Ads 468x60px

Rabu, 30 Jan 2013


Ibr 10:11-18; Mrk 4:1-20

"In omnibus quaraent Dei - Dalam segala menemukan Tuhan.” Lewat perumpamaan tentang penabur, Yesus mengajak kita untuk menemukan Tuhan secara kontekstual. Adapun perumpamaan tentang penabur adalah perumpamaan pertama dalam Injil tertua, Markus. murid Yesus. Tiga matra pokoknya, a
l: 

1.Penabur: Allah sang penabur, selalu setia dan bermurah hati menaburkan kasihNya kepada setiap orang. Ia selalu berinisiatif menawarkan rahmatNya.


2.Benih: Sabda Tuhan yang penuh kasih dan kedamaian adalah seumpama benih ("semen"), yang pada awalnya cuma keci, biasa dan sederhana. Tapi  ternyata, kalau tekun dirawat dan selalu diperHATIkan, benih kecil itu akan menjadi besar dan berbuah banyak.

3."Tanah": Manusia memiliki “tanah”, yakni “hati” sebagai alas/dasar pusat kehendak pikiran dan tindakannya. Ada macam-macam konteks “tanah” pada baaan  injil ini: di pinggir jalan (hati yang tertutup karena hiruk-pikuk dan riuh/ruwet renteng dunia); berbatu-batu (hati yang keras karena imannya dangkal/tdk mendalam dan dan tidak berdaya tahan); di tengah semak duri (hati yang penuh konflik krn terhimpit olejh aneka kepentingan dan kelekatan duniawi). Tiga jenis “tanah” ini membuat iman kita terpisah dari hidup harian, sehingga kerap merasa tidak bermasalah dengan iman, asalkan masih sempat memaksa diri ke gereja pada hari Minggu kendati harus mengumpat mendengarkan kotbah yang tak menyentuh.

Disinilah, dimunculkan juga jenis tanah yang baik, sebuah gambaran hati yg subur: seperti yang saya tulis pada buku “3 Bulan 5Bintang 7 Matahari” (Kanisius), yang “berakar” pada pengalaman kasih Allah, yang “bertumbuh” dalam semangat persaudaraan, kerjasama dan dialog dengan semua orang dan yang “berbuah” dalam karya dan pelayanan kasih. Yang pasti: Bukankah tolak ukur kemajuan hidup menggereja tidak hanya dilihat dari menjamurnya aneka kegiatan kultis+devosional liturgis, tp juga bagaimana Grj bs menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia scr nyata?
”Nosce te ipsum! Kenalilah dirimu sendiri.

“Naik dokar dari Payakumbuh sampai Pasar Buah-
Mari berakar – bertumbuh dan terus berbuah. 

Tuhan membrkati+Bunda mrestui. 
Fiat Lux! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar