Ads 468x60px

Teladan Kamis Putih

Leo Tolstoy, seorang satrawan besar Rusia mengatakan: “cinta Bapa adalah cinta putih, yang mampu memberikan putihnya pada pakaian kita yang hitam, serta memberikan cahayanya pada jiwa kita yang kelam."


Pada hari Kamis Putih, Yesus berkata, “kalian sudah bersih, tapi tidak semuanya. Oeh sebab itu, kita perlu dicuci. Hidup kita juga penuh dengan pelbagai kegiatan mencuci, bukan? Cuci muka sebelum tidur, cuci tangan sebelum makan, cuci mulut setelah makan, cuci kaki sebelum istirahat, dan sebagainya. Untuk apa dicuci? Jelas, hasilnya supaya kita bersih. Oleh sebab itu, ketika Perjamuan Terakhir, Yesus mencuci kaki para muridnya, bukan? Iya, karena mereka semua belum bersih. Di hari Kamis Putih itulah, Yesus memberikan suatu teladan buat kita dan pastinya Ia menjadi teladan yang hidup buat kita. Kalau begitu, apa itu teladan?

Orang Latin kerap ber-pepatah: verba movent-exempla trahunt, yang kurang lebih bisa diartikan, “kata-kata menguap, tetapi teladan hidup itu menyentuh hati. Nah, bagaimana kita bisa menjadi teladan dan menyentuh hati Tuhan dan hati sesama yang lainnya?


Mengacu pada katekese abjad yang coba saya kembangkan, kata “teladan” menyimpan tiga hal baik yang bisa kita kenangkan dan laksanakan, terlebih mengacu pada tradisi dan pelbagai bacaan dalam Hari Kamis Putih. Tiga hal yang bisa kita buat kalau kita ingin menjadi teladan, yakni: 


TEguhkan iman: 

Bukankah Yesus mengatakan dan melaksanakan apa yang disebutnya sebagai kasih yang meneguhkan iman kita:“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 

LAyani Tuhan: 

Hal ini tampak jelas dalam upacara pembasuhan kaki, bukan?

DAN, ikutlah perjamuan: 

Lewat Kamis Putihlah, Ekaristi mendapatkan bentuk awalnya. Seperti yang selalu dikatakan Yoh Paulus II: Kamis Putih adalah hari Ekaristi dan Imamat. Bahkan, setiap Kamis Putih sejak 1979, Paus ini selalu membuat ensiklik (yang terakhir, Ecclesia de Eucharistia, Kamis Putih, 17 April 2003), yang disampaikan untuk para uskup, imam dan diakon, para anggota Hidup Bakti, dan segenap umat beriman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar