,13-14,15-16 2Kor. 5:6-10 Mrk. 4:26-34

“Adveniat regnum Tuum – Datanglah kerajaanMu!” 
Sering kita mendengar pewartaan biblis ttg biji sesawi yang mengilustrasikan bahwa yang kecil itu bisa menjadi besar dan yang biasa itu bisa menjadi luar biasa karena adanya penyelenggaraan ilahi. Nah, berdasarkan iman akan penyelenggaraan ilahi, ternyata ‘sesawi’, yang “SEderhana, SAbar dan manusiaWI" ini mengajak kita memiliki tiga poros iman, antara lain: 

Sabtu 13 Juni 2015

PW Hati Tersuci St. Perawan Maria
2 Kor 5:14-21; Mzm 103:1-2,3-4,8-9,11-12; Mat 5:33-37

“Veritas-Kebenaran!”
Yesus Kristus bersabda: "Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Inilah slh satu ucapanNya yg terkenal (2Kor 1:17; Yak 5:12) dan dapat diartikan dg bbrp cara:

Jumat 12 Juni 2015




HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS
Hos 11:1.3-4.8c-9;Mzm 12:2-3.4bcd.5-6;Ef 3:8-12.14-19; Yoh 19:31-37

"Ametur Ubique Terrarum Cordis Iesu Sacratissimi-Dikasihilah Hati Kudus Yesus di Seluruh Dunia”
Ajaran Alkitab tentang hati manusia sangat kaya: disebutkan lebih dari 1100 kali. Dalam Alkitab, hati itu mengacu pada “suasana batin terdalam” seseorang. Dalam Yer 31:31-34; 32:37-41 dan Yeh 11:17-20; 36:24-27, Allah menjanjikan perjanjian baru yang akan ditandai dengan hati dan semangat baru: ”Aku akan memberi kepadamu hati yang baru, dan menempatkan semangatbaru dalam dirimu; Aku akan menghapus hati yang membatu dari tubuhmu dan aku akan memberikan hati, bukan daging" (Yeh 36:26-27).

Kamis 11 Juni 2015

PW St. Barnabas Rasul
Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6 Mat. 10:7-13.

“Son of encouragement” ( בר - BAR: "anak", נביא - NEBI: "nabi", “NABAS”, 'perdamaian/penghiburan').
Inilah julukan untuk St. Barnabas yg kita kenangkan hari ini yg dalam Kis 4:36 dikatakan sbg ‘Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.”
Barnabas yg berasal dari keluarga imam Yahudi-Siprus, dan Yohanes Markus adalah keponakannya (Kol 4:10), adalah anggota dari gereja Yerusalem, yang menjual miliknya untuk menyumbang grj (Kisah 4:36).

Nah, seperti Yesus yang mengundang Barnabas untuk mewartakan Kabar Baik , kitapun juga diajak pergi dan mewartakanNya dengan tiga dimensi rasuli, antara lain:

Rabu 10 Juni 2015

2 Kor. 3: 4-11; Mzm. 99:5,6,7,8,9; Mat. 5:17-19

“Lex aterna-Hukum sejati!””
Inilah yg mendasari pesan Yesus: "Aku datang bukan untuk meniadakan hukum taurat, melainkan untuk menggenapinya." Maksudnya ialah agar tuntutan hukum Allah yg "Hadir Untuk Kselamatan Umat Manusia" itu dapat dilaksanakan dalam kehidupan (Rom 3:31; 8:4). Adapun hubungan kita dg hukum Allah meliputi bebeapa hal:

Selasa 09 Juni 2015

Pekan Biasa X
2 Kor 1:18-22; Mzm 119:129-133, 135; Mat 5:13-16

“Lumen gentium-Terang para bangsa!”
Inilah salah satu dokumen terpenting Kons Vatikan II yang menegaskan identitas Yesus sekaligus panggilan kita: "Kamu adalah garam dan terang dunia." Tuhan mengajak kita untuk tidak tawar dan pudar, untuk tidak membiarkan diri luntur dan kabur sehingga “nyaris tak terdengar” tapi untuk berani bersaksi di tengah ruwet renteng dan carut marut dunia: memberi rasa tanpa sok kuasa, mencerahkan tanpa menyilaukan.

Senin 08 Juni 2015

2 Kor 1:1-7 ;Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9 ; Mat 5:1-12

“Fiat cor meum immaculatum-Jadikanlah hatiku murni.” 
Inilah salah satu harapan orang yang ingin memperoleh kebahagiaan.
Adapun hari ini, Yesus Kristus bersabda: 
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, ... 
"Berbahagialah orang yang berdukacita...., 
"Berbahagialah orang yang lemah lembut.., 
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran..., 
"Berbahagialah orang yang murah hati..., 
"Berbahagialah orang yang suci hatinya..., 
"Berbahagialah orang yang membawa damai..., 
"Berbahagialah kalian, jika dicela dan dianiaya, difitnah... bersukacita dan bergembiralah..."

Sabtu 06 Juni 2015


St. Norbertus
Tob. 12: 1,5-15,20; Mrk. 12:38-44.

"Intentio pura-Maksud yg murni."
Inilah salah satu ciri org beriman, hidupnya penuh kebaikan dan bukan kejahatan,
penuh ketulusan dan bukan kepalsuan. 
Sebaliknya para ahli Taurat yang notabene adalah tokoh agama malahan kerap ber-"intentio pura pura." Disinilah, Yesus mengingatkan kita agar hati-hati terhadap sikap hidup palsu dan munafik (Mat 23:13-15,23,25,29) yg mengutamakan kebenaran lahiriah semata (Mat 23:25-28). Orang semacam ini tidak didiami oleh Roh Kudus dan kasih karunia-Nya (Rom 8:5-14). Lebih lanjut, Yesus secara tulus memberi perHATIan bagi wanita yang hidup sendirian yg tetap bermurah hati. 

Jumat 05 Juni 2015

Jumat Pertama
Tb 11:5-14; Mzm 146:2abc,7, 8-9a,bc-10; Mrk 12:35-37

“Rex Gentium – Raja Para Bangsa!”
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Menurut Yesus sendiri, Daud telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, Ia adalah jauh lebih tinggi dari semua raja dunia, termasuk Raja Daud sendiri.

Dalam Perjanjian Lama, Daud memang diurapi menjadi raja dan Allah menetapkan perjanjian dengannya. Allah berjanji bahwa kerajaannya akan kekal tak berkesudahan.

Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus, disebut “Putra Daud yang Terurapi”, bahkan dengan jelas Yesus disebut mewarisi tahta Daud (Rom 1:3, 2 Tim 2:8, Mat 1:1-17, Luk 3:23-38).
Namun sebenarnya Yesus jauh lebih tinggi daripada Daud. Ia sudah ada lebih dahulu sebagai Putra Allah Bapa sebelum Daud. Sebagai Mesias, Ia tak hanya datang dari garis Daud tetapi juga lebih besar dari semua penguasa sebelum pun sesudah Dia.

Kamis 04 Juni 2015


Tb 6:10-11;7:1,6,8-13;8:1,5-9; Mzm 128:1-2,3,4-5; Mrk 12:28b-34

“Deus caritas est – Allah adalah kasih.”
Itu sebabnya Yesus mewartakan bhw kita mesti memiliki "KTP" antara lain:

1.K: Karitas:
Perintah utama adl “karitas" (kasih): "Kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu. Inilah kasih yg berpola salib, vertikal dan horisontal.

2.T: Totalitas:
Kasih itu mesti total, dg segenap hati-segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.

3.P: Prioritas:
Kita diajak mengutamakan Tuhan 100 % krn inilah landasan dan ringkasan dari keseluruhan hukum dan perintah Allah.

Rabu 03 Juni 2015

PW Karolus Lwanga Dkk
Tb 3:1-11a,13,16-17; Mzm 25:2-4ab-5ab-7bc,8-9;Mrk 12:18-27

“Vivit Dominus - Allah hidup"
Inilah motto Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM).
Mengapa diberi nama KTM?
Jawabannya, agar kita mampu mengenangkan dan mewartakan misteri cinta yg hidup antara Bapa, Putera danRoh Kudus.

Inilah juga yg disabdakan Yesus:"Allah bukanlah Allah orang mati tp Allah orang hidup.” Hal ini sebagai tanggapan Yesus atas pertanyaan org Saduki mengenai kebangkitan (Kis. 23:8).
Yesus sendiri menegur mereka sebagai “sesat” krn dua alasan, antara lain:

Senin 01 Juni 2015

Pekan Biasa IX
PW Yustinus Martir
Tb 1:1a,2a,3;2:1b-8; Mzm 112:1-6; Mrk 12:1-12

“Miserere mei Deus- Kasihanilah aku ya Allah.”
Mengawali bulan Juni yang kerap disebut bulan “Hati Kudus Yesus” ini, ditampilkan Injil yang mewartakan kemurahan dan kepercayaan Allah kepada kita untuk bekerja bersama di kebun anggurNya.

Perumpamaan ini juga berbicara tentang kesabaran dan keadilan Allah. Berkali-kali Ia mengampuni dan mengasihani para penggarap kebun anggur yg bersalah.

Idealnya:
Anggur sendiri yang adalah lambang “SLJJ”-“Spirit Love Joy Justice” merupakan salah satu panggilan kita sebagai rekan sekerja di kebun anggur Allah yang penuh semangat, kasih, sukacita dan keadilan.