Pekan Prapaskah I
Hari Pantang
Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Mat 5:20-26
Hari Pantang
Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Mat 5:20-26
"δικαιοσυνη
- diakosune-kebenaran."
Inilah
kata Yunani yang mengartikan istilah 'hidup keagamaan' dimana orang kristiani
diajak hidup sebagai "orang benar."
Yesus
mengharapkan bahwa "hidup keagamaan" (kebenaran) kita haruslah lebih
benar daripada "hidup keagamaan" ahli-ahli Taurat dan orang Farisi
yang kerap melupakan inti hukum Taurat.
Kebenaran
ala orang Farisi dan ahli Taurat hanya bersifat lahiriah dengan mentaati banyak
aturan tapi tidak punya kasih yang berpola salib (vertikal kepada Tuhan dan
hortisontal pada sesama).
Mereka
tampaknya memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan nyatanya hati mereka jauh
daripada Dia; dari luar tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak
mengasihi Allah.
Jelasnya, motivasi mereka untuk menaati Allah tidak bersumber dari iman yang "asli": hidup dan tulus tapi iman yang "palsu": mati dan penuh akal bulus(Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
Jelasnya, motivasi mereka untuk menaati Allah tidak bersumber dari iman yang "asli": hidup dan tulus tapi iman yang "palsu": mati dan penuh akal bulus(Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
Disinilah,
Yesus mengatakan bahwa kebenaran yang dikehendakiNya adalah yang bukan sekedar
tindakan lahiriah/formalitas belaka tapi harus selaras dengan hidup yang
berkualitas, dimana doa-ucapan dan karya nyata kita penuh dengan “hik”, harapan
iman dan kasih kepada sesama.
Di lain
segi, kita diajak untuk menghidupi "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan" (Yak 1:25),
"hukum utama" (Yak 2:8),
"hukum Kristus" (Gal 6:2) dan
"hukum Roh" (Roma 8:2)
"hukum utama" (Yak 2:8),
"hukum Kristus" (Gal 6:2) dan
"hukum Roh" (Roma 8:2)
dimana
harapan keselamatan itu terpadu antara iman+perbuatan kasih kepada sesama
dimana perbuatan kasih itu menjadi wujud syukur dan kesaksian sebagai orang
beriman (Yak 2:17).
"Dari
Matraman ke Pangkalan Jati- Jadilah orang beriman yang sejati."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1."Homo homini lupus - Manusia adalah serigala bagi sesamanya!"
Inilah
kenyataan yang kadang terjadi di negara kita yang katanya beragama. Kita senang
melihat setiap jumat: banyak mesjid penuh, setiap minggu: pelbagai gereja hiruk
pikuk oleh pelbagai ritus dan kultus keagamaan. Tapi kita juga gamang melihat
di balik kemegahan perayaan keagamaan: yang suka ke gereja tapi malas kerja,
yang suka berkata halus ternyata penuh akal bulus, yang suka sholat tapi suka
menghojat, yang bawa kitab suci ternyata juga getol korupsi, yang suka bicara
pelayanan tapi malahan penuh dengan skandal dan ke-irihati-an.
Jelaslah
bahwa "sensus fidelium/citarasa iman" kerap kalah oleh "sense of
markets/citarasa pasar", dimana beragama tidak menjamin orang menjadi
beriman, karena beragama kadang penuh dengan "tata lahiriah"
sedangkan beriman lebih pada "tata laku": cara pikir dan cara hidup.
Mengacu
pada bacaan injil hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, kamu
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Disinilah,
kita diajak untuk jujur melihat dan menelanjangi seperti apa kualitas iman kita
sebagai orang beragama selama ini, jangan-jangan agama hanya menjadi kosmetik
belaka, karena kita sibuk dengan tampilan lahiriah dan permukaan saja. Adapun 3
mentalitas buruk yg kadang dibuat org farisi dan ahli taurat yang juga kadang
kita buat, antara lain:
A."Tomat
- sekarang TObat besok kumat":
Kita menjadi pribadi yang labil, yang terus suka berkubang dalam kegelapan dosa dan tidak tegas bertobat secara total.
Kita menjadi pribadi yang labil, yang terus suka berkubang dalam kegelapan dosa dan tidak tegas bertobat secara total.
B."Dele
- esuk DEle sore tempe lambe domble mencla mencLE":
Kita tidak bisa menjadi orang yang berkomitmen dan mudah berdusta demi kepentingan sendiri.
Kita tidak bisa menjadi orang yang berkomitmen dan mudah berdusta demi kepentingan sendiri.
C."Blangkon
- Bisa kotBah tidak bisa nglakoni":
Kualitas hidup kita hanya pada perkataan tapi tidak dalam kenyataan. Ini bisa terjadi ketika iman terpisah dari hidup harian, kita hanya sibuk berkata-kata baik tapi lupa untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Bertobatlah!
Kualitas hidup kita hanya pada perkataan tapi tidak dalam kenyataan. Ini bisa terjadi ketika iman terpisah dari hidup harian, kita hanya sibuk berkata-kata baik tapi lupa untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Bertobatlah!
"Cari
baju di Pasar Semanan - Mari maju sebagai orang beriman."
2.Providentia divina – Penyelenggaraan Ilahi”.
Bersama
dengan datangnya hari Jumat (“Hari Tobat” dan “Hari Pantang”), saya terkenang
ketika saya berkarya di Paroki St Maria Fatima Sragen di Kevikepan Surakarta,
kadang sehabis mempersembahkan misa harian, saya diajak menyantap seporsi soto
kwali (“kwalitas ilahi - quales dives”).
Nah,
tiga syarat mendasar yang diajukan Yesus supaya kita juga bisa menyadari
penyelenggaraan ilahi sekaligus memiliki kualitas ilahi, al:
A.Integritas:
Keutuhan
Hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga!" Ya, bukankah orang Farisi dan ahli Taurat (yang terkenal sebagai orang yang taat dan tertib dalam hukum Taurat), cenderung merasa diri paling benar dan suci sehingga mudah merendahkan dan memandang buruk orang lain, bahkan selalu mencari-cari kesalahan orang lain (Mat 12:10; Mrk 12:13-17)?
Hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga!" Ya, bukankah orang Farisi dan ahli Taurat (yang terkenal sebagai orang yang taat dan tertib dalam hukum Taurat), cenderung merasa diri paling benar dan suci sehingga mudah merendahkan dan memandang buruk orang lain, bahkan selalu mencari-cari kesalahan orang lain (Mat 12:10; Mrk 12:13-17)?
Pastinya,
kecakapan budi tidak menjamin keutuhan hati dan kebijaksanaan diri. Ibadat dan
pengetahuan suci tidak menjamin kita menjadi benar-benar suci. Disinilah, kita
diajak untuk beriman secara penuh-utuh dan menyeluruh, menyeimbangkan hidup doa
dan karya, studi dan tugas mengabdi secara integral, dimana hidup doanya
menjadi dasar dalam semua hidup karya, dan hidup karya menjadi buah-buah nyata
dari hidup doanya.
B.Sanctitas:
Kesucian
Seperti Yesus yang mengajak kita untuk selalu hidup suci dan berdamai dengan sesama sebelum berdoa kepada Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup suci
Seperti Yesus yang mengajak kita untuk selalu hidup suci dan berdamai dengan sesama sebelum berdoa kepada Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup suci
C.Veritas:
Kebenaran
Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai “Via Veritas Vita-Jalan Kebenaran dan Hidup”, bukan? Nah,kitapun juga diajak mewartakan kebenaran ilahi.
Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai “Via Veritas Vita-Jalan Kebenaran dan Hidup”, bukan? Nah,kitapun juga diajak mewartakan kebenaran ilahi.
“Cari
angsa di Pasar Baru - Kalahkan dosa dengan hati yang baru.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui (@RomoJostKokoh).
Tuhan memberkati dan Bunda merestui (@RomoJostKokoh).
3.SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi
a.Sabtu 20 Febr 2016
08.00 - 12.00
@ Aula SD Theresia Jkt
a.Sabtu 20 Febr 2016
08.00 - 12.00
@ Aula SD Theresia Jkt
b.Sabtu 20 Febr 2016
13.00 - 17.00
@ Gereja Maria Kusuma Karmel (MKK) Jkt
Feat: Edward Chen dkk
13.00 - 17.00
@ Gereja Maria Kusuma Karmel (MKK) Jkt
Feat: Edward Chen dkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar