Ads 468x60px

O Sancta Simplicitas

“T T M - Tribute To Mary”: O Sancta Simplicitas
@ Orient Solo, 18.00 - 21.30
Bersama FX Hadi Rudiyatmo, Abah Adi Kurdi dan Didiek SSS, Mgr Pujasumarta dkk

“Kepenuhan segala rahmat yang ada dalam Kristus
datang ke dalam Maria,
meski dalam suatu cara yang berbeda” 
“In Christo fuit plenitude gratiae,
sicut in capite influente;
in Maria vero, sicut in collo transfundente"

“Maria, Oh Maria, Mengapa Aku Mencintaimu ”
Maria, Oh Maria,
genggamlah tanganku, peganglah hatiku,
terangilah mataku, dan sertailah pucuk-pucuk cintaku........
Maria, oh Maria,
doakanlah aku juga,
Karena mataku sering salah melihat, bibirku kerap salah berucap,
telingaku kadang salah mendengar, dan hatiku tak ayal salah menduga......
Maria, Oh Maria,
Kerap, aku berserah di matamu
ketika hidup jatuh terpuruk - menghirup harum cahaya cintamu.
Kerap, aku singgah di bibirmu
ketika duka tak ber’asa - mencucup hangat anggur sapamu.
Kerap, aku bersimpuh pasrah di kakimu
ketika cinta dan karya tak terasa kaya makna – mendekap erat lembut doamu……...
Maria, Oh Maria,
suburkan gersangku di tenang hadirmu, 
sembuhkan lukaku di hangat hatimu,
kuatkan rapuhku di rindang doamu,
pun segarkan letihku di harum sapamu”.
Maria, Oh Maria,
sekali lagi kukatakan padamu.....,
genggamlah tanganku, peganglah hatiku, terangilah mataku, dan sertailah pucuk-pucuk cintaku...


“Ibu, Murnikan Suaraku” 
Ibu, murnikan suaraku
dengan sertamu
dalam angin beku
yang menguji danau
menjadi kristal
Ibu, murnikan suaraku
dengan doamu
dalam tanah debu
yang menguji raga
menjadi Manusia
Ibu, murnikan suaraku
dengan teladanmu
dalam lidah api
yang menguji logam
menjadi mulia
Ibu, murnikan suaraku
yah....murnikan suaraku
Agar berkata:
"Aku ini HAMBA Tuhan. Jadilah padaku
menurut perkataan-Mu"


“Bunda Kau Kurindu”
Kelepak cahya pudar senyap
Langit menggantung di geligir kelu
Petang meruap gelap merayap
Kusangkali Kau sebelum kelam merenggut
Aku hilang akal di bisik ranum tuba
Kakiku perih terperam kalut
Hatiku merintih menguncup takut
Perjalanan ini kelewat jauh ke ufuk
pun cakrawala tak jua menjemput
Oh, Bunda Engkau dimana?
Sayap matahari hangus patah
O, lezatnya buah surga nan mencelikkan
O, tipu daya tanah terpanggang tandus
Di derit rindu mengais, peluhku menangis
Oh, Bunda Aku lelah haus…
Oh Hail Mary, Holy Mother, a maiden maid
Keep me away from torturing sins
Protect me from a fake offering desire
Embrace me to warm my gloomy day
Oh Holy Mary blessed Virgin, I am pleading
Preserve my soul as the fine harvest
A lovely gift endows to your Son
in heaven


1 Januari 
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah

11 Februari 
Santa Perawan Maria dari Lourdes

25 Maret 
Hari Raya Kabar Sukacita

13 Mei 
Santa Perawan Maria dari Fatima

31 Mei 
Pesta SP Maria mengunjungi Elizabeth/Hati Tersuci Santa Maria.
16 Juli 
Santa Perawan Maria di Gunung Karmel

27 Juli 
Pesta SP Maria Bunda Penolong Abadi

15 Agustus 
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga

22 Agustus 
Santa Perawan Maria Ratu

8 September 
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

15 September 
Santa Perawan Maria Berdukacita

19 September
SP Maria dari La Salette

7 Oktober
Santa Perawan Maria Ratu Rosario

21 November
Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah

27 November
Santa Perawan Maria dari Medali Wasiat

8 Desember
Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa

12 Desember
Santa Perawan Maria dari Guadalupe

Aneka ria perayaan Maria dirayakan secara universal dan banyak dicantumkan secara resmi dalam kalender Liturgi Gereja Katolik Roma. Aneka perayaan itu dibeda-petakan sesuai tingkatnya, ada yang setingkat Hari Raya (Sollemnitas), Hari Pesta (Festum) dan Peringatan (Memoria). Beberapa penjelasan singkatnya, antara lain:

1. Sollemnitas: Perayaan-perayaan setingkat Hari Raya yang dirayakan seperti hari Minggu. Dalam Ibadat Harian (Officium Divinum), perayaan pada tingkat ini dimulai pada sore hari sebelum hari raya yang bersangkutan, yang dikenal dengan istilah Ibadat Sore Pertama. Dengan demikian, Perayaan Ekaristi yang diadakan sore hari ini dapat menggantikan misa pada hari berikutnya. Dalam Kalender Liturgi, terdapat empat perayaan Maria yang setingkat Hari Raya, al: 
a. Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah: Perayaan ini dirayakan pada tanggal 1 Januari. Pengakuan akan kebundaallahan Maria merupakan unsur sentral dalam penghormatan umat Katolik terhadap Bunda Maria. Dasar pengakuan ini terutama Kitab Suci yang menyebutkan bahwa Yesus dilahirkan dari Santa Perawan Maria. Kalau kita mengakui Yesus sebagai Allah, maka kita pun mengakui Maria sebagai Bunda Allah.
b. Hari Raya Kabar Sukacita: Dasar biblis perayaan ini adalah kunjungan Malaikat Gabriel kepada Bunda Maria (Luk 1:26-38). Dalam kunjungan itu Malaikat Allah meminta kesediaan Maria untuk menjadi ibu bagi Putra Allah yang Mahatinggi. Peristiwa ini menjadi awal sejarah kekristenan dan atas kesediaan Maria, maka Allah menjelma menjadi manusia. Santo Louis-Marie de Montfort (1673-1716) mengatakan bahwa Hari Raya Kabar Sukacita merupakan cikal bakal kehadiran Gereja. Pesta ini dirayakan Gereja Katolik pada tanggal 25 Maret, tepat sembilan bulan sebelum kelahiran Yesus (Perayaan Natal). 
c. Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga: Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 Agustus, berdasarkan dogma yang dikeluarkan oleh Paus Pius XII tanggal 15 Agustus 1950. Keyakinan dan khotbah-khotbah tentang pengangkatan Bunda Maria ke surga sudah mulai sejak abad ke-6. Namun sebagai dogma, baru dipromulgasikan pada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Paus Pius XII. Gereja meyakini bahwa Bunda Maria, yang secara istimewa dipersiapkan Allah menjadi tempat kediaman PutraNya, yang telah menjalani hidup dengan kesucian yang luar biasa, pada akhir hidupnya pasti mendapatkan keistimewaan dari Allah. Ajaran yang mengatakan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan badan merupakan suatu ungkapan dan keyakinan iman. 
d. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda: Perayaan ini jatuh pada tanggal 8 Desember karena berdasarkan pada dogma yang dikeluarkan oleh Paus Pius IX tanggal 8 Desember 1854. Dalam Bula “Ineffabilis Deus”, Paus Pius IX mendefinisikan dogma Maria Dikandung Tanpa Noda sebagai berikut: “Santa Perawan Maria, sejak saat pertama ia dikandung, oleh rahmat dan karunia yang istimewa dari Allah yang Mahakuasa, demi jasa-jasa Yesus Kristus, penyelamat bangsa manusia, tetap terjaga, luput dari segala noda dosa asal.”

2. Festum: Perayaan yang Setingkat Hari Raya 
a. Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elizabeth: Pesta ini dirayakan untuk mengenang kunjungan Maria kepada saudaranya Elizabeth di Ain Karim. Ain Karim adalah sebuah kota di Yehuda (di sebelah barat Yerusalem) yang berjarak kira-kira 10 km dari Yerusalem dan menurut tradisi merupakan tempat tinggal keluarga Imam Zakaria. Maria tinggal di sana selama tiga bulan (bdk. Luk 1:39-56). Pesta ini dirayakan tanggal 31 Mei. 
b. Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria: Kita tidak mempunyai informasi biblis dan historis tentang kapan dan di mana Bunda Maria dilahirkan. Penyebutan nama Yoakim dan Ana sebagai orangtuanya pun hanyalah berdasarkan tradisi dan Injil apokrif. Perayaan ini berawal dari tradisi Gereja Timur dan mulai berkembang di Gereja Barat sejak abad kelima. Hari kelahiran Bunda Maria dirayakan Gereja Katolik pada tanggal 8 September. 

3. Memoria: Perayaan yang setingkat Peringatan
a. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu: Setelah diangkat ke surga dengan jiwa dan badannya, Bunda Maria dinobatkan sebagai Ratu. Peringatan ini dirayakan tujuh hari setelah Hari Raya Bunda Maria diangkat ke Surga, yaitu pada tanggal 22 Agustus. Apakah para malaikat di surga memerlukan waktu tujuh hari untuk mempersiapkan upacara penobatan Maria sebagai Ratu? Ini juga merupakan ungkapan iman. Intinya: Gereja kehabisan kosa kata untuk mengungkapkan penghargaannya atas keistimewaan Bunda Maria. 
b. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita: Setelah merayakan Pesta Salib Suci, Gereja memperingati kedukaan Maria yang antara lain karena penyaliban Putranya. Maka peringatan ini dirayakan pada tanggal 15 September. Peringatan ini mulai dirayakan tahun 1668 dan ditetapkan sebagai perayaan untuk seluruh Gereja oleh Paus Pius VII pada tahun 1814. Peringatan Bunda Maria Berdukacita dikenal juga dengan nama “Tujuh Kedukaan Maria”(nubuat Simeon tentang suatu pedang yang akan menembus jiwanya, pengungsian ke Mesir, Yesus hilang di Bait Allah pada umur 12 tahun, Yesus ditangkap dan diadili, Yesus disalibkan dan wafat, Yesus diturunkan dari salib, dan Yesus dimakamkan).
c. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario: Sejak abad abad ke-12, Gereja menambah perayaan Maria yang berkaitan dengan kejadian-kejadian tertentu dalam kehidupan menggereja, misalnya Peringatan “Maria Ratu Rosario” pada tanggal 7 Oktober. Peringatan ini dirayakan untuk mengenang kemenangan pasukan Katolik dalam perang Lepanto pada abad ke-15. Kemenangan ini diyakini karena umat berdoa memohon bantuan Bunda Maria dengan berdoa rosario. Tahun 1571 Paus Pius V menetapkan peringatan ini sebagai perayaan syukur dan pada tahun 1716 Paus Clement XI menetapkannya sebagai perayaan untuk seluruh Gereja. 
d. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah: Persembahan Maria ke Kenisah juga tidak mempunyai informasi biblis, selain bersumber pada tradisi dan injil apokrif. Peringatan Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah ini berawal dari tahun 543 untuk mengenang pemberkatan Gereja Bunda Maria di Yerusalem. Tahun 1585, perayaan ini dimasukkan dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik dan sekarang dirayakan sebagai pengakuan akan Bunda Maria yang merupakan kenisah di mana Allah (Putra) berdiam. Gereja merayakan peringatan ini pada tanggal 21 November. 

Sebenarnya, masih ada banyak peringatan lain yang dirayakan dalam liturgi Gereja Katolik baik yang bersifat fakultatif maupun secara khusus dirayakan oleh kelompok atau tarekat religius tertentu. Satu hal yang pasti, benarlah kalau banyak orang berkata, "de Maria numquam satis - bicara tentang Maria, tak akan ada habisnya!" 

Jiwa Maria, sucikanlah aku 
Hati Maria, nyalakanlah aku
Tangan Maria, sanggahlah aku
Kaki Maria, pimpinlah aku
Mata Maria, pandanglah aku
Bibir Maria, berkatalah padaku
Dukacita Maria, kuatkanlah aku
O Maria yang manis, dengarkanlah aku
Janganlah mengijinkan daku terpisah darimu
Terhadap musuh-musuhku, belalah aku
Tuntunlah daku kepada Yesus yang manis
Semoga dengan dikau aku dapat mencintai dan
memuji untuk selama-lamanya. Amin

Doa “Salam Maria” adalah salah satu doa tradisional Katolik yang paling populer di dunia dan merupakan dasar pokok dari doa rosario. Doa tersebut lebih kurang didoakan sebanyak 2 juta kali sehari dalam segala bahasa dan di seluruh pojok dunia. St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam doa Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.” St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja yang terkemuka, 'yang paling bijaksana di antara para kudus dan yang paling kudus di antara para bijaksana', seperti dinyatakan oleh Paus Leo XIII bahkan pernah berkhotbah selama 40 hari lamanya di Roma hanya tentang doa Salam Maria. 
Selain itu, Salam Maria juga digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, serta berbagai kelompok lainnya dalam tradisi Katolik, termasuk Anglikan, Katolik Independen dan Katolik Lama. Sebagian denominasi Protestan juga menggunakan doa ini. Doa Salam Maria sendiri memadukan dua nas dari Injil Lukas: "Salam Maria, penuh rahmat,Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita" (Lukas 1:28) dan "terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus." (Lukas 1:42). Di Eropa Barat pada pertengahan abad ke-13, doa ini hanya terdiri dari kata-kata ini dengan penambahan nama "Maria" setelah kata "Salam", seperti yang jelas terlihat dari tafsiran St. Thomas Aquinas tentang doa ini. Jelasnya, St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

SEMBAH BEKTI (Jawa)
Sembah bekti kawula dewi Maria kekasihing Allah, pangeran nunggil ing panjenengan dalem, sami-sami wanita sang dewi pinuji piyambak, saha pinuji ugi wohing salira dalem sri Yesus.
Dewi Maria, ibuning Allah, kawula tiyang dosa sami nyuwun pangapunten dalem, samangke tuwin benjing dumugining pejah. Amin.

LUGRAHA DEWI MARIA (Bali)
Lugraha dewi Maria, ebek pahiang, Widi nyarengin ida. I ratu pinih kasuecanin yan ring para istri sami, tur kapuji ida sang hyang Yesus who weteng I ratu.
Dewi Maria, biang Widi, astawayang titiang I jadma dosa, mangkin miwah ring pademe. Amin.

HET WEESGEGROET (Belanda)
Wees gegroet, Maria, vol van genade, de Heer is met U, gij zijt de gezegende, onder de vrouwen, en gezegend is Jesus, de vrucht van uw schoot.
Heilige Maria, moeder van God, bid voor ons, zondeaars, nu en in het uur van onze dood. Amen.

ABA MARIA (Filipina)
Aba Maria, napupuno ka ng grasya, ang panginoon Diyos ay sumasaiyo, bukod kang pinag pala sa babaeng lahat, at pinagpala naman ang iyong anak na si Hesus.
Santa Maria ina ng Diyos ipanalangin mo kaming makasalanan, ngayon at kung kami ‘ y mamamatay. Amen.

HAIL MARY (Inggris)
Hail Mary, full of grace, The Lord is with You. Blessed are You among women and blessed is the fruit of Your womb, Jesus.
Holy Mary, mother of God, pray for us, sinners, now and at the hour of our death. Amen.

AVE MARIA (Italia)
Ave o Maria, piena di Gratia, il signore e con te. Tu sei benedetta fra le donne e benedetto e il frutto del tuo senno Gesu.
Santa Maria, madre di Dio, prega per noi peccatori, addesso e nell’ora della nostra morte. Amen.

MEDETASHI / TENSHI SHUKUSHI (Jepang)
Medetashi seichou michi miteru Maria, shu onmi to tomoni mahimasu, onmi wa onna no uchi nite shukuserare, gotainai no onko iezusu mo shukuserare tamou.
Tenshu no onhaha sei Maria, tsumi bito naro warera no tame ni, ima mo rinjuu no toki mo inori tamae. Amen.

GEGRUSZET SEIST DU MARIA (Jerman)
Gegruszet seist du Maria, voll der Gnade, der Herr ist mit dir. Du bist gebenedeit unter den Frauen, und gebenedeit ist die Frucht deines leibes Jesus.
Heilige Maria, Mutter Gottes, bitte für uns sonder jetzt und in der Stunde unseres Todes. Amen.

AVE MARIA (Latin)
Ave María, grátia plena, Dóminus tecum, benedícta tu in muliéribus, et benedíctus fructus ventris tui Iesus.
Sancta María, mater Dei, ora pro nobis peccatóribus, nunc et in hora mortis nostrae. Amen.

SALAM MARIA (Padang)
Salam Maria, panuah rahmaek, Tuhan saratomu. Tarpujilah Engkau di antaro padusi dan tarpujilah anak kanduangMu, Yesus.
Santa Maria Bundo Allah, doakanlah kami yang badoso iko, sakarang dan waktu kami mati. Amin.

JE VOU SALOU MARIE (Perancis)
Je vous salou Marie, pleine de grace, le Seigneur est avec vous, vous êtes benie entre toutes les femmes et Jesus, le fruit de vos entrailles, est beni.
Saint Marie, mere de Dieu, priez pour nous, pouvres pecheurs, maintenant et à l’heure de notre mort. Amen.

AVE MARIA (Portugis)
Ave Maria, Cheia de graça o Senhor esta com bosco. Bendita Sois vos entre as mulheres e bendito e o fruto du vosso ventre Jesus.
Santa Maria, ma? de Deus, rogai por nós pecadores agora e na horra da nossa morte. Amen.

DIOS TE SALVE MARIA (Spanyol)
Dios te salve Maria, llena de gracia plena, el senor es contigo, bendita tu entre las mujeres, y bendito el fruto de tu vientre, Jesus.
Santa Maria, Madre de Dios, ruega por nosotros pecadores, ahora y en la hora de nuestra muerte. Amen.

AVE MARIA (Timor Leste)
Grasa barak liu, iha ita boot, Maromak ho ita boot, ita boot diak liu teto hotu-houto. Ita boot nia oan, Jesus diar liu.
Santa Maria, Maromak nia Inan, harohan ba nai maromak tamba ata salan, oras nee ho oras nebe ami atu besik, atu mate. Amin

Salve Regina,
Mater misericordiae!
Vita, Dulcedo, et Spes nostra! Salve.

Dios quiere y La Virgen permite
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.


Suatu ketika, Lao Tsu sedang bepergian dengan murid-muridnya dan mereka menemukan hutan dimana para penebang pohon sedang menebangi semua pohon, kecuali sebuah pohon besar dengan ribuan cabang. Pohon itu begitu rindang hingga banyak orang bisa berteduh di bawahnya. Waktu murid-murid Lao Tsu disuruh bertanya kenapa pohon itu tak ditebang, para penebang berkata, “Pohon ini sama sekali tak berguna. Mau bikin apa dari pohon seperti ini karena setiap cabangnya penuh benjolan dan tidak lurus”. Waktu jawaban itu disampaikan pada guru, Lao Tsu tertawa. “Jadilah seperti pohon itu. Bila kau tampak cantik dan tanpa cacat benjolan kau akan menjadi komoditi di pasar. Jadilah seperti pohon yang tak ditebang ini yang meskipun kelihatan tak berguna, tapi sesungguhnya ia memberi kesejukan bagi banyak orang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar