Ads 468x60px

DOA SEBELUM KOMUNI



HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN, IMAN, KASIH.
1.
"Doa Sebelum Misa ala St. Thomas Aquinas"
Allah yang kekal dan kuasa,
lihatlah aku datang kepada Sakramen Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku datang
sebagai seorang yang sakit kepada tabib hidup,
sebagai seorang yang cemar kepada sumber belas kasihan,
sebagai seorang yang buta kepada terang cahaya abadi,
sebagai seorang yang miskin dan malang kepada Tuhan pencipta langit dan bumi.
Sebab itu, aku mohon dengan sangat dari kelimpahan rahmat-Mu yang tak terhingga
sudilah kiranya Engkau menyembuhkan penyakitku,
mentahirkan kecemaranku,
mencelikkan kebutaanku,
memperkayaku ganti kemiskinan
dan menyelubungiku dengan pakaian ganti ketelanjangan,
agar aku layak menerima Roti Para Malaikat,
Raja atas segala raja, Tuan atas segala tuan,
dengan segala hormat dan kerendahan hati,
dengan segala dukacita dan devosi,
dengan segala kemurnian dan iman,
dengan segala maksud dan tujuan
demi mendatangkan keselamatan bagi jiwaku.
Anugerahkanlah kepadaku, aku mohon,
rahmat menerima bukan hanya Sakramen Tubuh dan Darah Tuhan,
melainkan juga rahmat dan daya kuasa Sakramen.
Ya Allah yang maharahim,
anugerahkanlah kepadaku karunia untuk menerima Tubuh Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus,
yang Ia ambil dari Santa Perawan Maria,
agar aku layak dimasukkan dalam Tubuh mistik-Nya,
dan dibilang di antara orang-orang kepunyaan-Nya.
Ya Bapa yang mahapengasih,
anugerahkanlah kepadaku rahmat untuk pada akhirnya memandang dalam keabadian
PutraMu terkasih dengan Wajah-Nya tanpa berselubung,
yang sekarang hendak aku terima dalam selubung sakramental di bawah sini. Amin.
2.
"Doa Sesudah Misa ala St. Thomas Aquinas"
Tuhan, Bapa yang mahakuasa,
Allah yang kekal,
aku bersyukur kepada-Mu,
sebab walau aku seorang pendosa,
seorang hamba-Mu yang tak berguna,
bukan karena kelayakanku,
melainkan karena belas kasih-Mu semata,
Engkau telah memberi aku makan dengan
Tubuh dan Darah mahaberharga PutraMu,
Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku mohon kiranya Komuni Kudus ini
tidak mendatangkan bagiku penghukuman dan kebinasaan,
melainkan pengampunan dan keselamatan.
Kiranya Komuni Kudus menjadi pelindung iman
dan perisai kehendak baik.
Kiranya Komuni Kudus memurnikanku dari perbuatan jahat
dan mengakhiri hasrat dan nafsuku yang jahat.
Kiranya Komuni Kudus mendatangkan bagiku belas kasih dan kesabaran,
kerendahan hati dan ketaatan,
serta kekuatan untuk bertumbuh dalam kebajikan.
Kiranya Komuni Kudus menjadi pembelaku yang tangguh melawan segala musuh,
baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan,
dan menjadi penenang yang sempurna mengatasi segala dorongan hatiku yang jahat,
baik jasmani maupun rohani.
Kiranya Komuni Kudus mempersatukanku lebih akrab mesra dengan Engkau,
satu-satunya Allah yang benar,
dan menghantarku dengan selamat melewati kematian
menuju kebahagiaan abadi bersama-Mu.
Aku mohon kiranya Engkau membimbing aku,
seorang pendosa yang malang, ke perjamuan
di mana Engkau bersama PutraMu dan Roh Kudus,
adalah terang yang benar dan sempurna,
kegenapan total,
sukacita abadi,
kegembiraan tanpa akhir,
kebahagiaan sejati bagi para kudus-Mu.
Sudi kabulkanlah doaku dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
3.
"Doa Sebelum Komuni ala St. Ambrosius dari Milan"
Tuhan Yesus Kristus, aku mendekati meja perjamuan-Mu dengan takut dan gemetar, sebab aku orang berdosa, tak berani aku mengandalkan kelayakan diriku sendiri, melainkan sepenuhnya berharap pada kerahiman dan belas kasihan-Mu semata. Aku cemar oleh begitu banyak dosa dalam tubuh dan jiwaku, dan oleh pikiran serta perkataanku yang tak terkendali.
Tuhan Mahaagung yang murah hati, aku mohon perlindungan-Mu, aku mohon kesembuhan dari-Mu. Aku seorang pendosa yang malang dan penuh sengsara, menghadap hadirat-Mu, sumber segala belas kasihan. Tak mampu aku menanggung pengadilan-Mu, namun aku percaya akan penyelamatan-Mu. Tuhan, di hadapan-Mu kuperlihatkan luka-lukaku dan kusingkapkan cacat-celaku. Aku tahu bahwa banyak dan besarlah dosa-dosaku, dan dosa-dosa itu menghimpit aku dengan rasa takut, tetapi aku berharap pada belas kasihan-Mu, oleh sebab tak terbilang dosaku.
Tuhan Yesus Kristus, raja yang kekal, sungguh Allah dan sungguh manusia, yang disalibkan demi umat manusia, pandanglah aku dengan penuh belas kasihan dan dengarkanlah doaku, sebab aku mengandalkan Engkau. Berbelas-kasihanlah kepadaku, yang penuh dosa dan sengsara, demi cinta kasih-Mu yang dalam dan yang tak habis-habisnya.
Terpujilah Engkau, kurban penebus dosa, yang diserahkan di kayu salib demi aku dan demi segenap umat manusia. Terpujilah darah yang mahasuci dan mahamulia, yang mengalir dari luka-luka Tuhan Yesus Kristus yang tersalib, dan yang membasuh dosa-dosa seluruh dunia. Ingatlah, ya Tuhan, akan makhluk ciptaanmu, yang telah Engkau tebus dengan darah-Mu. Aku menyesali dosa-dosaku dan rindu memperbaiki kesalahan-kesalahanku. Bapa yang penuh belas kasihan, hapuslah seluruh pelanggaran dan dosa-dosaku; murnikan aku tubuh dan jiwa, dan jadikan aku layak mencicipi yang terkudus dari segala yang kudus.
Semoga tubuh dan darah-Mu, yang hendak aku sambut, walaupun aku tak pantas, menjadi bagiku penghapus dosa-dosaku, pembasuh kesalahan-kesalahanku, akhir pikiran-pikiranku yang jahat, dan kelahiran baru nurani yang lebih baik. Semoga tubuh dan darah-Mu mengobarkan aku untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menyenangkan-Mu dan berguna bagi kesehatan tubuh dan jiwaku, dan menjadi pembela yang perkasa melawan tipu muslihat para musuhku. Amin.
4.
"Doa Sesudah Komuni ala St Padre Pio"
Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku amat membutuhkan kehadiran-Mu, agar aku tidak melupakan-Mu. Engkau tahu betapa mudahnya aku meninggalkan-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku lemah dan aku membutuhkan kekuatan-Mu, agar aku tidak seringkali jatuh.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah hidupku dan tanpa-Mu aku tanpa gairah hidup.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah terangku dan tanpa-Mu aku dalam kegelapan.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, untuk menyatakan kehendak-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, agar aku mendengar suara-Mu dan mengikuti-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku rindu untuk mencintai-Mu sehabis-habisnya dan selalu berada dalam hadirat-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, jika Engkau menghendaki aku setia kepada-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku rindu menjadikan jiwaku yang malang ini sebagai tempat penghiburan bagi-Mu, sebuah pelabuhan Cinta.
Tinggallah bersamaku, ya Yesus, karena malam menjelang, siang segera pergi, dan kehidupan akan berakhir; kematian, pengadilan dan kehidupan kekal semakin dekat. Amatlah penting bagiku untuk memperbaharui kekuatanku supaya aku tidak berhenti di tengah jalan dan untuk itu, aku membutuhkan Engkau. Malam menjelang dan kematian semakin dekat, aku takut akan kegelapan, pencobaan-pencobaan, kekeringan, salib serta penderitaan.
Oh, betapa aku membutuhkan-Mu, ya Yesus-ku, dalam malam pengasingan ini!
Tinggallah bersamaku malam ini, ya Yesus, dalam hidup yang sarat dengan mara bahaya, aku membutuhkan Engkau.
Ijinkan aku mengenali-Mu sama seperti para murid mengenali-Mu pada saat pemecahaan roti, agar Ekaristi Kudus menjadi Terang yang menghalau kegelapan, menjadi kekuatan yang menopang daku, menjadi satu-satunya sukacita jiwaku.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena pada saat kematianku, aku rindu untuk tetap bersatu dengan-Mu, jika tidak dengan Komuni, setidak-tidaknya dengan rahmat dan cinta.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena hanya Engkau sajalah yang aku rindukan, Cinta-Mu, Rahmat-Mu, Kehendak-Mu, Hati-Mu, Roh-Mu, karena aku mencintai-Mu dan aku tidak menghendaki yang lain selain dari mencintai-Mu lebih dan lebih lagi.
Dengan cinta yang teguh, aku hendak mencintai-Mu dengan segenap jiwaku sementara aku di dunia dan kelak mencintai-Mu dengan sempurna dalam keabadian. Amin.
5.
"Doa ketika Tak Dapat Ikut Ambil Bagian dalam Misa Harian"
Pergilah, malaikat pelindungku terkasih,
pergilah ke gereja, ikut ambil bagian dalam Misa untukku.
Pergilah, sujudlah menyembah dengan segala kesalehan sebagai gantiku
dan perolehkanlah bagiku setiap rahmat.
Saat Persembahan,
persembahkanlah diriku kepada Allah yang Kekal.
Pula segala milikku dan segala keberadaanku,
haturkanlah bersama Darah Mahasuci Anak Domba.
Bersembah baktilah bagiku dalam Doa Syukur Agung.
Berdoalah bagi mereka semua yang aku kasihi
yang jauh maupun yang dekat.
Ingatlah pula mereka yang kukasihi yang telah meninggal dunia
bagi siapa Darah Mahasuci Yesus telah dicurahkan.
Dan saat Komuni Kudus, hantarlah bagiku
Tubuh dan Darah Kristus, sebagai santapanku,
guna mendatangkan bagiku kekuatan dan rahmat berkat,
ikatan kasih untuk melihat-Nya dari muka ke muka.
Dan ketika Misa Kudus telah usai
segeralah kembali kepadaku dengan berkat-Nya.
Amin.

DIVINE MERCY SUNDAY - PESTA KERAHIMAN ILAHI



DIVINE MERCY SUNDAY
PESTA KERAHIMAN ILAHI.
Pesta Kerahiman Ilahi yaitu pada Minggu Paskah II, 23 April 2017.
Yesus kepada St. Faustina mengatakan :
"Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku.
Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman.
Pada hari itu seluruh pintu-pintu rahmat Ilahi dari mana rahmat-rahmat mengalir akan dibuka (699).”
Kita menyambut Pesta Kerahiman Ilahi dengan cara, antara lain :
- Menghadiri/ merayakan Ekaristi dan menerima Komuni pada hari Pesta KI
- Dengan tulus hati mengakui kesalahan dan menerima Sakramen Pertobatan
- Menaruh kepercayaan penuh kepada kerahiman Allah
- Menghormati Gambar Kerahiman Ilahi

-----------------

Yesus menjanjikan rahmat-rahmat istimewa kepada mereka yang menerima TubuhNya/ komuni pada hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Kepada St. Faustina pada tahun 1930, Yesus menggambarkannya sebagai "samudera rahmat" :
"Mereka yang menerima Sakramen Tobat dan Komuni pada hari tersebut akan mendapat pengampunan penuh atas dosa dan hukuman."
St. Yohanes Paulus II, pada kanonisasi St. Faustina di tahun 2000, menetapkan Hari Pesta Kerahiman Ilahi adalah pada Hari Minggu Paskah II, pada tahun ini adalah pada 23 April 2017

--------------

Yesus kepada St. Faustina :
"O jiwa yang tenggelam dalam kegelapan, jangan putus asa,
Tidak segalanya hilang.
Datanglah dan percayalah kepada Allahmu;
Dialah Sang Kasih dan Sang Kerahiman."
...
---------------

"Hari Pesta Kerahiman Ilahi"
* Dengan menghadiri Misa pada hari Pesta Kerahiman Ilahi, akan mendapatkan indulgensi dengan berdoa ujud Paus (1× Bapa Kami, 1× Salam Maria, 1× Kemuliaan), dan indulgensi tersebut dapat dipersembahkan untuk jiwa-jiwa di api penyucian.
* Setelah menerima Komuni, doakanlah kepada Yesus:
- Yesus, aku ingin meminta rahmat yang Kau janjikan kepada St. Faustina, yaitu penghapusan dosa dan hukumanku.
* Menghargai, bersyukur dan muliakan Tuhan atas rahmat kerahimanNya.


Senin, 24 April 2017


HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN, IMAN, KASIH.
Senin, 24 April 2017
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kisah Para Rasul (4:23-31)
 (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
Yohanes (3:1-8)
“Nikodemus -Kaum Pemenang”
("nikos": pemenang, "demos" : "rakyat/kaum/ bangsa).
Nama Nikodemus disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Berdasarkan tradisi Kristiani, ia dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama. Ia adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi. Dengan kata lain:pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak perlu diragukan.
Adapun tiga hal yang bisa kita petik sebagai “kaum pemenang”,antara lain :
1.Datang kepadaNya:
Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam. Inilah sebuah simbol kerapuhan diri, yang gelap-pekat. Kita diajak untuk datang kepada sumber terang, terlebih ketika hidup terasa hambar: sumbunya mulai pudar dan nyalanya mulai redup.
2. Bersama denganNya:
Nikodemus yang bersama dengan Yesus perlu dilahirkan kembali agar mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Yesus kemudian menjelaskan bahwa orang baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan roh.
Hal ini merujuk kepada Yeh. 36:25-27 yang menjelaskan bahwa air adalah tanda pentahiran, sedangkan Roh diberikan untuk memberikan pembaharuan. Ini menegaskan bahwa dosa telah membuat semua orang tidak layak masuk ke dalam kemuliaan Tuhan, kecuali bila dibaharui Roh.
3.Berbuah dalam namaNya:
Orang dapat dilahirkan kembali dari air dan roh jika percaya akan Yesus dan karena itu akan menerima roh hidup kekal. Bicara soal “roh”, baik dalam bahasa Ibrani (ruah) maupun dalam bahasa Yunani (pneuma), kata yang sama berarti angin/nafas. Dan, sebagaimana halnya dengan angin, sekalipun tidak tampak, namun diketahui karena aktivitas dan desirannya, demikian pula Roh Kudus diketahui melalui “buah”: tindakan nyata dalam keseharian hidup.
"Dari Pasar Baru ke Sriwedari-
Mari lahir baru setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!
NB:
1.
"Dominus te cum - Tuhan sertamu!"
Inilah yang dialami oleh Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi dan kaum Farisi. Namanya disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Ia juga dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama dan diperingati setiap 3 Agustus sebagai orang yang berhati lurus dan setia.
Adapun nama "Nikodemus" berarti: "nikos" ("pemenang") dan "demos" ("rakyat/bangsa") dengan 3 sikap dasarnya, antara lain:
A."Mengetahui Yesus":
Nikodemus percaya dan tahu benar bahwa Yesus adalah seorang Guru yang diutus Allah: "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
B."Menjumpai Yesus":
Dia ingin bertemu dan bercakap-cakap dengan Yesus. Ia datang pada waktu malam untuk berbicara secara pribadi. Hal ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem. Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah tentang "lahir kembali" dan "hidup kekal".
Sebuah pernyataan terkenal Yesus kepadanya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.”
C."Mencintai Yesus":
"Lamentation" (Ratapan atas kematian Kristus) adalah sebuah karya Giotto yang menggambarkan kecintaan Nikodemus. Setelah Yesus mati disalibkan, Yusuf Arimatea meminta kepada Pilatus supaya diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya. Nikodemus juga datang kesitu dan membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira 50 kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah.
Dengan kata lain: Nikodemus adalah orang yang setia mencintai Yesus sampai mati. Bagaimana dengan kita?
"Abdullah berenang bersama Johan - Jadilah kaum pemenang bersama Tuhan."
2.
"Unless one is born anew"
Scripture: John 3:1-8
Now there was a man of the Pharisees, named Nicodemus, a ruler of the Jews. This man came to Jesus by night and said to him, "Rabbi, we know that you are a teacher come from God; for no one can do these signs that you do, unless God is with him." Jesus answered him, "Truly, truly, I say to you, unless one is born anew, he cannot see the kingdom of God." Nicodemus said to him, "How can a man be born when he is old? Can he enter a second time into his mother's womb and be born?" Jesus answered, "Truly, truly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. That which is born of the flesh is flesh, and that which is born of the Spirit is spirit. Do not marvel that I said to you, `You must be born anew.' The wind blows where it wills, and you hear the sound of it, but you do not know whence it comes or whither it goes; so it is with every one who is born of the Spirit."
Meditation
Do you nourish your faith with prayerful reflection of the word of God? When Nicodemus heard about Jesus' miracles and extraordinary teaching, he decided to meet with him privately, away from the crowds and the public spotlight. Nicodemus was no ordinary Jew. He was a religious ruler and member of the Sanhedrin, which was the supreme court of the Jews, and a teacher of Israel (John 3:10). He was a devout Pharisee who sought to perfectly follow the law of Moses, as prescribed in the Five Books of Moses (Genesis, Exodus, Deuteronomy, Leviticus, and Numbers) and further elaborated in the numerous scribal laws, recorded in the Mishnah and the Talmud.
Nicodemus decided to meet with Jesus at night, possibly for two reasons. He may have been cautious and not ready to publicly associate himself with Jesus since many Pharisees opposed Jesus' teaching and called him a Sabbath breaker. It is also likely that Nicodemus chose the night as the best time for seeking a private and undisturbed conversation with Jesus. The rabbis declared that the best time to study the law was at night after the day's work was completed and the household was at rest. When Nicodemus saw Jesus he addressed him as rabbi (a teacher of God's word and law) and acknowledged that Jesus' teaching came from God.
Jesus' conversation with Nicodemus went to the very heart of the Mosaic law - how can one get right with God and enter God's kingdom? Jesus' answer was brief and startling: "Unless one is born anew, he cannot see God." The new birth which Jesus spoke about was not a physical birth but the beginning of a spiritual birth which is something completely new and radical, and from above, namely from God himself. Jesus said that this rebirth was necessary if one was to enter God's kingdom.
Nicodemus thought that to be born again, even spiritually, was impossible. He probably knew too well from experience that anyone who wants to be changed from within, can't accomplish this by oneself. Jesus explained that this change could only come about through the work and action of the Holy Spirit. This rebirth in the Spirit is very real and experiential, like the wind which can be felt and heard while it is visibly unseen to the naked eye.
Rebirth in the Spirit
What does it mean to be reborn in the Spirit? The new birth which Jesus speaks of is a spiritual birth to a life which is transformed through the power of God. This new life brings us into an experiential relationship with God as his adopted sons and daughters (Romans 6:4; 8:10-11). This new birth is made possible when one is baptized into Christ and receives the gift of the Holy Spirit. God wants to renew all of his people in the gift of new life in his Holy Spirit. This new life in the Spirit brings us into God's kingdom of righteousness, peace, and joy (Romans 14:17).
What is the kingdom of God - which is also called the kingdom of heaven? God's kingdom - his reign and blessing as King over us - is the abundant everlasting life and power from heaven which God shares with those who accept him as the Eternal Father and Author of Life and Ruler of All he has created. Jesus explains in the prayer he gave to his disciples, what we call the Lord's Prayer or the Our Father, that God's kingdom is that society of men and women who acknowledge God as their Lord and Ruler and who obey his word and live according to his will on earth as it is in heaven (Matthew 6:10).
To be reborn in the Spirit is to enter that society in which God is honored and obeyed. Those who willingly accept God's rule in their lives become citizens of God's heavenly kingdom and members of God's family - his adopted sons and daughters. And they enter into possession of the life which comes from God himself, an everlasting life of love, peace, joy, and freedom from sin, oppression, and corruption. Do you know the joy and freedom of the new birth and abundant life which Jesus Christ has won for you?
"Lord Jesus Christ, you offer us abundant new life and power to live as sons and daughters of our Father in heaven. Renew in me the gift of faith to accept and obey your life-giving word and to cooperate with the transforming power of your Holy Spirit who changes us into your likeness. May your kingdom come and your will be done in my life today, tomorrow, and always."
Psalm 2:1-9
Why do the nations conspire, and the peoples plot in vain?
The kings of the earth set themselves, and the rulers take
counsel together, against the LORD and his anointed,
saying,
"Let us burst their bonds asunder, and cast their cords
from us."
He who sits in the heavens laughs; the LORD has them in
derision.
Then he will speak to them in his wrath, and terrify them
in his fury, saying,
"I have set my king on Zion, my holy hill."
I will tell of the decree of the LORD: He said to me,
"You are my son, today I have begotten you.
Ask of me, and I will make the nations your heritage, and
the ends of the earth your possession.
You shall break them with a rod of iron, and dash them
in pieces like a potter's vessel."
Daily Quote from the Early Church Fathers
"And then that rebirth, which brings about the forgiveness of all past sins, takes place in the Holy Spirit, according to the Lord's own words, 'Unless one is born of water and the Spirit, one cannot enter the kingdom of God.' But it is one thing to be born of the Spirit, another to be fed by the Spirit; just as it is one thing to be born of the flesh, which happens when a mother gives birth, and another to be fed from the flesh, which appears when she nurses the baby. We see the child turn to drink with delight HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN, IMAN, KASIH.
Senin, 24 April 2017
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kisah Para Rasul (4:23-31)
 (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
Yohanes (3:1-8)
“Nikodemus -Kaum Pemenang”
("nikos": pemenang, "demos" : "rakyat/kaum/ bangsa).
Nama Nikodemus disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Berdasarkan tradisi Kristiani, ia dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama. Ia adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi. Dengan kata lain:pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak perlu diragukan.
Adapun tiga hal yang bisa kita petik sebagai “kaum pemenang”,antara lain :
1.Datang kepadaNya:
Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam. Inilah sebuah simbol kerapuhan diri, yang gelap-pekat. Kita diajak untuk datang kepada sumber terang, terlebih ketika hidup terasa hambar: sumbunya mulai pudar dan nyalanya mulai redup.
2. Bersama denganNya:
Nikodemus yang bersama dengan Yesus perlu dilahirkan kembali agar mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Yesus kemudian menjelaskan bahwa orang baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan roh.
Hal ini merujuk kepada Yeh. 36:25-27 yang menjelaskan bahwa air adalah tanda pentahiran, sedangkan Roh diberikan untuk memberikan pembaharuan. Ini menegaskan bahwa dosa telah membuat semua orang tidak layak masuk ke dalam kemuliaan Tuhan, kecuali bila dibaharui Roh.
3.Berbuah dalam namaNya:
Orang dapat dilahirkan kembali dari air dan roh jika percaya akan Yesus dan karena itu akan menerima roh hidup kekal. Bicara soal “roh”, baik dalam bahasa Ibrani (ruah) maupun dalam bahasa Yunani (pneuma), kata yang sama berarti angin/nafas. Dan, sebagaimana halnya dengan angin, sekalipun tidak tampak, namun diketahui karena aktivitas dan desirannya, demikian pula Roh Kudus diketahui melalui “buah”: tindakan nyata dalam keseharian hidup.
"Dari Pasar Baru ke Sriwedari-
Mari lahir baru setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!
NB:
1.
"Dominus te cum - Tuhan sertamu!"
Inilah yang dialami oleh Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi dan kaum Farisi. Namanya disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Ia juga dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama dan diperingati setiap 3 Agustus sebagai orang yang berhati lurus dan setia.
Adapun nama "Nikodemus" berarti: "nikos" ("pemenang") dan "demos" ("rakyat/bangsa") dengan 3 sikap dasarnya, antara lain:
A."Mengetahui Yesus":
Nikodemus percaya dan tahu benar bahwa Yesus adalah seorang Guru yang diutus Allah: "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
B."Menjumpai Yesus":
Dia ingin bertemu dan bercakap-cakap dengan Yesus. Ia datang pada waktu malam untuk berbicara secara pribadi. Hal ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem. Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah tentang "lahir kembali" dan "hidup kekal".
Sebuah pernyataan terkenal Yesus kepadanya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.”
C."Mencintai Yesus":
"Lamentation" (Ratapan atas kematian Kristus) adalah sebuah karya Giotto yang menggambarkan kecintaan Nikodemus. Setelah Yesus mati disalibkan, Yusuf Arimatea meminta kepada Pilatus supaya diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya. Nikodemus juga datang kesitu dan membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira 50 kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah.
Dengan kata lain: Nikodemus adalah orang yang setia mencintai Yesus sampai mati. Bagaimana dengan kita?
"Abdullah berenang bersama Johan - Jadilah kaum pemenang bersama Tuhan."
2.
"Unless one is born anew"
Scripture: John 3:1-8
Now there was a man of the Pharisees, named Nicodemus, a ruler of the Jews. This man came to Jesus by night and said to him, "Rabbi, we know that you are a teacher come from God; for no one can do these signs that you do, unless God is with him." Jesus answered him, "Truly, truly, I say to you, unless one is born anew, he cannot see the kingdom of God." Nicodemus said to him, "How can a man be born when he is old? Can he enter a second time into his mother's womb and be born?" Jesus answered, "Truly, truly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. That which is born of the flesh is flesh, and that which is born of the Spirit is spirit. Do not marvel that I said to you, `You must be born anew.' The wind blows where it wills, and you hear the sound of it, but you do not know whence it comes or whither it goes; so it is with every one who is born of the Spirit."
Meditation
Do you nourish your faith with prayerful reflection of the word of God? When Nicodemus heard about Jesus' miracles and extraordinary teaching, he decided to meet with him privately, away from the crowds and the public spotlight. Nicodemus was no ordinary Jew. He was a religious ruler and member of the Sanhedrin, which was the supreme court of the Jews, and a teacher of Israel (John 3:10). He was a devout Pharisee who sought to perfectly follow the law of Moses, as prescribed in the Five Books of Moses (Genesis, Exodus, Deuteronomy, Leviticus, and Numbers) and further elaborated in the numerous scribal laws, recorded in the Mishnah and the Talmud.
Nicodemus decided to meet with Jesus at night, possibly for two reasons. He may have been cautious and not ready to publicly associate himself with Jesus since many Pharisees opposed Jesus' teaching and called him a Sabbath breaker. It is also likely that Nicodemus chose the night as the best time for seeking a private and undisturbed conversation with Jesus. The rabbis declared that the best time to study the law was at night after the day's work was completed and the household was at rest. When Nicodemus saw Jesus he addressed him as rabbi (a teacher of God's word and law) and acknowledged that Jesus' teaching came from God.
Jesus' conversation with Nicodemus went to the very heart of the Mosaic law - how can one get right with God and enter God's kingdom? Jesus' answer was brief and startling: "Unless one is born anew, he cannot see God." The new birth which Jesus spoke about was not a physical birth but the beginning of a spiritual birth which is something completely new and radical, and from above, namely from God himself. Jesus said that this rebirth was necessary if one was to enter God's kingdom.
Nicodemus thought that to be born again, even spiritually, was impossible. He probably knew too well from experience that anyone who wants to be changed from within, can't accomplish this by oneself. Jesus explained that this change could only come about through the work and action of the Holy Spirit. This rebirth in the Spirit is very real and experiential, like the wind which can be felt and heard while it is visibly unseen to the naked eye.
Rebirth in the Spirit
What does it mean to be reborn in the Spirit? The new birth which Jesus speaks of is a spiritual birth to a life which is transformed through the power of God. This new life brings us into an experiential relationship with God as his adopted sons and daughters (Romans 6:4; 8:10-11). This new birth is made possible when one is baptized into Christ and receives the gift of the Holy Spirit. God wants to renew all of his people in the gift of new life in his Holy Spirit. This new life in the Spirit brings us into God's kingdom of righteousness, peace, and joy (Romans 14:17).
What is the kingdom of God - which is also called the kingdom of heaven? God's kingdom - his reign and blessing as King over us - is the abundant everlasting life and power from heaven which God shares with those who accept him as the Eternal Father and Author of Life and Ruler of All he has created. Jesus explains in the prayer he gave to his disciples, what we call the Lord's Prayer or the Our Father, that God's kingdom is that society of men and women who acknowledge God as their Lord and Ruler and who obey his word and live according to his will on earth as it is in heaven (Matthew 6:10).
To be reborn in the Spirit is to enter that society in which God is honored and obeyed. Those who willingly accept God's rule in their lives become citizens of God's heavenly kingdom and members of God's family - his adopted sons and daughters. And they enter into possession of the life which comes from God himself, an everlasting life of love, peace, joy, and freedom from sin, oppression, and corruption. Do you know the joy and freedom of the new birth and abundant life which Jesus Christ has won for you?
"Lord Jesus Christ, you offer us abundant new life and power to live as sons and daughters of our Father in heaven. Renew in me the gift of faith to accept and obey your life-giving word and to cooperate with the transforming power of your Holy Spirit who changes us into your likeness. May your kingdom come and your will be done in my life today, tomorrow, and always."
Psalm 2:1-9
Why do the nations conspire, and the peoples plot in vain?
The kings of the earth set themselves, and the rulers take
counsel together, against the LORD and his anointed,
saying,
"Let us burst their bonds asunder, and cast their cords
from us."
He who sits in the heavens laughs; the LORD has them in
derision.
Then he will speak to them in his wrath, and terrify them
in his fury, saying,
"I have set my king on Zion, my holy hill."
I will tell of the decree of the LORD: He said to me,
"You are my son, today I have begotten you.
Ask of me, and I will make the nations your heritage, and
the ends of the earth your possession.
You shall break them with a rod of iron, and dash them
in pieces like a potter's vessel."
Daily Quote from the Early Church Fathers
"And then that rebirth, which brings about the forgiveness of all past sins, takes place in the Holy Spirit, according to the Lord's own words, 'Unless one is born of water and the Spirit, one cannot enter the kingdom of God.' But it is one thing to be born of the Spirit, another to be fed by the Spirit; just as it is one thing to be born of the flesh, which happens when a mother gives birth, and another to be fed from the flesh, which appears when she nurses the baby. We see the child turn to drink with delight from the bosom of her who brought it forth to life. Its life continues to be nourished by the same source which brought it into being." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 71.19)

Minggu, 23 April 2017


HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN, IMAN, KASIH.
Minggu, 23 April 2017
MINGGU PASKAH II
HMKI - Hari Minggu Kerahiman Ilahi
Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
“Fides et misericordia - Iman dan kerahiman”
Inilah tema pokok pada Minggu Paskah II, yang merupakan Minggu Kerahiman Ilahi, dimana sejak Jumat Agung yang lalu kita telah menjalani Novena Kerahiman Ilahi untuk menyambut hari istimewa ini yang kita rayakan sebagai "Pesta Kerahiman Ilahi."
Adapun kata "kerahiman" (Ibr: "rahamim") terkait-paut dg kata "rehem" ("rahim, kandungan"), menunjuk pd belas kasih Allah yg sifatnya seperti rahim ibu: melindungi-menghidupi- menghangatkan-memberi pertumbuhan-menjaga-menerima tanpa syarat.
Seperti yang saya tulis dalam buku “3 Bulan 5Bintang 7Matahari” (RJK, Kanisius) dan “SKI-Sekolah Kerahiman Ilahi”, pesan utama Kerahiman Ilahi adl bahwa Allah sll mengasihi kita. Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya, menerima belas kasihNya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama
Adapun tiga kerahiman ilahi yg ditampakkan Yesus, al:
1. Penguatan: "Jangan takut"
Ia memberikan kekuatan dan beranian kpd para murid yg dicekam ketakutan pd org Yahudi. Ketika mereka “ngumpet” di pintu rumah yg terkunci rapat, “Tuhan” yg pd awalnya disangka sbg “Hantu” masuk ke dalam rumah utk hadir+menguatkan mereka. Karena pesan Tuhan inilah, para murid mjd gagah+berani mjd martir iman.
Bahkan menurut tradisi, yg dibenarkan oleh St. Ambrosius dan Hieronymus, salah satu muridNya yg sempat “kuper-kurang percaya”, yakni Tomas (“Tuhan Omong Maka Aku Sadar”) mewartakan Injil sampai ke India Milaipur (Madras) dan mati ditusuk tombak.
Catatan lain tentang Tomas termuat dalam: Kitab Wahyu Tomas terjemahan berbahasa Latin (Baca A. Santos Otero) dan Injil Tomas dari sekitar tahun 140-150, yang mirip dengan ogia Jesu (kumpulan sabda-sabda Yesus) dan ditemukan dalam naskah Nag Hammadi pada tahun 1945 di Mesir (Baca R.M. Wilson, The Gospel of Thomas). Pastinya, di dalam kasih tidak ada ketakutan krn kasih yg sempurna melenyapkan ketakutan' (1Yoh 4:18).
2. Perdamaian: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Ia memberikan kedamaian di tengah kegalauan, bahkan diserukanNya sampai 3x (Yoh 20:19b.21.26b). Jika dlm masa Natal, Tuhan byk disebut sbg “Imanuel-Tuhan beserta kita”, maka dlm masa Paskah, Ia dsebut sbg “Alpha et Omega-Awal dan Akhir” krn Ia sll hadir dari awal sampai akhir hdp+pergulatan karya kt. Ia tak pernah membiarkan kt berjalan sendirian di tengah kegalauan hidup.
Yg pasti, belajar dari St Thomas, St.Agustinus pernah mencatat: “Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka-luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat “sesuatu” dan percaya akan “sesuatu”. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru dengan penuh kedamaian: ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”
3. Perutusan: "Aku mengutus kamu"
"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Ia memberikan perutusan spy kt juga mau berbelaskasihan, dengan "KUD"
A.
Karya yang murah hati:
memberi makan kepada yang lapar, memberi minum kepada yang haus, memberi tumpangan kepada tunawisma, mengenakan pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi orang miskin, mengunjungi orang tahanan, menguburkan orang mati.
B.
Ucapan yang memberkati:
mengajar, memberi nasehat, menghibur, membesarkan hati, mengampuni
C.
Doa yang sepenuh hati.
Menyitir kata-kata Yesus dalam buku harian St. Faustina: “Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).
“Ia telah ragu-ragu supaya kita tidak ragu-ragu”. Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya akan sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”
“Cari kurma dan delima - mari berderma bagi sesama”.
Salam Hikers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Sadhana - Jalan menuju Tuhan."
Inilah salah satu buku yang saya pelajari ketika ada di Seminari Menengah. Adapun bersama dengan “HMKI”, kt juga diajak ber-"sadhana" dengan 3 jalan iman, antara lain:
A."Kedamaian":
Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Banyak orang kudus juga selalu menawarkan kedamaian meski sama-sama hidup dalam konteks ketidakdamaian akibat perang. Mereka membuat ruang dialog dengan antar agama, budaya dan orang miskin, demi terciptanya "pacem in terris - damai di bumi."
B."Kekudusan":
Ia memberikan kita Roh Kudus: yang menyembuhkan (ruah), yang menguatkan (parakleitos) dan menghangatkan (spiritus).
Itu sebabnya juga Paus Kerahiman, yakni Paus Yohanes Paulus II dengan mottonya "Totus Tuus" ("Total untukMu") selalu mengatakan pada setiap "World Youth Day": "Jangan takut menjadi suci."
C."Kerahiman":
Hari ini, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Bacaan Injil berbicara tentang Yesus yang hadir di tengah-tengah para murid, terlebih untuk meyakinkan Tomas ("Tuhan Omong Maka Aku Sadar").
Dengan kerahimanNya, Ia menjadi Allah yang mau "turun", memahami kedegilan Thomas dan tidak langsung menghakmi tapi mengajak Tomas untuk melihat dan mengalami langsung sehingga menjadi orang pertama yang mengakui kemahakuasaan Allah: "Ya Tuhan dan Allahku".
"Dari Bekasi ke Kalimati - Mari bersaksi sepenuh hati."
2.
“Visio beatifica - Pandangan yang membahagiakan.”
Pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang bangkit trnyata mengubah kehidupan para murid dengan beberapa dimensi dasar, antara lain:
A.Kedamaian:
Diceritakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya ketika mereka mengunci diri ketakutan akan para penguasa Yahudi. Yesus mengucapkan salam: "damai sejahtera". Saat itu juga ketakutan mereka lenyap dan mereka mulai merasakan kedamaian.
B.Kehidupan:
Seperti dalam penciptaan manusia dulu (Kej 2:7), kini para murid menerima nafas kehidupan dari Yesus yang telah bangkit (Yoh 20:22). Yesus berbagi kehidupan dengan para murid. Dalam perjamuan terakhir disebutkan bahwa ia sadar betul bahwa dirinya berasal dari Bapa dan akan kembali kepada-Nya. Semuanya sudah terjadi. Dan kini, dia yang telah kembali bersatu dengan Bapa itu berbagi nafas dengan para murid. Artinya, kini mereka sungguh dapat menjadi anak-anak Bapa yg hidup baru.
C.Kebangkitan:
Setelah mendapat kedamaian dan kehidupan baru, para murid diajak "bangkit", ikut serta menjalankan perutusan dari Bapanya. Iman akan kebangkitan membangun ruang seluas-luasnya bagi kita agar semakin menjadi makhluk yang mampu mengalami Yang Maha Kuasa sebagai yang penuh kerahiman dan berbagi pengalaman ini dengan sesama.
Lebih lanjut, Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan membuatnya berseru, “Tuhanku dan Allahku!” Saat itulah mata batin Tomas terbuka. Melihat Yesus berarti melihat Allah Yang MahaTinggi.
Itulah sebabnya Tomas menyerukan dua sebutan itu. Yesus sendiri dulu mengatakan, siapa mengenalnya akan mengenali Bapanya pula (Yoh 8:19; 14:7.9-11).
"Dari Tarsus ke Maluku - Yesus itu andalanku."
3.SKI – SEKOLAH KERAHIMAN ILAHI.
Dalam tradisi Gereja hari Minggu ke II Paskah disebut “Dominica in Albis” atau Minggu Putih.
Namun sejak tahun 2000 Paus Yohanes Paulus II menetapkan hari Minggu Paskah ke II menjadi Hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Hal ini sebagai jawaban atas permintaan Tuhan kepada Santa Faustina Konwalska yang termuat dalam buku catatan hariannya demikian:
“Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling lemah lembut (420)…. Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah.… Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang. Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699)”
Atas permintaan Tuhan ini maka pada tanggal 30 April 2000, pada hari kanonisasi Santa Faustina Konwalska, Paus Yohanes Paulus II menetapkan hari Minggu setelah hari raya Paskah, yakni Minggu ke II Paskah sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi dan novena Kerahiman Ilahi harus sudah dimulai pada hari Jumad Agung. Semoga Kerahiman Allah yang penuh belaskasihan senantiasa menguatkan langkah hidup kita.
A.
PESTA KERAHIMAN ILAHI
Dengan pengakuan Tomas dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya akan sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”
Bukankah ia dulu telah ragu-ragu, supaya kita kini tidak ragu-ragu lagi? Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699). “Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).
Buku Catatan Harian St Faustina sendiri memuat setidak-tidaknya empat belas bagian di mana Tuhan kita meminta suatu “Pesta Kerahiman Ilahi” ditetapkan secara resmi dalam Gereja: “Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling lemah lembut (420)…. Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah.… Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang. Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699)”
Tergerak oleh permenungan akan Allah sebagai Bapa yang Maharahim, maka Bapa Suci Yohanes Paulus II menghendaki agar sejak saat ditetapkannya, Minggu Paskah II secara resmi dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi oleh segenap Gereja semesta.
Hal ini dimaklumkan beliau pada tanggal 30 April 2000, tepat pada hari kanonisasi St Faustina Kowalska. Pada hari Keerahiman inilah, Tuhan kita berjanji untuk menganugerahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi, seperti dicatat sebanyak tiga kali dalam Buku Catatan Harian St Faustina; setiap kali dengan cara yang sedikit berbeda:
• “Aku akan menganugerahkan pengampunan penuh kepada jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi (1109).”
• “Jiwa yang menghampiri Sumber Hidup pada hari ini akan dianugerahi pengampun-an penuh atas dosa dan penghukuman (300).”
• “Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (699).”
Sebagai kelanjutan dari dimaklumkannya hari Minggu pertama sesudah Paskah sebagai Minggu Kerahiman Ilahi, Imam Agung di Roma, terdorong semangat yang berkobar untuk menggairahkan semaksimal mungkin praktek Devosi Kerahiman Ilahi dalam diri umat Kristiani dengan harapan mendatangkan buah-buah rohani yang berguna bagi kaum beriman, maka pada tanggal 13 Juni 2002 beliau memaklumkan bahwa Gereja memberikan indulgensi, baik indulgensi penuh maupun sebagian, kepada mereka yang mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi dengan syarat-syarat seperti yang ditetapkan Gereja.
Selain itu, Lukisan Yesus, Allah yang Maharahim, hendaknya mendapat tempat terhormat yang istimewa pada Pesta Kerahiman Ilahi, sebagai suatu sarana pengingat yang kelihatan atas segala yang telah Yesus lakukan bagi kita melalui Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Nya .… dan juga, sebagai sarana pengingat akan apa yang Ia kehendaki dari kita sebagai balasannya, yaitu percaya penuh kepada-Nya dan berbelas kasih kepada sesama: “Aku menghendaki lukisan ini diberkati secara khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah, dan Aku menghendaki lukisan ini dihormati secara umum agar setiap jiwa dapat tahu mengenainya (341).”
B.
SALAM KERAHIMAN
Ask for His Mercy ~ Mohon Belas Kasih Allah
Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia.
Be Merciful ~ Berbelas Kasih kepada Sesama
Tuhan menghendaki kita menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama. Tuhan menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama seperti yang Ia lakukan kepada kita.
Completely Trust ~ Percaya Penuh kepada-Nya
Tuhan ingin kita tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasih-Nya tergantung pada besarnya kepercayaan kita. Semakin kita percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima.
C. Doa Kerahiman: Selayang Pandang
a.
DOA JAM KERAHIMAN
Ya Yesus, Engkau telah wafat,
namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa
dan terbukalah lautan kerahiman bagi segenap dunia.
0, Sumber Kehidupan,
kerahiman Ilahi yang tak terselami,
naungilah segenap dunia dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
Darah dan Air,
yang telah memancar dari Hati Yesus
sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah andalanku!
b.
SERUAN KEPADA KERAHIMAN ILAHI
Setiap seruan dimulai dengan:
`Bapa yang kekal,
kupersembahkan kepada-Mu
Tubuh dan Darah
Jiwa dan Ke-Allah-an
PutraMu yang terkasih,
Tuhan kami Yesus Kristus,
sebagai pemulihan dosa-dosa kami
dan dosa seluruh dunia.'
Hening sejenak, renungkanlah Sengsara Yesus. Kemudian, daraskanlah seruan berikut diakhiri dengan: kasihanilah kami dan seluruh dunia.
Demi Yesus yang menetapkan Ekaristi sebagai kenangan akan Sengsara-Nya, ….
Demi Yesus yang menderita sakrat maut di Taman Getsemani, ….
Demi Yesus yang didera dan dimahkotai duri, ….
Demi Yesus yang dijatuhi hukuman mati, ….
Demi Yesus yang memanggul salib-Nya, ….
Demi Yesus yang jatuh di bawah beban berat salib, ….
Demi Yesus yang berjumpa dengan BundaNya yang berduka, ….
Demi Yesus yang menerima uluran tangan dalam memanggul salib-Nya, ….
Demi Yesus yang menerima belas kasih Veronica, ….
Demi Yesus yang menghibur para perempuan, ….
Demi Yesus yang ditelanjangi, ….
Demi Yesus yang disalibkan, ….
Demi Yesus yang wafat di Salib, ….
Demi Yesus yang dimakamkan, ….
Demi Yesus yang dibangkitkan dari antara orang mati, ….
`Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, Kudus dan kekal,
kasihanilah kami dan seluruh dunia'
(diserukan tiga kali)
c.
LITANI KERAHIMAN ILAHI
Tuhan kasihanilah kami
Tuhan kasihanilah kami
Kristus kasihanilah kami
Kristus kasihanilah kami
Tuhan kasihanilah kami;
Kristus dengarkanlah kami
Kristus kabulkanlah doa kami
Allah Bapa di surga,
kasihanilah kami.
Allah Putra Penebus dunia,..
Allah Roh Kudus,..
Allah Tritunggal Mahakudus,
Tuhan Yang Maha Esa,..
Kerahiman Ilahi,
sifat pencipta yang paling nyata,
Engkaulah andalanku.
Kerahiman Ilahi,
kesempurnaan penyelamat yang tertinggi,..
Kerahiman Ilahi,
pengudus sumber cinta yang tak dapat di pahami,..
Kerahiman Ilahi,
Tritunggal Mahakudus yang tidak dapat dimengerti,..
Kerahiman Ilahi,
bukti kekuasaan Allah yang tertinggi,..
Kerahiman Ilahi,
terwujud dalam penciptaan para malaikat,..
Kerahiman Ilahi,
yang menciptakan kami dari yang tiada,..
Kerahiman Ilahi,
yang merangkul seluruh dunia,..
Kerahiman Ilahi,
yang memberikan kami hidup abadi,..
Kerahiman Ilahi,
yang menjaga kami terhadap siksa yang patut kami pikul,..
Kerahiman Ilahi,
yang mengangkat kami dari kebusukan dosa,..
Kerahiman Ilahi,
yang membela kami dengan sabda yang menjelma,..
Kerahiman Ilahi,
yang terpancar dari luka-luka Yesus,..
Kerahiman Ilahi,
yang mengalir dari hati Yesus yang Mahakudus,..
Kerahiman Ilahi,
yang memberikan kami Bunda Maria sebagai Bunda berbelas kasih,..
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam pengadaan Gereja Katolik,.
Kerahiman Ilahi,
yang terungkap dalam pengadaan Sakramen-sakramen Suci,.
Kerahiman Ilahi,
yang tampak secara khusus dalam Sakramen Permandian dan Tobat,.
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam Sakramen Ekaristi dan Imamat,..
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam panggilan kita kepada iman yang benar,..
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam pertobatan para pendosa,..
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam kekudusan para orang jujur,..
Kerahiman Ilahi,
yang terwujud dalam kesucian para orang saleh,..
Kerahiman Ilahi,
yang membawa kesembuhan bagi orang sakit dan menderita,..
Kerahiman Ilahi,
yang menurunkan penghiburan bagi orang yang berada dalm kesulitan,..
Kerahiman Ilahi,
harapan bagi orang yang berputus-asa,..
Kerahiman Ilahi,
yang mendampingi kami selalu dan di mana-mana,..
Kerahiman Ilahi,
yang mendahului kami dengan rahmat,..
Kerahiman Ilahi,
ketenangan bagi orang yang menghadapi ajal,..
Kerahiman Ilahi,
kegembiraan surgawi bagi orang yang diselamatkan,..
Kerahiman Ilahi,
kesejukan dan keringanan bagi jiwa-jiwa di api penyucian,..
Kerahiman Ilahi,
mahkota semua orang kudus,..
Kerahiman Ilahi,
sumber mukjizat yang tak terbatas,..
Anak domba Allah,
yang membuktikan Kerahiman paling tinggi bagi keselamatan dunia dengan salib-Mu,
sayangilah kami, ya Tuhan
Anak domba Allah,
yang dengan penuh Kerahiman mempersembahkan diri untuk kami dalam setiap Kurban Misa,
kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Anak domba Allah,
yang oleh Kerahiman yang tak terbatas menghapus dosa-dosa kami,
kasihanilah kami, ya Tuhan
Kerahiman Ilahi yang melampaui segala perbuatan-Nya,
sebab itu aku akan memuji Kerahiman Ilahi untuk selama-lamanya
Marilah berdoa.
"Allah, yang kerahiman-Mu tak dapat dipahami dan yang belas kash-Mu tak terbatas,
pandanglah kami dengan mata belas kasih-Mu dan tambahkanlah kerahiman-Mu dalam kesulitan sebesar apa pun.
Semoga kami selalu berharap pada kehendak-Mu yang selalu hadir dengan kerahiman-Mu.
Semuanya ini kami mohon dengan perantaraan Yesus Kristus, Raja Kerahiman, yang bersama Engkau dan Roh Kudus menurunkan Kerahiman kepada kami untuk selama-lamanya.
Amin."
D. Holy's Wisdom
“Berharaplah, hai jiwaku, berharaplah! Engkau tidak mengetahui hari ataupun waktunya. Berjaga-jagalah dengan penuh perhatian, karena segala sesuatu berlalu dengan cepat, walaupun ketidaksabaranmu membuat hal yang pasti jadi diragukan dan membuat waktu yang singkat menjadi panjang. Bayangkanlah bahwa semakin banyak engkau berjuang, semakin banyak engkau akan membuktikan cintamu kepada Allah dan pada suatu hari akan semakin banyak engkau bergembira dengan Kekasihmu dalam kebahagiaan dan kegembiraan yang tidak pernah akan berakhir.” — St. Teresa dari Avila
“Hope, O my soul, hope! You know neither the day nor the hour. Watch carefully, for everything passes quickly, even though your impatience makes doubtful what is certain, and turns a very short time into a long one. Dream that the more you struggle, the more you prove the love that you bear your God, and the more you will rejoice one day with your Beloved, in a happiness and rapture that can never end.” — St. Teresa of Avila
=====
“Jika engkau melihat sesamamu dalam dosa, janganlah melihat ini saja, tetapi juga berpikirlah tentang apa yang telah dia lakukan dengan baik, dan dengan mencoba hal ini secara tidak biasa, sementara mencoba untuk tidak menghakimi secara tidak adil, engkau akan menemukan bahwa dia lebih baik darimu.” — St. Basilius Agung
“If you see your neighbor in sin, don’t look only at this, but also think about what he has done or does that is good, and infrequently trying this in general, while not partially judging, you will find that he is better than you.” — St. Basil the Great