Minggu Biasa I
1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-13,14,17,18-19; Mrk 1:14-20
1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-13,14,17,18-19; Mrk 1:14-20
“Venite post me - Mari ikutlah Aku!”
Itulah pesan pokok hari ini bahwa kita dipanggil menjadi
"kolaborator-mitra Allah" di tengah dunia dengan 3 pola dasar, al:
1.”See”:
Yesus adalah Tuhan yang "melihat": mengenal dan mencintai dunia. Ia benar-benar ilahi tapi juga insani. Ia sangat religius tapi juga bergaul dengan hiruk-pikuk sekitarnya sehingga menjadi semakin manusiawi dan membumi. Ia keluar masuk desa dan kota. Ia naik-turun gunung dan bukit.
Yesus adalah Tuhan yang "melihat": mengenal dan mencintai dunia. Ia benar-benar ilahi tapi juga insani. Ia sangat religius tapi juga bergaul dengan hiruk-pikuk sekitarnya sehingga menjadi semakin manusiawi dan membumi. Ia keluar masuk desa dan kota. Ia naik-turun gunung dan bukit.
Secara khusus hari ini, Ia berjejak -
tapak di pesisir danau: Ia berhenti lalu melihat dan menoleh kepada 4 sekawan
dari Galilea: Simon-Andreas-Yakobus-Yohanes. Di tengah jerih letih dan
kesibukan karya sukaduka di “Galilea” kita masing-masing, bukankah Tuhan juga
kerap berhenti lalu menoleh dan melihat kita?
2.”Judge”:
Bukankah jika sesuatu itu lahir dari hati, ia akan berusaha menjangkau banyak
hati yang lain? Dengan hatiNya, Ia “merangkul” 4 sekawan ini: "Mari,
ikutlah Aku." Dalam buku saya "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari"
(Kanisius), kata Yunani untuk mengikuti “ adalah “akoloutheo”: pergi/menempuh
jalan yg sama. Mereka dipanggil untuk ber-“companion” sekaligus
ber-"compassion”:bersekutu hati untuk pergi, berjalan dan hidup sama
seperti Dia, yakni menjadi mitra Allah secara nyata dalam sejarah keselamatan:
dari nelayan menjadi pelayan, dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari
hamba menjadi sahabat. Bukankah Tuhan tidak hanya melihat, tapi Ia juga kerap
menyapa dan memanggil hati kita di tengah kesibukan dan aneka karya harian?
3.”Act”:
Missio est action - perutusan adalah tindakan!” Ya, setelah dilihat dan disapa Yesus, mereka ”just do it”: Mereka segera pergi meninggalkan jalanya. Jala menggambarkan gaya hidup yang lama. Artinya? Kita diajak lekas keluar dari “kubangan dosa” dan hidup menjadi manusia baru setiap harinya: "berubah-berbenah dan berbuah" dengan karya nyata: lebih beriman-bersaudara dan berbelarasa.
Missio est action - perutusan adalah tindakan!” Ya, setelah dilihat dan disapa Yesus, mereka ”just do it”: Mereka segera pergi meninggalkan jalanya. Jala menggambarkan gaya hidup yang lama. Artinya? Kita diajak lekas keluar dari “kubangan dosa” dan hidup menjadi manusia baru setiap harinya: "berubah-berbenah dan berbuah" dengan karya nyata: lebih beriman-bersaudara dan berbelarasa.
Seperti Simon yang dipanggil bersama
Andreas saudaranya dan Yakobus bersama Yohanes yang juga adalah saudaranya,
kita bisa mulai “berubah berbenah dan berbuah" dimulai dengan orang yang
ada di dekat hidup kita juga bukan?
“Ikan louhan di desa Bayat - Ikuti Tuhan
sampai akhir hayat.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1."Confitemini Domino - Bersyukurlah kepada Tuhan."
Hidup dan iman kita semestinya penuh
syukur karena Allah berkenan memanggil dan memilih kita untuk bekerja
bersamaNya: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia!”.
Ia memanggil kita melalui peristiwa biasa dan manusiawi. Ia tidak pernah
mencabut akar kemanusiaan kita namun menyempurnakannya.
Adapun, Yesus memanggil empat orang
murid dengan cara yang hampir sama: Simon dan Andreas beserta Yakobus dan
Yohanes, dipanggil ketika sedang bekerja. Yesus memperlihatkan otoritas-Nya
karena Ia mampu memanggil orang keluar dari pekerjaan mereka dan menjadikan
mereka sebagai murid-Nya.
Menarik juga untuk diperhatikan adalah
bahwa murid-murid tersebut masih bersaudara, dan berasal dari kalangan
orang-orang "biasa", bukan dari kalangan bangsawan. Simon, Andreas,
Yakobus, dan Yohanes adalah orang-orang biasa, namun dipanggil oleh Yesus untuk
tugas yang luar biasa.
Hal indah lainnya, Ia tidak menemui
mereka di rumah ibadah tetapi di pantai, sedang bekerja. Kita diajak menemukan
sapaan ilahi di tengah kesibukan insani karena menjadi murid memang berarti
mematuhi panggilan Yesus tanpa syarat di setiap saat dan tempat.
Panggilan menjadi murid Yesus juga bukan
panggilan untuk menjadi relawan, yaitu bekerja sesuai minat dan waktu kita tapi
berarti menjadi milik-Nya di sepanjang waktu, bukan?
"Dari Koja ke Sungai Gangga-Mari bekerja bagi Kerajaan Surga."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar