Ads 468x60px

Kamis 22 Januari 2015

Ibr. 7:25 - 8:6; Mrk. 3:7-12.

"Imitatio Christi- Mengikuti Kristus."
Inilah yang terkenang ketika bacaan hari ini memberikan gambaran ttg meluasnya ketenaran Tuhan yang membuat orang dari jauh dan dari dekat datang untuk melihat-tendengar dan mengikutiNya. Orang banyak itu terdiri dari orang-orang yang berasal dari semua daerah, bahkan juga dari wilayah di luar Palestina seperti Tirus dan Sidon. Popularitas yang besar ini berkembang karena Yesus menyembuhkan banyak orang. 

Keinginan besar dari orang sakit dan orang yg menderita untuk memperoleh bantuan tampak dari kata-kata: "mereka berdesak-desakan kepada-Nya." Ini berarti bahwa mereka datang kepada-Nya dengan penuh semangat. Kata kerjanya mengandung arti berkesinambungan, melukiskan tindakan terus-menerus. Sayangnya, kesediaan mereka mengikut Yesus hanya karena tertarik pada mukjizat yang dilakukan Yesus. Itu sebabnya Ia mengambil jarak, menghindar dari orang banyak dengan naik ke perahu. Ia juga melarang keras pengakuan roh-roh jahat bahwa Ia adalah Anak Allah.

Nah, mengapa Yesus menghindari desakan orang banyak dan juga melarang pengakuan tentang identitas-Nya? Bukankah Yesus sesungguhnya adalah Anak Allah? Sebenarnya, mukjizat penyembuhan dan pengusiran roh-roh jahat merupakan bagian dari rencana yang besar, yaitu mewujudkan pemerintahan Allah di dunia. Ini hanya terwujud melalui salib-Nya.
Ia mengingat bahwa para murid belum memahami prinsip ini dengan jelas. Sebab bila mereka salah memahami, maka bisa saja mereka jadi memiliki motivasi yang salah, seperti yang terjadi pada orang banyak. Dan itulah yang diharapkan oleh roh-roh jahat. Bagaimana dengan kita?
Menjadi pengikut Yesus karena mencari mukjizat atau benar-benar karena selalu mau mengenalNya secara utuh?

"Dari Efesus ke Kramat Jati - Ikuti Yesus dengan sepenuh hati."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar