Ads 468x60px

Sabtu, 31 Agustus 2013

Pekan Biasa XXI
1 Tes 4:9-11, Mat 25:14-30

“La Vita e Bella – Hidup itu indah.” Inilah judul sinema romantis, yang dilakonkan oleh seorang Roberto Benigni. Bagi saya, hidup memang kerap terasa indah karena Tuhan banyak memberikan talenta kepada kita secara gratis (Lat: gratia, Inggr: grace). Inilah juga yang saya bagikan ketika saya diajak untuk mendampingi para pengurus “YOS – Yayasan Oikumene Surakarta” bahwasannya ada tiga vitamin dasar yang harus kita wartakan untuk semakin menyadari dan mensyukuri aneka talenta yang diberikan Tuhan dalam hidup kita, al: 

1. A: Awali dari apa yang ada
Kita diberikan talenta sesuai dengan rencana dan pilihan Tuhan sendiri, ada yang “satu talenta”, “dua talenta” bahkan ada juga yang “lima talenta”. Mulailah selalu hidup harian kita dengan rasa syukur dan kebaikan dari apa yang sudah kita miliki karena kebaikan dalam kata-kata menghasilkan kepercayaan diri, kebaikan dalam berpikir menghasilkan kebesaran dan kebaikan dalam memberi menghasilkan cinta. Bukankah bila kita sibuk mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk slalu kita syukuri?

2. B: Bagikan sepenuh cinta
Ada yang mengatakan: “Orang bijak: banyak mendengar tp sedikit bicara. Orang sombong: sedikit mendengar tp banyak bicara, Orang bodoh: sedikit mendengar dan sedikit bicara”. Yang pasti: apapun bentuk dan jumlah talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita, kita wajib menggunakan dan mengembangkannya. Tidak boleh hanya disimpan tapi harus dikembangkan dan inilah perbuatan hamba yang baik dan setia! Ya, kalau umur kita dihabiskan untuk mengumpulkan saja, kapan kita mempergunakan apa yang kita kumpulkan? Ingatlah bahwa kamu mungkin dapat dikenal dari apa yang kamu perbuat, namun kamu hanya akan dicintai dari apa yg kamu berikan

3. C: Cinta Tuhan yang akan menyempurnakannya.
Hidup kita kadang penuh kekhawatiran, padahal rasa kuatir itu seperti kursi goyang. Memberi kita sesuatu untuk dilakukan tetapi tidak membawa kita kemanapun. Disinilah, Tuhan mengajak kita untuk menjadi hamba yang baik dan setia dengan terus mengembangkan setiap talenta diri tanapa dihantui rasa kuatir yang berlebihan. Disinilah kita diajak untuk “bekerja bagaikan tak butuh uang, mencintai bagaikan tak pernah disakiti dan menari bagaikan tak seorang pun sedang menonton”. Hal ini tentunya akan lebih membuat kita berkembang secara optimal dalam Tuhan dan biarkanlah Tuhan yang ikut berkarya dan menyelenggarakannya. Kekhawatiran kerap seperti kursi goyang. Memberimu sesuatu untuk dilakukan tetapi tidak membawamu kemanapun.

“Cari pita di Taman Sari – Kembangkan talenta setiap hari.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar