Ads 468x60px

Rabu 18 Juni 2014

Hari Biasa Pekan XI
2 Raj 2:1.6-14 Mzm 31:20.21.24 Mat 6:1-6.16-18   

"Intentio pura - Maksud yang tulus/murni." Inilah kualitas iman yang diharapkan Yesus di tengah banyak orang yg mudah ber-intentio "pura-pura" (penuh akal bulus/tidak murni). Adapun, dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda dengan tulus-lurus dan kudus: "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat." Yesus mencela sikap hidup orang beriman yang "dangkal/banal" karena penuh kosmetika kepalsuan/kepura-puraan (Jawa: "slintat slintut") sekedar mau pamer/dipuja puji orang. Sikap ini juga kerap kita sebut sebagai mentalitas orang yang munafik ("MUlutnya pedas-NAlurinya iri dan FIKirannya negatif"). Secara sederhana, penghayatan iman orang kristiani yang tulus-lurus dan kudus setidaknya mencakup "4 pilar dasar/tetralogi", yakni "PDAM", antara lain:


1."Puasa": Relasi dialog dengan diri sendiri, karena seperti kata St. Leo Agung, berpuasa itu tidak hanya berarti mengurangi makan/minum tapi memberantas semua habitus/kebiasaan jahat dalam diri kita supaya lebih reflektif dan instrospektif.

2."Doa": Relasi dialog dengan Tuhan entah devosi/kontemplasi/meditasi, sehingga kita lebih mengalami "intimitas cum Deo, keakraban dengan yang ilahi" setiap hari.

3."Amal": Relasi dialog dengan sesama, terlebih yang kecil dan miskin sehingga kita semakin hidup berbelarasa dan menjadi sahabat bagi semua orang.

4."Misa": Relasi dialog bersama Gereja, karena jelaslah iman kita bersama iman gereja mesti berdimensi ekaristis, siap untuk dipilih diberkati dipecah dan dibagi-bagi bagi hidup sesama dan semesta.

"Makan srikaya di Surakarta - Mari berkarya penuh sukacita."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar