Ads 468x60px

Minggu 31 Januari 2016

Minggu Biasa IV
Yer 1:4-5.17-19; Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; 1Kor 12:31-13:13; Luk 4:21-30


“O Rex gentium - O Raja para bangsa.”
Dalam kacamata kristiani, Yesus hadir sebagai Raja bagi semua bangsa dengan semangat kenabiannya. Bicara soal nabi, ada banyak macamnya. Dalam dunia sosial: ada nabi modern, misalnya, Romero, Uskup Elsalvador yang ditembak karena menyuarakan keadilan. Ada juga nabi palsu, yang cuma memberikan nasehat dusta untuk menyenangkan raja ( 1 Raj 18). Dalam dunia seni, Kahlil Gibran menulis buku Sang Nabi, dll.

Sabtu 30 Januari 2016

Pekan Biasa III
2 Sam 12:1-7a.10-17; Mzm 51:12-13.14-15.16-17; Mrk 4:35-41

"O Adonai - O Tuhan."
Inilah salah satu gelar Yesus yang dibawakan dalam perayaan natal "YOS-Yayasan Oikumene Surakarta" beberapa hari ini dengan diwarnai pujian dari beberapa gereja di Solo Raya.
Inilah juga yang dihadirkanNya ketika Ia menghardik taufan dan taufan pun diam mendengar gertakanNya. Dengan kata lain: Ia menjadi Tuhan atas diri kita dan semua yang ada di sekitar kita, atau dalam bahasa St Clara, "Deus meus et omnia- Tuhanku dan Tuhan semua."

Disinilah, kita disadarkan tentang maraknya penyertaan ilahi dalam kehidupan insani, "di tengah situasi yang "membahayakan" tetaplah hadir yang "membahagiakan." Jelasnya, hidupNya sungguh membahagiakan karena bisa meredakan keributan dan menenangkan kegaduhan badai/gelombang hidup kita masing-masing.

Jumat 29 Januari 2016

Feat: SKI – Natalan Rasa Indonesia
@SOLO, Spirit Of Loving Others.
2 Sam. 11:1-4a,5-10a,13-17; Mzm. 51:3-4,5-6a,6bc-7,10-11; Mrk. 4:26-34


Bacaan Injil: Mrk. 4:26-34. 
26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." 30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." 33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Kamis 28 Januari 2016

Pekan Biasa III
PW S. Tomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
2 Sam 7:18-19.24-29; Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14; Mrk 4:21-25


"Veritas - Kebenaran."
Inilah salah satu tema pokok yang saya wartakan dalam kotbah Natal Oikumene yang diadakan oleh “YOS – Yayasan Oikumene Surakarta” kemarin di kota Solo,"Spirit Of Loving Others".
Bersamaan dengan upaya untuk menebar mutiara kebenaran, Yesuspun jelas hadir sebagai KEBENARAN.Yesus menyatakan sebuah prinsip yang berlaku dalam KerajaanNya: orang percaya harus terus-menerus mencari dan menebar mutiara kebenaran karena jikalau tidak demikian maka apa yang ada pada mereka itu akan hilang: Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”

Rabu 27 Januari 2016

Pekan Biasa III
2Sam 7:4-17; Mzm 89:4-5.27-28.29-30;Mrk 4:1-20


"In omnibus quaraent Dei - Dalam segala menemukan Tuhan.”

Lewat perumpamaan tentang penabur, Yesus mengajak kita untuk menemukan Tuhan secara kontekstual. Adapun perumpamaan tentang penabur adalah perumpamaan pertama dalam Injil tertua, Markus dengan tiga matra pokoknya, al:

1.Penabur: 
Allah sang penabur, selalu setia dan bermurah hati menaburkan kasihNya kepada setiap orang. Ia selalu berinisiatif menawarkan rahmatNya.

Selasa 26 Januari 2016

Pekan Biasa III
PW S. Timotius dan Titus, Uskup
2 Sam 6:12b-15.17-19; Mzm 24:7.8.9.10; Mrk 3:31-35


"Fraternitas in caritas - Persaudaraan dalam kasih".
Itulah semangat iman hari ini. Kita menjadi "saudara" ("sa": satu, "udara": rahim; "seudara"), bukan melulu karena hubungan darah tapi karena kita ada dalam satu "rahim" yang sama yakni Gereja, berdasar kasih: "Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu!”

Mengacu pada semangat dasar Ardas KAJ yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), ada 3 hal supaya kita "fit et proper", layak menjadi saudara/i NYA, antara lain: 

Senin 25 Januari 2016

Pekan Biasa III
Pesta Bertobatnya S. Paulus, Rasul
Hari Terakhir Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani


Kis 22:3-16;Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-18
"Oportet Illum Regnare - Dia Harus Meraja”.
Itulah salah satu semangat yang saya tulis dalam buku “HERSTORY" (RJK, Kanisius). Bersama dengan pesta hari ini, pertobatan St. Paulus, “Persatuan Antar Umat yang tuLUS", kita juga diajak untuk membuat nama Kristus selalu meraja di hati dan hidup kita. Bagaimanakah caranya?

Minggu 24 Januari 2016

Hari Minggu Biasa III C
Neh 8:3-5a.6-7.9-11; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21



Menjadi kaki dan tangan Tuhan untuk meringankan penderitaan

1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. 4:14 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.

Sabtu 23 Januari 2016

Pekan Biasa II
Hari Ke-6 Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani

2 Sam 1:1-4.11-12.19.23-27; Mzm 80:2-3. 5-7; Mrk 3:20-21


“Do ut des - Saya berbuat sesuatu kepadamu, supaya engkau juga berbuat sesuatu untukku".
Ungkapan Latin ini sangat singkat tetapi punya arti yang mendalam. Maksudnya bahwa kalau kita berbuat kebaikan kepada orang lain, kita kerap berharap akan mendapat balasan langsung dari orang tersebut.

Nah, mengacu pada bacaan hari ini, pola “do ut des” bukanlah standard yang Yesus ajarkan. Yesus menghendaki agar kita punya sikap “memberi tanpa pamrih" (unconditional love-cinta tak bersyarat).

Jumat 22 Januari 2016

1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19.


Bacaan Injil: Mrk. 3:13-19. 
13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. 16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Kamis 21 Januari 2016

Pekan Biasa II
PW S. Agnes, Perawan dan Martir
Hari Ke-4 Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani
1Sam 18:6-9;19:1-7; Mzm 56:2-3.9-10a.10b-11.12-13; Mrk 3:7-12

"Odor sanctitas - Aura Kekudusan".
Itulah yang tampak pada diri Yesus Anak Allah. “KUD”, yakni Karya, Ucapan dan Doa Nya menyebar-pancarkan aura kekudusan sehingga dapat dirasakan oleh banyak orang.
Dengan aura kekudusan inilah, aneka dusta dan nista, kejahatan pun kepalsuan akan tersungkur dengkur dan terlelah kalah.

Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), adapun 3 jalan kekudusanNya, antara lain: 

Rabu 20 Januari 2016

1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6

Bacaan Injil: Mrk. 3:1-6. 
1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. 3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" 4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. 5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Selasa 19 Januari 2016

1Sam. 16:1-13 ; Mzm. 89:20,21-22,27-28 ;' Mrk. 2:23-28


Bacaan Injil: Mrk. 2:23-28. 
23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. 24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, 26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya 27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Senin 18 Januari 2016


Pekan Biasa II
Hari Pertama Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani

1Sam 15:16-23; Mzm 50:8-9,16bc-17,21,23; Mrk 2:18-22

"Intentio Pura - Maksud yang murni "
Inilah salah satu prinsip dasar yang diangkat pada bacaan hari ini ketika Yesus berkata: “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa, tapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Minggu 17 Januari 2016


Hari Minggu Biasa II
Yes. 62:1-5; Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,9-10ac; 1Kor. 12:4-11; Yoh. 2:1-11. 

Bacaan Injil: Yoh. 2:1-11: 
1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." 4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." 5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" 6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. 9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." 11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Sabtu 16 Januari 2016

Pekan Biasa I
1Sam 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm 21:2-3,4-5,6-7; Mrk 2:13-17


"Deus vult - Tuhan menghendakinya!”
Inilah semboyan pokok dari para ksatria Perang Salib yang kerap saya tulis dalam bagian epilog di beberapa buku saya yang diterbitkan Kanisius.

Jumat 15 Januari 2016

Pekan Biasa I
1Sam 8:4-7,10-22; Mzm 89:16-17,18-19; Mrk 2:1-12


"Deus meus est omnia - Tuhanku dan semuanya."
Itulah salah satu semangat iman yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius). Jelasnya, Tuhan selalu datang bagi kita dan bagi semua orang. Ia sembuhkan orang lumpuh yang digotong kepadaNya. Ia juga menyembuhkan banyak orang yang "lumpuh rohani", yang kadang suka berpikir buruk tentang sesamanya.

Kamis 14 Januari 2016

Pekan Biasa I
1Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11.14-15.24-25; Mrk 1:40-45


"Vox Dei - Suara Tuhan."
Adapun hari ini, Yesus yang menyembuhkan orang kusta hadir sebagai "Vox Dei, suara Tuhan di tengah umatNya dengan 3 perintah dasar, antara lain:

Rabu 13 Januari 2016

Pekan Biasa I
1 Sam 3:1-10.19-20; Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Mrk 1:29-39


"Caritas pastoralis – Cinta kasih kegembalaan".
Itulah semangat hidup Yesus yang hadir secara aktual bagi banyak orang. Inilah juga yang sedang kami buat di paroki Cililitan, dengan mengadakan “safari kerahiman”, yakni “napas-anjangsana pastoral”, berkunjung ke setiap lingkungan sembari mengadakan sarasehan dengan umat lingkungan setiap malamnya.

Selasa 12 Januari 2016

Pekan Biasa I
1 Sam 1:9-20; 1 Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk 1:21b-28


"Sanctificetur nomen Tuum - dikuduskanlah namaMu".
Di kompleks seminari menengah di Jakarta yang berlindung pada nama seorang kudus "St Aloysius Gonzaga", saya pernah mengenal sebuah motto yang saya tulis juga dalam buku "TANDA" (Kanisius), yakni: "3S" antara lain:
"Scientas, Sanitas dan Sanctitas – Kecakapan, Kesehatan dan Kekudusan".
Setiap orang beriman diajak untuk selalu cakap, sehat dan hidup kudus.
Yesus juga hadir di rumah ibadat Kapernaum dengan segala kecakapan-kebersihan dan terlebih kekudusanNya. Secara khusus soal kekudusan, bukankah kita juga dipanggil untuk menjadi "Yang Kudus, yang datang dari Allah?"

Senin 11 Januari 2016

Minggu Biasa I
1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-13,14,17,18-19; Mrk 1:14-20


“Venite post me - Mari ikutlah Aku!” 
Itulah pesan pokok hari ini bahwa kita dipanggil menjadi "kolaborator-mitra Allah" di tengah dunia dengan 3 pola dasar, al:

1.”See”: 
Yesus adalah Tuhan yang "melihat": mengenal dan mencintai dunia. Ia benar-benar ilahi tapi juga insani. Ia sangat religius tapi juga bergaul dengan hiruk-pikuk sekitarnya sehingga menjadi semakin manusiawi dan membumi. Ia keluar masuk desa dan kota. Ia naik-turun gunung dan bukit.


Secara khusus hari ini, Ia berjejak - tapak di pesisir danau: Ia berhenti lalu melihat dan menoleh kepada 4 sekawan dari Galilea: Simon-Andreas-Yakobus-Yohanes. Di tengah jerih letih dan kesibukan karya sukaduka di “Galilea” kita masing-masing, bukankah Tuhan juga kerap berhenti lalu menoleh dan melihat kita?

Minggu 10 Januari 2016

Pesta Pembaptisan Tuhan Yesus Kristus
Yes 40:1-5,9-11; Mzm 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit 2:11-14,3:4-7; Luk 3:15-16,21-22

"Asperges Me - Percikilah aku!"
Inilah harapan kita dalam pesta pembaptisan Tuhan. Adapun pembaptisan Yesus oleh Yohanes adalah wujud "kenosis", pengosongan diri-Nya (Flp 2:6-7; Ibr 4:15 ) dengan 3 point permenungan, “L M S”, antara lain:

Sabtu 09 Januari 2016


Sesudah Epifani
1Yoh 5:14-21;Mzm 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh 3:22-30

“In Omnibus Christus - Dalam semuanya adalah Kristus. ”
Itulah keutamaan iman Yohanes Pembaptis yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius). Ia adalah seorang yg mempunya integritas: Ia berhati tulus dan tidak merasa tersaingi dengan kehadiran orang lain. Ia tidak mempunyai aneka intrik-taktik-politik yang kerap memandang orang lain sebagai “saingan/kompetitor.”

Devosi Kerahiman Ilahi


Jumat 8 Januari 2016

Sesudah Epifani
1Yoh 5:5-13; Mzm 147:12-13,14-15,19-20; Luk 5:12-16

“Spes et misericordia – Harapan dan belaskasihan”.
Itulah core values, nilai dasar hari ini. Bicara soal kusta, dalam ranah medis, disebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae. Dalam ranah biblis, kusta disebabkan orang dosa. Dunia kita juga punya kusta-kusta modern: “HEM-Hedonis Egois dan Materialis”, juga ketika hati kita pernah intrik - taktik-konflik dan hal-hal problematik: iri hati-benci-gosipan/prasangka-amarah dan dendam yang kekanak-kanakan.

Misa Awal Tahun PDKK Elisabeth


Kamis 7 Januari 2016



Sesudah Epifani
1Yoh 4:19-5:4; Mzm 72:1-2,14,15bc,17; Luk 4:14-22a

"Caritas in veritate - Cinta kasih di dalam kebenaran." 
Inilah salah satu ensiklik kepausan yang juga merupakan pesan pokok bacaan hari ini bahwa mengasihi Tuhan dan sesama adalah perintah Allah yang utama dan merupakan intisari ajaran Yesus yang terurapi: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik."

Perayaan Natal & Tahun Baru 2016


Rabu 6 Januari 2016



Sesudah Epifani
1Yoh 4:11-18; Mzm 72:1-12,10-11,12-13; Mrk 6:45-52

"Salva nos-Selamatkanlah kami!"
Inilah harapan orang yang beriman.
Sebaliknya, kita melihat sikap para murid yang "kuman, kurang beriman".
Mereka "heran" menyaksikan mukjizat-mukjizat yang menyelamatkan.
Mereka ketakutan menyaksikan Yesus berjalan di atas air ketika perahu mereka sedang diombang-ambingkan angin sakal. Ia melihat dan “datang” untuk menolong mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki relasi akrab dengan Yesus, tidak pernah lepas dari perhatianNya.

Selasa 5 Januari 2016


1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44.

Bacaan Injil: Mrk. 6:34-44. 
34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. 36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." 37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" 38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." 39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. 40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. 41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. 42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. 43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. 44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Talkshow Family Way

Senin 4 Januari 2016

1 Yoh. 3:22-4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25.

Bacaan Injil: Mat. 4:12-17,23-25. 
12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." 17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. 25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.

10 Resolusi Tahun Baru


10 RESOLUSI TAHUN BARU BERSAMA BAPA SUCI PAUS FRANSISKUS
1. Berhenti nggosip.
2. Makan secukupnya dan habiskan yang sudah diambil.
3. Beri waktu / perhatian untuk orang lain.
4. Belanja yang sederhana dan hindari yang mewah.
5. Temui mereka yang miskin.
6. Berhenti menghakimi sesama.
7. Tetap berteman dengan orang yang tidak setuju.
8. Buat komitmen dengan orang lain.
9. Dibiasakan berseru / memohon kepada Tuhan.
10. Be Happy karena Tuhan.

Minggu 03 Januari 2016

Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani)
Yes 60:1-6;Mzm 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef 3:2-3a,5-6; Mat 2:1-12


"Stella Aeterna - Bintang Abadi." 
Inilah salah satu karakter ilahi dari pribadi Yesus yang kehadirannya selalu mencerahkan-meneduhkan dan menghangatkan. Sinarnya menyatukan para gembala yang bersahaja dengan para majus yang bijaksana. Kasihnya mengajak orang yang jauh menjadi dekat, untuk sama-sama datang dan bersembah sujud kepadaNya.

Sabtu 2 Januari 2016

Sabtu Imam dalam Oktaf Natal
PW St. Basilius Agung dan S. Gregorius dari Nazianze, 
Uskup dan Pujangga Gereja
1Yoh 2:22-28; Mzm 98:1,2-3b,3c-4;Yoh 1:19-28


"Nosce te ipsum - Kenalilah dirimu sendiri!"
Inilah kalimat yang tertulis di gerbang pintu masuk Kuil Apollo Yunani. Inilah juga yang menjadi ajakan Yohanes ketika menjawab pertanyaan banyak orang Yahudi hari ini: ‘Siapakah Engkau?’ Adapun Yohanes mewartakan identitas dan kualitasnya secara tulus dan lurus dengan 3 jalan iman, yakni:

Jumat 1 Januari 2016

Jumat Pertama
Hari Raya Maria Bunda Allah - Hari Perdamaian Sedunia
Bil 6:22-27; Mzm 67:2-3,5,6,8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21


"O sancta simplicitas - O kesederhanaan yg kudus!"
Itulah kata-kata yang kerap saya tulis dalam buku bukusayayang bertema Bunda Maria, dari “BBM” (2008) sampai “MOM” (2015). Itulah juga yang kembali terkenang di hari pertama tahun baru ini bersamaan dengan JUMPER-Jumat Pertama sekaligus “Hari Raya Maria Bunda Allah” dan “Hari Perdamaian Sedunia”.

Adapun 3 hal mendasar yang bisa kita maknai untuk semakin beriman bersama Maria, sebuah kesederhanaan yang kudus, al: