Ads 468x60px

Masa Prapaskah: Sermo 6 de Quadragesima (St. Leo Agung)


Sahabat-sahabat terkasih, setiap saat bumi penuh dengan belas kasih Tuhan, dan alam raya sendiri merupakan suatu pengajaran bagi segenap umat beriman dalam menyembah Tuhan. Langit, laut serta segala isinya memberi kesaksian atas kebaikan dan kemahakuasaan Penciptanya; dan semarak keindahan dari kekuatan alam semesta sementara mereka mentaati perintah Penciptanya merupakan suatu ungkapan yang serasi atas ucapan syukurnya.


Dengan datangnya kembali masa yang ditandai secara istimewa oleh misteri penebusan kita, dan sementara hari-hari menghantar kita menyongsong Hari Raya Paskah, kita dipanggil secara lebih mendesak untuk mempersiapkan diri dengan pemurnian roh.


Makna istimewa dari perayaan Paskah adalah ini: segenap Gereja bersukacita atas pengampunan dosa. Gereja bersukacita atas pengampunan dosa, bukan saja atas mereka yang saat itu dilahirkan kembali dalam pembaptisan yang kudus, melainkan juga atas mereka yang telah diangkat sebagai anak-anak Allah.

Pada awalnya, manusia diperbaharui dengan kelahiran kembali dalam pembaptisan. Namun demikian, masih diperlukan pembaharuan setiap hari guna memperbaiki kelemahan-kelemahan dari kodrat fana kita, dan entah berapa jauh tingkat kemajuan yang telah dicapai, tak seorang pun diharapkan untuk tidak lebih maju. Sebab itu, semuanya harus berjuang untuk memastikan bahwa pada hari penebusan, tak seorang pun didapati ada dalam dosa-dosa dari manusia lamanya.

Sahabat-sahabat terkasih, apa yang harus dilakukan umat Kristiani sepanjang waktu, sekarang harus dilakukan dengan perhatian dan pembaktian diri yang lebih besar, sehingga puasa Masa Prapaskah yang diserukan oleh para rasul dapat digenapi, bukan hanya dengan berpantang makanan, melainkan, lebih dari segalanya, dengan penolakan terhadap dosa.

Tak ada praktek yang lebih bermanfaat yang dapat dilakukan seiring dengan puasa rohani yang kudus, selain dari tindakan amal kasih. Tercakup dalam tindakan belas kasih ini, begitu banyak karya-karya bakti diri yang mengagumkan, sehingga maksud-maksud baik dari segenap umat beriman dapat sama nilainya, sekalipun sarana mereka tidak sama. Kasih yang kita miliki bagi Tuhan maupun sesama haruslah senantiasa bebas dari segala bentuk hambatan yang menghalangi kita dari maksud baik. Para malaikat bernyanyi: Kemuliaan kepada Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai di bumi kepada orang yang berkenan kepadanya. Orang yang memberikan cinta dan belas kasihan kepada mereka yang dalam kemalangan, diberkati Tuhan, bukan hanya dengan keutamaan kehendak baik, melainkan juga dengan karunia damai.

Karya belas kasih sungguh tak terhitung banyaknya. Keanekaragamannya mendatangkan keuntungan bagi mereka yang adalah umat Kristiani sejati, bahwa dalam hal amal kasih, bukan hanya mereka yang kaya dan berlimpah, melainkan juga mereka yang dari kalangan menengah maupun kalangan miskin dapat pula ambil bagian di dalamnya. Mereka yang tidak sama dalam hal kemampuan memberi, dapat sama dalam hal mengasihi dari lubuk hati mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar