Ads 468x60px

Sabtu 13 Desember 2014

Pw. St Lusia
Sirakh 48: 1-4; 9-11; Matius 17: 10-13

"Harmonia- Keselarasan."
Inilah tema pokok yang saya dalami ketika semalam diminta memberi permenungan natal untuk para crew SCTV & Indosiar. Inilah sebuah suasana hidup penuh keseimbangan dan keserasian multidimensi, yang dalam kacamata iman sering diartikan sebagai "syalom".


Tuhan sendiri datang sebagai sumber harmonia ("syalom") tapi kita kadang jatuh pada ketidakharmonisan. Hal ini tampak ketika dikatakan hari ini: " Elia sudah datang tapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka".

Ketidakharmonisan yang terjadi ketika kita "egois": tidak mau saling mengenal dan kerap hidup dalam 3 "tas", mobilitas/kesibukan - banalitas/kedangkalan dan pastinya - anonimitas/ke-tidaksalingmengenal-an. Disinilah, kita diajak memperjuangkan "harmonia/syalom" seperti dialami para murid yang mengerti siapa yang dimaksud Elia oleh Yesus (Mat 17:13).

Adapun beberapa cara memperjuangkan "harmonia", antara lain:

1. Mengenali sabda dan karyaNya:
Kita diajak mengenali yang ilahi lewat yang insani, berani berkontak dan membuka ruang perjumpaan dengan Tuhan dan sesama lewat hidup harian.

2. Mengalami sabda dan karyaNya:
Kita diajak untuk memaknai hidup harian dalam mata iman, mengambil jarak dan ber-refleksi, tidak larut hanyut dalam kesibukan harian.

3. Menghidupi sabda dan karyaNya:
Kita diajak mewartakan wajah ilahi yang nyata lewat karya-ucapan & doa yang penuh berkat, tidak menjadi batu sandungan tapi menjadi "batu loncatan" sehingga orang lain bisa semakin berkembang hidupnya: segar harapannya-tegar imannya & segar kasihnya.

"Jangan sinis dan jangan iri -
Hiduplah dengan harmonis setiap hari."

Salam HIKers.
Tuhan memberkati & Bunda mrestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar