Ads 468x60px

“Bunda Kau Kurindu”

Kelepak cahya pudar senyap
Langit menggantung di geligir kelu
Petang meruap gelap merayap
Kusangkali Kau sebelum kelam merenggut
Aku hilang akal di bisik ranum tuba

Kakiku perih terperam kalut
Hatiku merintih menguncup takut
Perjalanan ini kelewat jauh ke ufuk
pun cakrawala tak jua menjemput
Oh, Bunda Engkau dimana?

Sayap matahari hangus patah
O, lezatnya buah surga nan mencelikkan
O, tipu daya tanah terpanggang tandus
Di derit rindu mengais, peluhku menangis
Oh, Bunda Aku lelah haus…

Oh Hail Mary, Holy Mother, a maiden maid
Keep me away from torturing sins
Protect me from a fake offering desire
Embrace me to warm my gloomy day

Oh Holy Mary blessed Virgin, I am pleading
Preserve my soul as the fine harvest
A lovely gift endows to your Son
in heaven


“Lewat Maria, 
menjadi nampak bahwa Gereja bukanlah sekedar institusi belaka. 
Gereja adalah seorang pribadi. 
Ia adalah seorang wanita. Ia adalah seorang ibu. Ia sungguh hidup. 
Dan hanya menjadi seperti Maria, kita menjadi Gereja. 
Juga pada awal mulanya, Gereja tidak dibuat, tetapi dilahirkan. 
Ia dilahirkan ketika "FIAT" muncul dari lubuk hati Maria. 
Inilah keinginan yang paling dalam dari Konsili : 
Agar Gereja dibangun kembali di dalam hati kita.. 
dan bukankah Maria telah menunjukkan jalannya?” 

Tuhan memberkati dan Bunda merestui. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar