Ads 468x60px

Selasa 01 Maret 2016

Pekan Prapaskah III
Tambahan Kitab Daniel 3:25.34-43; Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9; Mat 18:21-35

“Dimitte nobis debita nostra sicut et nos dimittimus debitoribus nostris - Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.”
Inilah salah satu semangat pengampunan dalam doa Bapa Kami dan pesan iman hari ini bahwa Tuhan selalu “rahim”. Ia bermurah hati dan berbelas kasih. Kita juga diajak untuk selalu ber-“misericordia vultus” – berwajah kerahiman: bermurah hati dan berbelas kasih dengan berani mengampuni, karena setiap relasi manusia biasanya terdiri dari komposisi: 70% memaafkan dan 30% mencintai: “Yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah”.

Senin 29 Februari 2016

Pekan Prapaskah III
2Raj 5:1-15a; Mzm 42:2.3;43:3.4; Luk 4:24-30


“Sentire cum Deo - Sehati dengan Tuhan.”
Itulah tugas seorang nabi, jubir/jurubicaranya Allah  br:“Nabiy”=messenger/prophet=utusan/pembawa kabar). Dalam buku saya, “BBM” (RJK, Kanisius), ada 4 sikap nabi, al: “SAFT”: Siddiq/jujur; Amanah/terpercaya; Fathonah/rajin dan Tabligh/berbagi.

Hari ini, disebutkan nama tiga nabi besar, yakni: 
- Elia ("Yahweh adalah Allah"); 
- Elisa ("Allah adalah keselamatan") dan 
- Yesus (“Yahweh yang menyelamatkan”).

Minggu 28 Februari 2016

Minggu Prapaskah III
Kel 3:1-8a.13-15; Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.11; 1Kor 10:1-6.10-12; Luk 13:1-9
“Dura lex sed lex - Hukum itu keras tapi itulah hukum”.
Inilah salah satu pepatah yang saya tulis dalam buku “Carpe Diem” (RJK, Seize The Day/Reguklah Hari Ini, Kanisius) bersama dengan penegasan Yesus pada Minggu Prapaskah: “Jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa”.

Ya, Ia ternyata bukan hanya mempunyai hukum kasih (“sibarani - SIap BAgikan RAhmat imaNI”) dan hukum pelayanan (“silalahi - SIap Layani yang iLAHI”), tapi Ia juga mempunyai hukum pertobatan (“sitorus - SIap berTObat tRUS”) supaya kita layak "sinaga" (SIap NAik ke surGA).

Hari ini, kita yang tidak mau bertobat (Yun:metanoia, berbalik) disamakan dengan sebuah pohon ara yang tidak berbuah dan siap "ditebang".

Sabtu 27 Februari 2016

Pekan Prapaskah II
Mi 7:14-15.18-20; Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Luk 15:1-3.11-32


“Misericordes sicut Pater- Murah hati seperti Bapa.”
Inilah tema besar Gereja Semesta yang dicanangkan Paus dalam Tahun Kerahiman (8 Des 2015 – 20 Nov 2016).
Mengacu pada buku "The Return of The Prodigal Son" (Henri Nouwen) tentang lukisan Rembrandt dan “lukisan” Lukas (15:11-32) yang saya kupas dalam salah satu buku saya, "XXI - Interupsi" (RJK, Kanisius), adapun kisah “Kembalinya Anak yang Hilang" sarat dengan nilai nilai kerahiman ilahi mempunyai 3 lakon pokok, antara lain: 

Jumat 26 Februari 2016

Pekan Prapaskah II
Kej 37:3-4.12-13a.17b-28; Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Mat 21:33-43.45-46


"MERCY WAY - JALAN KERAHIMAN ILAHI"
Inilah salah satu buku terbaru saya dalam serial "SKI-Sekolah Kerahiman Ilahi" yang akan terbit dalam Pesta Kerahiman Ilahi 2016 ini . Inilah juga jalan iman yang ditegaskan oleh kerahiman Allah lewat kisah Yusuf yang dibuang secara tidak adil oleh para kakaknya karena iri hati dan kasih Yesus yang disalibkan secara tidak adil oleh para imam kepala dan ahli taurat karena sentimen dan iri hati juga. Ketika itulah Kerahiman Tuhan tetap berkarya dan melindungi setiap umatNya serta mengatakan bahwa "batu yang dibuang oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru."

Kamis 25 Februari 2016

Yer 17:5-10; Luk 16:19-31

“Iustitia omnibus - Keadilan untuk semua.”
Inilah salah satu core values yang saya angkat dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius) yang juga menjadi inspirasi hari ini.

Ya, Tuhan datang dengan keadilannya yang paripurna. Adapun tiga cara supaya kita mendapatkan keadilan Tuhan, antara lain:

Rabu 24 Februari 2016

Pekan Prapaskah II
Yer 18:18-20; Mzm 31:5-6.14.15-16; Mat 20:17-28


"Servus servorum - Hamba dari segala hamba".
Inilah salah satu semangat kepausan yang ditampil-kenangkan oleh Gereja Katolik dan Tahta Suci.

Hari ini, Yesus juga mengajak kita menjadi murid yang bersemangat "HAMBA" (Bdk. RJK, Buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari": "Hangat Andal Militan Bahagia Aktual").
Adapun 3 jalan iman seorang murid yang bersemangat "hamba", antara lain: 

Selasa 23 Februari 2016

Pekan Prapaskah II
PW S. Polikarpus, Uskup dan Martir
Yes 1:10.16-20; Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; Mat 23:1-12


“Exempla in terries - Teladan di tengah dunia”.
Inilah harapan Yesus bahwa kita bisa menjadi teladan iman, bukan hanya dengan kata-kata (”verbum”) tapi lebih pada tindakan nyata yang penuh kebaikan (”bonum”). Adapun 3 ajakan Yesus sebagai Sang Teladan Utama, antara lain:

Senin 22 Februari 2016

Pesta Takhta S. Petrus, Rasul 1Ptr 5:1-4; Mzm 23:1-3.4.5.6; Mat 16:13-19


"Pastor bonus - Gembala Baik!"
Inilah salah satu keutamaan dasar yang dikenangkan ketika Gereja merayakan pesta tahta suci kepausan/Santo Petrus. Petrus yang adalah paus pertama kita, "pastor bonus" dan yang identik dengan pemegang "kunci surga" ("Kuasa Untuk Nampakkan Cinta Ilahi") memberikan 3 semangat dasar supaya kita semua juga bisa mempunyai "kunci", "kuasa untuk menampakkan cinta ilahi", antara lain:

Minggu 21 Februari 2016

Hari Minggu Prapaskah II C
Kej 15:5-12.17-18; Flp 3:17-4:1; Luk 9:28b-36


Salib : Jalan Menuju Kemuliaan
9:28b Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. 9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. 9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. 9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. 9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. 9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. 9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." 9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.

Sabtu 20 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
UL 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48
“Deus caritas est - Allah adalah kasih.”
Itulah ensiklik pertama Paus Emeritus Benediktus XVI yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius).
Ya, karena Allah adalah kasih, kita juga diharapkan selalu memancarkan wajah Allah yang penuh dengan vitamin “C “-CINTAKASIH.
Jelasnya, seperti Allah yang menjadi “gift/kado” bagi hidup kita, kita juga diajak menjadi “gift/kado” bagi hidup sesama dan dunia kita.

Dalam buku saya, “TANDA” (RJK, Kanisius), ada dua jalan iman supaya kita bisa menjadi “kado” dan berbagi ”kado”, yakni: "KAsihi dan DOakan", bahkan termasuk kepada orang yang menjadi ”musuh”: menyakiti hati/membenci diri kita: “KAsihilah musuhmu dan berDOalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Mat 5:44).

Jumat 19 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
Hari Pantang

Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Mat 5:20-26



"δικαιοσυνη - diakosune-kebenaran."
Inilah kata Yunani yang mengartikan istilah 'hidup keagamaan' dimana orang kristiani diajak hidup sebagai "orang benar."

Yesus mengharapkan bahwa "hidup keagamaan" (kebenaran) kita haruslah lebih benar daripada "hidup keagamaan" ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang kerap melupakan inti hukum Taurat.

Kebenaran ala orang Farisi dan ahli Taurat hanya bersifat lahiriah dengan mentaati banyak aturan tapi tidak punya kasih yang berpola salib (vertikal kepada Tuhan dan hortisontal pada sesama).

Kamis 18 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
T.Est 3:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8; Mat 7:7-12


“Spes fides et caritas - Harapan iman dan kasih.”
Itulah trilogi sikap Yesus pada hari ini yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius).Setiap kali saya mengingat trilogi ini, saya juga teringat “warung angkringan” di Solo, yakni warung “HIK -Hidangan Istimewa Kampung” yang bagi saya memiliki 3 menu dasar, yaitu “Harapan-Iman-Kasih.”

Adapun di warung “HIK” dari Solo sampai Sragen dan Karang Anyar, kadang ada menu tambahan, yakni sop. “SOP” ternyata juga merupakan pesan pokok iman kita hari ini, al:

Rabu 17 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
Yun 3:1-10; Mzm 51:3-4.12-13.18-19; Luk 11:29-32

"Homo est animale symbolicum - Mns adl makluk yg penuh simbol".
Bukankah hidup kita juga penuh tanda: KTP/Kartu TANDA Penduduk, STTB/Surat TANDA Tamat Blajar, STNK/Surat TANDA Nomer Kendaraan, TANDA cinta-TANDA mata-TANDA tangan-TANDA baca dll. Dlm buku sy, “TANDA” (Kanisius) berarti “Tempat Aku Nampakkan Damai Allah”.

Selasa 16 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15
“Domine, doce nos orare - Tuhan, ajarlah kami berdoa…” (Luk 11:1).


Itulah permintaan para murid kepada Yesus. Bukankah kebanyakan dari kita diajari berdoa oleh orang-orang di sekitar kita? 
Hari ini Yesus juga mengajarkan sebuah doa kepada kita, yakni doa “Bapa Kami.” Bisa jadi, doa Bapa Kami (Bhs Latin:Pater Noster, bhs Yunani: Πάτερ ἡμῶν) adalah doa yang paling terkenal dalam sejarah agama Kristiani. Doa ini sendiri diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani karena pengaruh Helenisme.

Senin 15 Februari 2016

Pekan Prapaskah I
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8.9.10.15; Mat 25:31-46


"Fido et acto - Imani dan lakukan!
Inilah yang menjadi pesan Yesus hari ini tentang "penghakiman terakhir", bahwa Yesus bukan cuma datang sebagai "Yang Baik", tapi sekaligus sebagai "Yang Adil". Ia memisahkan "kambing" dengan "domba", penghuni surga dan neraka, yang mendapatkan berkat dan yang mendapat kutuk.

Minggu 14 Februari 2016

Minggu Prapaskah I
Valentine Day: Hari Kasih Sayang

UL 26:4-10; Mzm 91:1-2.10-11.12-13.14-15; Rom 10:8-13; Luk 4:1-13


“Vade Retro satana - Enyahlah iblis!”
Inilah semangat iman ketika Yesus mengalahkan cobaan iblis. Nama lain iblis adalah setan (Arab: Satana, musuh), yang muncul dengan 3 karakter dasar seperti yang pernah saya tulis dalam buku “TANDA” (RJK, Kanisius), al:

Sabtu 13 Februari 2016

Sesudah Rabu Abu
Yes 58:9b-14; Mzm 86:1-2.3-4.5-6; Luk 5:27-32


“Via fides et spes - Jalan iman dan harapan”.
Itulah dua hal yang diberikan Yesus pada Lewi. Lewi sendiri adalah seorang pemungut pajak (Yun: Publicani) dari masy Yahudi, dimana hasil pajaknya akan diserahkan kepada bangsa Romawi. Dua pajak yang harus dibayarkan al: pajak kepala (tributum capitis) dan pajak tanah (tributum soli). Selain pajak utama, msh ada pajak pajak untuk barang yang memakai transportasi laut dan darat, al: pakaian-makanan-barang kerajinan dan budak.
Adapun pemungut cukai di-cap buruk karena: pajak memberatkan masyarakat; pajak itu diberikan untuk bangsa Romawi yang dianggap musuh rakyat; cara yang digunakan kerap tidak adil. 

Jumat 12 Februari 2016

Sesudah Rabu Abu - Pantang
Yes 58:1-9a; Mzm 51:3-4.5-6a.18-19; Mat 9:14-15



“Fides cum ecclesia - Beriman bersama Gereja.”
Ya, bersama iman Gereja Universal, hari ini kita memasuki hari Jumat di masa Prapaska, dimana Gereja mengatakan “seluruh hari Jumat sepanjang tahun dan selama Masa Prapaska adalah hari-hari tobat” (CIC.1250). Dalam "Lima Hukum/Lima Perintah Gereja", ada juga perintah ke-3, yakni: "Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang ditentukan”.

Memang sejak abad XII serta mengacu pada Kitab Hukum Kanonik (No.1249-1253) dan Statuta Keuskupan Regio Jawa No.111, ditentukan bahwa puasa dan pantang wajib pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, serta pantang ditambah pada 7 Jumat selama Prapaskah untuk mengenangkan bahwa Yesus wafat pada hari Jumat.

Kamis 11 Februari 2016

Sesudah Rabu Abu
PF S.P. Maria di Lourdes
Hari Doa untuk Orang Sakit Sedunia
UL 30:15-20; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 9:22-25

“Via caritas - Jalan cintakasih.”
Itulah salah satu semangat iman hari ini, dimana Musa memberikan “via caritas” dg "3M", MengasihiNya-Mendengarkan suaraNya dan Mempautkan hati padaNya.
Adapun Yesus juga memberikan “via caritas” dengan metode “3 M” yang lebih militan seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (RJK, Kanisius), al:

Rabu 10 Februari 2016

Rabu Abu
Yl 2:12-18; Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17; 2Kor 5:20-6:2;Mat 6:1-6.16-18

“Pulvis et umbra sumus - Kita hanya debu dan bayangan.”
Abu adalah lambang biblis dari sesal dan tobat. Sejak lama, bahkan berabad-abad sebelum Kristus, abu menjadi tanda tobat (Yun 3:6, Est 4:13, Ayb 42:6, Dan 9:3). Gereja Perdana pun mewariskan penggunaan abu untuk alasan yang sama seperti yang dikatakan Eusebius dan secara khusus Tertulianus dalam De Poenitentia: "pendosa yang bertobat harus “hidup tanpa bersenang-senang dengan mengenakan kain kabung dan abu.”
Adapun 3 semangat iman pada hari Rabu Abu, antara lain:

Selasa 09 Februari 2016

Pekan Biasa V
1Raj 8:22-23.27-30; Mzm 84:3.4.5.10.11; Mrk 7:1-13


“Bonum et malum – Kebaikan dan kejahatan”.
Hati yang tulus melahirkan kebaikan, tapi hati yang penuh akal bulus melahirkan kejahatan. Bukankah dunia kita marak oleh ”kejahatan” ketika hukum semarak dipermainkan dan ketulusan berarak dipinggirkan? Jelasnya, kita mengalami apa yang disebut Vaclav Havel, ”the aesthetics of banality” (pendangkalan makna), ketika kita juga hidup dan beriman dalam suatu kesadaran palsu karena iman kita terpisah dari hidup harian dan nurani.

Senin 08 Februari 2016

Hari Imlek / Sinchia - Tahun Baru Tionghoa
Pekan Biasa V
1Raj 8:1-7.9-13; Mzm 132:6-7.8-10; Mrk 6:53-56


"Gratias agimus tibi - Kami bersyukur kepadaMu."
Penginjil Markus memberikan pandangan sekilasmengenai suasana syukur yang pasti sudah muncul apabila Yesus tiba di suatu daerah. Orang banyak selalu datang mendekat dan bergegas membawa orang yang sakit dan memohon kepadaNya.

Pastinya, kita melihat bahwa aspek perjuangan iman dari orang yang ingin mendapat kesembuhan sangatlah menentukan. Mereka melakukan 3 hal dengan penuh syukur, antara lain:

Minggu 07 Februari 2016

Minggu Biasa V 
Yes 6:1-2a.3-8; Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8; 1Kor 15:1-11; Luk 5:1-11


“Duc in altum - Put out into the deep – Bertolaklak ke tempat yang lebih dalam!"
Sabda Tuhan kepada murid-murid-Nya di pantai danau Galilea 2000-an tahun yang lalu, terdengar nyaring sekarang ini pula. Dengan kata-kata tersebut, kita diajak untuk memberi makna mendalam pada peristiwa kebersamaan kita, karena Gereja hadir sebagai peristiwa dimana Tuhan senantiasa menjadi Immanuel, setia menyertai kita.

Sabtu 06 Februari 2016

Pekan Biasa IV
Sabtu Imam
PW S. Paulus Miki dan teman-temannya, Martir
1 Raj 3:4-13; Mzm 119:9.10.11.12.13.14; Mrk 6:30-34


“In nomine Dei feliciter – Dalam nama Tuhan semoga berbuah”.
Itulah salah satu harapan yang ditampakkan Yesus yang juga saya tulis dama buku “Mimbar Altar” (RJK, Kanisius). Harapan yang penuh semangat inilah yang menjadi dasar dari karya dan warta Yesus bersama para muridNya sehingga mereka selalu membawa semua warta dan karyanya dalam nama Tuhan.

Jumat 05 Februari 2016

Pekan Biasa IV
PW S. Agata, Perawan dan Martir
Jumat Pertama Februari
Sir 47:2-11; Mzm 18:31.47.50.51;Mrk 6:14-29

“Virtus stat in medio - Keutamaan itu berada di tengah”.
Itulah salah satu filosofi instrospeksi yang saya tulis dalam buku “BBM” (RJK, Kanisius): Ia tidak condong ke kiri/kanan karena ia tidak berlebihan, contohnya, keberanian adalah keutamaan: Ia ada di antara kepengecutan dan kenekadan.

Kamis 04 Februari 2016

1 Raj. 2:1-4,10-12; 1Taw. 29:10,11ab,11d-12a,12bcd;Mrk. 6:7-13.


Bacaan Injil: Mrk. 6:7-13: 
7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. "

Rabu 03 Februari 2016

Pekan Biasa IV
PF S. Blasius, Uskup dan Martir

2 Sam 24:2.9-17; Mzm 32:1-2.5.6.7; Mrk 6:1-6

"Prophetic - Kenabian."
Inilah salah satu tugas dasar Yesus ditengah dunia. Ia tidak hanya datang sebagai "raja/imam" tapi juga digambarkan sebagai seorang nabi (Mrk 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; Kis 3:20-23).

Selasa 02 Februari 2016

Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Mal. 3:1-4 atau Ibr. 2:14-18; Mzm. 24:7,8,9,10; Luk. 2:22-40 (Luk. 2:22-32).



Bacaan Injil: Luk. 2:22-40 (Luk. 2:22-32). 
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri ,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." 36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Senin 01 Februari 2016

Pekan Biasa IV
2 Sam 15:13-14.30;16:5-13a; Mzm 3:2-3.4-5.6-7; Mrk 5:1-20

IHS”.
Itulah salah satu slogan iman kita yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), yang berarti “In Hoc Signum - Dalam Tanda Ini”.

Ya, Yesus datang sebagai “tanda” bagi dunia, tanda kebaikan yang mengalahkan kejahatan, tanda cinta yang mengalahkan sengketa dan tanda ketulusan yang mengalahkan kebusukan dengan segala akal bulus dunianya. Kehadiran Yesus sebagai “sign” yang “significant” bahkan bisa juga menghancurkan “legion”, segerombolan roh jahat yang kadang meracuni tubuh kita. Adapun trilogi dasar kehadiran Yesus, antara lain: