Ads 468x60px

Menjadi Wakil Rakyat

Esensi dari wakil rakyat adalah sebagai “...hoi aristoi atau para bangsawan muliawan, yang terpilih bukan melulu karena asal-usulnya, melainkan karena luhurnya budi pekerti, perhatian, kemampuan, kepekaan, kesusilaannya. Kerenanya harus tanggap terhadap sifat dan keadaan bangsa serta tanah airnya, paham terhadap pemerintahan, paham dan mendalami panas-perih, kesulitan dan penderitaan bangsa, paham terhadap gejolak nasional dan internasional, meyakini kewajiban dan tanggung jawabnya, penuh kesetiaan terhadap kesanggupan dan sumpahnya”.
Wawasan yang joss, integritas moral yang kokoh, serta komitmen yang mendalam untuk memikirkan kebutuhan orang banyak, bukan melulu menjadi prasyarat wakil rakyat saja. Setiap orang dalam kedudukannya masing-masing, tentu mengandung unsur yang menyangkut wawasan demi kesejahteraan bersama. Dengan kata lain, setiap jabatan tentu menyangkut dimensi politis. Dengan demikian diharapkan agar seseorang memiliki perangkat intelektual yang memadai, integritas mental yang solid, serta memiliki komitmen yang mendalam untuk turut memikirkan hajat hidup orang banyak dan mengandung tanggung jawab dalam relasinya dengan orang lain. Itulah yang menjadi panggilan setiap orang, yang diharapkan dapat diwujudkan dalam macam-macam profesi yang diembannya. Itulah juga panggilan bagi kita, seorang Katolik di sebuah rumah bersama bernama Republik Indonesia untuk menjadi seorang pahlawan dalam keseharian kita, entah di keluarga, di gereja, di masyarakat maupun di dalam diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar