Ads 468x60px

Jumat 8 Mrt 2013


Prapaskah III
Hosea 14:2-10;Mrk 12:28b-34

“Si vis amari, ama-Jika ingin dicintai, cintailah!” Itulah kutipan dari karya Publilius Syrus yang juga saya tulis pada buku “Carpe Diem” dan merupakan pesan pokok hari ini. Ya, Yesus sang KASIH menegaskan bahwa esensi semua hukum terbagi menjadi dua matra besar, yakni relasi dengan Allah/dimensi vertikal serta relasi dengan sesama/dimensi horisontal: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati-jiwa-akal budi dan kekuatan" serta “Kasihilah sesamamu seperti dirimu”. 
Adapun 3 ciri dasarnya, al: 

1. "Caritas adalah dasarnya": 
Kasih untuk Tuhan dan kasih untuk sesama berarti “ngasih”, mau memberi karena kasih juga bisa berarti “Ketika Allah Selalu Ingin Hadir”? Ya karena percaya bahwa Allah telah mengasihi kita, maka juga diajak untuk selalu menghadirkan Allah dengan hidup ber-nada dasar C, "Cintakasih". Yang pasti, bisa saja kita memberi tanpa mencintai tapi mustahil kita mencintai tanpa memberi bukan? 

2. "Totalitas adalah semangatnya": 
Kasih itu harus segenap hati (pusat rasa)-segenap jiwa (pusat kehendak)-segenap akal budi (pusat pemikiran) dan segenap kekuatan (pusat tindakan), kasih yang utuh menggumpal bukan yang abal-abal, kasih yang tulus bukan yang penuh akal bulus, kasih yang sepenuh hati bukan yang setengah hati, kasih yang asli bukan yang basa-basi karena kasih itu bisa dirasakan hati-diresapkan jiwa-dipikirkan akal budi dan diwartakan dalam tindakan nyata. 

3. "Vitalitas adalah buahnya": 
"Dimana ada kasih disitu ada kehidupan - where there is love there is life". Ya, kasih itu jelas menghidupkan. Ia tegas memberi kehangatan laksana matahari setelah hujan. Ia membuat kita “vital” (hidup) karena hidup tanpa kasih ibarat pohon tanpa bunga. Dengan tindakan kasih, hidup kita semakin bernilai, “losta masta - bikin hidup lebih hidup”, menjadi "giver" dan bukan "taker". Yang pasti, dialog kasih Yesus dan ahli Taurat hari ini memperlihatkan bahwa mereka akrab dan tahu banyak tentang isi kitab suci dan hukum agama. Tapi, ada hal yang lebih penting daripada sekedar tahu yaitu pelaksanaannya. Mari kita laksanakan kasih itu. Human change by acting on it! 

“Cari pita di balik dipan - wartakanlah cinta dalam kehidupan. 
Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar