Ads 468x60px

Kamis 15 Januari 2015

Pekan Biasa I
Ibr 3:7-14; Mzm 95; Mrk 1:40-45

"Splagxnizomai- tergerak hati." 
Inilah yang saya rasakan ketika tadi siang mempersembahkan misa untuk para narapidana di penjara wanita Tangerang dan mendoakan salah satu napi yang akan dieksekusi mati beberapa hari lagi. 


Adapun Yesus juga “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan” saat seorang kusta datang dan berlutut di hadapanNya. Pada zaman itu, orang kusta membutuhkan dua hal; penyembuhan dan pernyataan ketahiran dari imam (Im 14:2- 32), yang harus disertai upacara korban. Sialnya, banyak imam tidak suka "blusukan", mereka lebih suka berada di Yerusalem karena lebih memberi "income" dan prestise. 

Gengsi dan ambisi duniawi inilah yang banyak menumpulkan hati yang peka, "sensible" kepada orang kecil, apalagi penyakit kusta dianggap penyakit yang "menyeramkan" dan tak tersembuhkan.

Disinilah, kita diajak mempunyai beberapa hal mendasar supaya punyai "ketergerakan hati", antara lain:

1.Kepasrahan:
Kita diajak selalu mengandalkanNya karena hanya kuasa Allah saja yang bisa menyembuhkan, itu sebabnya dikatakan bahwa menyembuhkan orang kusta dinilai ‘sederajat’ dengan membangkitkan orang mati.

2.Keberanian:
Si kusta berani datang kepada Yesus karena Ia mengimani Yesus sebagai Sumber Kehidupan. Kita juga diajak untuk membawa banyak orang, terlebih yang kecil dan miskin agar berani datang kepada Tuhan.

3.Kesabaran:
Ia memberi peringatan keras supaya jangan mengatakan apapun kepada siapapun.
Ia ajak kita mengenalNya dengan sabar, bukan hanya karena omongan orang tapi karena pengalaman pribadi bersamaNya. 

"Dari LebakBulus ke Fatmawati-
Jadilah orang yang tulus dan murahhati."


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar