Ads 468x60px

Rabu 25 Maret 2015

HARI RAYA KABAR SUKACITA
Yes. 7:10-14; 8:10; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38

"Magnificat anima mea Dominum - Aku mengagungkan Tuhan."
Inilah seruan syukur Maria yang juga bisa menjadi seruan kita bersama dengan perayaan Hari Raya Kabar Sukacita, yang ditempatkan persis 9 bulan sebelum Hari Raya Natal, 25 Desember. Adapun peranan Maria yang terutama dalam hidup kita adalah memberi kita Immanuel (“Allah beserta kita”) dengan 3 sikap dasar, antara lain:


1.Kepasrahan:
Kita lihat bahwa malaikat Gabriel diutus oleh Tuhan, jadi yang menjadi “titik mula” atau “awal” adalah inisiatif Tuhan (Gal 4:4).
Maria saat itu tidak sepenuhnya mengetahui rencana Tuhan tapi dia membiarkan Allah memilih sendiri cara dan saat-Nya dalam merealisasikan rencana-Nya.

2.Kesederhanaan:
Nazaret hanyalah sebuah dusun kecil yang tidak dianggap penting.
Maria adalah wanita dusun.
Kesederhanaan dan ketersembunyian hidupnya mengajarkan kesederhanaan dan kerendahan hati yang berkenan pada Allah.

3.Keterbukaan:
Saat malaikat datang membawa panggilan Tuhan untuknya, Maria berada dalam situasi dan mempunyai rencana hidupnya sendiri. Tapi Maria mengajar kita untuk selalu mempunyai hati dan sikap terbuka terhadap rencana Tuhan dan menempatkannya di atas rencana kita sendiri.
Keterbukaan Maria tidak hanya mendatangkan sukacita tapi juga banyak penderitaan dan kepedihan (Luk 2:35).

Dengan kata lain: panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan, bukan?

Pastinya, Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (Kej 6:8).
Hidupnya yang "pasrah-sederhana+terbuka" begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang penting (2 Tim 2:21) bahwa Yesus telah lahir dari seorang perawan (Luk 1:27; Mat 1:18; Mat 1:23, Mat 1:18,23).

"Dari Gandaria ke Sukabumi-
Bunda Maria doakanlah kami."


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar