Ads 468x60px

BBB – Belajar Bersama Bo



Nada Dasar “C”: We Love because God first Loved us!!

Merupakan sebuah “momentum” atau “kairos” yang luar biasa dapat bertemu langsung dan bercakap-cakap dengan pendiri “LOJF-Light of Jesus Family”, Eugenio Isabelo Tomas Reyes Sanchez Jr yang adalah splendor veritatis – penuh dengan warna-warni pelangi kemanusiaan. Sosok orang muda Katolik yang kita kenal dengan sebutan Bo Sanchez, yang juga merupakan best-selling author, entrepreneur , pembicara dan motivator rohani ini terlahir dan tinggal di Filipina. Dia juga sering dikenal dengan "Preacher in Blue Jeans". Bo Sanchez sendiri terlahir pada 11 Juli 1966 dan memiliki 5 orang kakak perempuan. Ditemui di sela-sela jadwalnya yang padat dalam rangkaian acara Grand Feast 2013 “Champions Arise” yang diusung oleh komunitas Light Of Jesus Family (LOJF) Indonesia, Bo Sanchez berbagi banyak cerita dengan team LOJF:


Q: Bagaimana pendapat Bo Sanchez mengenai Grand Feast yang baru pertama kali diadakan di Indonesia?
A: Saya tak henti mengucap syukur kepada Tuhan atas lawatanNya di acara Grand Feast sehingga hampir 3.000 orang yang kebanyakan terdiri dari anak-anak muda Katolik merasakan jamahan Tuhan di acara Grand Feast. Mereka begitu lapar akan Tuhan dan haus akan Firman Tuhan serta begitu penuh energi mengikuti acara pujian penyembahan yang diiringi orchestra LOJF.

Q: Bagaimana perjalanan Bo Sanchez dalam mengenal Yesus? 
A: Saya mulai mengenal Yesus secara mendalam pada usia 12 tahun, dan mulai belajar menjadi pembicara rohani di umur 13. Hal ini bertumbuh terus dengan dukungan keluarga, kerabat dan sahabat serta “nasehat” seorang ibu yang adalah ketua persekutuan doa kami: “Bo, Tuhan telah memberikan kamu talenta untuk menjadi pembicara”.

Q: Bagaimana riwayat awal dari komunitas “LOJF-Light of Jesus Family”? 
A: Di usia saya yang ke 14 tahun, kami memulai komunitas Light of Jesus bermula dari Manila, dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang, hingga 2 tahun jumlah anggota masih sama, namun kemudian bertumbuh hingga mencapai 2.000 orang, tapi tetap sempat mengalami masa dimana jumlah anggota stabil selama 15 tahun. Untuk berkembang, Saya sadar bahwa sebuah komunitas Katolik harus belajar dari sekelilingnya, dan juga mempertajam visinya dengan membuka diri dan mengundang anak-anak muda yang hatinya telah jauh dari Tuhan, jarang ke gereja atau bahkan sudah tidak pernah ke gereja (unchurch). Saya meyakini bahwa perubahan bukanlah suatu yang mudah, gereja yang sudah terbiasa dengan liturgi dan lagu nyanyian katolik harus berubah haluan dengan cara pendekatan yang berbeda kepada umat yang tidak terbiasa dengan gereja. Nama Komunitas “Light of Jesus Family” sendiri lahir dari doa ibu saya dan pembimbing rohani saya. Mereka berdua mendapatkan visi dengan gambaran mercusuar tinggi, lampunya menerangi sekelilingnya yang gelap. Itulah yang menjadi landasan dasar komunitas ini. Fiat Lux – Jadilah Terang. Pastinya, LOJF ini terbuka untuk siapapun yang ingin mengenal Tuhan, bertumbuh dalam iman dan merasakan kasih Kristus.

Q: Saat ini komunitas LOJF sudah ada dimana saja? 
A: Saat ini sudah terdapat 143 Feast dan Indonesia akan menambah jumlah tersebut, dimulai dari Jakarta, yang nantinya akan terbentuk 3 feast baru yaitu di daerah Jakarta Pusat (Thamrin), Jakarta Selatan (Kemang) dan Jakarta Utara (Kelapa Gading). Ada hal yang menarik pada feast di belahan bumi yang lain, yaitu seperti di Dubai, Sydney, California, dimana feast dilakukan tanpa feast builder. Mereka kerap mengadakan sesion “praise and worship”, kemudian menonton video yang berisi pewartaan iman dari saya dengan menggunakan layar lebar.

Q: Bagaimana Bo Sanchez bisa terpanggil menjadi seorang entrepreneur? 
A: Hal ini terjadi ketika muncul tantangan baru saat umur saya menjelang 30 tahun, dimana saya memutuskan untuk berkeluarga. Saat itu juga, saya memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur yaitu untuk memiliki kondisi finansial yang mendukung. Alasan saya untuk belajar dan mempunyai kehendak yang kuat untuk sukses di bidang finansial adalah keluarga. Saat saya menikah pada usia 32 tahun, saya tersadarkan bahwa saya memang harus memberikan kecukupan hidup bagi keluarga. Alasan yang kedua adalah untuk membantu kondisi finansial orang lain, 50 persen dari orang datang kepada saya dan minta didoakan untuk kondisi finansialnya dan saya merasa harus ada langkah untuk memberikan pengajaran untuk itu. Tidak hanya dengan doa, tapi juga dengan karya (“dokar” – doa dan karya). Dari situ, saya belajar bagaimana mengembangkan financial secara bijaksana, dengan pertimbangan setelah saya sukses dengan hal ikhwal keuangan, saya bisa mengajarkan banyak keutamaan iman dan kehidupan kepada orang lain. Salah satu buku saya yang mungkin bisa menggugah adalah “My Maid Invests in the Stock Market… And Why You Should, Too!” Dalam buku ini, saya mengajarkan untuk setiap bulannya, para pembantu diajarkan untuk menginvestasikan uangnya. Selain pengetahuan iman, saya juga kerap mencoba membekali beberapa pengetahuan investasi bagi orang-orang yang bekerja di sekitar saya.

Q: Bagaimana Bo Sanchez dapat mengelola waktunya ditengah kesibukannya?
A: Bagi saya, hal mendasar yang tetap memberi semangat setelah seharian penuh melayani (menjadi pembicara secara penuh setiap hari Minggu) adalah adanya dukungan keluarga, tentunya selain dukungan Tuhan dan Bunda Maria. Saya tetap meluangkan waktu bersama dengan anak-anak, makan malam bersama dengan keluarga, dan untunglah karena saya mencintai profesinya, waktu pribadi merupakan apa yang saya kerjakan saat ini. Saya menikmati dan passionate dengan semua yang saya lakukan selama ini.

Q: Apa yang menjadi ayat favorit bagi Bo? 
A: 1 Yohanes 4:19 “We love because He first loved.” Kata-kata yang sangat indah dan sarat dengan makna, tanpa kepenuhan dari cinta Tuhan kita tidak dapat membagikan cinta kasih pada sesama kita. Bagi saya, satu hal pokok yang mendasari suksesnya hidup adalah adanya sebuah relasi yang didasari cinta kasih. Relasi, memberikan arti di dalam semua sektor kehidupan. Apakah itu dengan Tuhan, hubungan orang tua dan anak, pertemanan, bahkan untuk masalah bisnis dan pekerjaan pun, semua bukan tentang uang. Menurut saya, letak kunci keberhasilannya adalah dengan membangun relasi yang baik. Inilah kekhasan adanya hubungan yang indah sekaligus timbale balik antara duniawi dan rohani, dimana semuanya sebenarnya dapat saling mengisi dan mengembangkan. Pertanyaannya: Apakah masing-masing dari kita dapat membuat suatu relasi yang baik, yang seimbang dana berkembang? Fiat Lux! Jadilah Terang! Tuhan memberkati dan Bunda merestui.

(Crew LOJF: Furi, Tanadi, Ariani, Rm Jost Kokoh) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar