Ads 468x60px

Kamis, 15 Maret 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 15 Maret 2018
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Keluaran (32:7-14)
(Mzm 106:19-20.21-22.23)
Yohanes (5:31-47)
“Habemus Papam - Kami memiliki Paus”.
Mengacu pada bacaan harian bahwa Yesus datang sebagai saksi yang siap bekerja: “Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.” (Yoh 5,36),
Bersama dengan kenangan 5 tahun terpilihnya Paus Fransiskus yang terlahir pada 17 Des 1936 dari orang tua yang adalah pekerja rel kereta dan imigran dari Italia ini, kit diajak untuk menjadi "saksi" (“Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi”) yang siap bekerja dengan 3 semangat dasar, antara lain:
1. Kerendahan hati: ”SSD - Servus Servorum Dei - Hamba dari Segala Hamba Tuhan”:
Inilah semboyan pokok yang selalu muncul pada akhir konklave di Kapel Sistina Vatikan. Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sendiri memang terkenal rendah hati: Di Argentina, ia memilih tinggal di rumah sederhana daripada katedral, memasak/mencuci piring dan mengembalikan limosine untuk memilih pergi dengan naik bus. Ia juga mengambil nama kepausan, “Fransiskus” (Asisi), pendiri “OFM-Ordo Fratrum Minorum-Saudara Hina Dina” yang terkenal dengan semangat kesederhanaannya untuk menciptakan "Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan".
2. Kesadaran diri: ”AMDG - Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi Semakin Besarnya Kemuliaan Nama Tuhan”:
Inilah semboyan khas para Jesuit dimana Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sendiri adalah salah satu anggotanya. Adapun paus terakhir yang juga adalah anggota tarekat yakni Paus Gregorius XVI dari tarekat Benediktin (1831).
Ia sungguh bersadar diri, itu sebabnya juga sebelum memberi berkat kepausan perdana kepada umat, Paus Fransiskus ini juga lebih dulu meminta doa dan berkat dari semua umat supaya sungguh semuanya hanya demi kemuliaan Tuhan semata.
3. Kegairahan misi: ”IIM - Ite Inflammate Omnia - Pergilah dan kobarkanlah api Tuhan ke dunia”:
Inilah semboyan salah satu founding father Jesuit, St Fransiskus (Xaverius). Adapun Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus ini merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Kata-kata perdananya di Vatikan: “Saya datang dari ujung dunia yang jauh. Mari kita pergi memulai perjalanan ini bersama, perjalanan persahabatan-kasih-kepercayaan dan iman."
Selain itu, selama ini, Paus Fransiskus juga dikenal sebagai pembela kaum miskin dan tidak gentar mengkritik ketidakadilan sosial-ekonomi dalam setiap tugas misi dan perutusannya. Kini, Tuhan juga seolah mengajak kita bersama Gereja untuk pergi bersaksi dengan semangat api yang berkobar-kobar di tengah carut maut dan ruwet renteng dunia.
Pastinya: Kita sendiri kerap mengenal kesaksian Malaikat Gabriel yang berkata kepada Maria: “anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Luk 1,35; bdk. ay. 32); juga kesaksian Yohanes Pembaptis: “Ia inilah Anak Allah” (Yoh 1,34); lalu kesaksian dari Allah Bapa sendiri: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan” (Mt 3,17). Dan, indahnya - dalam Injil hari ini, Yesus memberikan kesaksian dari diri-Nya sendiri, bukan dengan kata-kata dan pengajaran tetapi dengan pekerjaan yang Ia lakukan. Sebagai Anak, Ia mengerjakan pekerjaan Bapa yang mengutus-Nya.
Nah, bagaimana dengan kita sendiri?
AYO KERJA!!
"Kereta senja dari Yogyakarta - Mari kita bekerja dengan sukacita."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Labora - Kerja!"
Inilah salah satu dimensi iman bahwa kita diajak untuk selalu bekerja dengan giat, dengan "keras, cerdas dan ikhlas - hand-head dan heart", yang dalam bahasa Yesus: “Aku mempunyai suatu kesaksian tentang segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jugalah yang sekarang Kukerjakan dan yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa yang mengutus Aku dan yang bersaksi tentang Aku" (Yo 5:36).
Dengan kata lain: kualitas iman kita ditentukan tdk melulu oleh apa yang "dikatakan" tapi terlebih oleh apa yang "dikerjakan" dalam keseharian.
Secara ideal, ada 3 tujuan kerja orang beriman, antara lain: kebaikan untuk masa depan dunia (bonum utile), kebaikan untuk kemanusiaan (bonum humanum) dan kebaikan untuk hidup bersama (bonum commune).
Secara real, kita kerap malas bekerja tapi malahan sibuk berkata-kata belaka, seperti tampak dalam cerita singkat ini:
"Dulu hiduplah seekor singa liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk lain dan terutama manusia pasti saja diterkam dan dilahap habis.
Ketika tahu bahwa orang Kristiani adalah orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman yang lain: "Aku telah mendengar seruan di padang gurun dan aku ingin bertobat. Aku tak akan mengganggu orang-orang Kristiani lagi. Aku akan membiarkan mereka tetap hidup dan tak akan menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku.
Setelah lewat beberapa hari, seorang Kristiani lewat. Singa liar itu malahan lagi-lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan habis tak tersisa, kecuali bibirnya saja.
Ia lalu dicemooh teman- temannya: 'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang kristen sebagai santapan lezatmu? Kenapa hari ini engkau justru membunuh orang Kristiani lagi?
Setelah berpikir panjang, singa buas itu menjawab: 'Aku memang sudah berjanji untuk tidak menerkam orang Kristiani. Tapi orang yang telah kumakan itu telah kucium dulu sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.'
2.
Kutipan Teks Misa:
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga kami selalu menaati perintah-mu dengan tulus ikhlas, agar dapat merayakan Paskah dengan hati murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)
"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)
"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang sebuah kesaksian. Yesus menegaskan bahwa hidupnya menjadi saksi dari Allah Bapa yang tidak kelihatan, namun yang mengasihi tanpa batas. Kesaksian Yesus itu ditunjukkan melalui jatidiri-Nya sebagai Putra Allah, tetapi juga diperkuat melalui perbuatan-perbuatan-Nya yang selaras dengan perbuatan Allah sendiri. Melalui-Nya, kasih Bapa dirasakan dan sapaan Bapa dapat didengarkan.
Gereja sebagai orang-orang yang berhimpun karena percaya kepada Tuhan dan menjadi pengikut-Nya mendapat panggilan dan perutusan untuk menjadi saksi Kristus. "Pergilah dan kamu harus menjadi saksi-Ku sampai ke ujung dunia." Menjadi saksi Kristus dalam konteks hidup beriman bukan hanya menjadi orang yang tahu tentang Yesus dan segala perbuatan-Nya. Menjadi saksi Kristus bukan hanya ketika diminta untuk menyampaikan segala hal terkait dengan Yesus Kristus. Menjadi saksi Kristus berarti menghadirkan kembali Kristus dengan segala perkataan dan tindakan-Nya pada zaman sekarang ini dan siap menghadapi segala risiko yang terjadi karenanya.
Antifon Komuni (Yer 31:33)
Tuhan bersabda, "Hukum-Ku Kutaruh dalam batin mereka dan Kutulis dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar