Ads 468x60px

Thomasku sayang, Thomasku malang"

“Ia telah ragu-ragu supaya kita tidak ragu-ragu”. 

Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya akan sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar