Ads 468x60px

Sakramentali Pemberkatan Benih Padi

Pengantar, Dasar Antropologis - Teologis - Liturgis dan Pastoral, Struktur
Upacara Pemberkatan Benih serta Tata Upacara Ibadat Pemberkatan Benih

A. Pengantar
Benih tanaman yang baik dan bermutu menjadi salah satu tuntutan berhasil tidaknya suatu budidaya tanaman. Sehingga pengadaan dan pemilihan benih menjadi salah satu kegiatan manusia tani yang penting. Kesadaran bahwa segala usaha dan tindakan manusia tidak terlepas dari kuasa dan kehendak Allah, maka bidang kegiatan tani ini perlu dimintakan rahmat dan pengudusan Allah. Hidup itu hanyalah pemberian dan karunia Allah. Oleh karena itu, perlulah pemberkatan benih supaya benih yang sudah diupayakan itu mempu hidup dan tumbuh dengan baik.



Bidang pelayanan dalam perayaan iman gereja demi pengembangan hidup rohani umat mecakup perayaan-perayaan resmi gereja seperti perayaan-perayaan sakramental. Selain itu, palayanan keliturgian dalam menyangkut upacara-upacara sakramentali yang dalam kenyataan hidup umat menjadi bagian hidup yang penting. Pengadaan dan pemilihan benih adalah salah satu dari sekian banyak bidang hidup yang penting, khusunya bagi manusia tani.

Pemberkatan benih sebagai salah satu upacara sakramentali yang dipraktekan Gereja sudah jarang dilakukan. Oleh karena itu, dengan paper ini diharapkan praktek sakramentali yang dilakukan Gereja untuk memohonkan daya tumbuh bagi benih dapat dikembangkan lagi. Sehingga bidang kehidupan manusia kesehariaan tidak terlepas dan terpisah dari wujud penghayatan imannya.


B. Dasar Antropologis, Teologis, Liturgis dan Pastoral

1. Dasar Teologis
Benih dalam tangan seorang petani masih mengandung pertanyaan, tapi sekaligus juga mengandung harapan. Memang harus disediakan benih yang baik. Namun seluruh pertumbuhan adalah ditangan Tuhan, seperti disinggung St Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1 Kor 3,6). Karena benih yang akan dibawa dan di tanam di ladang hidup, tumbuh, dan berkembangnya akan sangat tergantung pada kuasa Allah (bdk. Ul 28, 38; Pkh 11,6). Oleh karena itu, selain petani harus berupaya mengolah tanah dan menyiapkan segala sesuatu agar dari benih yang ditanamnya dapatlah ia memetik panenan yang berlipat ganda, perlulah juga memohon rahmat dan berkat atas usaha yang sudah dilakukannya. Biji benih yang kecil adalah ibarat usaha kecil manusia yang terbatas kemampuannya, namun bisa menghasilkan sesuatu yang besar bila manusia menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan berbuat demi kemulian-Nya.

2. Dasar Liturgis
Kehadiran Kristus dalam liturgi salah satunya adalah kehadarian dalam Sabda-Nya. Sebab Kristus sendiri bersabda bila Kitab Suci dibacakan dalam Gereja. Akhirnya Ia hadir, sementara Gereja memohon dan bermasmur, karena Ia sendiri berjanji, “Bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situlah Aku berada di antara mereka”. Dalam perayaan Liturgi Kitab Suci sangat penting. Sebab dari Kitab Sucilah dikutip bacaan-bacaan, yang dibacakan dan dijelaskan dalam homili, serta masmur-masmur yang dinyanyikan. Dan karena ilham serta jiwa Kitab Sucilah dilambungkan permohonan, doa-doa dan madah-madah liturgi; dari padanya pula upacara serta lambang-lambang memperoleh maknanya. Upacara Pemberkatan Benih adalah salah satu Liturgi Gereja. Di mana Gereja memohon dengan doa-doanya agar Allah memberkati dan menguduskan benih yang akan ditamam di ladang, dan usaha-usaha yang dilakukan dalam mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan benih selanjutnya.

3. Dasar Pastoral
Dalam kisah penciptaan (Kej 1, 11), tanah dan tumbuhan berbiji merupakan satu kesatuan yang tidak bisa lepas. Adanya tanah dikehendaki oleh Allah untuk menumbuhkan tunas-tunas muda dan tumbuh-tumbuhan berbiji. Dengan kata lain, Allah menciptakan tanah dan tumbuh-tumbuhan agar dapat dimanfaatkan manusia, dan karenanya manusia kemudian memuliakan Allah. Oleh karena itu, sementara Gereja berdoa atau bernyanyi atau melakukan sesuatu, dipupuklah iman para umat, dan hati mereka diangkat kepada Allah, untuk mempersembahkan penghormatan yagn wajar kepada-Nya, dan menerima rahmat-Nya secara lebih merlimpah.


C. Struktur Upacara Pemberkatan Benih

1. Ritus Pembuka
Ritus Pembuka terdiri dari Lagu Pembuka, Tanda Salib dan Salam, Pengantar dan Doa Pembuka. Dalam Lagu Pembuka, umat dihantar dengan nyanyian yang sesuai untuk mempersiapkan diri masuk dalam perayaan. Tanda Salib dan Salam, menandakan dimulainya perayaan Upacara Pemberkatan Benih dan menyatakan kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Pengantar berisikan mengenai maksud dan tujuan diadakannya Ibadat Pemberkatan Benih. Melalui Doa Pembuka, Gereja memohon supaya Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus bersama dalam Roh Kudus memberkati dan menguduskan benih yang akan digunakan di ladang dan dapat menghasilkan panenan yang baik.

2. Liturgi Sabda
Liturgi Sabda terdiri dari Bacaan Kitab Suci dan Homili. Melalui Bacaan Kitab Suci menandakan kehadiran Allah dalam Sabda-Nya. Allah yang hadir yang akan menguduskan dan meberkati benih dan pekerjaan yang dilakukannya. Homili berisikan mengenai hubungan antara benih tanaman yang harus mati dan “diam dalam kegelapan” sebelum tumbuh dan menghasilkan panenan yang berlimpah. Seperti halnya, Kristus sendiri yang harus mati untuk menebus dosa-dosa manusia. Kebangkitan Kristus dari mati membawa keselamatan bagi semua orang.

3. Ritus Pemberkatan
Ritus pemberkataan terdiri dari Perarakan Benih, Pemberkataan Benih dan Doa-Doa Permohonan.

4. Ritus Penutup

D. Tata Upacara Ibadat Pemberkatan Benih

RITUS PEMBUKA
LAGU PEMBUKA
Setelah umat berkumpul dapat dinyanyikan sebuah lagu yang sesuai. Dan sesudah nyanyian selesai imam membuka ibadat dengan Tanda Salib.

TANDA SALIB DAN SALAM
Imam dan umat menandai diri dengan Tanda Salib sambil berkata sebagai berikut :
I : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin

Sesudah itu sambil membuka tangan, atau dengan cara lain menurut kebiasaan setempat, imam menyampaikan Salam kepada umat dengan mengucapkan kata sebagai berikut :

I : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U : Dan sertamu juga

PENGANTAR
I : Kita akan memohon berkat Allah atas benih dan segala pekerjaan kita di ladang kita masing-masing. Kita mengharap supaya panen tahun ini berhasil baik. Untuk itu kita harus bekerja rajin dan giat.
Yesus mengajar kita untuk meminta rejeki setiap hari kepada Allah Pencipta. Sepantasnya kita menyatukan kepercayaan dan pengharapan kita akan Tuhan sebelum menanam, supaya segala pekerjaan kita dimulai di bawah perlindungan-Nya.

DOA PEMBUKA
I : Marilah berdoa

Imam dan seluruh umat yang hadir hening sejenak, berdoa dalam hati. Kemudian imam sambil merentangkan tangan mengucapkan Doa Pembuka :

I : Allah yang kekal dan kuasa, Engkaulah Pencipta semesta jagat. Engkau menyuruh kami mengolah tanah dan merobah muka bumi supaya ia menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi hidup kami. Pandanglah umat-Mu ini yang menghadap Engkau untuk memohon berkat-Mu atas benih yang akan ditanam. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu usaha kami yang tak seberapa dapat membawa hasil yang menggembirakan bagi keluarga kami dan semua sesama kami. Kami memuji dan memuliakan Dikau bersama dengan seluruh makhluk ciptaan-Mu. Dengan perangantaraan Yesus Kristus, Putramu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus.
U : Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN
Bacaan diambil dari Injil Matius 13, 3 – 9.

HOMILI
Imam menyampaikan suatu kotbah, kemudian dilangsungkan acara pemberkatan benih-benih.

RITUS PEMBERKATAN

PERARAKAN BENIH
Imam mempersilahkan umat menghantar benih ladang masing-masing ke depan. Imam menerima benih itu dan menempatkannya di atas meja di dekat altar. Perararakan benih diiringi dengan nyanyian yang sesuai.

PEMBERKATAN BENIH
I : Tuhan sertamu
U : Dan sertamu juga
I : Marilah berdoa
Imam dan seluruh umat yang hadir hening sejenak, berdoa dalam hati. Kemudian imam berdoa sambil mengulurkan tangan ke atas benih :
I : Ya Allah, Bapa yang mahamurah, kami menginsafi bahwa hanya pada-Mu kami mendapat rejeki yang cukup setiap hari. Semoga karena kekuatan berkat-Mu segala musuh kesuburan dihalau dan dibinasakan dari sawah ladang kami, sehingga tanah kami menjadi subur makmur. Semoga benih ini Kau berkati dan Kauberi daya tumbuh yang kuat. Limpahkanlah ladang-ladang kami dengan hujan pada waktunya, tetapi hindarkanlah kami dari bahaya banjit dan dari segala kerusakan hujan lebat. Hindarkanlah juga dari segala gangguan binatang atau hama yang merugikan dan merusakan tanaman kami. Semoga kami semua selalu bekerja giat dan kelak dapat memungut hasilnya dengan penuh syukur dan gembira berkat bantuan kasih karunia-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

Setelah Doa Pemberkatan selesai kemudian Imam memperciki semua benih dan para umat dengan Air Suci, sambil umat menyanyikan lagu yang sesuai

DOA PERMOHONAN
I : Allah penyelenggara segala sesuatu dengan bijaksana. Dialah Bapa semua orang yang memperhatikan kebutuhan anak-anak-Nya dengan penuh kasih sayang. Ia menopang umatnya dan memberikan makanan ; Ia senantiasa membuka tangan untuk memuaskan umat-Nya. Maka dengan kepercayaan seorang anak marilah kita mohon kepadanya :
L : Bapa yang mahakuasa, Engkau telah menumbuhkan tunas-tunas muda dari bumi ; berilah daya tumbuh yang baik pada benih-benih yang kami hantar kehadapan-Mu ini. Kami mohon, ...
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bapa, Engkau telah menyediakan benih bagi kami dan aka melipatgandakannya ; kiranya benih-benih ladang ini tumbuh subur, dan menghasilkan buah yang melimpah. Kami mohon, ...
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bapa, Engkau berkenan memberkati bumi dan melimpahkan kesuburan kepadanya ; semoga karena berkat suci-Mu ladang persawahan kami menghasilkan makanan yang kami butuhkan. Kami mohon, ...
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bapa, Engkau melipatgandakan gandum yang Engkau berikan sebagai rejeki sehari-hari dan menganugerahkan santapan Ekaristi ; semoga karena embun yang turun dari langit dan karena daya kesuburan bumi yang berasal dari pada-Mu kami memperoleh panen yang melimpah. Kami mohon, ...
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bapa, Engkau memberi makan kepada burung-burung di udara dan mendandani bunga-bunga di padang ; ajarilah kami agar tidak khawatir akan apa yang kami makan atau apa yang kami kenakan, tetapi dengan penuh kepercayaan mencari lebih dulu Kerajaan Surga dan kebenarannya. Kami mohon, ...
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Diberikan saat hening untuk doa pribadi. Setelah doa-doa selesai, imam mengajak seluruh umat untuk menyatukan semua doa permohonan dengan doa Bapa Kami.

I : Marilah kita menyatukan semua doa-doa kita dengan doa yang sudah diajarkan Yesus Kristus kepada para murir-Nya
U / I : Bapa Kami ....

RITUS PENUTUP

BERKAT PENUTUP
I : Tuhan sertamu
U : Dan besertamu juga

Imam mengulurkan kedua tangan sambi berkata :

I : Marilah saudara-saudara kita mohon kepada Tuhan yang mahakuasa ; semoga Ia menjauhkan segala bencana dari tanah air kita.
U : Amin
I : Semoga Ia memberkati segala usaha pengadaan makanan terutama untuk saudara-saudara kita yang kelaparan.
U : Amin
I : Semoga Ia menggembirakan kita semua dengan hasil panen yang baik dari ladang-ladang kita.
U : Amin
I : Dan semoga kita sekalian selalu diberkati dan dilindungi oleh Allah yang maha kuasa : Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U : Amin
I : Saudara sekalian dalam Kristus, dengan ini Upacara Pemberkatan Benih sudah selesai. Mari kita pulang dan diutus dalam damai Tuhan untuk meneruskan pekerjaan kita masing-masing dengan semangat.
U : Syukur kepada Allah

LAGU PENUTUP
Upacara ditutup dengan lagu penutup yang sesuai dan setelah itu, umat dapat mengambil benihnya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar