Ads 468x60px

Kamis 19 Maret 2015

Hari Raya S. Yusuf, suami SP Maria;
2 Sam 7:4-5a, 12-14a, 16; Mzm 89; Luk 2:41-51a

“Benedicimus Te- Kami meluhurkan Dikau!”
Inilah yang saya ingat ketika hari ini ikut dalam misa konselebrasi pemberkatan katedral Pontianak yang berlindung pada St Yusuf yang kita pestakan dan luhurkan pada hari ini.
Mengacu pada perikop ini, Lukas memaparkan dengan cukup gamblang tentang misteri inkarnasi (penjelmaan) di dalam diri Yesus.

Lukas menggambarkan ke-insanian Yesus bahwa sebagai anak-anak, Ia bertumbuh secara fisik dan intelektual. Namun di sisi lain, Lukas juga memaparkan Keilahian-Nya yang Yesus sendiri sadari dan dari apa yang Ia lakukan. Hal itu nyata dari ucapan-Nya, bahwa "Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku".

Ya, inkarnasi terjadi sudah sejak Yesus masih bayi hingga dewasa.  Ia adalah Allah dan manusia sejak bayi hingga mati-Nya. Indahnya, St Yusuf yang kita rayakan hari ini hadir bersama Maria sebagai orangtua yang selalu “hidup bersamaNya”. Mereka setia mencari dan menghampiri Yesus dengan sabar dan tidak gusar. Mereka berusaha dan berjuang untuk menemukanNya.

Paus Pius IX sendiri menetapkan dan meluhurkan St Yusuf sebagai pelindung Gereja Universal. St Yusuf juga dihormati sebagai pelindung para pekerja, pelindung keluarga, orang sakit, serta mereka yang telah meninggal dunia.

Bagaimana dengan kita sendiri? 
Sudahkah kita juga meluhurkan namaNya dengan setia mencari dan menghampiriNya?
Sudahkah kita juga membawa keluarga kita kepadaNya sehingga keluarga kita benar benar menjadi “ecclesia domestica-gereja domestik” yang hidup, yang makin dikasihi Allah dan manusia?

"Makan sup di Sukabumi-
St Yusuf doakanlah kami."


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar