Pekan Biasa XXXI
Filipi 4: 10-19; Lukas 16: 9-15
Filipi 4: 10-19; Lukas 16: 9-15
"Pecunia
non olet- Uang itu tidak berbau."
Inilah
salah satu ucapan Kaisar Vespasianus yang membuat pajak kota Roma dimana
diyakini bahwa uang itu netral. Ia tidak bersifat baik atau jahat karna
tergantung siapa pemakainya. Disinilah,
kita diajak untuk memakai "mamon" (uang/ harta milik) sebagai cara
untuk memuliakan Allah dan mengangkat sesama manusia.
"Mamon"
sendiri berasal dari kata Aram yang berarti: uang/laba. Uang itu dikatakan sebagai "mamon
tidak sah", tidak hanya dikarenakan diperoleh dengan jalan tidak jujur
tapi juga karena landasan dasar bahwa uang itu bukan milik mutlak manusia,
melainkan pinjaman dari Allah, guna aneka kepentingan abadi dan harus digunakan
hanya untuk tujuan itu. Jelasnya, Tuhan menyatakan secara tidak langsung bahwa
"uang" dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menolong orang lain,
dan rasa berterima kasih orang-orang yang tertolong itu akan memastikan suatu
sambutan yang baik di dalam keabadian:
“Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur."
Ya,
"uang" dapat menjadi berkat, juga bisa menjadi kutuk, tergantung
bagaimana menggunakannya: menjadikannya pemuas keinginan pribadi atau sebagai
sumber untuk melayani sesama. Seharusnyalah kita bijak dalam memaksimalkan
penggunaan "uang", yang sudah dipercayakan pada kita.
Ingatlah
bahwa uang tidak dapat dibawa mati. Uang hanya bernilai selama kita hidup saja,
maka jangan gunakan uang hanya untuk diri sendiri, gunakanlah juga untuk
keselamatan orang lain, karna tepatlah kata Cicero dalam 'De Legibus', "salus
populi suprema lex-keselamatan manusia (adalah) hukum tertinggi."
"Dari
Surabaya ke Istana Kana -Jadilah orang yang kaya dan bijaksana."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! @RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! @RmJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar