Ads 468x60px

Senin 10 November 2014

Pekan Biasa XXXII
Tit.1:1-9, Luk.17:1-6

"Si vis pacem para pacem - Jika ingin damai, bersiaplah untuk perdamaian."
Bersama dengan semangat hari pahlawan dan peringatan St Leo Agung yang kita kenangkan hari ini, Yesus mengajak kita untuk belajar menjadi "pahlawan" dengan beberapa pilar dasar yang penuh kedamaian, antara lain:


1.Menginsani.
Kita diajak menjadi orang beriman yang insani, yang selalu menjaga mulut dan perut, perkataan dan perbuatan agar tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain sekaligus berani menegur sesama yang khilaf, tidak menyudutkan tapi memberi masukan, tidak menghakimi tapi memahami dengan nada dasar kasih persaudaraan ("correctio fraterna").

2.Mengampuni.
Kita harus rela untuk terus memberi kesempatan/pengampunan jikalau orang yang bersalah itu benar-benar bertobat. Adapun pernyataanNya mengenai mengampuni "tujuh kali sehari" tidak dimaksudkan untuk membiarkan dosa yang terbiasa selalu dilakukan. Ia juga tidak bermaksud bahwa kita harus membiarkan seseorang untuk "menganiaya" selama waktu yang tidak terbatas.
Sebaliknya, Ia mengajarkan bahwa kita harus merawat dan memelihara suatu sikap yang selalu siap sedia untuk memberkati dan mengampuni.

3.Mengimani.
Kita diajak percaya total kepadaNya ibarat biji sesawi. Biji sesawi sendiri merupakan biji terkecil yang dikenal oleh para petani disana. Menanam pohon sesawi ini di dalam laut tampaknya fantastis, tetapi Yesus berusaha untuk menunjukkan kepada kita bahwa keberimanan tidak mengenal kata mustahil:
JANGAN TAKUT - PERCAYA SAJA!

"Dari Sungai Bengawan ke kota Padang -  Jadilah pahlawan dan bukan pecundang!"

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar