Maria, Oh Maria,
genggamlah tanganku, peganglah hatiku,
terangilah mataku, dan sertailah pucuk-pucuk cintaku........
Maria, oh Maria,
doakanlah aku juga,
Karena mataku sering salah melihat, bibirku kerap salah berucap,
telingaku kadang salah mendengar, dan hatiku tak ayal salah menduga......
genggamlah tanganku, peganglah hatiku,
terangilah mataku, dan sertailah pucuk-pucuk cintaku........
Maria, oh Maria,
doakanlah aku juga,
Karena mataku sering salah melihat, bibirku kerap salah berucap,
telingaku kadang salah mendengar, dan hatiku tak ayal salah menduga......
Maria, Oh Maria,
Kerap, aku berserah di matamu
ketika hidup jatuh terpuruk - menghirup harum cahaya cintamu.
Kerap, aku singgah di bibirmu
ketika duka tak ber’asa - mencucup hangat anggur sapamu.
Kerap, aku bersimpuh pasrah di kakimu
ketika cinta dan karya tak terasa kaya makna – mendekap erat lembut doamu……...
Maria, Oh Maria,
suburkan gersangku di tenang hadirmu, sembuhkan lukaku di hangat hatimu, kuatkan rapuhku di rindang doamu, pun segarkan letihku di harum sapamu”.
Seperti air hujan yang jatuh luruh dan berpendar ke sawah, begitulah doa, cinta dan damaimu hidup dalam hatiku, aku anakmu ya Maria….
Maria, Oh Maria,
sekali lagi kukatakan padamu....., genggamlah tanganku, peganglah hatiku, terangilah mataku, dan sertailah pucuk-pucuk cintaku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar