Ads 468x60px

Sabtu 06 Juni 2015


St. Norbertus
Tob. 12: 1,5-15,20; Mrk. 12:38-44.

"Intentio pura-Maksud yg murni."
Inilah salah satu ciri org beriman, hidupnya penuh kebaikan dan bukan kejahatan,
penuh ketulusan dan bukan kepalsuan. 
Sebaliknya para ahli Taurat yang notabene adalah tokoh agama malahan kerap ber-"intentio pura pura." Disinilah, Yesus mengingatkan kita agar hati-hati terhadap sikap hidup palsu dan munafik (Mat 23:13-15,23,25,29) yg mengutamakan kebenaran lahiriah semata (Mat 23:25-28). Orang semacam ini tidak didiami oleh Roh Kudus dan kasih karunia-Nya (Rom 8:5-14). Lebih lanjut, Yesus secara tulus memberi perHATIan bagi wanita yang hidup sendirian yg tetap bermurah hati. 

Adapun, di daerah Bait Suci yg dinamakan Pelataran untuk perempuan, terdapat peti persembahan yg berisi tiga betas peti berbentuk nafiri untuk memasukkan persembahan. Rupanya Yesus terus mengawasi org-org yg memberikan persembahan untuk bbrp waktu dan Ia melihat sejumlah orang kaya memberikan persembahan sebaliknya janda tersebut mempersembahkan uang seharga dua peser/satu duit (satu peser/lepton adl kepingan mata uang terkecil senilai seperdelapan sen; Duit/kodrantēs adl kepingan mata uang Romawi senilai seperempat sen).


Jelasnya, Yesus mengukur persembahan bukan dari jumlah yg dipersembahkan tp dari kasih, pengabdian dan pengorbanan yg terkandung di dalamnya (Luk 21:1-4).
Janda ini telah mempersembahkan jumlah yg paling kecil, tp justru lebih berharga daripada semua persembahan lainnya, sebab dia mempersembahkan semua yang ada padanya.

"Dari Kramat Jati ke Kalisari-
Jadilah org yg murah hati stiap hari."


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/ 54E255C0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar