Ads 468x60px

Kamis 6 Agustus 2015

Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan 7:9-10,13-14 ; Mzm 97:1-2,5-6,9 ; 2Ptr 1:16-19 ; Mrk 9:2-10

“Fides in transfiguration - Iman dalam perubahan.”
Bacaan pada misa hari ini menekankan dimensi perubahan: Yesus menjadi Kristus. Bukankah iman dan pertobatan terkait-paut dengan tindakan dan perubahan: Yang pemarah menjadi penyabar - yang sombong menjadi rendah hati - yang malas menjadi rajin - yang penakut menjadi pemberani dll.

Adapun 3 jalan iman supaya kita bisa ber-“transfigurasi”- berubah setiap hari seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius), al:

1. Berdoa: 
Di tengah kesibukan dan ruwet rentang karya dan warta, Yesus selalu punya waktu ber”intimitas cum Deo”: Ia menyepi dan berdoa. Ia naik ke Gunung Tabor dan menarik diri dari tegangan keseharian agar tidak hanyut-larut oleh afeksi – emosi – friksi dan ambisi. Ia tidak menghamburkan waktu tapi Ia memberikan kehidupanNya kepada waktu, yakni kehidupanNya sendiri: "solitude/kesendirian, "silence/keheningan; "stillness/ketenangan dan "simplicity/kesederhanaan.
Yang pasti dengan doa, kita bisa mendekati teras hati untuk kembali disentuh – diraba dan dibelai oleh Allah. bukankah itu menjadi lebih ranum dan harum dalam kesunyian? Bukankah semakin kita kurang berdoa maka semakin buruk yg terjadi?

2. Berkarya: 
Mereka tidak selamanya ada di gunung tapi mereka “turun” untuk kembali menghadapi pelbagai gerak-polah masalah hidup karya. Ia bersama para muridNya turun dan berkarya sebagai cahaya ilahi: Ia menerangi tapi tidak menyakiti-menghangatkan tapi tidak membinasakan. Bukankah hidup karya kita juga ditantang untuk “mengakar-membatang-menyabang-mendaun-berbunga dan berbuah" bagi kemuliaan Tuhan saja?

3. Bersyukur: 
Di atas Gunung Tabor, wajah Yesus berubah dan menjadi putih berkilauan. Ia dimuliakan oleh Bapa sebagai Anak Terkasih. Musa sebagai hakim agung dan Elia sebagai nabi agung pun “tunduk” padaNya. Adapun Yesus juga mengajak 3 murid yang nantinya akan memimpin Gereja Perdana: Petrus di Roma, Yohanes di Efesus dan Yakobus di Yerusalem.
Dkl: Kita bersama iman Gereja semakin diyakinkan bahwa Ia selalu hadir dan ada bersama pergulatan hidup dan iman kita. Ya, bersama iman Gereja Perdana, kita juga diajak untuk mau berpaling kepada Yesus dengan penuh rasa syukur, sebab lewat Dialah, kita semakin menjadi anak-anak Bapa yang terkasih, yang siap berubah menjadi lebih baik setiap harinya, meskipun kadang mesti melewati "via dolorosa", jalan salib kehidupan, derita dan duka nestapa demi mencapai sebuah kebangkitan.

“Cari gabah di Gunung Sahari - Mari kita berubah setiap hari”.

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.


NB: 
SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi
Jumat Pertama, 7 Agustus 2015, 05.00 - 06.00
@ORK - Oase Rohani Katolik, Cakrawala Jkt, 98.3 FM.





Kamis 6 Agustus 2015
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya

Dan 7:9-10,13-14; Mzm 97:1-2,5-6,9 ; 2Ptr 1:16-19 ; Mrk 9:2-10

“Deus vobiscum – Tuhan beserta kita”.
Inilah keyakinan iman yang kerap kita dengarkan setiap ekaristi. Inilah juga yang kita rasakan ketika Yesus ber-“transfigurasi” menampakkan kemuliaan-Nya pada hari ini dan diproklamasikan oleh Bapa: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”.
Transfigurasi di puncak gunung dengan dua saksi dari Perjanjian Lama dan tiga saksi dari Perjanjian Baru menandai digenapinya janji Allah akan keselamatan dalam misteri sengsara wafat dan kebangkitan Yesus

Adapun tiga ajakan dasarnya, al:

1. CAri Tuhan: 
Yesus mengajak Petrus, Yohanes da Yakobus (yang nantinya akan menjadi Uskup di Gereja Perdana: Petrus di Roma, Yohanes di Efesus dan Yakobus di Yerusalem) mendaki dan berdoa di Gunung Tabor (Ibrani: הַר תָּבוֹר, bhs Arab: جبل طابور; bhs Yunani: Όρος Θαβώρ)yang terletak di bagian selatan Galilea (Lower Galilee), di batas sebelah timur lembah Yizreel, 11 mil (18 km) sebelah barat Danau Galilea, di Israel. Gunung ini juga dikenal sebagai Har Tavor, Itabyrium, Jebel et-Tur, dan the Mount of Transfiguration (Gunung Transfigurasi). Yesus ajak Gereja untuk senantiasa mencari Tuhan dengan hidup rohani dan keheningan imani.

2. HAdapi cobaan: 
Yesus tidak terus tinggal di atas gunung atau di aman nyaman dalam kemah yang akan dibangun oleh Petrus dkk, tapi Ia turun gunung. Ia siap pergi ke Yerusalem, terlibat dengan suka duka dunia dan berani untuk memanggul salib yang mesti dipanggulNya sebagai rencana keselamatan Allah.

3. YAkini iman: 
"Berdirilah, jangan takut!" Inilah kata Yesus ketika para murid ketakutan di puncak Tabor. Dengan pengalaman “transfigurasi”, iman kita diyakinkan bahwa penderitaan dan pengorbanan diriNya di salib akan membuahkan kemuliaan dan kebangkitanNya demi keselamatan kita.

Yesus yang berubah rupa di depan mata para murid, yang wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang dihadirkan bersama Musa dan Elia (hakim agung dan nabi besar Israel).

Sosok Musa mengingatkan kita tentang Hukum dan Perjanjian yang ditandatangani Allah dan Umat-Nya. Elia mengingatkan pada pembaharuan Perjanjian ketika Umat Allah berpaling dari Allah dan Allah tetap setia pada janji-Nya. Transfigurasi Yesus membuat kenangan akan kehadiran Allah di tengah Umat-Nya. Ia mengenakan pada wajah Yesus dari Nazareth, wajah hukum Musa dan pembaharuan Elia Baru. Peristiwa transfigurasi ini adalah peristiwa pemuliaan, yang terjadi setelah Yesus menubuatkan penderitaan dan kematian-Nya dan sebelum keberangkatan-Nya ke Yerusalem untuk memenuhi nubuat-Nya itu. Ini berarti sebuah pernyataan bahwa sengsara-Nya justru akan menghantar kita kepada kemuliaan kebangkitan.

Jelasnya, tujuan transfigurasi ini adalah untuk memberikan spiritualitas iman kepada umat Kristiani dalam sikap batin, dan berdampak pada sikap lahirnya juga. Sikap batin itu menurut Kardinal Carlo Martini dapat dilihat dalam beberapa hal nyata, al: adanya sukacita batin dan kedamaian yang besar, adanya sikap pujian, kesiapan dalam mengikut Yesus.

“Dari Tangerang ke Wisma Kemiri– Jadilah terang setiap hari!"

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.





Kamis, 6 Agustus 2015
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya

Dan 7:9-10,13-14; Mzm 97:1-2,5-6,9; 2Ptr 1:16-19; Mrk 9:2-10

"Lux veritatis - Cahaya kebenaran."
Hari ini adalah Pesta Yesus Kristus yang bercahaya menampakkan kemuliaan-Nya. Pada peristiwa ini Injil mewartakan bahwa ketika Yesus berubah rupa menjadi mulia di hadapan para murid-Nya, wajah-Nya bercahaya dan pakain-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat.
Pastinya, bersama Yesus yang ber-transfigurasi di Gn. Tabor, kitapun diajak bercahaya dengan 3 jalan iman, antara lain:

1.Perjuangan iman:
Gunung menjadi simbol tempat yang insani bertemu dengan yang ilahi: Di puncak Sinai turunlah Sabda Tuhan kepada Musa; di sana juga Musa menerima loh batu , yakni Taurat (Kel 24: 12-18). Nabi Elia juga berjalan 40 hari sampai ke gunung Horeb dan menerima penugasan dari Allah (1Raj 19:8-18). Nah, bukankah naik gunung itu butuh perjuangan, lelah dan menanjak, jauh dan bertahap?

2.Persahabatan iman:
Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes ke atas gunung.Ketiga murid itu juga nantinya ada di taman Getsemani. (Mrk 14:33, Mat 26:37).Yesus juga dihadirkan ada bersama Musa dan Elia. Musa adalah hakim agung yang mewakili Hukum Taurat dan Elia adalah nabi agung di antara para nabi.Yesus tidak sendirian tapi dekat dan bersahabat dengan banyak orang.

3.Persatuan iman:
Di atas gunung, Yesus “berubah rupa” (Yun: metanzorphoõ).Dikatakan bahwa Ia penuh cahaya (Bdk. Bil 6:24-27):“Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia”. Pastinya, Ia bercahaya karena bersatu.dan berkenan pada BapaNya: “Inilah AnakKu yang terkasih!”

Dalam Pengkhotbah 8:1 disebutkan, hikmat kebijaksanaan membuat wajah orang bersinar dan Yesus jelas hadir sebagai orang yang penuh hikmat kebijaksanaan karena kebersatuanNya yang sepenuh hati dengan Bapa.

Satu hal yang pasti, saat transfigurasi itulah terdengar suara yang memberikan konfirmasi/proklamasi tentang identitas Yesus sebagai Anak Allah.
Ini menegaskan pernyataan yang terdengar pada saat Yesus dibaptis (Mrk. 1:11). Konfirmasi ini juga menyatakan kemuliaan Kristus melebihi Musa dan Elia (Ul. 18:15; Mzm. 2:7; Yes. 42:1).

Selamat berjuang - bersahabat dan bersekutu setiap harinya!

"Dari Jayabaya ke Patih Gajahmada-
Mari bercahaya dengan hidup yang tidak bernoda."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar