Ads 468x60px

Selasa 21 April 2015

St. Anselmus
Kis. 7:51 - 8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35.

"Ego sum panis vitam-Akulah roti hidup".
Inilah salah satu dari 7 nubuat Yesus dalam Injil Yohanes (Yoh 6-Yoh 15). Yesus jelas hadir sebagai "roti" yang mengenyangkan dan menghidupkan. Ia rela dipecah dan dibagi-bagi demi sesama dan semesta. Ia menjadi makanan, bukan skedar makanan jasmani tapi makanan rohani yang mengenyangkan jiwa kita.

Ia sendiri dilahirkan di Betlehem yang dalam bahasa Ibrani berarti "rumah roti" (Bêṯ léḥem / Bêṯ lāḥem) dan dalam bahasa Arab berarti "rumah daging" ( بيت لحم, Bayt Laḥm).Kemudian, Ia dibaringkan di palungan, tempat makanan bagi ternak.Selama hidup, Ia juga "mengenyangkan" banyak orang dengan doa dan karyaNya.
Bahkan, sebelum wafat-Nya, Ia meninggalkan kenangan ekaristis, dimana dalam rupa roti dan anggur, Ia memberikan tubuh dan darah-Nya.


Dengan kata lain: HidupNya selalu bekerja bukan hanya untuk makanan dan minuman yang dapat binasa tp utk menjadi "makanan yg hidup", yang mewujudkan pekerjaan-pekerjaan Allah.

Disinilah, Yesus juga mengajak kita untuk datang dan percaya juga kepadaNya:
“Semua orang yg diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan Kubuang”.

Jelasnya, Yesus mau mewujudkan kehendak Bapa di dalam hidupNya dengan menjadi "makanan" bagi yang lain.
Bagaimana dg kita?

"Ada ragi di atas kuali-
Mari berbagi dan berpeduli".


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar