Ads 468x60px

Via Veritas Vita



Prolog

“Via, Veritas Vita”


Hampir lima tahun saya melewati ruwet renteng hidup sebagai seorang imam muda di sebuah kota besar bernama Jakarta. Serpihan dan penggalan pengalaman hidup jasmani dan rohani serta pemaknaan hidup karya dan warta, membuat saya lebih mengenal banyak carut marut kehidupan: pelbagai gulat karakter orang, geliat diri sendiri dan lebih mengenal khalwat Allah sendiri. Pengalaman-pemahaman kegiatan hidup seperti, “dokar”: doa dan karya, “tudi”: tugas mengabdi dan studi, dan “bisul”: bina relasi dan juga merasul. “Dokar”, “tudi” dan “bisul” ini saya cecap-kecap dari tengah sampai ujung keramaian, dari pusat sampai pinggir perkotaan, dari kelas seniman, wartawan, hartawan sampai sekedar umat beriman kebanyakan. Dari yang tua-renta sampai yang baru lahir penuh gelak canda, yang kaya sampai yang tidak bisa sekolah karena kurang biaya, dari yang konglomerat sampai yang melarat. Dari yang wanginya semerbak sampai yang baunya seperti bisa ditebak, karena tidak punya banyak bak. Juga pastinya, dari perjumpaan dengan banyak rekan sediosesan dan aneka tarekat penuh berkat, yang diaku dan diampu sebagai “hiraki gereja” sekaligus “kuasa mengajar yang sah”, dengan pelbagai atribut dan kebersahajaannya masing-masing.

Carpe Diem II : Bunda Maria

CARPE DIEM - BUNDA MARIA
FEBRUARI



1 Feb
“Engkau yang terombang-ambing oleh pencobaan, jangan palingkan wajahmu dari Maria, sang Bintang Laut, jika kau ingin perahumu terhindar dari kecelakaan. Jika angin pencobaan melanda, jika kesengsaraan muncul, pandanglah dan mengeluhlah kepada Maria, pembelamu. Ia akan menyelamatkanmu. Bila kemarahan, ketamakan dan cinta kenikmatan menghadang perahumu, berpalinglah kepada Maria. Perhatiannya terarah kepadamu. Jika dosa, kesulitan, kecemasan dan ketakutan akan pengadilan Allah menyedihkan dan membuatmu putus asa, dekatkanlah hatimu pada Maria.” (St. Bernardus)

2 Feb
“Biarkanlah Maria ada dalam bibirmu, dalam hatimu serta dalam doamu. Jangan sampai tidak memperhatikannya.  Ya Maria, mendekatlah pada hatiku dalam segala kemegahanmu.” (St. Gertrudis)

3 Feb
“Dengan senang hati, saya menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang saya tulis, juga seluruh karya sepanjang hidup saya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.” (Pastor F. Suarez).


4 Feb
“Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.” (Pesan Bunda Maria kepada St. Mechtilda).

5 Feb
“Cinta semua ibu yang lain adalah bayangan dibandingkan dengan cinta Maria kepada kita.  Bunda tercinta, selain Allah, engkaulah yang paling mencintai aku daripada yang lain, dan supaya aku bahagia selamanya, tunjukkanlah kepadaku bahwa sesungguhnya engkau adalah Ibuku!  Ya, Bundaku, buatlah agar aku selalu ingat padamu!” (St. Alfonsus Maria de Liguori)