Ads 468x60px

Senin 29 Juli 2013

“Adveniat regnum Tuum!”
Pw. St. Marta, Maria, dan Lazarus, 
Kel 32:15-24.30-34; Mat 13:31-35

“Adveniat regnum Tuum – Datanglah kerajaanMu!” Itulah harapan iman yang kita daraskan dalam doa Bapa Kami bersama dengan teladan St. Marta, Maria, dan Lazarus yang kita kenangkan hari ini sebagai “sahabat-sahabat Tuhan”. Mereka sendiri menjadi sahabat Tuhan karena selalu membuka rumah dan hatinya untuk menerima kehadiran Tuhan dan mendengarkan Dia (Luk 10:38-42).

Nah, mengacu pada teladan Maria (Ibr: Miryam, Mesir Marye, 'yang dicintai') Martha (Ibr: puteri) dan Lazarus (Ibr: Allah yang menolong) serta perumpamaan Yesus tentang biji sesawi dan ragi, adapun tiga syarat dasar supaya kerajaanNya sungguh datang di tengah carut marut hidup harian kita, al: 


1.Simplicitas-Sederhana:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Biji sesawi (“SEderhana, SAbar dan manusiaWI”) adalah biji yang paling kecil, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. Bukankah kerajaanNya bisa kita mulai dari hal-hal sederhana dengan nada dasar C, yakni Cinta?

2.Integritas-Keseluruhan:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." Bukankah kedamaian Kerajaan Surga berlangsung secara perlahan namun nyata dan menyeluruh? Seperti “ragi” (“RAjin berbaGI), proses transformasinya tidak selalu kelihatan mencolok, tetapi akibatnya terhadap seluruh dunia jelas dan tegas terlihat.

3.Fraternitas:
Kerajaan Allah dimengerti sebagai realitas yang membuat terwujudnya “syalom” (damai): seperti burung yang terlindung dengan nyaman dalam cabang-cabang pohon sesawi yang bertumbuh besar dan seperti ragi yang meresap dalam tepung terigu sehingga menjadi roti yang enak dinikmati. Inilah suasana “syalom” yang didasari semangat persaudaraan, ketika yang tawar dan hambar menjadi benar benar hangat dan bermanfaat.

“Abdullah berenang di sungai Gangga – Ciptakanlah kerajaan Surga.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar