Ads 468x60px

Jumat 31 Oktober 2014

Pw. St. Alfonsus Rodriguez
Flp. 1:1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 14:1-6.

"Liberator- Sang Pembebas!"
Inilah salah satu gelar yang dikenakan pada Yesus.
Ia hadir untuk membebaskan, bukan hanya orang yang sakit fisik tapi juga orang yang sakit nuraninya karna belenggu hukum dan aturan yang menindas. Bacaan hari ini sebenarnya adalah konflik ke 3x antara Yesus vs Farisi setelah sebelumnya Yesus menyembuhkan orang yang mati tangannya (Luk 6:6-11) dan yang sakit punggungnya pada hari Sabat (Luk 13:10-17).

Pada bacaan hari ini, Yesus membebaskan orang yang sakit busung air (edema/dropsy) juga pada hari sabat. Seperti halnya penyakit kusta, pada zaman itu busung air dianggap sebagai hukuman bagi orang berdosa dan penderitanya dianggap najis. Keadaan tubuhnya sangat tidak nyaman untuk dilihat apalagi di saat perjamuan. Disinilah, orang Farisi dan para ahli Taurat gagal memahami tindakan Yesus, mereka memandang apa yang dilakukanNya sebagai pelanggaran hukum. Sedangkan Yesus sendiri lebih mengutamakan perbuatan kasih dan menyelamatkan manusia daripada sekedar ketaatan buta terhadap peraturan. Melalui tindakanNya, Yesus ingin menunjukkan kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat semangat hari Sabat yang sebenarnya, yakni Sabat merupakan anugerah Tuhan bagi umat manusia (Kel 16:21-30); dengan demikian hari Sabat bukanlah hambatan untuk berbuat kasih terhadap sesama manusia.

Disinilah menjadi nyata ketika seseorang tidak lagi peka mendengar keluh kesah orang yang terbelenggu tapi melulu sibuk pada aturan belaka, maka itu merupakan suatu ruang untuk jatuh dalam dosa (Luk 13:11-14).  Bagaimana dengan kita?

"Sungai Sambas ada di Kalimatan - Jadilah pembebas dari segala kejahatan!"


Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! @RmJostKokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar