Ads 468x60px

Carpe Diem II : Bunda Maria

CARPE DIEM - BUNDA MARIA
FEBRUARI



1 Feb
“Engkau yang terombang-ambing oleh pencobaan, jangan palingkan wajahmu dari Maria, sang Bintang Laut, jika kau ingin perahumu terhindar dari kecelakaan. Jika angin pencobaan melanda, jika kesengsaraan muncul, pandanglah dan mengeluhlah kepada Maria, pembelamu. Ia akan menyelamatkanmu. Bila kemarahan, ketamakan dan cinta kenikmatan menghadang perahumu, berpalinglah kepada Maria. Perhatiannya terarah kepadamu. Jika dosa, kesulitan, kecemasan dan ketakutan akan pengadilan Allah menyedihkan dan membuatmu putus asa, dekatkanlah hatimu pada Maria.” (St. Bernardus)

2 Feb
“Biarkanlah Maria ada dalam bibirmu, dalam hatimu serta dalam doamu. Jangan sampai tidak memperhatikannya.  Ya Maria, mendekatlah pada hatiku dalam segala kemegahanmu.” (St. Gertrudis)

3 Feb
“Dengan senang hati, saya menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang saya tulis, juga seluruh karya sepanjang hidup saya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.” (Pastor F. Suarez).


4 Feb
“Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.” (Pesan Bunda Maria kepada St. Mechtilda).

5 Feb
“Cinta semua ibu yang lain adalah bayangan dibandingkan dengan cinta Maria kepada kita.  Bunda tercinta, selain Allah, engkaulah yang paling mencintai aku daripada yang lain, dan supaya aku bahagia selamanya, tunjukkanlah kepadaku bahwa sesungguhnya engkau adalah Ibuku!  Ya, Bundaku, buatlah agar aku selalu ingat padamu!” (St. Alfonsus Maria de Liguori)


6 Feb
“Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria.”  (St. Bernardus)

7 Feb
“Kebahagiaan kekal hanya dapat  diperoleh melalui perantaraan Maria.  Tak seorangpun akan luput dari bahaya dan dikaruniai rahmat, tanpa bantuan Maria.” (St. Germanus)

8 Feb
“Bunda Maria adalah suatu tempat penginapan bagi para pendosa.”  (St. Ephraim)

9 Feb
“O Theotokos, Engkaulah pokok anggur yang benar yang telah melahirkan buah hidup. Kami mohon, yang mulia Ibunda, bersama para rasul dan semua orang kudus, kasihanilah jiwa kami.” (Theotokion Abad VI)

10 Feb
“Terpujilah Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang memenuhi engkau, ya Perawan dari Nazaret, dengan segala rahmat rohani dalam Kristus. Dalam Dia, engkau dikandung tanpa noda dosa! Telah dipilih sejak semula untuk menjadi Bunda-Nya, engkau ditebus dalam Dia dan melalui Dia lebih dari segala manusia lainnya!  Dilindungi dari warisan dosa asal, engkau dikandung dan datang ke dalam dunia dalam keadaan rahmat. Penuh rahmat! Kami mengagungkan misteri iman yang kami rayakan pada hari ini.”  (Paus Yohanes Paulus II, 1982)

  
11 Feb - Pesta St. Perawan Maria dari Lourdes
“Orang-orang sakit yang terkasih, aku mengunjungi kalian untuk menyampaikan pikiran tentang devosi hanya kepada Maria, sukacita hati kita, penghibur semua orang menderita.  Bahkan, jika kita dicoba lewat kesakitan, kita tetap bersukacita di dalam Tuhan kita, yang menyelimuti kita dengan pakaian-pakaian keselamatan dan jubah-jubah kebenaran, agar kita mampu mengubah penderitaan kita menjadi persembahan cinta kasih, meneladani Bunda kita Maria, mitra Penebus.  Semoga Maria menyuburkan di dalam diri kalian perasaan-perasaan tulus dan harapan, dan semoga ia menguatkan pula berkat yang aku berikan kepada kalian dari lubuk hatiku.” (Paus Yohanes Paulus II, Roma, 10 Desember 1980)

 12 Feb
“Langit dan bintang, bumi dan sungai, siang dan malam bergembira karena engkau, Santa Perawan Maria.  Dengan perantaraanmu mereka dipulihkan dalam keindahannya yang semula, diperkaya dengan rahmat baru yang tak terkatakan.”  (St. Anselmus)

13 Feb
“Maria menerima berkat dari Tuhan dan kasih sayang dari Allah Penyelamat.” (Ofisi Singkat SP Maria)

14 Feb
“Engkau melahirkan Penciptamu, namun engkau perawan selalu.”  (Ofisi Singkat SP Maria)

15 Feb
“Andai saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah telah mengakibatkan kematiannya”. (St. Anselmus)

16 Feb
“Dukacita Maria demikianlah dahsyat, hingga jika saja dukacita itu dibagi-bagikan di antara manusia, masing-masing bagian sudah cukup untuk menyebabkan kematian.” (Bernardinus dari Siena)

17 Feb
“Siapa pun yang hadir di Bukit Kalvari, sebagai saksi atas kurban agung Anak Domba Tak Bercela, akan melihat dua altar besar, yang satu adalah Tubuh Yesus, yang lain adalah Hati Maria, karena, di bukit itu, pada saat yang sama Putranya mempersembahkan TubuhNya dengan wafatNya, Bunda Maria mempersembahkan jiwanya dengan belas kasihannya.” (Arnoldus dari Chartres)

18 Feb
“Sementara para martir lain menderita dengan mengurbankan nyawa mereka sendiri, Santa Perawan Maria menderita dengan mengurbankan nyawa Putranya, nyawa yang dikasihinya jauh melampaui nyawanya sendiri.” (St. Antonius)

19 Feb
“Maria menyaksikan penderitaan mereka, juga menderita bagi setiap puteranya; sebab ia mengasihi mereka semuanya. Ia menderita dalam jiwanya apa yang diderita putera-puteranya dalam tubuh mereka.” (St. Agustinus)

20 Feb  
“Yesus menderita dengan daging-Nya dan Bunda Maria dengan hatinya.” (Beato Amadeus).

21 Feb
“Luka-luka itu - yang tersebar di sekujur tubuh Kristus - semuanya dipersatukan dalam hati Maria.” (St. Bonaventura)



22 Feb  
“Benar demikian, O Tuhan, bahwa dalam karya penebusan manusia Engkau menderita seorang diri, tak ada seorang pun yang berbelas kasihan kepada-Mu dengan pantas; hanya ada seorang wanita menyertai Engkau, dan ia adalah Bunda-Mu sendiri; ia menderita dalam hatinya segala yang Engkau derita dalam Tubuh-Mu.” (Richard dari St. Laurensius)

23 Feb
“Bunda dukacita, menyaksikan dengan pilu derita sengsara Putranya terkasih, menderita lebih dahsyat daripada jika ia sendiri yang harus menanggung segala sengsara Kristus.” (Beato Amadeus)


24 Feb
“Agar dapat memahami dahsyatnya dukacita Maria pada saat wafat Putranya, kita perlu memahami besarnya kasihnya kepada-Nya.” (Kornelius a Lapide)

25 Feb
“Karena tidak ada kasih seperti kasihnya, maka tidak ada dukacita seperti dukacitanya. Dan jika kasih Maria terhadap Putranya demikian dahsyat, maka pastilah dahsyat pula dukacitanya saat ia kehilangan Putranya oleh karena wafat-Nya.” (Richard dari St. Victor)

26 Feb
“Dimana terdapat kasih terbesar, di sana pula terdapat dukacita terdahsyat.” (Beato Albertus Agung)

 27 Feb
“O ibu yang paling menderita di antara segala ibu, tidak mungkin ditemukan dukacita yang lebih pilu daripada dukacitamu; sebab tidak mungkin ditemukan putra yang lebih terkasih daripada Putramu.” (St. Bonaventura)

28 Feb
“Ah, tak akan pernah ada putra yang lebih menawan hati di dunia ini daripada Yesus, dan juga tidak akan pernah ada ibu yang mengasihi putranya lebih lemah lembut daripada Maria! Jadi, karena di dunia ini tidak pernah ada kasih seperti kasih Maria, bagaimana mungkin dapat ditemukan dukacita seperti dukacita Maria?” (Richard dari St. Laurentius)      

29 Feb
“Mengatakan bahwa dukacita Maria jauh melampaui segala penderitaan para martir lainnya yang digabung menjadi satu, sebetulnya masih mengungkapkan misteri ini dengan terlalu sedikit.” (St. Ildephonsus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar