Ads 468x60px

Minggu 14 Juni 2015

Yeh. 17:22-24 Mzm. 92:2-3,13-14,15-16 2Kor. 5:6-10 Mrk. 4:26-34

“Adveniat regnum Tuum – Datanglah kerajaanMu!” 
Sering kita mendengar pewartaan biblis ttg biji sesawi yang mengilustrasikan bahwa yang kecil itu bisa menjadi besar dan yang biasa itu bisa menjadi luar biasa karena adanya penyelenggaraan ilahi. Nah, berdasarkan iman akan penyelenggaraan ilahi, ternyata ‘sesawi’, yang “SEderhana, SAbar dan manusiaWI" ini mengajak kita memiliki tiga poros iman, antara lain: 

1. Berakar dalam CINTA: Tuhan setia mengasihi kita mulai dari hal-hal yang terkecil. Ia menjadi ‘PAM’, pupuk yang menyuburkan – air yang menyegarkan – matahari yang menghangatkan. Inilah “akar”, kekuatan dasar bahwa Allah telah lebih dahulu mencintai kita.

2. Bertumbuh dalam SUKACITA: Sesawi (sinapis nigra) adalah sejenis sayuran berwarna hitam dan paling banyak tumbuh di wilayah selatan dan timur negara Mediterania-Mesopotamia, dan kerap dipergunakan sebagai penyedap masakan. Ukurannya memang sangat kecil, dengan diameter sekitar 0.5 cm. Namun biji ini dapat tumbuh menjadi pohon besar. Nah, sebagaimana biji sesawi yang merupakan biji terkecil dapat tumbuh dan menjadi pohon yang terbesar demikian juga Kerajaan Allah. Meskipun pada mulanya kecil namun akhirnya akan tumbuh menjadi besar (Dan 4:12 dan Yeh. 17:23 dan 31:6). Inilah yang seharusnya membuat hidup kita penuh sukacita.

3. Berbuah dalam KARYA NYATA: Seperti sesawi yang memiliki cabang yang lebat hingga burung-burung di udara dapat bersarang nyaman padanya, kita juga diajak menjadi rumah yg meneduhkan karena "Kerajaan Allah itu bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus". (Rm 14:17), maka perjuangan merajakan Allah harus ditandai dengan pelbagai kebaikan yang nyata: real dan kontekstual.

“Cari mangga di Taman Sari – Ciptakanlah surga setiap hari.”

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh

Pin HIK 7EDF44CE/54E255C0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar